Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIwan Budiman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
ZAT DAN SIFAT TUHAN SERTA TAUHID RUBUBIYAH DAN TAUHID ULUHIYAH
PERTEMUAN KETUJUH ZAT DAN SIFAT TUHAN SERTA TAUHID RUBUBIYAH DAN TAUHID ULUHIYAH
2
ANTARA ZAT DAN SIFAT - Pembicaraan tentang zat dan sifat Tuhan dalam kajian ilmu kalam tidak dapat dipisahkan dari pengaruh filsafat, terutama filsafat Yunani. - Para mutakalimin ketika sampai kepada pembicaraan zat dan sifat Tuhan, terjadi perbedaan yang cukup kontroversial di antara mereka. - Sebagian membolehkan manusia membicarakan zat Tuhan, sebagian tidak. - Sebagian mengakui adanya sifat Tuhan, sebagian tidak.
3
Zat Tuhan adalah: - Wujud Tuhan itu sendiri yang bersifat mutlak, kekal, tidak tersusun dari unsur luar, berbeda dengan zat selain Tuhan, tidak ada batasnya, tidak dapat dibagi bagi. (menurut Ibnu Sina). - Keberadaan zat Tuhan hukumnya adalah wajib. Zat Tuhan tidak bergantung pada sesuatupun diluar dirinya. Zat Tuhan itu berdiri sendiri atau Esa. (menurut al Gazali).
4
Pengetahuan Manusia. - Pengetahuan manusia bersifat relatif, terbatas, terikat dengan ruang dan waktu. - Pertanyaannya: apakah bisa pengetahuan manusia yang terbatas mengenal zat Tuhan yang mutlak, tidak terbatas Karena itulah para ulama berbeda pendapat Mayoritas ulama salaf tidak mau membicarakannya, sebab diluar batas kemampuan akal manusia. - Sebagian ulama yang lain tetap membolehkan untuk membicarakan zat Tuhan. - Ungkapan ulama salaf: berfikirlah kamu tentang ciptaan-Nya, dan jangan berfikir tentang pencipta-Nya (Ibnu Kasir, Tafsirnya).
5
Media Pengenalan: - Satu-satunya media yang dapat digunakan untuk mengambarkan atau mendeskripsikan zat Tuhan adalah bahasa, yakni bahasa manusia. - Karena itu, mau tidak mau gambaran zat Tuhan tersebut tidak bisa lepas dari sifat bahasa manusia yang bersifat manusiawi. - Kesimpulannya: cara yang dapat dilakukan dalam membicarakan zat Tuhan adalah tasybih (personifikasi), yakni menyerupakan dg sesuatu. - Contoh: zat Tuhan sebagai pencipta, pemelihara, pemberi rizki, semuanya adalah personifikasi dari diri manusia. - Ayat yang mendukung: al-Muluk:16, al-An’am:60, an-Nahl:50, Taha:5, Yunus:3, al-Baqarah:210, dll.
6
SIFAT TUHAN - Ulama juga berbeda pendapat tentang esensi sifat Tuhan
SIFAT TUHAN - Ulama juga berbeda pendapat tentang esensi sifat Tuhan. - Sebagian menyatakan bahwa Tuhan tidak punya sifat. Alasanya: jika Tuhan punya sifat berarti ada banyak yang kekal, dan ini akan membawa kepada syirik. - Dengan demikian, jika dikatakan Tuhan Mengetahui, bukan berarti Tuhan punya sifat mengetahui, tapi Tuhan mengetahui dengan zat atau diri-Nya sendiri. - Jadi pengetahuan Tuhan bukanlah sifat bagi- Nya, tapi pengetahuan itu adalah dirinya sendiri.
7
Sebagian lagi berpendapat (al-Gazali): - Tuhan punya sifat
Sebagian lagi berpendapat (al-Gazali): - Tuhan punya sifat. Hal itu dapat dilihat pada perbuatan-perbuatan Tuhan, seperti berkuasa, melihat, mendengar, dll. - Sifat Tuhan, bukanlah zat Tuhan. Akan tetapi sifat itu ada dalam zat. - Jadi sifat itu bukanlah Tuhan, tetapi juga bukan lain dari Tuhan. - sifat Tuhan adalah kekal, karena ada bersama zat-Nya. Namun tidak membawa kepada syirik. - Karena pada prinsipnya sifat dan zat Tuhan adalah satu. Meskipun sifat-Nya, tapi tetap berada dalam diri yang satu.
8
TAUHID RUBUBIYAH DAN ULUHIYAH
A. Tauhid Rububiyah. - Kata Rabb bisa berarti memelihara, mengelola, mencipta, memberi rizki, dan mendidik. - Kata Rabb juga dapat diartikan dengan memimpin, mengepalai dan menyelesaikan suatu perkara. - Arti dan pengertian di atas memberikan pemahaman bahwa yang dimaksud dengan tauhid rububiyah adalah sebuah keyakinan bahwa satu-satunya Zat Yang Maha Mencipta, Memelihara, Mengelola, Memiliki dan Memberi rizki hanyalah Allah. Contoh: al-Baqarah: 21, - Kata Rububiyah adalah isim sifat dari kata Rabb. contoh
9
B. Tauhid Uluhiyah - Kata Ilah, dapat berarti tentram, tenang, lindungan, cinta dan sembah Kata Ilah erat kaitannya dengan kata ‘abdun, ibadah, al-Ma’bud Dengan demikian, dapat dipahami bahwa tauhid uluhiyah adalah mempercayai Allah SWT sebagai satu satunya Zat al-ma’bud (Zat yang wajib disembah). Contohnya: surat Taha: kata Uluhiyah merupakan isim sifat dari kata Ilah. contoh
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.