Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Keracunan makanan ok. bakteri
DIARE Diare ok infeksi akut Patogenesitas Pertahanan tubuh Keracunan makanan ok. bakteri Kolera Amubiasis
2
Epidemiologi Penyakit gastrontestinal akut ranking ke-2 setelah ISPA bagian atas di seluruh dunia Pada anak-anak usia < 5 tahun: - Attack rates 2-3 kali/anak/tahun (negara maju) Attack rates kali/anak/tahun (negara sedang berkembang) Penyebab utama morbiditas (1 milyar kasus / tahun) dan mortalitas (4-6 juta/tahun atau /hari) pada anak-anak di Asia, Afrika & Amerika Latin. > 50% kematian (secara langsung) pada anak-anak ok diare akut Diare menyebabkan malnutrisi dan berkurangnya daya tahan terhadap infeksi lainnya sehingga diare merupakan faktor tidak langsung terhadap beban penyakit yang lebih besar
6
Cara Penularan Penyebaran agen: rute oral-fekal
Perilaku khusus yang meningkatkan risiko diare: Tidak memberikan ASI secara eksklusif pada bayi 4-6 bulan Pemberian susu botol Menyimpan makanan matang pada suhu ruang Penggunaan air minum yang terkontaminasi feses Tidak mencuci tangan sesudah BAB atau sebelum makan atau mengolah makanan Tidak mengelola feses secara higiene
7
Cara Penularan (cont’d)
Faktor host yang meningkatkan kerentanan terhadap diare: - Tidak memberi ASI pada bayi sampai usia 2 tahun Malnutrisi Measles Defisiensi imun atau supresi imun
8
Sindroma Klinis Diare Diare cair akut
Berakhir kurang dari 14 hari (terbanyak berlangsung < 7 hari) BAB cair tanpa darah Penyebab pada anak-anak di negara sedang berkembang: Rotavirus, enterotoxigenic E.coli, Shigella, Campylobacter jejuni, Cryptosporidium, V.cholerae O1, Salmonella, enteropatogenic E.coli. Disentri Diare ada darah pada feses. Efek: anorexia, penurunan BB yang cepat, kerusakan mukosa usus. Penyebab utama: Shigella, Campylobacter jejuni; enteroinvasive E.coli atau Salmonella (jarang). Entamoeba histolytica penyebab disentri yang parah pada dewasa muda, jarang pada anak-anak Diare Persisten Diare yang berlangsung lebih dari atau selama 14 hari. Menyebabkan kehilangan BB. Penyebab: E.coli, Shigella, Cryptosporidium.
9
Mekanisme Patogenesitas
Ukuran inokulum - Salmonella, V. cholerae: Shigella, Giardia lamblia, Entamoeba:10-100 Adherence - Banyak organisme yang bekerja dengan menempel/melekat dan membentuk kolonisasi pada mukosa saluran pencernaan Contoh: V.cholerae, E. coli Produksi toksin Organisme enterik menghasilkan eksotoksin (enterotoksin, sitotoksin, neurotoksin) watery diarrhea V. cholerae (enterotoksin), S.dysenteriae tipe 1 (enterotoksin, sitotoksin), Staphylococcal, Bacillus cereus (neurotoksin) Invasion Invasi bakteri dan merusak sel mukosa intestinal Contoh: Salmonella, typhi, Shigella, enteroinvasive E. coli
10
Pertahanan Tubuh Flora normal
Sejumlah bakteri yang normal berada dalam usus yang berfungsi mencegah kolonisasi kuman enterik patogen > 99% merupakan bakteri anaerob pH asam dan asam lemak volatil dihasilkan oleh flora normal Asam lambung pH asam merupakan barier terhadap kuman enterik patogen Kecuali Rotavirus sangat tahan terhadap asam.
11
Pertahanan Tubuh (cont’d)
Motilitas usus Peristaltik normal: mekanisme utama untuk membersihkan bakteri dari usus kecil bagian proksimal Imunitas Respon imun selular dan produksi antibodi: berperan penting dalam melindungi host yang rentan terhadap infeksi enterik.
12
Definisi Kolera Suatu penyakit diare akut yang bisa menyebabkan dehidrasi progresif secara cepat dan kematian. Rehidrasi cairan yang tepat dan agresif dapat menghilangkan kematian. V. cholerae serogroup tipe O1 Epidemik dan endemik kolera O1 telah mewabah sejak awal 1970-an di Afrika dan muncul pertama kali 1991 di Amerika Latin. 1992 muncul serotipe baru di negara India dan menyebabkan beribu-ribu orang mati.
13
Epidemiologi Etilogi: - V. cholerae O1 dan non O1
V.cholerae O1 ada 2 biotipe: Klasik dan El Tor Natural habitat: air bergaram di pantai dan muara agak asin. Sumber penularan: air atau makanan yang terkontaminasi Reservoir: manusia (tidak ada hewan sbg reservoir)
14
Epidemiologi (cont’d)
Kolera terutama penyakit pada anak-anak (daerah endemis). Kolera dapat mengenai orang dewasa dan anak-anak sama banyak pada daerah yang terinfeksi pertama kalinya. Terutama terjadi pada musim panas dan gugur (daerah endemis). Infeksi asimtomatik lebih sering dan umum pada biotipe El Tor. Anak usia < 2 tahun kemungkinan menjadi parah kurang dibandingkan anak-anak yang lebih tua (daerah endemis). Golongan darah O: risiko terjadi kolera paling tinggi Golongan darah AB: risiko terjadi kolera paling kecil Kolera berasal dari delta sungai Gangga (India).
15
Epidemiologi (cont’d)
Sejak 1817 telah terjadi 7 pandemi. Pandemi ketujuh (saat ini), pertama kali ok. biotipe El Tor mulai di Indonesia (1961) dan menyebar seluruh Asia, menjadi endemis oleh strain klasik . Menginvasi Eropa, berhasil diatasi dengan langkah kesehatan masyarakat yang efektif dan tingkat sanitasi yang baik. 1970-an: El Tor menyerang Afrika dan menjadi endemi. 1995: terjadi ratusan kasus di Romania dan negara bekas Uni Soviet. Epidemi ok organisme ini akan muncul jika upaya kesehatan masyarakat terhenti.
16
Pencegahan Penyediaan air bersih dan fasilitas untuk BAB.
Nutrisi yang baik. Perhatian terhadap penyiapan dan penyimpanan makanan di RT. Imunisasi
17
Amubiasis Definisi: - Suatu infeksi ok sejenis protozoa Entamoeba hystolitica. - 90% infeksi asimtomatis - 10% sindroma klinis (disentri –abses liver atau organ lain) Penularan - Menelan kista hidup (viable) dari air, makanan atau tangan yang terkontaminasi feses (food borne exposure) (paling umum). - oral dan anal seksual (kurang sering) - alat-alat irigasi pada kolon (jarang)
18
Epidemiologi Sekitar 10% penduduk dunia terinfeksi oleh E.histolytica.
Penyebab kematian ketiga diantara penyakit parasit (schistosomiasis dan malaria). Insidens paling tinggi: negara sedang berkembang di daerah tropis, terutama Meksiko, India, negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan, Asia dan Afrika tropis (karena sanitasi inadekuat dan kepadatan). Kelompok berisiko di negara maju: travelers, imigrans, laki-laki homoseksual, asrama.
19
Tropozoit atau kista pada lumen usus
Patogenesitas Tropozoit atau kista pada lumen usus Tropozoit invasi usus darah Kolonisasi usus Ulkus usus Abses liver
20
Sindroma klinis Masa inkubasi 2-6 minggu (setelah menelan kista infeksius) Nyeri perut bagian bawah, diare ringan, malaise, hilang berat badan. Disentri: BAB kali / hari, jumlah feses sedikit terutama terdiri dari darah dan lendir. Infeksi diluar usus paling sering: amubiasis liver
21
Pencegahan Adekuat sanitasi
Eradikasi pembawa kista (asimptomatis karier bisa menghasilkan 15 juta kista/hari). Pengolahan makanan yang baik, penggunaan air kemasan. Desinfeksi dengan iodinasi (kista tahan terhadap klorin)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.