Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Bab II. Macro Economi, Risiko & Profil Risiko

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Bab II. Macro Economi, Risiko & Profil Risiko"— Transcript presentasi:

1 Bab II. Macro Economi, Risiko & Profil Risiko
Analisa Inflasi dalam ekonomi Suku bunga, Likuiditas dan IHSG Risiko pada pasar Saham Profil Risiko

2 1. Analisa Economi 1.1 Analisa
Dalam dunia investasi, khsusnya pasar saham, terdapat tiga hal utama yang harus dianalisa seorang investor sebelum dia berinvestasi yaitu : kondisi ekonomi Pemilihan sektor industri Pemilihan saham terbaik Metode yang dilakukan adalah Top Down Analysis yaitu metode yang melihat terlebih dahulu faktor utama yang mempengaruhi sebuah investasi abaru dilanjutkan dengan pemilihn saham terbaik.

3 1.2 Apakah Ekenomi? Ekonomi berasal dari kata oikos dan nomos yaitu ilmu yang mengatur rumah tangga. Jadi faktor terpenting dalam ekonomi adalah keluara selaku pelaku dari kegiatan ekonomi. Faktor dari ekonomi adalah fakta yang bahwa keingian dari setiap manusia memang tidaklah terbatas sementara pada sisi lain sumber daya yang dimiliki selalu memiliki batas Adanya jurang (gap) antara keinginan dan sumber daya inilah yang membuat setiap rumah tangga harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki agar dapat memenuhi keinginannya semaksimal mungkin.

4

5 1.3 Siklus Ekonomi Apakah manusia bisa mengubah siklus yang terjadi secara alami? Tentu saja tidak. Siklus bukanlah sesuatu yan bisa kita ubah, akan tetapi sebagai mahluk yang berakal budi kita bisa menggunakan setiap siklus untuk memperoleh keuntungan. Apakah dalam dunia eknomi kita juga menemukan terjadinya siklus? Dalam dunia ekonomi faktor utama penyebab terjadinya siklus adalah mansusia yang merupakan komponen paling dasar dari kegiatan ekonomi itu sendiri. Usaha pencapaian kemakmuran tercermin pada keinginan kita untuk mendapatkan gaji yang lebih besar, uang tabungan yang lebih banyak . Segala usaha usaha menuju kemakmuran tersebut pada akhirnya memang mampu mendorong peradaban kita untuk menjadi lebih maju.

6 Akan tetapi pada sisi lain keinginan tersebut justru dapat membunuh usaha pencapaian kemakmuran itu sendiri. Disinilah awal dari munculnya siklus dalam keseluruhan kegiatan eknomi.

7 1.2.1 Tahap Pemulihan Tahap pemulihan merupakan masa yng paling tepat untuk melakukan sebuah bisnis atau investasi baru. Tunas-tunas investais yang hijau da kecil akan dipandang sangat berharga pada tahap pemulihan, bahkan pada tahap ini pemerintah cenderung memberikan bantuan likuiditas kepada sektor riil agar dapat berkemban. Tahap pemulihan terjadi setelah masa resesi atau krisis ekonomi. Contoh resesi ekonomi yang dialami Indonesia selama tiga kali yaitu pada tahun 1988,1998 dan 2008. Bagi seorang pengusaha atau seorang investor, penting untuk memulai sebuah bisnis atau investasi di masa pemulihan. Mengapa penting?

8 Penyaring Alami Perusahaan yang mampu melewati masa-masa krisis biasanya merupakan perusahaan-perusahaan yang memliki keuangan dan efisiensi yang kuat, produk yang disukai oleh masyarakat, dan juga manajemen yang bertanggung jawab dan kredibel. Perusahaan yang mampu tetap beroperasi bahkan dapat memiliki keuntungan ditengah krisis tentu merupakan ciri perusahaan pemenang pada perjalanan siklus ekonomi yang berikutnya. Keuntungan lain bagi seorang investor untuk memulai investasi pada masa pemulihan adalah sedikitnya tingkat persaingan seiring dengan tutupnya perusahaan pesaing atau ketakutan para pemain baru untuk memulai pada saat tersebut.

9 Harga yang murah Pada periode pemulihan seorang investor dapat membeli sebuah instrument investasi pada harga yang luar biasa murah. Mengapa sebuah investasi di masa pemulihan dapat ditawarkan dengan harga yang murah? Sebuah harga terbentuk karena adanya sisi permintaan (demand) dan penawaran (supply) atas sebuah barang. Dari sisi permintaan, seiring dengan jumlah likuiditas yang masih sulit di masa pemulihan,-jumlah permintaan terhadap barang atau instrument investasi juga akan cenderung berkurang. Pada gambar berikut dapat kita lihat bergesernya grafik D1 menadi D2 seiring denga berkurangnya permintaan, tergambar pada jumlah quantity yang berkurang dari Q1 menjadi Q2 terhadap sebuah investasi. Perubahan permintaan tersebut pada akhirnya membuat harga yang ditawarkan juga ikut menjadi turun dari posisi P1 menjadi P2.

10 Faktor kedua yang memberikan pengaruh lebih besar dari faktor permintaan adalah adanya penawaran (supply) yang sangat banyak dari investor yang ingin menjual investasinya dimasa pemulihan. Karena supplay yang besar bererti akan memberikan harga yang semakin murah bagi investor yang mampu melihat kesempatan tersebut. Berikut gambar sederhana pengaruh banyaknya supply terhadap harga.

11 Kita dapat melihat pengaruh sisi supply terhadap pembentukan harga sebuah investasi pada masa pemulihan. Seiring dengan masih takutnya para investor untuk memegang investasi dan kebutuhan akan likuiditas membuat banyak investor yang maish berkeinginan untuk segera melepas investasinya. Keinginan tersebut pada akhirnya membuat jumlah barang yang ditawarkan meningkat dari Q1 menjadi Q2 dan grafik penawaran bergeser dari garis S1 menjadi S2. pergeseran sisi penawaran tersebut pada akhirnya membuat harga dari sebuah investasi turun dari P1 menjadi P2.

12 Jarang Terjadi (10 tahun sekali)

13

14 Ciri-ciri ekonomi pada masa pemuihan

15

16 1.2.2 Tahapan Kemakmuran Peningkatan pendapatan secara tidak langsung juga meningkatkan daya beli dari masyarakat sehingga mendorong ekonomi untuk bertumbuh dengan ebih cepat. Kondisi perusahaan pada periode ini semakin membaik seiring dengan kondisi ekonomi yang sedang bertumbuh dengan cepat. Meningkatnya daya beli masyrakat akan membuat penjualan dari perusahaan juga ikut meningkat. Peningkatan penjualan akan memberikan dampak yang lebih besar pada sisi laba bersih dari perusahaan. Berikut contoh kinerja sebuah emiten yang ada dipasar saham Indonesia ketika berada di tahap akselerasi.

17 Dari tabel diatas dapat kita lihat bagaimana PT
Dari tabel diatas dapat kita lihat bagaimana PT. Astra Internasional Tbk, merasakan keuntungan dari periode kemakmuran yang terjadi pada tahun penjualan ASII sepanjang yahun 2007 mengalami kenaikan lebih dari 25% terutama dari kenaikan penjualan kendaraan bermotor. Besarnya peningkatan laba bersih secara persentase dari ASII di tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2006. Dengan bermodalkan kenaikan penjualan sebesar 25% ternyata ASII dapat membukukan laba bersih hingga 75%. Kenaikan laba bersih tersebut akhirnya menjadi tulang punggung pergerakan harga saham ASII sebesar 74% pada sepanjang tahun 2007. Dari contoh diatas dapat kita melihat bagaimana siklus ekonomi meberikan dampak tidak langsung bagi kenaikan harga saham dari sebuah perusahaan.

18 1.2.2 Tahap Kemakmuran Peningkatan pendapatan masyarakat pada masa kemakmuran secara tidak langsung meningkatkan daya beli msyarakat sehingga mendorong ekonomi untuk bertumbuh denga lebih cepat. Kondisi perusahaan pada masa kemakmuran semakin membaik seiring dengan kondisi ekonomi yang sedang bertumbuh dengan lebih cepat. Meningkatnya daya beli masyarakat kan membuat penjualan perusahaan juga ikut meningkat yang pada akhirnya akan memberikan dampak besar paa sisi laba bersih dari perusahaan. Berikut contoh kinerja emitan yang ada dipasar saham indonesia ketika berada ditahap kmakmuran.

19 Dari tabel diatas kita dapat melihat bagaimana PT
Dari tabel diatas kita dapat melihat bagaimana PT. Astra International, Tbk merasakan keuntungan dari periode kemakmuran yang terjadi pada tahun 2007. Penjualan ASII sepanjang tahun 2007 mengalami kenaikan lebih dari 25% terutama kenaikan penjualan kendaraan bermotor. Besarnya peningkatan laba bersih secara persentase dari ASII ditahun dibandingkan tahun 2006. Dengan bermodalkan kenaikan penjualan sebesar 25% saja ternyata dapat membukukan laba bersih hingga 75%. Peningkatan laba bersih tersebut pada akhirnya menjadi tulang punggung dari kenaikan harga saham ASII sebesar 73% pada sepanjang tahun 2007. Berikut adalah ciri-ciri ekonomi pada masa kemakmuran

20

21

22 Tahap Kontraksi Efek samping yang ditimbulkan oleh peningkatan adaya beli masyarakat adalah kenaikan harga yang dikenal dengan inflasi. Harga yang terlalu tinggi pada masa kemakmuran akan menjadi pembunuh dan mengantarkan sistem ekonomi kepada periode kontrasi. Hal terjadi karena masyarakat sudah melihat harga bergerak terlalu tinggi sehingga menggerogoti pirsi konsumsi mereka Akibat langsung dari kelebihan porsi keonsumsi akan membuat masyarakat mulai mengurangi konsumsinya sehingga roda ekonomi akan mulai melambat seiring dengan daya beli yang menurun. Bagi perusahaan penurunan daya beli akan mengakibatkan nilai penjualan perusahaan juga akan menurun. Tantangan perusahaan pada periode ini adalah penurunan penjualan terjadi seiring dengan peningkatan biaya produksi dan kenaikan biaya sewa.

23 Efek langsung dari kedua hal tersebut, terjadinya penurunan penjualan dan peningkatan biaya produksi pada akhirnya akan memperkecil margin keuntungan yang terlihat dari turunnya nilai ROS membuat nilai saham sulit menglamai kenaikan pada periode ini. Sebagai contoh berikut adalah kondisi PT.Astra International Tbk pada masa kontraksi

24 Dari tabel kita melihat bagaimana masa kontraksi mempengaruhi nilai penjualan dan juga laba usaha ASII. Penurunan penjualan dan laba usaha disebabkan oleh kenaikan BBM diakhir tahun sebesar 100% ASII yang pada tahun 2006 sebesar 60% penjualannya berasal dari penjualan mobil, masa kontraksi tahun 2005 telah memberikan pukulan yang telak bagi kondisi keuntungan perusahaan. Hal ini tercermin dari nilai ROS yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2005 yang pada akhirnya membuat harga saham ASII juga ikut berkontraksi.


Download ppt "Bab II. Macro Economi, Risiko & Profil Risiko"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google