Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB - 6 by Imr@n.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB - 6 by Imr@n."— Transcript presentasi:

1 MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB - 6 by

2 Kompetensi Pendukung :
Kompetensi Umum : “Bapak/Ibu dapat menjelaskan dan mengindentifikasikan Manajemen Operasional” Kompetensi Pendukung : “ Bapak/Ibu dapat menjelaskan Tehnik-Teknik Manajemen Persediaan yaitu : Fungsi persediaan Biaya-biaya dalam persediaan Model-model persediaan Just In Time (JIT) Metode Penilaian Persediaan by

3 Apa itu Persediaan/Inventory ???
Menurut Murdifing Haming & Mahfud Nurnajamuddin : Sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi. Meliputi : - bahan baku (raw materials) - produk jadi (finish product) - komponen rakitan (component) - bahan pembantu (substance materials) - barang sedang dalam proses pengerjaan (working in process inventory) by

4 2. Menurut Eddy Herjanto : bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Unit/Bagian dari organisasi/perusahaan memandang persediaan dari berbagai sisi yang berbeda. (Lihat gambar) by

5 PERUSAHAAN by Imr@n PRODUKSI Menghendaki tingkat persediaan yg besar
PEMBELIAN PEMASARAN KEUANGAN Menghendaki tingkat persediaan yg rendah PERUSAHAAN by

6 Apa itu MANAJEMEN PERSEDIAAN ???
“ Serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yg harus di jaga, kapan pesanan utk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan serta menjamin tersedianya persediaan yg tepat dlm kuantitas & waktu yang tepat”. Manajemen Persediaan disebut juga Sistem Pengendalian Persediaan. by

7 Ada 3 hal yang harus di perhatikan dalam menangani persediaan :
Memelihara sumber pasokan Memelihara material sejak berada di dalam perusahaan Pemanfaatan yang tepat waktu. by

8 FUNGSI PERSEDIAAN Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku/barang yang dibutuhkan perusahaan. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan. Menghilangkan resiko thd kenaikan harga barang atau inflasi. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon kuantitas. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya barang yang diperlukan. by

9 JENIS-JENIS PERSEDIAAN
Fluctuation Stock : Psd yg dimaksudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yg tidak diperkirakan sebelumnya, utk mengatasi bila terjadi kesalahan/penyimpangan dlm prakiraan penjualan, waktu produksi atau pengiriman barang. Anticipation Stock : Psd utk menghadapi permintaan yg dpt diramalkan dan utk menjaga kemungkinan sukarnya memperoleh bahan baku shg tidak mengakibatkan terhentinya produksi. by

10 Mendapatkan keuntungan dari harga barang (diskon).
Lot-size Inventory : psd yg diadakan dlm jumlah yg lebih besar dari pada kebutuhan pada saat itu guna : Mendapatkan keuntungan dari harga barang (diskon). Untuk menghemat biaya pengangkutan. Pipeline Inventory : psd yg dlm proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang itu akan digunakan karena dapat memakan waktu yg lama. by

11 BIAYA-BIAYA DLM PERSEDIAAN
Biaya Pemesanan (ordering Cost, Procurement Costs) : Biaya yg dikeluarkan sehubungan dg kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari pemesanan sampai tersedia barang di gudang. Meliputi : Biaya administrasi & Penempatan Order Biaya Pemilihan Vendor atau Pemasok Biaya Pengangkutan & Bongkar Muat Biaya Penerimaan & Pemeriksaan Barang Kalo Perusahaan memproduksi psd sendiri spt : Mesin, Peralatan atau proses manufaktur lain dari suatu rencana produksi, maka biaya ini disebut Set-up Costs by

12 Biaya Penyimpanan (Carriying Costs, holding Costs) meliputi :
Biaya sewa gudang Biaya administrasi pergudangan Biaya Gaji Pelaksana pergudangan Biaya listrik Biaya asuransi dan penyusutan barang selama dlm penyimpanan dll by

13 Biaya ini sulit diukur dan sering hanya diperkirakan secara subyektif.
Biaya Kekurangan Persediaan (shortage costs, stockout costs) : Biaya yg timbul sbg akibat tidak tersedianya barang pada waktu yg diperlukan. Biaya ini sulit diukur dan sering hanya diperkirakan secara subyektif. by

14 SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN ( S P P )
BARANG DEPENDEN SPP Pegging Lot Sizing Lot For Lot Penyeimbangan Sbg Periode Kuantitas Pesanan Periode Kuantitas pesanan ekonomis BARANG INDEPENDEN Klasifikasi ABC EOQ Psd Brg Tertunda Psd dg Diskon Psd Permintaan bertahap by

15 MODEL-MODEL PENGENDALIAN
PERSEDIAAN INDEPENDEN by

16 KLASIFIKASI ABC Diperkenalkan oleh HF. DICKIE pada Tahun 1950-an.
Persediaan dibedakan berdasarkan nilai investasi/nilai persediaan yang terpakai dalam satu periode. Nilai persediaan yang dimaksud adalah volume persediaan yg disebut “Volume tahunan Rupiah” by

17 Kriteria msg-msg kelas dalam metode ini adalah sbb :
Kelas A : Psd memiliki nilai volume tahunan rupiah yg tinggi mewakili 70 % dari total nilai psd. Kelas B : Psd dg nilai volume tahunan rupiah yg menengah mewakili 20 % dari total nilai psd tahunan. Kelas C : Barang yg nilai volume tahunan rupiahnya rendah, yg mewakili 10 % dari total nilai psd. by

18 KUANTITAS PESANAN EKONOMIS ( E O Q)
Diperkenalkan oleh F.W. HARRIS pada Tahun 1914. Asumsi yang harus diperhatikan : Barang yg dipesan & disimpan hanya satu macam. Kebutuhan/permintaan barang diketahui & konstan. Biaya pemesanan & biaya penyimpanan diketahui dan konstan. Barang yg dipesan diterima dlm satu kelompok. Harga barang tetap & tidak tergantung dari jumlah yg dibeli. Waktu tenggang (lead time) diketahui dan konstan. by

19 Grafik Jumlah Psd (unit) Q Tingkat psd Q/2 ratarata psd Waktu by

20 D = Jumlah kebutuhan barang (unit/tahun)
Analisa dg FORMULA : D = Jumlah kebutuhan barang (unit/tahun) S = By pemesanan/by set up (rupiah/pesanan) h = By penyimpanan (% thd nilai barang) C = harga barang (rupiah/unit) H = h x C = biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun) Q = jumlah pemesanan (unit/pesanan) F = frekuensi pemesanan T = jarak waktu antar pesanan (tahun, hari) TC = biaya total persediaan (rupiah/tahun) by

21 PERSEDIAAN DENGAN PESANAN TERTUNDA
EOQ Jumlah Persediaan di Gudang Jumlah barang yg dipesan pembeli tetapi belum dapat dipenuhi by

22 PERSEDIAAN DENGAN DISKON KUANTITAS
Prosedur : Hitung EOQ pd harga terendah. Jika EOQ fisibel (jumlah yg dibeli sesuai dg harga yg dipersyaratkan), kuantitas itu merup pesanan yang optimal. Jika EOQ tidak fisibel, hitung biaya total pada kuantitas terendah pada harga itu. Hitung EOQ pada harga terendah berikutnya. Jika fisibel hitung biaya totalnya. Jika langkah 3 msh blm memberikan EOQ fisibel, maka ulangi langkah 2 & 3 atau perhitungan tdk dpt lagi dilanjutkan. Bandingkan Biaya total dr kuantitas pesanan fisibel yg telah dihitung. by

23 by

24 PERSEDIAAN DG PENERIMAAN BERTAHAP
Jumlah pesanan optimal : Persediaan Maksimum Biaya Total per tahun by

25 Waktu Siklus = Q / d Waktu Run = Q / p
by

26 METODE PENILAIAN PERSEDIAAN
Bertujuan untuk mengetahui nilai persediaan yang dipakai/dijual/persediaan yg tersisa dalam suatu periode. Ada 3 metode penilaian persediaan : Metode FIFO Metode LIFO Metode Rata-Rata Tertimbang by

27 METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO)
Berdasarkan asumsi bahwa harga barang persediaan yg sudah terjual/terpakai dinilai menurut harga pembelian barang yang terdahulu masuk. Contoh : Tanggal Keterangan Jumlah (unit) Harga Satuan (Rp) Total (Rp) 1 Juni 10 Juni 15 Juni 25 Juni Persediaan Awal Pembelian 300 400 200 100 1.000 1.100 1.200 Jumlah by

28 Harga Pokok Bahan Baku yang terpakai :
Misalnya pada tanggal 30 juni jumlah persediaan akhir sebanyak 250 unit. Maka jumlah bahan baku yang dipakai : 1000 – 250 = 750 unit Harga Pokok Bahan Baku yang terpakai : 300 Rp = Rp 400 Rp = Rp 50 Rp = Rp 750 unit = Rp by

29 Nilai persediaan akhir : 100 unit @ Rp. 1.200 = Rp. 120.000
by

30 METODE LAST IN FIRST OUT (LIFO)
asumsi bahwa nilai barang yg sudah terjual/terpakai dihitung berdasarkan harga pembelian barang yang terakhir masuk, dan nilai persediaan akhir dihitung berdasarkan harga pembelian yang terdahulu masuk. Contoh : by

31 Harga Pokok Bahan Baku yg terpakai :
100 Rp = Rp 200 Rp = Rp 400 Rp = Rp 50 Rp = Rp 750 unit = Rp Nilai persediaan akhir : = Nilai total persediaan – nilai persediaan terpakai = Rp – Rp = Rp Tanggal Keterangan Jumlah (unit) Harga Satuan (Rp) Total (Rp) 1 Juni 10 Juni 15 Juni 25 Juni Persediaan Awal Pembelian 300 400 200 100 1.000 1.100 1.200 Jumlah by

32 METODE RATA-RATA TERTIMBANG
Nilai persediaan berdasarkan atas harga rata-rata barang yang dibeli dalam suatu periode tertentu. Nilai rata-rata persediaan : Nilai persediaan yang terpakai : = 750 x Rp = Rp Nilai Persediaan akhir : = 250 x Rp = Rp by

33 Perbandingan FIFO, LIFO & Rata-Rata Tertimbang, jika harga jual barang sebesar Rp. 2.000 per unit.
Penjualan (Rp) Harga Pokok (Rp) Keuntungan (Rp) Persediaan Akhir (Unit) by

34 Cara FIFO menunjukkan : Nilai barang yang terpakai rendah
Keuntungan yang lebih besar Nilai persediaan akhir yang tinggi Cara LIFO menunjukkan : Nilai barang yang terpakai tinggi Keuntungan yang rendah Nilai persediaan akhir yang rendah by


Download ppt "MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB - 6 by Imr@n."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google