Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Metabolisme – ASPEK BIOKIMIA
Dr. H. M. Toyo Burrahim
2
. POKOK & SUB POKOK BAHASAN:
1. Aspek biokimia yang berpengaruh dalam proses reproduksi kesehatan ibu, janin, bayi dan anak. 2. Metabolisme karbohidrat 3. Metabolisme lipid 4. Kalori yang terkandung dalam karbohidrat, protein dan lemak 5. Metabolic rate & BMR wanita .
3
. Tujuan Umum: proses metabolisme : Suhu tubuh dan sistem Integument
Kalori yang terkandung dalam karbohidrat, protein dan lemak 1.2. Metabolic rate & BMR wanita 2.1. Pembentukan panas dalam tubuh tubuh dan faktor yang mempengaruhi 2.2. Pembuangan panas dari tubuh 2.3. Pengaturan dan terjadinya peningkatan suhu tubuh hamil 3. Struktur sistem integumen : Lapisan kulit. Jaringan penunjang .
4
. BIOKIMIA: secara konvensional dihubungkan dengan fungsi berbagai protein & kegunaan berbagai enzim dlm serum Metabolisme : adalah perubahan kimiawi yang terjadi didalam tubuh untuk melaksanakan berbagai fungsi vital (pernapasan, pencernaan, sirkulasi, dll)
5
. JALUR METABOLISME LEMAK, GLUKOSA & PROTEIN SAAT MAKAN & PUASA .
7
HUB Lipid, KH dan Protein dalam proses Katabolisme/pemecahan
HUB Lipid, KH dan Protein dalam proses Katabolisme/pemecahan. Tahu TTG proses katabolisme setiap makromolekul tsb. Pertama, konsepnya: setiap makanan yang di konsumsi akan disederhanakan menjadi bentuk yang paling sederhana, monomer, melalui beberapa tahap baik itu lemak, karbohidrat, maupun protein. Dari gambar tsb diketahui bahwa setiap makromolekul memiliki jalurnya sendiri untuk diubah menjadi energi. .
8
KH dipecah jadi monomernya Yi: MONOSAKARIDA & mengalami GLIKOLISIS ASAM PIRUVAT.
9
. Lintasan metabolisme digolongkan 3 kategori:
1. Lintasan anabolik (penyatuan/ pembentukan). Digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur & mesin tubuh. Contoh: sintesis protein. 2. Lintasan katabolik (pemecahan). Meliputi proses oksidasi melepaskan energi bebas, yi: bentuk fosfat energi tinggi atau unsur ekuivalen pereduksi, seperti rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif. .
10
. Lintasan metabolisme 3 kategori: 1. Lintasan anabolik
2. Lintasan katabolik (pemecahan) 3. Lintasan amfibolik (persimpangan) Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan anabolik dan lintasan katabolik. Contoh dari lintasan ini adalah siklus asam sitrat (Siklus Kreb). .
11
Karbohidrat, lipid dan protein sebagai makanan sumber energi harus dicerna molekul-molekul ukuran kecil agar dapat diserap. Hasil akhir pencernaan nutrien : Ø Hasil pencernaan karbohidrat: monosakarida terutama glukosa Ø Hasil pencernaan lipid: asam lemak, gliserol dan gliserida Ø Hasil pencernaan protein: asam amino .
12
Semua hasil pencernaan di atas diproses melalui lintasan metaboliknya masing-masing Asetil KoA, ll dioksidasi sempurna melalui siklus asam sitrat & dihasilkan energi berupa adenosin trifosfat (ATP) dengan produk buangan karbondioksida (CO2). Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Makanan diserap ke aliran darah, atau dikonversi di hati, serta dari glukosalah semua bentuk KH lain dalam tubuh dapat dibentuk. .
13
Glukosa merupakan bahan bakar metabolik utama bagi manusia dan bahan bakar universal bagi JANIN. Glukosa diubah menjadi KH lain misalnya glikogen untuk simpanan, ribose untuk membentuk asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, bergabung dengan lipid atau dengan protein, contohnya glikoprotein dan proteoglikan. .
14
2. Masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. energi:ATP.
Beberapa jalur metabolisme KH yaitu glikolisis, oksidasi piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta glukoneogenesis. Jalur-jalur metabolisme karbohidrat: 1. Glukosa sebagai bahan bakar utama metabolisme akan glikolisis(dipecah) menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dihasilkan energi berupa ATP. 2. Masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. energi:ATP. 3. Asetil Glikogen ini disimpan energi, dipecah glukosa glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat. 6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi. .
15
2. Asetil Glikogen ini disimpan energi, dipecah glukosa glikolisis, ll oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat. 6. Jika glukosa dari diet tak ada dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) .
16
. TAHAP METABOLISME KARBOHIDRAT
Glikolisis adalah katabolisme glukosa yang berlangsung di dalam sitosol semua sel, menjadi: 1. asam piruvat, pada suasana aerob (tersedia oksigen) 2. asam laktat, pada suasana anaerob (tidak tersedia oksigen) .
17
. glikolisis, oksidasi piruvat,
3. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan/penghubung yaitu siklus asam sitrat. Dihasilkan energi: ATP. 4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak dipecah, dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen). Glikogen ini disimpan di hati & otot sbg cadangan energi jangka pendek. Jika penuh, maka KH dikonversi jar lipid sbg cadangan energi jangka panjang. 5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat. 6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi. .
18
Oksidasi piruvat Dalam jalur ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi Asetil-KoA, yang terjadi di dalam mitokondria sel. Jalur ini merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus Kreb’s. Jalur ini juga merupakan konversi glukosa menjadi asam lemak dan lemak dan sebaliknya dari senyawa non karbohidrat menjadi karbohidrat. .
19
Siklus asam sitrat jg siklus Kreb’s/ siklus asam trikarboksilat & di mitokondria. Siklus ini jalur akhir bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Siklus ini rangkaian reaksi katabolisme asetil KoA energi ATP. Selama proses oksidasi asetil KoA, terbentuk ekuivalen pereduksi: H/ elektron. Unsur ini memasuki rantai respirasi (proses fosforilasi oksidatif) ATP. Pada tanpa oksigen (anoksia) atau - oksigen (hipoksia) hambatan total pada siklus tersebut .
20
jalur metabolisme KH yi glikolisis, oksidasi piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta glukoneogenesis 5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sbg sumber energi, maka glikogen dipecah glukosa. LL mengalami glikolisis, diikuti oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat. 6. Jika glukosa dari diet tak tersedia & cadangan glikogenpun habis, maka sumber energi non KH yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi. .
21
6. Jika glukosa dari diet tak tersedia & cadangan glikogenpun habis, maka sumber energi non KH yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme/pemecahan untuk memperoleh energi. .
22
Glikogenesis Tahap I metabolisme KH (glikolisis) piruvat. LL dioksidasi asetil KoA. masuk ke rangkaian siklus asam sitrat untuk .dikatabolisir energi. Proses di atas terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk berpikir, mencerna makanan, bekerja dsb. Jika jumlah glukosa melampaui kebutuhan, maka glikogen untuk cadangan makanan melalui proses glikogenesis. Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Glikogen terdapat didalam hati (sampai 6%) dan otot jarang melampaui jumlah 1%. Tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak. Seperti amilum, glikogen merupakan polimer µ-D-Glukosa yang bercabang. Glikogen otot adalah sumber heksosa untuk proses glikolisis di dalam otot itu sendiri. Sedangkan glikogen hati adalah simpanan sumber heksosa untuk dikirim keluar guna mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya di antara waktu makan. Setelah jam puasa, hampir semua simpanan glikogen hati terkuras. Tetapi glikogen otot hanya terkuras setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama. .
23
Glikogenesis Glikogen ad simpanan KH di tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Glikogen didalam hati (sampai 6%) dan otot jarang melampaui 1%. Tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai 3-4 kali lebih banyak. Glikogen otot ad sumber heksosa untuk proses glikolisis di otot . glikogen hati ad simpanan sumber heksosa untuk dikirim keluar guna mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya di antara waktu makan. Setelah jam puasa, hampir semua simpanan glikogen hati terkuras. Tetapi glikogen otot hanya terkuras setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama. .
24
Glikogenesis Sedangkan glikogen hati adalah simpanan sumber heksosa untuk dikirim keluar guna mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya di antara waktu makan. Setelah jam puasa, hampir semua simpanan glikogen hati terkuras. Tetapi glikogen otot hanya terkuras setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama. .
25
Glukoneogenesis: jika sumber energi dari KH tidak tersedia lagi
Glukoneogenesis: jika sumber energi dari KH tidak tersedia lagi. Maka tubuh gunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai pembangun tubuh. Kesimpulan glukoneogenesis: proses pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa non KH, bisa dari lipid maupun protein. Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari bahan lipid maupun protein dijelaskan sebagai berikut: 1. Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol. Asam lemak dapat dioksidasi menjadi asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk dalam siklus Kreb’s. Sementara itu gliserol masuk dalam jalur glikolisis. 2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus Kreb’s. .
26
. Glukoneogenesis dari bahan lipid maupun protein:
1. Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yi asam lemak & gliserol. Asam lemak dapat dioksidasi asetil KoA. masuk dalam siklus Kreb’s. Sementara itu gliserol masuk dalam jalur glikolisis. 2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus Kreb’s. .
27
PROTEIN .
28
. Protein tersusun dari bermacam-macam asam amino.
Karena bermacam-macam asam amino itulah maka asam amino akan memiliki banyak jalur dalam proses respirasi. Protein akan dipecah asam amino melalui proses hidrolisis kemudian mengalami transaminasi yaitu memindahkan gugus amino ke senyawa carrier (amino reseptor) .
29
PROTEIN mengalami DEAMINASI, melepaskan gugus amino & diubah alpha-ketoglutarat & NH3
30
Dengan proses transaminasi alpha keto berubah asam piruvat
Dengan proses transaminasi alpha keto berubah asam piruvat. MASUK jalur yang = jalur GLUKosa dalam bentuk senyawa as piruvat dalam proses respirasi.
31
PROTEIN TUBUH · ¾ zat padat tubuh tdd protein (otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon) · Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide · Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa · Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut, kuku); dan aktin-miosin ‘
32
. MACAM PROTEIN · Peptide: 2 – 10 asam amino
· Polipeptide: 10 – 100 asam amino · Protein: > 100 asam amino · Antara asam amino saling berikatan dengan ikatan peptide · Glikoprotein: gabungan glukose dengan protein · Lipoprotein: gabungan lipid & protein .
33
PENGGUNAAN PROTEIN U ENERGI
· Jika jumlah protein terus meningkat → protein sel dipecah jadi asam amino u dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak · Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses: deaminasi atau transaminasi · Deaminasi: proses pembuangan gugus amino dari asam amino · Transaminasi: proses perubahan asam amino menjadi asam keto .
34
. .
35
MACAM LEMAK · Lemak biologis yang penting: lemak netral (trigliserida), fosfolipid, steroid · Asam lemak: 1. Asam palmitat: CH3(CH2)14-COOH 2. Asam stearat: CH3(CH2)16-COOH 3. Asam oleat: CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH · Trigliserida: ester gliserol + 3 as lmk · Fosfolipid: ester gliserol + 2 asam lemak + fosfat · Steroid: kolesterol & turunanya (hormon steroid, asam lemak & vitamin) .
36
Gambar proses beta oksidasi bermacam molekul
Gambar proses beta oksidasi bermacam molekul. Terkait metab KH & PROTEIN: senyawa asetil-CoA. HUB lemak & KH: melewati gliseraldehid 3 Phosphat (gliserol) & asetil coA(asam lemak) sebagai jalur respirasi
37
. METABOLISME LEMAK Ada 3 fase: 1. β oksidasi 2. Siklus Kreb
3. Fosforilasi Oksidatif KETOSIS · Degradasi asam lemak → Asetil KoA terjadi di Hati, tetapi hati hanya mengunakan sedikit asetil KoA → akibatnya sisa asetil KoA berkondensasi membentuk Asam Asetoasetat · Asam asetoasetat merupakan senyawa labil yang mudah pecah menjadi: Asam β hidroksibutirat dan Aseton. · Ketiga senyawa diatas (asam asetoasetat, asam β hidroksibutirat dan aseton) disebut BADAN KETON. · Adanya badan keton dalam sirkulasi darah disebut: ketosis · Ketosis terjadi saat tubuh kekurangan karbohidrat dalam asupan makannya → kekurangan oksaloasetat · Jika Oksaloasetat menurun → maka terjadi penumpukan Asetil KoA didalam aliran darah → jadi badan keton → keadaan ini disebut KETOSIS · Badan keton merupakan racun bagi otak → mengakibatkan Coma, karena sering terjadi pada penderita DM → disebut Koma Diabetikum · Ketosis terjadi pada keadaan : · Kelaparan · Diabetes Melitus · Diet tinggi lemak, rendah karbohidrat .
38
KETOSIS · Degradasi asam lemak → Asetil KoA terjadi di Hati, tetapi hati hy gunakan sedikit asetil KoA → akibatnya sisa asetil KoA berkondensasi bentuk As Asetoasetat · Asam asetoasetat merupakan senyawa labil yang mudah pecah menjadi: Asam β hidroksibutirat dan Aseton. · Ketiga senyawa diatas (asam asetoasetat, asam β hidroksibutirat dan aseton) disebut BADAN KETON. · Adanya badan keton dalam sirkulasi darah disebut: ketosis · Ketosis terjadi saat tubuh kekurangan karbohidrat dalam asupan makannya → kekurangan oksaloasetat · Jika Oksaloasetat menurun → maka terjadi penumpukan Asetil KoA didalam aliran darah → jadi badan keton → keadaan ini disebut KETOSIS · Badan keton merupakan racun bagi otak → mengakibatkan Coma, karena sering terjadi pada penderita DM → disebut Koma Diabetikum · Ketosis terjadi pada keadaan : · Kelaparan · Diabetes Melitus · Diet tinggi lemak, rendah karbohidrat .
39
. KETOSIS · Adanya badan keton dalam sirkulasi darah disebut: ketosis
· Ketosis saat tubuh kekurangan KH dalam asupan makannya → ke – oksaloasetat, Jika Oksaloasetat menurun → penumpukan Asetil KoA didalam aliran darah → jadi badan keton → KETOSIS · Badan keton: racun bagi otak → Coma, sering pas DM → Koma DM · jg : Kelaparan, DM, Diet tgi lemak, rendah KH .
40
. PENGATURAN HORMON ATAS PENGGUNAAN LEMAK
· Penggunaan lemak tubuh terjadi pada saat kita gerak badan berat · Gerak badan berat menyebabkan pelepasan epineprin dan nor epineprin · Kedua hormon diatas mengaktifkan lipase trigliserida yang sensitif hormon → pemecahan trigliserida → asam lemak .
41
Lipid dalam prosesnya menjadi sumber energi, ia akan dipecah dahulu menjadi asam lemak dan gliserol. Setelah itu masing-masing hasil pemecahan lipid akan masuk dalam jalur respirasi yang berbeda. Asam lemak akan mengalami proses beta oksidasi yang menghasilkan asam piruvat sedangkan gliserol akan diubah menjadi gliseraldehid 3 Phosphat. .
42
GAMBAR HUB PROTEIN, KH & LEMAK
44
Karbohidrat, lipid dan protein sebagai makanan sumber energi harus dicerna molekul-molekul ukuran kecil agar dapat diserap. Hasil akhir pencernaan nutrien : Ø Hasil pencernaan karbohidrat: monosakarida terutama glukosa Ø Hasil pencernaan lipid: asam lemak, gliserol dan gliserida Ø Hasil pencernaan protein: asam amino .
45
. Semua hasil pencernaan di atas diproses melalui lintasan metabolik
nya masing-masing Asetil KoA, kemudian dioksidasi secara sempurna melalui siklus asam sitrat & dihasilkan energi berupa adenosin trifosfat (ATP) dengan produk buangan karbondioksida (CO2). Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Makanan diserap ke aliran darah, atau dikonversi di hati, serta dari glukosalah semua bentuk KH lain dalam tubuh dapat dibentuk. .
46
Glukosa merupakan bahan bakar metabolik utama bagi manusia dan bahan bakar universal bagi JANIN. Glukosa diubah menjadi KH lain misalnya glikogen untuk simpanan, ribose untuk membentuk asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, bergabung dengan lipid atau dengan protein, contohnya glikoprotein dan proteoglikan. .
47
.
51
. .
53
Metabolisme Sistem endokrin menyesuaikan dan menghubungkan aktivitas berbagai sistem tubuh Integrasi endokrin dilaksanakan oleh hormon Hormon mengatur proses metabolik Organisme mengoksidasi karbohidrat, protein CO2, H2O, energi
54
Oksidasi merupakan suatu proses bertahap lambat dan kompleks disebut Katabolisme yang melepaskan energi dalam jumlah kecil yg dpt dimanfaatkan Energi disimpan dlm bentuk protein, lemak dan senyawa KH yg disintesis dari molekul² yg lebih sederhana Pembentukan zat-zat tersebut dgn proses mengambil energi dan bukan melepaskannya disebut Anabolisme
55
Kecepatan Metabolisme
Banyaknya energi yg dibebaskan oleh katabolisme makanan dlm tubuh sama besar dgn jumlah yg dibebaskan jika makanan tsb dibakar diluar tubuh Energi yg dibebaskan oleh proses katabolisme dlm tubuh digunakan untuk memelihara fungsi tubuh, mencerna, termoregulasi, aktivitas fisik
56
Energi disimpan dengan membentuk senyawa² kaya energi
Jumlah simpanan energi bervariasi tetapi pada orang² yang sedang berpuasa nilainya nol / - Satuan energi panas adalah Kalori (kal)
57
Faktor² Yang Mempengaruhi Kec. Metabolisme
Pergerakan otot Makanan yang dimakan Suhu lingkungan : jika suhu lingkungan < suhu tubuh mekanisme penghematan panas menggigil, jika suhu lingkungan > suhu tubuh menaikan suhu tubuh percepatan metabolisme
58
Kecepatan metabolisme yg diukur pd saat istirahat diruang bersuhu nyaman, jam setelah makan terakhir disebut Kecepatan Metabolisme Basal (BMR : Basal Metabolic Rate ) Satu variabel yang berkorelasi baik dgn kecepatan metabolisme adalah luas permukaan tubuh karena pertukaran panas terjadi di permukaan tubuh
59
Metabolisme : adalah perubahan kimiawi yang terjadi didalam tubuh untuk melaksanakan berbagai fungsi vital Pemeriksaan BMR : Syarat : - Istirahat - Dilarang olah raga - Diet rendah protein hari sebelum pemeriksaan
60
- Puasa 6 jam sebelum pemeriksaan
- Tidak sedang haid - Tidak dalam keadaan demam - Tidak boleh makan obat 6 jam sebelum pemeriksaan Waktu pemeriksaan : Pagi hari dimulai pukul 8.30 Tempat pemeriksaan : Nyaman, suhu kamar 26 – 27 ° C Prosedur : pasien tidur terlentang, istirahat ½ jam sebelum diperiksa
87
Cara Pemeriksaan BMR Cara Tertutup tidak langsung
Cara Tertutup langsung Cara Terbuka tidak langsung
88
Faktor yang mempengaruhi BMR : - Usia
- Jenis kelamin - Luas permukaan badan - Tekanan barometer - Latihan fisik - Suhu tubuh - Obat - Gizi
89
Beberapa kondisi yang mempengaruhi BMR
Hipertiroid BMR tinggi ( banyak keringat, takikardi, tremor, banyak makan) Kelainan menstruasi Amenorhoe BMR rendah Diet BMR rendah
90
BMR : energi yang dibutuhkan pada kondisi basal :
- istirahat fisik / mental - kebutuhan O2 rendah Kebutuhan energi selama bekerja diukur dalam bentuk kalori/ megajoule 1 gr protein = 4 kal 1 gr lemak = 9 kal 1 gr KH = 4 kal
91
Guna kalori : - menghindari kekurangan berat badan - mempertahankan suhu tubuh - persedian aktivitas fungsi sel, jaringan, organ Kebutuhan energi ; - Pekerja berat : 3500 kal /hr - Duduk : 2500 kal/hr - Istirahat : 1800 kal/hr - Tidur : 1200 kal/hr
92
Energi yang disimpan ditubuh dalam bentuk
Energi kinetik (mekanik) : digunakan untuk gerakan (otot rangka, otot jantung) Energi termik (panas) : menimbulkan peningkatan suhu Energi listrik : penjalaran listrik sebagai impuls Energi kimia : kelangsungan proses kimia tubuh
93
Metabolisme Karbohidrat
Hasil cerna KH Dinding Usus halus Monosakarida Glukosa Fruktosa Galaktosa Sel energi
94
Dalam metabolisme KH, hepar melakukan funsi spesifik :
Menyimpan glikogen Mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa Glukoginesis Membentuk banyak senyawa penting Hati terutama penting untuk mempertahankan konsenterasi glukosa darah normal misalnya penyimpanan glikogen memungkinkan hati mengambil kelebihan glukosa dari darah, menyimpannya dan kemudian mengembalikannya kembali ke darah bila konsentrasi glukosa darah mulai turun terlalu rendah
95
C6H12O6 + 6O CO2 + 6H2O (GLUKOSA) Disimpan sebagai glikogen sel hati sel otot Glukosa dalam darah menurun : Glikogen glukosa sirkulasi darah Glukosa meningkat : Glukosa glikogen
96
Sebagian besar reaksi kimia didlm sel terkait dgn pembuatan energi dalam makanan yang tersedia untuk berbagai sistem fisiologi sel Energi dibutuhkan untuk : aktivitas otot, sekresi kelenjar, pembentukan zat² dalam tubuh, absorbsi makanan dari saluran cerna . Semua energi makanan : KH, lemak,protein dapat dioksidasi didalm sel dalam proses ini dibebaskan sejumlah besar energi, energi yg dilepaskan secara tiba-tiba dalam bentuk panas
97
. .
98
Metabolisme Lemak Sejumlah senyawa kimia dalam makanan
dan dalam tubuh diklasifikasikan sbg lipid : Lemak netral yg dikenal sebagai trigliserida Fosfolipid Kolestrol
99
Trigliserida dipakai dalam tubuh untuk menyediakan energi bagi berbagai proses metabolik suatu fungsi yang hampir sama dengan KH Kolestrol, fosfolipid dan sejumlah kecil trigliserida dipakai seluruh tubuh untuk membentuk membran dari semua sel
100
Walaupun beberapa metabolisme lemak dapat terjadi disemua sel tubuh aspek metabolisme tertentu terjadi di hati. Beberapa fungsi spesifik hati dalam metabolisme lemak : Kecepatan oksidasi asam lemak yg sangat cepat untuk mensuplai energi bagi fungsi tubuh lain Pembentukan sebagian besar lipoprotein Pembentukan sejumlah besar kolestrol dan fosfolipid .Pengubahan sejumlah besar KH dan protein menjadi lemak
101
Untuk memperoleh energi dari lemak netral,
lemak dipecah menjadi : - Gliserol - Asam lemak dipecah jadi asetilkoenzim A (asetil ko A) memasuki siklus asam sitrat dioksidasi untuk membebaskan sejumlah energi yang sangat besar
102
Metabolisme Protein ± ¾ bagian padat tubuh adalah protein,
protein ini meliputi : - protein struktural - enzim - nukleoprotein - protein yg mentransfer oksigen - protein otot menimbulkan kontraksi
103
Fungsi hati yang paling penting dalam
metabolisme protein : Deaminsai asam amino Pembentukan ureum untuk mengeluarkan amoniak dari cairan tubuh Pembentukan protein plasma Interkonversi diantara asam amino yang berbeda
104
Deaminasi asam amino dibutuhkan
sebelum asam amino dapat dipergunakan untuk energi, sebelum asam amino dapat diubah menjadi KH/lemak Diantara fungsi hati yang paling penting adalah kemampuan hati untuk membentuk asam amino tertentu dan juga membentuk senyawa penting kimia lain dari asam amino
105
Berbagai Fungsi metabolik hati :
Hepar mempunyai kecenderungan untuk menyimpan vitamin Vitamin tunggal yang paling banyak disimpan dalam hati adalah vitamin A Sejumlah besar vitamin D dan Vit B12 disimpan secara normal Jumlah Vit A yg cukup dapat disimpan selama 10 bulan untuk mencegah kekurangan vit A Vit D disimpan dalam jumlah yg cukup dpt disimpan untuk mencegah defisiensi selama 3 – 4 bulan Vit B12 dapat disimpan untuk ditahan paling sedikit 1 tahun
106
Suhu Tubuh Pengukuran Suhu :
Dalam tubuh panas dihasilkan oleh gerakan otot, asimilasi makanan dan oleh semua proses vital yg berperan dalam tingkat metabolisme basal Panas dikeluarkan dari tubuh melalui konduksi dan penguapan air di saluran nafas dan kulit Sejumlah kecil panas juga dikeluarkan melalui urin dan feses keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas menentukan suhu tubuh
107
Pengaturan suhu tubuh Suhu inti : mengambarkan suhu organ dalam Suhu perifer : mencerminkan suhu kulit dan jaringan subcutan Suhu tubuh rata-rata : menurut Guyton dapat dihitung secara kasar dengan rumus : Suhu Rata²: 0,7 suhu inti + 0,3 suhu perifer
108
Pengertian suhu tubuh = suhu inti
Suhu perifer : digunakan bila sedang dibahas proses pemindahan panas dari permukaan tubuh kelingkungan / sebaliknya Suhu tubuh rata-rata : apabila kita bicarakan tentang jumlah yng disimpan dalam tubuh
109
Tempat pengukuan tubuh ;
Diketiak : 0,2 – 0,4 °C > rendah dari suhu mulut 0,5 – 1 °C dibawah suhu rectum Suhu mulut : 0,3 – 0,5°C dibawah suhu Suhu rectum : dapat dipercaya
110
Suhu Tubuh Normal Nilai normal suhu mulut 37°C, bila pagi hari 36,7°C
(rata² ± 36,3° – 37,1 °C) Berbagai bagian tubuh memiliki suhu yg berlainan dan besar perbedaan suhu antara bagian tubuh dgn suhu lingkungan bervariasi Ekstermitas > dingin dari pada bag. Tubuh lainnya Suhu rectal dpt mencerminkan suhu inti tubuh dan paling sedikit dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan
111
Suhu mulut dlm keadaan normal 0,5° C > rendah dr pada suhu rectal ttp suhu ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk makanan / minuman keras / dingin Suhu inti tubuh manusia mengalami fluktuasi teratur 0,5° – 0,7° C ( 0,6° C) suhu paling rendah saat tidur, sedikit > tinggi pada keadaan terjaga ttp santai dan meningkat seiring dengan aktivitas
112
Pada wanita terdapat variasi suhu bersiklus bulanan yg ditandai oleh peningkatan suhu basal pada saat ovulasi Selama olah raga panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot berakumulasi di dlm tubuh dan suhu rectal dlm keadaan normal meningkat sampai setinggi 40° C Suhu tubuh yang meningkat pada saat perangsangan emosional mungkin akibat penegangan otot yg tidak disadari
113
Faktor yang mempengaruhi variasi suhu tubuh
normal : Variasi diurnal : malam menurun, siang meningkat Umur : bayi : lebih dipengaruhi suhu lingkungan, Usila : suhu lebih rendah Jenis kelamin : ♂ > ♀ saat ovulasi suhu meningkat Gizi Kerja jasmani Lingkungan
114
Faktor yang mempengaruhi pembentukan
panas: Jumlah makanan Tonus otot Kontraksi otot Taraf metabolisme
115
Besar pengeluaran panas tergantung pada
Luas permukaan badan Beda suhu tubuh – lingkungan Kelembaban udara
116
Pembentukan Panas Asupan makanan meningkatkan pembentukan panas krn aksi dinamik spesifik dari makanan Pembentukan panas dpt berubah² akibat pengaruh mekanisme endokrin walaupun tdk terjadi asupan makanan atau gerakan otot
117
Pengeluaran Panas Proses pengeluaran panas dari tubuh sewaktu suhu lingkungan > rendah dr pada suhu tubuh Apabila seseorang berada dlm lingkungan yg dingin terjadi pengeluaran panas melalui hantaran udara sekitarnya dan melalui radiasi ke benda disekelilingnya Seseoang dpt merasa dingin dlm suatu ruangn yg dindingnya dingin walaupun ruangan tsb relatif hangat
118
Suhu kulit sangat menentukan derajat pengeluaran/penambahan panas jumlah panas yg mencapai kulit dr jaringan dlm dpt bervariasi sesuai perubahan aliran darah ke kulit Apabila pembuluh di kulit berdilatasi maka darah hangat mengalir ke kulit sdngkan pada keadaan vasokontriksi maksimum panas tertahan dipusat tubuh Kecepatan perpindahan panas dari jaringan dlm ke kulit disebut daya hantar jaringan
119
Proses utama lain dlm pemindahan panas dr tubuh manusia adalah penguapan air pd kulit dan membran mukosa mulut serta saluran nafas Penguapan 1 gr air akan membuang 0,6 kkal panas Pernafasan yg cepat dan dangkal sangat meningkatkan jumlah penguapan air dimulut dan saluran nafas sehingga meningkatkan pengeluaran panas
120
Proses Hilangnnya Panas
Radiasi : Orang telanjang pada suhu kamar kehilangan panas 60 % Konduksi : Kehilngan panas dr permulaan tubuh ke benda lain spt kursi / tempat tidur % Konveksi : Pemindahan panas dari tubuh melalui udara % Evaporasi : Kehilangan panas melalui keringat diatur dgn pengaturan kecepatan keringat
121
Demam Adalah tanda utama penyakit toksin oleh bakteri, mis : endotoksin bekerja pada monosit, makrofag, dan sel kuffer untuk menghasilkan berbagai macam sitokin yg bekerja sbg pirogen endogen Sitokin bekerja secara langsung pada pusat pengatur suhu Demam, yg ditimbulkan oleh sitokin mungkin disebabkan oleh pelepasan prostaglandin lokal dihipotalamus
122
Gambaran Demam Endotoksin Monosit,makrofak,sel kufer
Area preoptik hipotalamus meningkatkan titik penyetalan suhu demam
123
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.