Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Pola Pengembangan Desa
NEXT BACK MENU PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, 1429 H / 2008 M Pengantar Proses Perencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA Pola Pengembangan Desa
2
Diagram Desa Pedalaman
NEXT BACK MENU PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, 1429 H / 2008 M Pengantar Proses Perencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA Diagram Desa Pedalaman 1. Memusat (Kosentrik) Pemusatan terjadi karena adanya kegiatan fungsional yang tunggal di bagian tengah desa. 2. Memanjang (Linear) Memanjang (Linear) karena adanya orientasi ke jalan utama dan desa-desa yang lebih besar lainnya ke kota-kota tertentu.
3
Diagram Desa Pedalaman
NEXT BACK MENU PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, 1429 H / 2008 M Pengantar Proses Perencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA Diagram Desa Pedalaman 3. Pita (Ribbon Development) Perkembangan pita terjadi karena adanya orientasi ke jalan utama dan desa-desa yang lebih besar lainnya atau ke kota-kota tertentu. 4. Terpencar (Dispered) Perkembangan desa bermotivasikan orientasi ke tempat bekerja di lahan pertanian (sawah, ladang) dengan maksud agar perjalanan ke tempat kerja tidak terlalu jauh.
4
Diagram Desa Sungai Memanjang (Linear)
NEXT BACK MENU PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, 1429 H / 2008 M Pengantar Proses Perencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA Diagram Desa Sungai Memanjang (Linear) Pada desa-desa sungai dimana selain sungai merupakan sarana pergerakan yang utama juga merupakan sumber mata pencaharian maupun sumber kebutuhan hidup sehari-hari (mandi, cuci, masak dan buangan) maka umumnya desa-desa sungai berbentuk memanjang (linera) sepanjang teapi sungai. Orientasi biasanya juga kea rah daratan sebagai tempat tanah garapan pertanian. Mumusat (kosentrik) Pada desa-desa sungai yang berfungsi sebagai desa besar memang terdapat sifat memusat. Dalam hal ini kota besar tersebut berfungsi sebagai pusat administrasi, pasaran/distribusi dan pusat lalu lintas angkutan.
5
Diagram Desa Pantai Memanjang Linear)
NEXT BACK MENU PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, 1429 H / 2008 M Pengantar Proses Perencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA Diagram Desa Pantai Memusat (Kosentrik) Pemusatan terjadi karena adanya lokasi tunggal dari pusat-pusat kegiatan fungsional biasanya pelabuhan, pelelangan ikan, pasar. Memanjang Linear) Desa dengan bentuk memanjang tampak pada desa-desa nelayan dimana laut merupakan sumber mata pencaharian.
6
Terpencar (Dispersed)
NEXT BACK MENU PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, 1429 H / 2008 M Pengantar Proses Perencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA Diagram Desa Pantai Pita (Ribbon) Pada desa-desa pantai maka desa yang berbentuk pita disebabkan oleh adanya dominasi pasaran di desa-desa lainnya maupun adanya orientasi ke laut sebagai sumber mata pencaharian. Jadi disini dominasi laut dan pasaran seimbang. Biasanya ini merupakan perkembangan dari desa linear. Terpencar (Dispersed) Adanya kombinasi kegiatan kerja penduduk di bidang perikanan dna pertanian menyebabkan terjadinya bentuk desa pantai terpencar
7
Variasi Pola Mengelompok
NEXT BACK MENU PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, 1429 H / 2008 M Pengantar Proses Perencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA Variasi Pola Mengelompok
8
Variasi Pola Mengelompok
NEXT BACK MENU PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, 1429 H / 2008 M Pengantar Proses Perencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA Variasi Pola Mengelompok
9
Variasi Pola Mengelompok
NEXT BACK MENU PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, 1429 H / 2008 M Pengantar Proses Perencanaan MORFOLOGI DAN TATA RUANG DESA Variasi Pola Mengelompok
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.