Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

pertemuan 6 Individual variation

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "pertemuan 6 Individual variation"— Transcript presentasi:

1 pertemuan 6 Individual variation
MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 DIBUAT TAHUN : 2012 STASTUS PERBAIKAN : BARU TAHUN PERBAIKAN : --- DOSEN : TEAM TEACHING PK-FP-02-08

2 Pokok Bahasan Inteligensi Tes Inteligensi Individual
Tes Inteligensi Kelompok - Tes Inteligensi Majemuk - Kontroversi dan Isu dalam Tes Inteligensi Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

3 Tujuan Instruksional Mahasiswa mampu memahami mengenai konsep inteligensi, cara mengukur inteligensi, dan menjelaskan beberapa kontroversi mengenai penggunaannya oleh para pendidik. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

4 Inteligensi Keterampilan menyelesaikan masalah serta kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

5 The Binet Binet mengembangkan konsep mental age (MA) -> tingkat perkembangan mental seseorang jika dibandingkan dengan orang lain. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

6 The Binet Tes Binet telah direvisi berkali-kali untuk menggabungkan kemajuan dalam pemahaman dan pengujian inteligensi. Tes Stanford-Binet -> berdistribusi normal. Distribusi normal -> distribusi simetris dengan mayoritas nilai ada di tengah jangkauan nilai yang mungkin dan beberapa nilai yang muncul di ekstrim kisaran tersebut. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

7 Istilah IQ William Stern yang pertama kali menyebutkan istilah intelligence quotient (IQ), yang merujuk pada usia mental seseorang dibagi dengan usia kronologis dikali 100. IQ = MA/CA X 100 Contoh: Jika MA = CA, maka IQ =100. Misal: anak usia 6 tahun, MA nya 8, maka, IQ = 133. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

8 Skala Wechsler Rangkaian tes lain yang digunakan untuk menilai inteligensi siswa disebut skala Wechsler. Dikembangkan oleh psikolog David Wechsler. Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence III (WPPSI III) -> anak-anak 2 ½ th s.d. 7 th 3 bln. Wechsler Intelligence Scale for Children IV Integrated (WISC-IV Integrated) -> 6 s.d. 16 th. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

9 Tes Individual vs Tes Kelompok
Tes inteligensi seperti Stanford-Binet dan Wechsler dikerjakan secara individual. Selama tes, tester mengamati perilaku siswa saat menggerakkan balok dan melakukan koneksi dengan siswa, antusiasme dan minat siswa, apakah kegelisahan mengganggu prestasi siswa, serta tingkat toleransi siswa untuk frustrasi. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

10 Tes Individual vs Tes Kelompok
Tes Wechsler terdiri dari dua skala: Verbal dan Performance Contoh Subskala Verbal dalam WISC -IV Similarity: Anak harus berpikir secara logis dan abstrak untuk menjawab sejumlah pertanyaan mengenai bagaimana beberapa hal yang mirip. Contoh: “Apa perbedaan singa dan harimau?” Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

11 Tes Individual vs Tes Kelompok
Contoh Subskala Verbal dalam WISC -IV Comprehension: Subskala ini dirancang untuk mengukur penilaian dan pengetahuan umum seseorang. Contoh: “Apakah keuntungan menyimpan uang di bank?” Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

12 Tes Individual vs Tes Kelompok
Contoh Subskala NonVerbal dalam WISC -IV Block Design: Seorang anak harus menyusun serangkaian balok berwarna warni agar sama dengan rancangan yang ditunjukkan oleh tester. Yang diukur yaitu: koordinasi visual-motorik, organisasi persepsi, dan kemampuan untuk memvisualisasi nilai secara terpisah. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

13 Tes Inteligensi kelompok
Mencakup Lorge-Thorndike Intelligence Test dan Otis Lennon School Mental Abilities Test (OLSAT). Kelebihan: Lebih mudah dan lebih ekonomis daripada tes individual. Kekurangan : Ketika sebuah tes diberikan untuk suatu kelompok besar, penguji tidak bisa membangun koneksi, menentukan tingkat kegelisahan siswa, dan sebagainya. Dalam situasi tes kelompok besar, para siswa bisa saja tidak memahami perintah atau mungkin terganggu oleh siswa lain. Cara mengatasi keterbatasan tes kelompok: perlu ada data informasi tambahan mengenai kemampuan siswa. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

14 Multiple Intelligence
Triarchic Theory -> Sternberg inteligensi -> analitis, kreatif, dan praktis. Inteligensi analitis melibatkan kemampuan menganalisis, menilai, mengevaluasi, membandingkan, dan membedakan. Inteligensi kreatif terdiri dari atas kemampuan untuk menciptakan, merancang, menemukan, memulai dan membayangkan. Inteligensi praktis berfokus pada kemampuan untuk menggunakan, menerapkan, mengimplementasikan, dan mempraktikan. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

15 Multiple Intelligence
Latisha, yang mendapatkan skor tinggi dalam tes inteligensi tradisional. Todd tidak mendapatkan skor tes yang terbaik, tetapi mempunyai pikiran yang kreatif dan berwawasan luas. Emanuel, seseorang yang mendapatkan skor rendah dalam tes IQ tradisional, tetapi dengan cepat memahami masalah kehidupan nyata. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

16 Emotional Intelligence
Daniel Goleman (1995) -> Buku Emotional Intelligence. Awalnya dikembangkan oleh Peter Salovey dan John Mayer (1990). Emotional Intelligence -> kemampuan untuk memonitor emosi serta perasaan diri sendiri dan orang lain, untuk membedakannya, dan untuk menggunakan informasi tersebut dalam mengarahkan pemikiran serta tindakannya. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

17 Emotional Intelligence
MSCEIT (Mayer-Salovey-caruso-Emotional-Intelligence-Test) -> 2001 Untuk usia 17 th atau lebih. Waktu: 30 s.d. 45 menit. Terdiri dari 141 soal. Mengukur 4 aspek EQ: Merasakan emosi; Memahami emosi; Memfasilitasi pikiran; Mengatur emosi. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

18 The Neuroscience of Intelligence
Apakah kecerdasan terkait dengan daerah tertentu dari otak? Hasil penelitian -> jaringan saraf terdistribusi yang melibatkan lobus frontal dan parietal yang berkaitan dengan kecerdasan yang lebih tinggi. Faktor keturunan dan lingkungan kemungkinan berkontribusi terhadap hubungan antara otak dan kecerdasan. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

19 Controversies and Issues in Intelligence
Nature and Nurture Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

20 Ethnicity and Culture Controversies and Issues in Intelligence
Ethnic Comparisons Culture Bias and Culture-Fair Tests Stereotype Threat Culture-Fair Tests Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

21 Controversies and Issues in Intelligence
Ethnic Comparisons (Perbandingan Etnis) Di Amerika Serikat anak-anak dari keluarga Afrika-Amerika dan Latin mendapatkan skor di bawah anak-anak dari keluarga kulit putih dalam tes inteligensi yang terstandarisasi. Rata-rata anak sekolah Afrika-Amerika mendapatkan skor point lebih rendah dalam tes inteligensi dibandingkan dengan anak berkulit putih Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

22 Controversies and Issues in Intelligence
Culture Bias and Culture-Fair Tests Tes inteligensi yang terdahulu -> bias secara budaya -> menguntungkan bagi anak kota dibandingkan anak desa, anak dari keluarga berpenghasilan menengah dari anak yang dari keluarga berpenghasilan rendah -> anak kulit putih dibandingkan anak kulit hitam. Tes inteligensi kontemporer berusaha untuk mengurangi bias budaya tersebut. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

23 Controversies and Issues in Intelligence
Culture Bias Stereotype threat -> kekhawatiran bahwa perilaku individu dapat menegaskan stereotip negatif mengenai kelompoknya. Contoh: siswa Afrika-Amerika mendapatkan skor rendah ketika mereka sadar akan dievaluasi dan apabila mereka melakukan tes yang tidak akan diperhitungkan akan mendapatkan skor yang lebih tinggi dari tes inteligensi yang terstandarisasi. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

24 Controversies and Issues in Intelligence
Culture-Fair Tests bertujuan untuk menghindari bias budaya. Tes tersebut dibagi menjadi 2 jenis yang bebas bias budaya. Yang pertama -> pertanyaan-pertanyaan yang dikenal dari semua latar belakang etnis, sosial, dan ekonomi. Yang kedua -> tidak memiliki pertanyaan verbal. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

25 Ability Grouping and Tracking
Controversies and Issues in Intelligence Ability Grouping and Tracking Between-Class Ability Grouping (tracking) Within-Class Ability Grouping Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

26 Controversies and Issues in Intelligence
Ability Grouping and Tracking Isu kontroversial lain adalah apakah bermanfaat jika dengan menggunakan nilai siswa pada tes kecerdasan untuk menempatkan mereka dalam kelompok kemampuan. Dua jenis pengelompokan kemampuan telah digunakan dalam pendidikan: between-class dan within-class. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

27 Controversies and Issues in Intelligence
Between-Class Ability Grouping (Tracking) terdiri atas pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan atau prestasi mereka. (+) pembagian akan mempersempit jajaran ketrampilan dalam sekelompok siswa yang selanjutnya akan memudahkan pengajaran. (-) bisa mencegah siswa yang kurang mampu “menghambat” siswa yang lebih berbakat. Salah satu variasi dari pengelompokan kemampuan antara kelas adalah program tanpa kelas (lintas usia) [nongraded (cross age) program)-> siswa-siswa dikelompokkan menurut kemampuan mereka dalam mata pelajaran tertentu tanpa memperdulikan usia atau tingkat kelas mereka -> SD Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

28 Controversies and Issues in Intelligence
Within-class Ability Grouping Melibatkan penempatan para siswa di dalam dua atau tiga kelompok pada satu kelas untuk mempertimbangkan perbedaan-perbedaan kemampuan para siswa. Pengelompokan kemampuan di dalam kelas terjadi ketika guru-guru SD menempatkan para siswa ke dalam beberapa kelompok membaca berdasarkan ketrampilan membaca mereka. Strategi ini kurang didukung oleh penelitian. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

29 PERSONALITY AND TEMPERAMENT
Personality : merujuk pada pemikiran, emosi, dan perilaku tersendiri yang menggambarkan cara individu menyesuaikan diri dengan dunia Temperamen : gaya perilaku dan cara khas pemberian respons seseorang Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

30 PERSONALITY Karakteristik kepribadian :
The “big five” personality factors a. Openness b. Conscientiousness c. Extraversion d. Agreeableness e. Neuroticism (emotional stability) 2. Person situation interaction Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

31 TEMPERAMENT Temperament classifications
Menurut Alexander Chess dan Stella Thomas, ada 3 gaya dasar dan kelompok temperamen yaitu : easy child, difficult child dan slow to warm up-child 2. Goodness of fit Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

32 Daftar Pustaka Santrock, J. W. (2009). Educational psychology (4th ed.). New York, NY: McGraw Hill. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (


Download ppt "pertemuan 6 Individual variation"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google