Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudomo Hadian Budiman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL INKUIRI DITINJAU DARI HASIL BELAJAR TEMA INDAHNYA KERAGAMAN NEGERIKU
2
Latar Belakang Masalah
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Inkuiri masih jarang dilakukan guru lebih sering menggunakan metode ceramah saja tanpa adanya variasi dalam mengajar misalnya menggunakan model tertentu saat pembelajaran berlangsung. Kurangnya pemahaman tentang model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Inkuiri yang dialami. Masalah lain yang terjadi adalah guru sulit untuk menentukan mana diantara kedua model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Inkuiri yang lebih efektif untuk digunakan pada kegiatan pembelajaran.
3
Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Inkuiri yang signifikan ditinjau dari hasil belajar tema Indahnya Keragaman Negeriku subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan pada kelas 4 SD Gugus Mangunsari 01 dan 05. Hasil penelitian ini nantinya akan menjadi acuan bagi guru untuk memilih model yang relevan diterapkan dalam proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran tematik kelas 4 tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku, subtema 3 Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku.
4
Kajian teori Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran yang berbasis pada masalah pembelajaran yang nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, yang membutuhkan penyelidikan secara ilmiah untuk memecahkan masalah nyata tersebut, sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri berdasarkan analisisnya mengenai masalah yang ada.
5
2. Model Pembelajaran Inkuiri model pembelajaran Inkuiri adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk mengumpulkan informasi berdasarkan investigasi, membangun pengetahuan yang ada, mengembangkan pemahaman baru melalui investigasi untuk mendapatkan pengetahuan dan makna baru dari suatu masalah yang disajikan sebagai pengantar pemecahan masalah.
6
Bagan Kerangka Pikir Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Inkuiri
7
Hipotesis Penelitian Berdasarkan susunan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian sebagai berikut: H0 :Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran ProblemBased Learning (PBL) dan model pembelajaran Inkuiri dilihat dari hasil belajar pada siswa Kelas 4 SD Gugus Mangunsari 01 dan 05 dalam pembelajaran. Ha :Terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran ProblemBased Learning (PBL) dan model pembelajaran Inkuiri dilihat hasil belajar pada siswa Kelas 4 SD Gugus Mangunsari 01 dan 05 dalam pembelajaran.
8
Metode Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen semu (Quasi Eksperimen Research). Penelitian yang dilakukan ini melibatkan dua kelompok eksperimen, yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Kelompok eksperimen 1 merupakan kelompok yang pada pengajarannya diberikan perlakuan/treatment dengan pembelajaran Problem Based Learning. Kelompok eksperimen 2 sendiri merupakan kelompok yang pengajarannya mengimplementasikan model pembelajaran yang juga diberi perlakuan yaitu model pembelajaran Inkuri. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah Nonequivalent Control Group Design.
9
Teknik Pengumpulan Data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik tes dan dokumentasi. Analisis data ini dilakukan dengan tujuan untuk menjawab hipotesis, sebelum melakukan uji hipotesis maka perlu dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu, uji prasyarat yang digunakan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Apabila hasil data dari 2 kelas kelompok eksperimen tersebut memiliki data yang normal dan datanya homogen maka akan menggunakan statistik parametrik yaitu uji t Independent Sample t-Test. Namun pengecualian apabila salah satu data pada kelompok eksperimen yang diperoleh dari hasil uji normalitas dan homogenitas tidak terpenuhi maka akan menggunakan statistik nonparametrik, statistik nonparametrik yang digunakan yaitu uji Mann-Whitney U.
10
Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak normal dapat dilihat dari hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnof dari masing-masing variabel, Santoso(2013:311). Menurut Priyatno (2010:58) data dikatakan berdistribusi normal apabila dari signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 dan sebaliknya. Hasil dari uji normalitas posttest kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dapat dilihat dalam tabel 1 berikut ini:
11
Analisis uji homogenitas pretest-posttest kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 seperti tabel 2 berikut ini:
12
Berdasarkan hasil uji prasyarat yang dilakukan data berdistribusi tidak normal tetapi homogen maka uji statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik yaitu dengan menggunakan uji Mann Whitney U. Berikut ini akan disajikan uji nonparametrik Uji Mann Whitney U pada data yang sudah diolah pada tabel berikut ini:
13
Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada siswa kelas 4 SD Gugus Mangunsari 01 dan 05 dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Inkuiri.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.