Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Assalamu’alaikum Wr. Wb"— Transcript presentasi:

1 Assalamu’alaikum Wr. Wb
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

2 PENGERTIAN : RISET AKSI
Riset aksi adalah penelitian tentang, untuk, dan oleh kelompok sasaran bersama penelitian, dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaborasi bersama dengan kelompok sasaran. Riset aksi adalah suatu strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata untuk mendeteksi dan memecahkan masalah dalam rangka mengembangkan kemampuan kelompok sasaran. Dalam praktek, riset aksi menggabungkan antara tindakan bermakna dengan prosedur penelitian, untuk memecahkan suatu masalah serta mencari dukungan ilmiahnya. Penelitian dan masyarakat sasaran secara sadar dan bersama-sama merumuskan suatu tindakan atau intervensi yang cermat untuk memberbaiki situasi yang diinginkan

3 Jenis Penelitian Tindakan Partisipatory Action Research
Biasanya dilakukan sebagai strategi transformasi sosial yang menekankan pada keterlibatan masyarakat, rasa ikut memiliki program, dan analisis problem sosial berbasis masyarakat. Disini suatu rekayasa untuk perubahan sosial direncanakan, kemudian dilakukan, diamati dan dievaluasi/dilakukan refleksi setelah berjalan selama jangka waktu tertentu.

4 Penelitian Tindakan/Aksi
Stephen Kemmis : Refleksi diri yang dilakukan partisipan. Penelitian yang bersifat partisipatif dan kolaboratif. Metoda yang handal untuk menjembatani teori dan praktek.

5 Prinsip-prinsip dalam riset aksi
Tindakan atau intervensi dan observasinya tidak boleh mengganggu kegiatan utama. Metode dan tekniknya tidak boleh terlalu dipaksakan, baik dari segi kemampuan maupun waktunya. Metodologi yang digunakan harus direncanakan secara cermat, sehingga tindakan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis yang dapat diuji dilapangan. Permasalahan yang dipilih harus benar-benar nyata, menarik, mampu ditangani, berada dalam jangkauan kewenangan penelitian dan masyarakat untuk melakukan perubahan. Peneliti harus tetap memegang etika dan tatakrama penelitian dan rambu-rambu yang berlaku umum. Kegiatan riset aksi merupakan kegiatan berkelanjutan (on going), jika perlu dilakukan untuk beberapa siklus, sampai tindakan perbaikan benar-benar dapat dilakukan.

6 Critical Action Research
Biasanya dilakukan oleh kelompok yang secara kolektif mengkritisi masalah praksis, dengan penekanan pada komitmen untuk bertindak menyempurna-kan situasi, misal hal-hal yang terkait dengan ketimpangan jender atau ras. Kelompok peneliti masuk dan bergabung dengan kelompok sasaran, untuk mengetahui lebih dalam berbagai hal yang menjadi fokus riset aksi, sambil melakukan tindakan yang telah direncanakan bersama kelompok sasaran.

7 CLASSROOM ACTION RESEARCH
Biasanya dilakukan oleh guru dikelas atau disekolah tempat ia mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Guru merencanakan perubahan yang akan dilakukan bersama dengan para siswa, bersama observer lainnya (jika ada) sambil melakukan observasi, dan proses belajar berlangsung sesuai dengan jadwal belajar seperti biasanya.

8 SCOPE ACTION RESEARCH SEKOLAH
MISALNYA : Meningkatkan kepedulian orang tua mendorong belajar siswa. Mengurangi jumlah kasus “school vandalism” atau tawuran yang akhir-akhir ini sering terjadi. Menghidupkan unit produksi di sekolah kejuruan, dalam rangka meningkatkan jumlah dan mutu hasil kerja siswa.

9 Karakteristik riset aksi
Riset aksi itu sifatnya situasional, terkait dengan pemecahan masalah dalam konteks tertentu, dan masalah yang dipecahkan terkait langsung dengan kehidupan sosial kelompok sasaran yang diteliti. Riset aksi merupakan upaya kolaboratif anatara peneliti dengan kelompok sosial yang menjadi objek riset, untuk secara bersama memecahkan masalah yang ada di kelompok sasaran tersebut. Riset aksi bersifat self-evaluatif, kegiatan modifikasi dari praksis secara kontinyu, dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan, yang akhirnya dilakukan perbaikan dalam praktek nyata.

10 Riset aksi bersifat luwes dan menyesuaikan, sehingga prosedurnya cocok untuk situasi sosial yang sedang berjalan, yang kadang memiliki masalah-masalah yang kompleks. Riset aksi terutama memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empirik, untuk melihat ada kemajuan atau tidak, sementara prosesnya terus berjalan. Keketatan ilmiah riset aksi memang agak longgar, sebagai antitesis dari desain riset eksperimental yang ketat. Sifat sasarannya situasional-spesifik, untuk memecahkan masalah spraksis. Temuan-temuannya tidak dapat digeneralisasi, namun pengumpulan data dan cara mengolahnya secermat mungkin dengan keteguhan ilmiah.

11 INSTITUTIONAL ACTON RESEARCH
Biasanya dilaksanakan oleh pihak manajemen atau organisasi untuk meningkatkan kinerja, proses dan produktivitas dalam suatu lembaga. Intinya juga tindakan yang berupaya memecahkan masalah-masalah organisasi atau manajemen melalui pertukaran pengalaman secara kritis. Riset aksi dilakukan bersama konsultan yang memiliki keahlian di dalam melakukan tindakan perubahan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi atau manajemen.

12 SCOPE ACTION RESEARCH UNTUK GURU (LEVEL KELAS)
Misalnya : Meningkatkan ketepatan waktu/disiplin siswa dalam pembelajaran. Merangsang anak untuk berani bertanya dalam KBM. Mengatasi kesulitan siswa dalam pokok bahasan yang dianggap berat (matematika,fisika). Menumbuhkan kebetahan dan kenyamanan siswa dalam belajar sejarah diperpustakaan.

13 Kurt lewin PLANNING ACTING REFLECTING OBSERVING

14 DESAIN PENELITIAN TINDAKAN MODEL KEMMIS & TAGGART

15 MASYARAKAT,ORTU,LINGKUNGAN
LINGKUP MASALAH GURU,KUR,BIAYA,SARANA, METODE,MANAJEMEN SISWA LULUSAN/DO PBM KEMAMPUAN MASYARAKAT,ORTU,LINGKUNGAN ALAM,DSB

16 CATATAN : Perkembangan kompleksitas, ruang lingkup, dan intensitas riset aksi dapat berkembang sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan lapangan, sehingga siklus berulang samapi masalah yang dirumuskan benar-benar terpecahkan dengan memuaskan. Atau bahkan menuntun peneliti ke masalah lain yang erat kaitannya dengan masalah yang pertama dan bahkan lebih menantang. Jangka waktu dan siklus sangat tergantung konteks dan setting permasalahan, bisa jasi dalam bilangan hari, minggu, bulan, semester atau bahkan tahun.

17 Rumusan Masalah Kaji Tindak
Rumusan masalah merupakan beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan. Rumusan masalah harus dirinci sehingga tidak terlalu umum. Misalnya : Tidak hanya menyatakan apakah dengan metode partisipasif minat siswa ter hadap pembelajaran menjadi tinggi?, harus dipisah-pisah, yaitu; bagai mana proses, bagaimana situasi, dan bagaimana hasilnya?

18 MEMFORMULASIKAN MASALAH
Melakukan identifikasi masalah dan memilih masalah yang memungkinkan dilakukan riset aksi/kaji tindak. Masalah berada didalam kelompok sasaran, dan perumusannya melibatkan kelompok sasaran. Masalah yang diangkat memiliki nilai kebermaknaan untuk jangka waktu yang cukup panjang.

19 Aspek-aspek dalam mempormulasikan masalah
Aspek Substansif : Perlu dilihat bobot dan nilai kegunaan dari pemecahan masalah, kegunaan metodologik, dan kegunaan teori pendukungnya. Aspek Formulasi : Sebaiknya masalah dirumuskan kedalam kalimat pertanyaan (interogatif). Aspek Teknis : Disesuaikan dengan kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan riset terhadap masalah yang dipilih.

20 ANALISIS MASALAH Konteks, situasi atau iklim dimana masalah terjadi.
Kondisi-kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah. Keterlibatan komponen, aktor dalam terjadinya masalah. Kemungkinan adanya alternatif solusi yang dapat diajukan. Ketepatan waktu, lama yang diperlukan untuk pemecahan masalah.

21 MENGEMUKAKAN MASALAH Menerangkan dengan jelas apa yang akan diterangakan/dipecahkan. Membatasi ruang lingkup pada suatu persoalan khusus.

22 CONTOH RUMUSAN MASALAH
Apakah dengan metode partisipatif minat siswa kelas II terhadap pembelajaran IPS menjadi tinggi? Dirinci menjadi : Apakah diskusi partisipatif dapat mendorong siswa untuk belajar lebih bersemangat? Apakah siswa bersungguh-sungguh dalam berbicara ketika melaporkan/mempresentasikan hasil diskusi? Apakah siswa dapat menguasai materi dengan baik setelah mengikuti pembelajaran dengan metode diskusi partisipatif? Bagaimana persepsi siswa terhadap metode diskusi partisipatif?

23 CARA PEMECAHAN MASALAH
Cara berpikir analitik. Cara berpikir sintetik.

24 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan
Penetapan masalah penelitian. Perencanaan tindakan : implementasi tindakan hipotesis tindakan. analisis kelaikan hipotesis tindakan. persiapan tindakan. Onservasi/pelaksanaan tindakan : pelaksanaan tindakan. observasi dan interpretasi. diskusi balikan Analisis dan refleksi : analisis data. refleksi. Perencanaan tindak lanjut

25 Monitoring dalam penelitian tindakan
Objek monitoring : perubahan apa saja yang telah terjadi dalam proses? perubahan apa saja yang telah terjadi dalam hasil belajar? Teknik dan alat monitoring : pedoman pengamatan. tes. catatan lapangan dan anecdotal record. analisis dokumen. kartu. portofolio. angket dan wawancara. perekaman suara/gambar. sosiometri. bukti dokumen. slide.

26 Informasi yang diperoleh dari monitoring merupakan umpan balik (feedback) bagi riset aksi yang dilakukan dan sangat menentukan langkah selanjutnya, yang kemungkinannya : Pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan rencana dan telah menunjukkan terjadinya perubahan yang mengarah tercapainya tujuan (lanjutkan) Pelaksanaan tindakan kurang sesuai dan belum menunjukkan adanya perubahan kearah tujaun (tinjau kembali dan perbaiki) Pelaksanaan tindakan telah sesuai, tetapi tidak menunjukkan terjadinya perubahan kearah tujuan (rencana dan pelaksanaan perlu ditinjau kembali) Pelaksanaan tindakan kurang sesuai tetapi menunjukkan adanya perubahan kearah tujuan (perlu dicermati, apa yang sebenarnya terjadi)

27 OBSERVASI DALAM PENELITIAN TINDAKAN
OBSERVASI PEER (PENGAMATAN SEJAWAT) SUPERVISI KLINIS OBSERVASI TERSTRUKTUR

28 ANALISIS DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Kerangka kerja analisis (diuraikan) Koleksi data Validasi hipotesis Interpretasi Tindakan/implementasi (makna data, rencana strategis, monitoring/evaluasi)

29 Validasi hipotesis Dengan menggunakan teknik yang sesuai :
Saturasi = apakah tidak ditemukan lagi data tambahan. Triangulasi = informasi “segitiga”

30 CONTOH IMPLEMENTASI TINDAKAN
Jelaskan secara rinci putaran I, II, III, dan seterusnya , misalnya rincian tiap tahap sebagai berikut : Putaran I Pretest tentang fotosintesis Apersepsi tentang fotosintesis, menyatakan tentang asal makanan hewan. Mendiskusikan bagaimana tumbuhan menyiapkan bahan-bahan makanan yang diperlukan hewan dan manusia. Mendiskusikan kebutuhan tumbuhan akan cahaya, air dan mineral Mendiskusikan konsep fotosintesis Mengajak wakil kelompok untuk mempresentasikan perolehan diskusi tentang fotosintesis Posttest tentang fotosintesis


Download ppt "Assalamu’alaikum Wr. Wb"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google