Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISA KKPA LEMBAGA PENDIDIKAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISA KKPA LEMBAGA PENDIDIKAN"— Transcript presentasi:

1 ANALISA KKPA LEMBAGA PENDIDIKAN
Oleh: DELIPITER LASE Disampaikan pada Kegiatan Pembekalan Mahasiswa PPL Prodi S1 PAK STT BNKP Sundermann TAHUN 2017

2 PENGANTAR Lembaga pendidikan adalah pemeran utama untuk melaksanakan program-program Pendidikan. Dalam pelaksanaan program-program serta tujuan yang ingin dicapai, tentunya tidak bisa terlepas dari persoalan-persoalan yang harus diselesaikan Lembaga pendidikan tidak ada yang ingin jatuh terperosok karena persoalan salah manajemen atau pengelolaan. Persoalan-persoalan yang timbul dapat berupa faktor intern misalnya terkait dengan kurikulum, tenaga pendidik, perserta didik dan lain-lain. Maupun faktor ekstern seperti faktor-faktor sosial (masyarakat), pemerintahan maupun pihak-pihak yang terkait.

3 Sebuah lembaga pendidikan tentunya harus mengetahui problematika lembaganya, mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman sehingga bisa melahirkan solusi-solusi cemerlang dan bisa mengantarkan lembaga pendidikan pada kedudukan yang sangat berpengaruh dalam pergulatan keilmuan bangsa maupun dunia. Perkembangan yang terjadi dewasa ini cenderung menimbulkan permasalahan dan tantangan baru yang berdampak luas terhadap tugas-tugas pengelolaan  pendidikan Antara lain, perbaikan mutu secara terus menerus berorientasi pada masukan, proses, luaran, dll.

4 Inti sumber perbaikan bukanlah pada fisiknya, melainkan pada peningkatan profesionalitas manusia pengelola atau pelaksana lembaga pendidikan itu sendiri. Untuk mengukur tingkat keberhasilan, kekuatan dan kelemahan dalam manajemen strategik maka analisis SWOT (KKPA) merupakan salah satu alternatif yang digunakan dalam mengnalisis manajemen pendidikan, khusunya pada lembaga pendidikan

5 ANALISA SWOT (KKPA) DALAM PENDIDIKAN
Analisi SWOT dapat didefinisikan dengan suatu identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenghts) dan peluang (opportunities), akan tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(weakness) dan ancaman( threats)

6 Ada beberapa tahapan dan langkah yang mesti ditempuh dalam melakukan analisis SWOT, antara lain:
Langkah pertama, identifikasi kelemahan (internal) dan ancaman (eksternal, globalisasi) yang paling urgen untuk diatasi secara umum pada semua komponen pendidikan. Langkah kedua, identifikasi kekuatan (internal) dan peluang (eksternal) yang diperkirakan cocok untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi pada langkah pertama Langkah ketiga, lakukan analisis SWOT lanjutan setelah diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam konteks sistem manajemen pendidikan

7 Langkah keempat, merumuskan strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Langkah kelima, tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan disusun suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan. Dengan analisis SWOT tersebut diharapkan lembaga pendidikan  dapat melakukan langkah-langkah strategis.

8 Strategi adalah suatu cara dimana organisasi atau lembaga akan mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan kemampuan internal. Setelah melakukan analisis SWOT, berikutnya adalah melakukan langkah-langkah strategis sebagaimana dapat dibagankan sebagai berikut:

9 1. ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL
Analisi lingkungan internal berupa pencermatan dan identifikas terhadap kondisi intenal organisasi, menyangkut organisasi, biaya oprasional, efektifitas organisasi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana maupun dana yang tersedia. Pencermatan dilakukan dengan mengelompokkan atas hal-hal yang merupakan kekuatan (strength) atau kelemahan (weakness) organisasi dalan rangka mewujudkan tujuan dan sasaran. Lingkungan internal merupakan roh dalam sebuah lembaga untuk menjamin keberlangsungan proses pendidikan yang sedang belangsung oleh karena itu dibutuhkan manjemen pengelolaan yang baik

10 LINGKUNGAN INTERNAL, mencakup:
1.1 Analisis Siswa atau Peserta Didik 1.2 Analisis Tenaga Kependidikan 1.3 Analisis Sarana Fisik Sekolah 1.4 Analisis Kurikulum & Materi pendidikan 1.5 Analisis Proses belajar mengajar 1.6 Analisis Administrasi & Keuangan Sekolah

11 ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Analisis lingkungan eksternal (ALE) berupa pencermatan dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan di luar organisasi yang dapat terdiri dari lingkungan ekonomi, teknologi, sosial, budaya, politik, ekologi dan keamanan pencermatan ini akan menghasilkan indikasi mengenai peluang.

12 Analisis Lingkungan Sosial Masyarakat
Lembaga pendidikan perlu menangani hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat. Hendaknya disadari bahwa masyarakat memiliki peranan yang sangat penting terhadap keberadaan, keberlangsungan bahkan kemajuan lembaga pendidikan. Masyarakat memiliki posisi ganda dalam lembaga pendidikan, yaitu sebagai objek dan sebagai subjek, keduanya memiliki makna fungsional bagi penyelenggaraan pendidikan. Ketika lembaga pendidikan sedang melakukan promosi penerimaan Peserta didik baru maka masyarakat menjadi objek mutlak dibutuhkan. Sementara itu respon terhadap promosi itu menempatkan mereka sebagai subjek yang memiliki kewenangan penuh untuk menerima atau menolaknya.

13 Analisis peranan pemerintah dan Yayasan
Selain itu hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan antara lain (1) Memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak; (2) Memperkukuh tujuan serta  meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat. Analisis peranan pemerintah dan Yayasan Dalam menghadapi kebijakan pemerintah yang dinilai kurang berpihak pada pengembangan lembaga pendidikan, pengelola harus mampu memiliki jiwa untuk berbesar dan menanggung apa yang terjadi di kemudian hari terhadap kebijakan tersebut. Umumnya ketidaksesuaian kebijakan dengan apa yang ada di lapangan dikarenakan tidak adanya kebijakan pendukung.

14 KEKUATAN (K) Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi khusus atau keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau keunggulan komparatif lembaga pendidikan. Terlihat dari antara lain skill /keterampilan yang dimiliki perserta didik, lulusan terbaik/hasil andalan, maupun kelebihan-kelebihan lain yang membuatnya unggul bagi pesaing-pesaing serta dapat memuaskan steakholder maupun pelanggan (peserta didik, orang tua, masyarakat dan bangsa) Contoh: kekuatan sumber keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan di masyarakat, loyalitas/kepercayaan pengguna dan yang berkepentingan lainnya, sdm yang besar, antusiasme yang tinggi, serta kebutuhan masyarakat terhadap yang bersifat transendental sangat tinggi, dan itu sangat mungkin diharapkan dari proses lembaga pendidikan

15 KELEMAHAN (K) Memiliki kelemahan adalah hal yang wajar tetapi yang terpenting adalah bagaimana penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan bisa meminimalisir kelemahan-kelemahan. Kelemahan ini dapat berupa kelemahan dalam sarana dan prasarana, kualitas tenaga pendidik, lemahnya kepercayaan masyarakat, tidak sesuainya antara hasil lulusan dengan kebutuhan masyarakat/dunia usaha dll.

16 PELUANG (P) Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan lembaga pendidikan. Dapat berupa (1) kecenderungan penting yang terjadi di kalangan peserta didik; (2) identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian. (3) perubahan dalam keadaan persaingan. (4) hubungan dengan pengguna/pelanggan dlsb. Peluang pengembangan lembaga pendidikan antara lain: di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran ini, diperlukan peran serta pendidikan agama yang lebih dominan.

17 ANCAMAN (A) Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah: minat peserta didik baru yang menurun, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan dan lain-lain.

18 CONTOH ANALISIS SWOT/KKPA DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN
Faktor Internal (Kekuatan) yang dimiliki lembaga pendidikan: Knowledge atau kepakaran yang dimiliki Lulusan dihasilkan atau pelayanan yang unik Lokasi tempat lembaga pendidikan berada Kualitas lulusan atau proses

19 Faktor Internal (Kelemahan)
Kurangnya pengetahuan sosialisasi lembaga pendidikan. Lulusan yang tidak dapat dibedakan dengan lulusan lembaga pendidikan lain. Lokasi lembaga pendidikan  yang terpencil Kualitas lulusan yang jelek. Faktor Eksternal (Peluang): Adanya pendidikan berbasis internasional Lembaga yang terus berkembang dan pendidikan merupakan kebutuhan bagi masyarakat. Peluang karena lembaga pendidikan  yang tidak sanggup memenuhi permintaan masyarakat.

20 Faktor Eksternal (Ancaman):
Adanya lembaga pendidikan baru di area yang sama Persaingan harga dengan lembaga pendidikan lain Lembaga pendidikan lain mengeluarkan lulusan baru yang inovatif Lembaga pendidikan lain memegang pangsa pasar terbesar

21 PENYUSUNAN STRATEGI BERBASIS SWOT KONDISI INTERNAL Kekuatan
(Strengths) Kelemahan (Weaknesses) Kekuatan 1 …………… Kekuatan n Kelemahan 1 Kelemahan n KONDISI EKSTERNAL Peluang (Opportunities) Peluang 1 ………… Peluang n Menggunakan S untuk memanfaatkan atau meraih faktor O (S-O strategies) Mengurangi atau menghilangkan W agar O dapat diraih (W-O strategies) Ancaman (Threats) Ancaman 1 Ancaman n Menggunakan S utk meminimalkan/ mengantisipasi T bila T terjadi (S-T strategies) Mencegah W agar tidak membuat PT menjadi lemah menghadapi T (W-T strategies)

22 4. Tahap Perumusan Strategi
Paling tidak ada 2 arah utama kebijakan dan strategi yang dapat ditempuh oleh lembaga pendidikan yakni: Peningkatan relevansi dan daya saing, berupa peningkatan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peningkatan Mutu & Tata Kelola , berupa pengembangan skema pendanaan serta sekolah Keunggulan

23 RUANG LINGKUP PROGRAM PENINGKATAN MUTU
Relevansi Kurikulum dan Kegiatan Program Pembelajaran Efisiensi & Produktivitas Suasana Pembelajaran yang Kondusif Kesinambungan Program Organisasi dan Manajemen Internal Komitmen Kepemimpinan dan Profesionalitas

24 TAHAP PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN
Program/Kegiatan disusun berdasarkan hasil Analisa Internal & Eksternal, dan meliputi semua aspek/komponen pendidikan yakni Proses pembelajaran (akademik); kelembagaan; SDM; Sarana/Prasarana; Keuangan dan Manajemen Misalnya Menggunakan Kekuatan (Strength) untuk meraih Peluang (Opportunities)  S-O Strategies

25 Mengurangi atau menghilangkan Kelemahan (Weakness) agar O dapat diraih (W-O strategies)
Menggunakan S utk meminimalkan atau mengantisipasi T (Threats) bila T terjadi (S-T strategies) Mencegah W agar tidak membuat Lembaga pendidikan menjadi lemah menghadapi T (W-T strategies)

26 PENYUSUNAN PROGRAM/KEGIATAN PAK
BERDASARKAN ANALISIS SWOT/KKPA

27 Identifikasi Kondisi Umum serta Analisis Potensi Permasalahan
Penyusunan Tujuan Strategis Penyusunan Arah & Kebijakan Penyusunan Program & Kegiatan Penyusunan Target dan Pendanaan Model Analisis: TOWS (APKK/KKPA) Persiapan

28 PAK PAK di sekolah itu APA?
Apakah PAK dilihat sebagai identitas / cirikhas sebuah lembaga pendidikan? Atau, justru PAK adalah bagian isi (materi) pendidikan/ pembelajaran  Materi Pelajaran  Kurikulum Kesimpulan adalah PAK sebagai Kurikulum Apakah Kurikulum memiliki lingkungan internal dan Eksternal? Bila ya, lalu apa?

29 Lingkungan Internal & Eksternal Kurikulum (dhi. PAK)
PAK disajikan oleh SDM (Manusia)  Guru PAK memilikii tujuan PAK sebagai objek (MP) ada, karena sudah lebih dulu subjek (selain guru yakni Siswa) PAK dalam proses pembelajaran memerlukan sarana pendukung/fasilitas; metodologi PAK sebelum dilibatkan dalam proses, memerlukan perencanaan Karena PAK memiliki Tujuan, maka untuk memastikan bahwa tujuan dapat dicapai memerlukan Evaluasi

30 Guru  Sesuai kualifikasi Akademik (S. Pd. K) & Tersertifikasi
Guru  Sesuai kualifikasi Akademik (S.Pd.K) & Tersertifikasi? | Indisvidu Guru PAK (Spritualitas, Integritas & Kompetensi Lainnya) Tujuan  Sudah / belum dicapai oleh PD Siswa  Perubahan pada aspek Kognitif, afektif dan psikomotorik telah terjadi atau belum. Bila sudah, adlh baik. Kalau belum, mengapa? Sarana pendukung/fasilitas  Media & sumber belajar, tersedia atau tidak? Metodologi (cara penyampaian)  sesuai RPP atauu tidak?  bila tidak, maka metode/strategi apa yang tepat? Perencanaan  dalam bentuk RPP | ada atau tidak? Dan guru Konsisten menjalankan apa yang ada di RPP Evaluasi  Sudah tepatkah alat evaluasi yang digunakan?

31 Setelah semua hal yang mengelilingi Pak tadi teridentifikasi, buatlah kesimpulan Umum saja dulu.
Jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, akan memberikan data/informasi guna merancang program PAK dalam paling tidak dua hal: upaya perbaikan dan pengembangan. Mis. Setelah melakukan pengamatan, mhs PPL belum menemukan satupun RPP yang secara lengkap/utuh  apa rencana untuk itu?


Download ppt "ANALISA KKPA LEMBAGA PENDIDIKAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google