Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuharto Indradjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
BAB 1 Sifat Koligatif Larutan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit. Kompetensi Dasar 1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan. 1.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan. Indikator Menjelaskan dan memformulasikan molalitas dan fraksi mol. Mendeskripsikan sifat koligatif larutan non elektrolit dan larutan elektrolit. Menentukan ukuran sifat koligatif larutan secara kuantitatif. Menggunakan konsep sifat koligatif larutan dalam pemecahan masalah. Close Next
2
Daftar Materi Pokok Molalitas dan Fraksi Mol (Halaman 3 – 7)
Pengertian Sifat Koligatif (Halaman 8 – 24) Sifat Koligatif Larutan Elektrolit (Halaman 25 – 28) Back Next
3
A. Molalitas dan Fraksi Mol
Apakah yang dimaksud dengan molalitas dan fraksi mol? Ukuran Konsentrasi Larutan??? Back Next
4
Molalitas Molalitas dapat didefinisikan sebagai konsentrasi suatu larutan yang dinyatakan sebagai jumlah mol suatu zat terlarut yang terdapat dalam gram pelarut. Home Back Next
5
Fraksi Mol Fraksi mol merupakan perbandingan jumlah molekul suatu zat dalam suatu campuran terhadap jumlah total molekul semua komponen dalam campuran tersebut atau perbandingan jumlah mol suatu zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol larutannya Home Back Next
6
B. Pengertian Sifat Koligatif
Ketika suatu zat terlarut ditambahkan ke dalam suatu pelarut, beberapa sifat fisis pelarut tersebut berubah. Sifat apakah itu? Sifat Koligatif? Sifat koligatif suatu larutan merupakan sifat-sifat larutan tersebut yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat-zat terlarut dalam larutan tersebut dan tidak dipengaruhi oleh sifat-sifat zat terlarut tersebut. Home Back Next
7
Sifat Koligatif Penurunan Tekanan Uap Kenaikan Titik Didih
Tekanan Osmotik Penurunan Titik Beku Home Back Next
8
Penurunan Tekanan Uap Uap Uap Pelarut murni Larutan Pelarut Zat terlarut Apa yang terjadi pada tekanan uap pelarut ketika kita menambahkan suatu zat terlarut ke dalam suatu larutan? Home Back Next
9
Keberadaan Zat Terlarut
(di dekat permukaan) Menghalangi molekul-molekul pelarut untuk menguap. Menyebabkan berkurangnya uap yang dihasilkan dari larutan. Uap dari larutan lebih sedikit dibandingkan uap dari pelarut murni. Selisih tekanan uap pelarut murni dengan tekanan uap pelarut tersebut di atas larutannya dikenal sebagai penurunan tekanan uap (DP = Po – P). Hukum Raoult Home Back Next
10
Xpelarut + Xzat terlarut= 1
Formulasi hukum Raoult: Xpelarut + Xzat terlarut= 1 Berlaku untuk larutan ideal (larutan yang zat terlarutnya lebih sukar menguap daripada pelarutnya) Home Back Next
11
Kenaikan Titik Didih Bagaimanakah pengaruh pelarutan suatu zat terlarut yang tidak mudah menguap terhadap titik didih larutan yang dihasilkannya? Suatu larutan tidak dapat mendidih pada suhu yang sama seperti pelarut murninya. Jika tekanan uap pelarut tersebut yang lepas dari larutannya lebih kecil dari tekanan uap pelarut murninya pada suhu tertentu, maka larutan tersebut harus dipanaskan sampai suhu yang lebih tinggi sebelum pelarut mendidih. Besarnya peningkatan suhu untuk mendidihkan suatu pelarut dalam larutannya disebut kenaikan titik didih. Home Back Next
12
Formulasi kenaikan titik didih:
Tetapan kenaikan titik didih molal merupakan besaran yang menyatakan sifat pelarut, sehingga besaran ini dipengaruhi oleh jenis pelarut tersebut. Home Back Next
13
Penurunan Titik Beku Bagaimanakah pengaruh pelarutan suatu zat terlarut terhadap titik beku larutan yang dihasilkannya? Keberadaan zat terlarut dalam suatu larutan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan uap jenuh pelarutnya dalam larutan tersebut dan hal ini menyebabkan titik didih larutan berkurang. Besarnya pengurangan titik beku suatu pelarut dalam larutanya tersebut kemudian dikenal sebagai penurunan titik beku. Jika zat terlarutnya merupakan zat non elektrolit, maka penurunan titik bekunya sebanding dengan molalitas larutan (m). Home Back Next
14
Formulasi penurunan titik beku:
Home Back Next
15
Tekanan Osmotik Air Gula Air
Osmosis merupakan peristiwa mengalirnya suatu komponen larutan melalui suatu selaput (semipermeabel) sedangkan komponen-komponen lainnya terhambat dan tidak dapat melewati selaput tersebut. Air Gula Air Tekanan yang harus dikerjakan pada larutan untuk menghentikan difusi ke dalam dari suatu pelarut secara osmosis melalui selaput semipermeabel dinamakan tekanan osmotik. Home Back Next
16
Jacobus Hendricus van’t Hoff
Formulasi Tekanan Osmotik Jacobus Hendricus van’t Hoff Home Back Next
17
Bagaimana sifat koligatif larutan elektrolit?
C. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit Larutan Elektrolit Bagaimana sifat koligatif larutan elektrolit? Home Back Next
18
Untuk konsentrasi zat terlarut yang sama, harga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada harga sifat koligatif larutan nonelektrolit. Hal ini karena zat elektrolit akan terurai atau terionisasi menjadi ion-ion di dalam larutannya, sedangkan zat nonelektrolit tidak terurai atau tetap dalam bentuk molekul, sehingga secara teoritis jumlah partikel yang terdapat dalam larutan elektrolit lebih banyak daripada jumlah partikel yang terdapat dalam larutan nonelektrolit untuk konsentrasi yang sama. Harga sifat koligatif larutan elektrolit dapat ditentukan dengan mengalikan persamaan sifat koligatif tersebut dengan faktor Vant’t Hoff (i). Home Back Next
19
Formulasi Faktor Van’t Hoff
Home Back Next
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.