Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TEORI PEMBELAJARAN PLS
2
Orientasi Program Perkuliahan
Pertemuan 1 Orientasi Program Perkuliahan Tujuan Substansi Isi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Kebijakan Perkuliahan 16 kali pertemuan tatap muka, termasuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Kehadiran mahasiswa batas minimal 80% kehadiran. Teknik perkuliahan; ceramah, dan diskusi kelompok. Mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas-tugas terstruktur dan tugas-tugas mandiri. Penilaian Kehadiran dalam perkuliahan bobot 30% Penyelesaian tugas, dengan bobot 10% Ujian tengah semester (UTS), dengan bobot 10% Ujian akhir semester (UAS), dengan bobot 50%
3
Karakteristik pendidikan sepanjang hayat
Konsep mendasar Pendidikan sepanjang hayat (kehidupan, sepanjang hayat, pendidikan) Pendidikan merupakan sepanjang hayat. Pendidikan bukan hanya orang dewasa saja, tetapi semua tingkatan, TK, SD, SLTP, SLTA, PT dan lainnya. Pendidikan sepanjang hayat meliputi pola formal dan non formal. Rumah berperan penting dalam pendidikan sepanjang hayat. Masyarakat bagian penting Pendidikan sepanjang hayat, dri mulai anak berinteraksi dalam masyarakat sampai kehidupan umum. Lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas, dan pusat pelatihan sebagai bagian penting untuk perantara pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan Sepanjang Hayat berkelanjutan dan berartikulasi melalui dimensi longitudinal. Pendidikan sepanjang hayat berintegrasi pada dimensi horisontal dan mendalam pada setiap tingkat kehidupan. Pendidikan sepanjang hayat bersifat umum dan demokratis.
4
Komponan Pendidikan sepanjang hayat yaitu umum dan profesional.
Pendidikan sepanjang hayat fleksibel dan beraneka isi, teknik, adat belajar, dan waktu belajarnya. Pendidikan sepanjang hayat dinamis dan memberikan penyesuaian bahan dan media belajar bila ada perkembangan baru. Pendidikan sepanjang hayat memberikan pola dan bentuk belajar yang beraneka ragam. Komponan Pendidikan sepanjang hayat yaitu umum dan profesional. Pendidikan sepanjang hayat mengembangkan fungsi inovatif dan adaptif individu dan masyarakat. Pendidikan sepanjang hayat melaksanakan fungsi perbaikan Tujuan pokok pendidikan sepanjang hayat menjaga dan meningkatkan kualitas hidup. Syarat pendidikan sepanjang hayat yaitu kesempatan, motivasi, dan kemampuan belajar. Pendidikan sepanjang hayat suatu pengorganisasian mendasar untuk semua pendidikan. Pendidikan sepanjang hayat memberikan sistem menyeluruh dari semua pendidikan pada tingkat operasional.
5
Berbagai Aliran Filsafat dan implikasinya terhadap PLS
Kaum Humanis Romantik: a.l. John Holt, William Glasser, Jonathan Kozol, Charles E. Silberman, Herbert Kohl, Neil Postman, Charles Weingartner, George Leonard, Carl Roger, Ivan Illich. Kaum Pragmatik : John Dewey, William Heard Kilpatrick. Mengecam praktek pendidikan di sekolah yang diselenggarakan dalam zamannya karena di sekolah berlangsung dehumanisasi, proses pengikisan martabat kemanusiaan. Sekolah terasing dari kehidupan nyata. Pola hubungan guru dengan murid otoriter, sehingga kurang berlangsung perkembangan individu secara optimal.
6
Konsep Filsafat Behaviorisme dan implikasinya terhadap PLS
Kaum Behavioris: B. Watson, B.F. Skinner, Leste Frank Ward. Pandangan optimis terhadap peranan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan; meragukan peranan pendidikan dalam bentuk-bentuk pengalaman belajar dalam hidup yang tidak dilembagakan. Keyakinan yang sangat kuat tentang masa depan sekolah yang berkenaan dengan rekayasa pengubahan tingkah laku.
7
Belajar Sepanjang Hayat
Konsep Agama (Islam) Menuntut ilmu dari buaian sampai liang lahat Menuntut ilmu kewajiban Allah mengangkat derajat orang yang berilmu Meninggalnya orang berilmu ibarat hancurnya alam Tegaknya suatu negara, rangking pertama oleh orang berilmu Orang berilmu adalah ahli syurga
8
Belajar Sepanjang Hayat
Dasar-dasar filosofis Filosofis hakikat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral segi-segi: Manusia sebagai makhluk pribadi (individualbeing). Manusia sebagai makhluk social (sosialbeing). Manusia sebagai makhluk susila (moralbeing).
9
Belajar Sepanjang Hayat
Dasar-dasar psikofisis Merupakan dasar-dasar kejiwaan dan kejasmanian manusia. Realitas psikofisis manusia menunjukkan bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan antara: Potensi-potensi dan kesadaran rohaniah baik dari segi psikis, rasa, karsa, cipta, dan budi nurani. Potensi-potensi dan kesadaran jasmaniah yang sehat dengan pancaindra yang normal secara fisiologis bekerjasama dengan sistem saraf dan kejiwaan. Potensi-potensi psikofisis berada di dalam suatu lingkungan hidupnya, baik alamiah maupun sosial budaya
10
Belajar Sepanjang Hayat
Dasar-dasar sosio-budaya Meskipun manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan namun manusia terbina pula oleh tata nilai sosio-budaya sendiri. Inilah segi-segi budaya bangsa dan sosio psikologis manusia yang wajar diperhatikan oleh pendidikan. Dasar-dasar segi sosio-budaya bangsa mencakup: Tata nilai warisan budaya bangsa seperti nilai keutuhan, musyawarah, gotong-royong dan tenggang rasa yang dijadikan sebagai filsafat hidup rakyat. Nilai-nilai filsafat Negara yakni pancasila. Nilai-nilai budaya nasional, adat istiadat, dan lain-lain. Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan baik bersifat formal maupun nonformal.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.