Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFanny Kartawijaya Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
1EB18 PENGANTAR BISNIS (SOFTSKILL) DOSEN : TIWI ANGGRAENI
Nama Kelompok : Nadia Damayanti ( ) Eunike Chyntia ( ) Desiana Herlina ( ) Rahayu Agriani ( ) Sondang Desriana ( ) M. Saad Anshory ( ) 1EB18 PENGANTAR BISNIS (SOFTSKILL) DOSEN : TIWI ANGGRAENI
2
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
POKOK BAHASAN BAB 13 TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS Benturan dengan kepentingan masyarakat Dorongan Tanggung Jawab Sosial Etika Bisnis Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis BAB 14 BISNIS INTERNASIONAL Hakekat Bisnis Internasional Alasan melaksanakan Bisnis Internasional Tahap-tahap dalam memasuki Bisnis Internasional Hambatan dalam memasuki Bisnis Internasional Perusahaan Multinasional
3
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
BAB 13 TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
4
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
Bab 13 : Sub Pokok Bahasan TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS Benturan dengan kepentingan masyarakat Dorongan Tanggung Jawab Sosial Etika Bisnis Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis
5
DEFINISI TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian suatu bisnis terhadap lingkungan eksternal suatu bisnis melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, menjaga ketertiban serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya. PT. MNC INVESTAMA, TBK
6
Definisi Tanggung Jawab Sosial menurut Para Ahli
CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi berkelanjutan ekonomi pembangunan yang bekerja dengan karyawan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Menurut Bank Dunia CSR adalah Konsep dimana perusahaan mengintegrasikan sosial dan lingkungan kekhawatiran dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan mereka atas dasar sukarela. Menurut Organisasi Ekonomi Uni Eropa CSR adalah kumpulan kewajiban organisasi untuk melindungi dan memajukan masyarakat di mana organisasi/perusahaan berada. Ricky W. Griffin dan Michael W.Pustay
7
A. Benturan dengan kepentingan masyarakat
Benturan ini terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi terhadap lingkungan, melanggar peraturan, ketertiban yang kurang dan berbagai hal lainnya. Berikut adalah contoh dari tindakan tidak etis dalam sebuah manajemen perusahaan : Penggunaan obat-obatan terlarang Polisi Lingkungan Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
8
Dalam melaksanakan tanggung jawab sosial, Perusahaan dituntut untuk menanamkan Etika Bisnis dalam Perusahaan tersebut : Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri Sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis : Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan dalam untung-rugi perusahaan.
9
B. DORONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut : Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, dan otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja. Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memilki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipatif. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
10
2. Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya : Maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri perkayuan Perburuan kulit ular dan buaya yang diperuntukan untuk industri kerajinan kulit Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak maupun racun yang merusak alam sekitar.
11
3. Penghematan Energi Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti batubara, minyak, gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa sumber daya tersebut tidak dapat diperbarui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
12
4. Partisipasi Pembangunan Bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap sukses pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan tenaga kerja yang ada, sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.
13
5. Gerakan Konsumenrisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil memberlakukan Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek, mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian izin lisensi bagi petugas reparasi alat rumah tangga. Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah : Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan Konsumen atas praktek bisnisnya. Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistis dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat. Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.
14
C. ETIKA BISNIS Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, dan masyarakat.
15
Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis. Berikut beberapa hubungan dalam etika pergaulan : Hubungan Antara Bisnis Langganan Dengan Konsumen Hubungan dengan Karyawan Hubungan Antara Bisnis Hubungan dengan Investornya Hubungan dengan Lembaga keuangan
16
D. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat. Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah : Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP) Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
17
3) Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan. 3) Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, dan sebagainya. 4) Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya. 5) Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.
18
Contoh Kasus Etika Bisnis
PETERNAKAN AYAM
19
Dari contoh kasus tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan, jika saja peternakan tersebut menerapkan etika bisnis dengan baik, maka akan mendatangkan manfaat dari penerapan etika bisnis : Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen Citra perusahaan di mata konsumen baik Meningkatkan motivasi pekerja Keuntungan perusahaan dapat di peroleh
20
KESIMPULAN BAB 13 Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
21
BAB 14 BISNIS INTERNASIONAL
22
Pengertian Bisnis Internasional
Bisnis Internasional adalah sebuah kegiatan yang menyangkut segala macam transakasi bisnis di antara dua negara atau lebih, dengan mencakup baik kegiatan antar pemerintah maupun perusahaan swasta.
23
A. HAKEKAT BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis Internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara negara yang satu dengan negara yang lain. Transaksi bisnis dilakukan oleh suatu perusahaan dalam satu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain. Pada dasarnya ada dua pengertian, yaitu : Perdagangan Internasional Pemasaran Internasional
24
1. Perdagangan Internasional (International Trade)
Perdagangan Internasional adalah suatu transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Dalam hal perdagangan Internasional transaksi antar negara dilakukan dengan cara ekspor dan impor. Di banyak negara, perdagangan Internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan pendapatan suatu negara.
25
Faktor pendorong terjadinya Perdagangan Internasional
Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya perdagangan Intenasional, yaitu : Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara. Adanya kelebihan dan kekurangan kualitas produk dalam negeri. Adanya perbedaan sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya dan penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan hasil produksi. Adanya selera yang sama terhadap suatu barang. Keinginan membuat kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
26
Dampak Perdagangan Internasional
Dampak Positif Perdagangan Internasional, yaitu : - Saling membantu memenuhi kebutuhan antar negara - Meningkatkan produktivitas usaha - Mengurangi jumlah pengangguran - Menambah pendapatan dan devisa negara Dampak Negatif Perdagangan Internasional, yaitu : - Adanya ketergantungan terhadapa barang-barang impor - Mematikan usaha-usaha kecil - Masyarakat menjadi konsumtif
27
2. Pemasaran Internasional (International Marketing)
Pemasaran Internasional adalah suatu transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan didalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain. Transaksi bisnis Internasional pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi ke luar negeri. Dalam hal semacam ini maka para pengusaha terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor dan impor.
28
Faktor yang menunjang Bisnis Internasional
Sejarah Ditinjau dari bangsa dan keturunannya Inggris lebih memilih berinvestasi dengan negara-negara persemakmuran daripada negara lain. Hukum Pada tahun 1967 perdagangan baru mulai meningkat karena sudah ada Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 yang mengatur tentang investasi pemilik modal asing, kemudian kebijakan pemerintah berupa Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1995 yang mengatur hak guna, hak sewa, dan hak bagi investor asing sampai 100 tahun untuk pengembalian modalnya. Kondisi Geografis Suatu negara akan melaksanakan kegiatan bisnis internasional pasti akan memperhatikan jauh tidak negara yang akan dituju dan akan melihat kondisi geografi negara tujuan.
29
Kebudayaan Kebudayaan adalah hal yang perlu diperhatikan dalam bisnis internasional, karena setiap negara memiliki budaya masing-masing. Lingkungan budaya sangat mempengaruhi strategi bisnis internasional. Ekonomi Setiap negara harus mengetahui dengan benar kondisi ekonomi atau GNP yang dihasilkan negara lain. Politik Hubungan politik dengan negara-negara lain akan menjalin lancarnya bisnis/perdagangan internasional. Pemahaman terhadap sistem politik, misalnya besar kecilnya pengaruh militer, partai politik dan dominan peran pemerintah terhadap sektor swasta, dan lain sebagainya.
30
Bentuk-bentuk Aktivitas Bisnis Internasional
EKSPOR DAN IMPOR KONTRAK MANAJEMEN WARALABA LISENSI
31
TRANSPORTASI/PARIWISATA
PENANAMAN MODAL ASING INVESTASI PORTOFOLIO TRANSPORTASI/PARIWISATA
32
B. ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL
Ada beberapa alasan untuk melaksanakan Bisnis Internasional, di antaranya adalah : Masalah mobilitas faktor produksi (tanah, tenaga kerja, barang modal dan keterampilan). Mobilitas mengandung suatu arti pergerakan, sehingga yang di maksud di sini adalah pergerakan faktor produksi dari suatu negara ke negara lain. Masalah-masalah negara yang berdaulat, adanya kedaulatan menyebabkan perbedaan antara bea masuk dengan bea impor suatu Negara. Masalah Transport Cost, Ongkos angkut dari pabrik ke pasar meninggikan harga suatu barang. Ongkos pengangkutan barang ekspor harus dimasukkan dalam perhitungan biaya agar harga yang di peroleh untuk komoditi ekspor tersebut sesuai : -Keunggulan Absolute -Keunggulan Komperatif -Potensi Pasar Internasional
33
5. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Suatu Negara harus menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara negara-negara yang lain. 6. Pertimbangan pengembangan bisnis Hal yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan bisnis internasional tersebut : Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenuhan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth). Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam daripada persaingan terhadap produk tersebut di luar negeri. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri). Potensi pasar Internasional pada umumnya jauh lebih luas daripada pasar domestik
34
C. TAHAP-TAHAP MEMASUKI BISNIS INTERNASONAL
Ekspor Insidentil Ekspor Aktif Penjualan Lisensi Franchising Pemasaran di Luar Negeri Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
35
Ekspor Insidentil (Incident At Export)
Untuk masuk ke bisnis internasional pada umumnya perusahaan melakukan ekspor insidentil terlebih dahulu. Tahap ini terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita untuk membeli barang-barang, kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri orang asing tersebut. Ekspor Aktif (Aktiv Export) Tahap diatas berkembang menjadi bisnis dan transaksinya semakin aktif. Ditandai dengan berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut. Tahap aktif yaitu perusahaan dalam negeri mulai aktif untuk melakukan manajemen atas transaksi itu. Penjualan Lisensi (Licensing) Suatu perusahaan menjual lisensi atau merek dari produknya ke negara penerima, yang dijual hanya merek sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
36
Pemasaran di Luar Negeri
Franchising Suatu perusahaan asing memberikan hak kepada suatu perusahaan di negara lain untuk untuk menggunakan merek, logo dan teknik operasi. Contoh KFC (Kentucky Fried Chiken), Mc Donalds, dan sebagainya. Pemasaran di Luar Negeri Pemasaran di Luar negeri adalah bentuk yang akan memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) harus aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country). Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri (Total International Business) Pada tahapan akhir ini, perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan lengkap dengan segala modalnya, lalu melakukan proses produksi dan menjualnya di negara tersebut. Tahapan ini memiliki unsur positif bagi negara berkembang karena negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut.
37
D. Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Batasan Perdagangan Dan Bea Masuk Barang-barang dari luar negeri akan di kenakan tarif bea yang tinggi sehingga mengakibatkan harga barang tersebut. Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis akan susah berlangsung. Perbedaan kondisi sosial budaya juga merupakan suatu masalah yang perlu di cermati dalam melakukan bisnis internasional. Hambatan Politik Hukum dan Perundang-Undangan Hubungan politik yang kurang baik antar satu negara dengan negara lain akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis antara negara tersebut. Hambatan Operasional Masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang di perdagangkan antara satu negara dengan negara lain.
38
E. PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Perusahaan Multinasional adalah Perusahaan yang melakukan kegiatan secara internasional dan melakukan operasinya di berbagai negara. Di era globalisasi yang melanda dunia dimana dalm kondisi tidak ada satu negara akan terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan negara lain, sehingga dengan cara cepat dan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui segala kejadian yang terjadi seluruh dunia. Kebutuhan barang-barang tersebut cenderung tidak akan berbeda dengan negara lainnya. Kecenderungan yang sama ini, mendorong perusahaan untuk beroperasi secara internasional. Perusahaan tersebut akan mencari tempat pabrik untuk memproduksi barang-barang yang lebih murah untuk di pasarkan ke seluruh dunia sehingga akan lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang tinggi.
39
Ada banyak perusahaan multinasional di antara nya adalah :
40
KESIMPULAN BAB 14 Bisnis Internasional adalah sebuah kegiatan yang menyangkut segala macam transakasi bisnis di antara dua negara atau lebih, dengan mencakup baik kegiatan antar pemerintah maupun perusahaan swasta. Bisnis internasional terjadi karena tidak semua negara dapat atau mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dan pengadaan kebutuhan negara terbatas. Tahap-Tahap Perdagangan Internasional Ekspor Insidentil Ekspor Aktif Penjualan Lisensi Franchising Pemasaran di Luar Negeri Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.