Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENDAHULUAN Metode Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan Penutup.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENDAHULUAN Metode Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan Penutup."— Transcript presentasi:

1 JURNAL PENELITIAN EKOLOGI JENIS DURIAN DI DESA INTUH LINGAU, “KALIMANTAN TIMUR"

2 PENDAHULUAN Metode Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan Penutup

3 PENDAHULUAN Kelemahan produktifitas dan kontinyuitas suplai buah durian harus diselesaikan dengan penelitian yang serius, baik dalam aspek agronomi, fisiologi dan pemuliaan tanaman. Salah satu aspek agronomi-pemuliaan tanaman yang penting dalam produksi adalah pembungaan dan pembuahan.

4 Dalam penelitian ini dilaporkan kajian perkembangan bunga dan buah beberapa durian unggul rilisan nasional yaitu Petruk, Sunan, Sitokong, dan Hepe. Selanjutnya varietas Monthong digunakan sebagai pembandingnya. Hipotesis yang hendak diuji adalah adanya perbedaan periode perkembangan bunga dan buah serta nilai fruit-set antar varietas rilisan tersebut.

5 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik observasi terhadap pembungaan dan perkembangan buah. Metode pengumpulan data sesuai dengan Singarimbun dan Effendi (1990).

6 Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian Pembungaan dan perkembangan buah durian Perkembangan pembungaan periodik lima varietas tanaman durian dapat dilihat pada Tabel 1.

7 Keterangan: 1a. Muncul tunas bunga, 1b
Keterangan: 1a. Muncul tunas bunga, 1b. Pertumbuhan tunas sampai muncul bunga, 2a.Pertumbuhan bunga, 2b. Bunga pecah sampai anthesis, 2c. Anthesis menuju rontok,3.perkembangan dari anthesis ke kematangan buah.

8 Berdasarkan data yang tertera dalam Tabel 1 ternyata varietas Monthong memiliki minimal masa panen yang paling cepat dan varietas Hepe yang terlama. Pada tahap pembungaan menuju anthesis varietas Monthong mekar lebih awal dibanding varietas lain. Perbedaan juga terjadi pada periode dari anthesis menuju kematangan buah. Adanya variasi ini disebabkan karena ada perbedaan genetik dari masing-masing varietas yang memungkinkan terjadi perbedaan respon tanaman terhadap suhu lingkungan tumbuh. Calvo (1999) melaporkan bahwa ada perbedaan periode tahap pertumbuhan pada tanaman loquat antara varietas Cardona dan varietas San Filipparo disebabkan karena suhu. Perkembangan buah pada suhu rendah memperlambat perkembangan buah menuju kemasakan buah.

9 Perkembangan Bunga Durian
Gambar 2. Perkembangan bunga durian. 1. umur 3 msmt, 2. umur 4 msmt, 3. umur 5 msmt, 4. umur 6 msmt, 5. umur 7 msmt,6. umur 8 msmt, dan 7. umur 9 msmt. * msmt:minggu setelah mekar bunga

10 Waktu yang diperlukan untuk perkembangan bunga dalam penelitian ini dari inisiasi sampai bunga mekar adalah 6-7 minggu. Keadaan ini sesuai dengan pernyataan French (2001) bahwa pembungaan durian dari inisiasi sampai anthesis memerlukan waktu kurang lebih 6-8 minggu.

11 Berat Buah Karakter buah dari beberapa jenis durian yang diuji menunjukkan perbedaan, lihat Tabel 2. Ukuran panjang dan diameter buah menunjukkan bentuk buah. Sebaliknya ukuran buah Varietas Monthong lebih besar dibandingkan dengan jenis lainnya.

12 Perkembangan buah durian
Buah terbentuk dari bakal buah setelah bunga mengalami penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan buah durian dibantu oleh serangga seperti lebah dan semut. Hal ini disebabkan bunga mengandung nektar dan beraroma harum yang dapat mengundang serangga. Setelah penyerbukan, mahkota dan benang sari akan layu dan rontok dan kemudian bakal buah akan berkembang menjadi buah. Ilustrasi pertumbuhan buah dapat dilihat pada Gambar berikut.

13 penutup Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Periode tahap perkembangan bunga dan buah dari masing-masing varietas berbeda. Perbedaan terjadi pada tahap perkembangan buah menuju fase kematangan. Waktu total yang dibutuhkan dalam perkembangan buah dari varietas Monthong, Petruk, Sunan, Sitokong dan Hepe berturut-turut hari, hari, hari, hari, dan hari. Monthong memiliki periode yang paling cepat. 2. Persentase fruitset dari masing-masing varietas berbeda. Varietas Sunan memiliki persentase fruitset paling tinggi diikuti varietas Monthong, Petruk, Sitokong dan yang terendah varietas Hepe.

14 SEKIAN & TERIMAKASIH


Download ppt "PENDAHULUAN Metode Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan Penutup."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google