Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ELIKSIR Nama Kelompok: Kinanthi Sekartanjung P. ( )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ELIKSIR Nama Kelompok: Kinanthi Sekartanjung P. ( )"— Transcript presentasi:

1 ELIKSIR Nama Kelompok: Kinanthi Sekartanjung P. (1041411085)
Maya Kristiani ( ) Novitriani Kartina Ukat ( )

2 Pengertian eliksir Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung selain obat juga zat tambahan seperti gula atau zat pemanis lainnya, zat warna, zat pewangi dan zat pengawet, digunakan sebagai obat didalamnya.

3 Bila dibandingkan dengan sirup, eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental, karena mengandung gula lebih sedikit maka kurang efektif dibandingkan dengan sirup dalam menutupi rasa obat yang kurang menyenangkan. Karena eliksir bersifat hidroalkohol, maka dapat menjaga stabilitas obat, baik yang larut dalam air maupun alkohol dalam eliksir Komponen yang larut dalam alkohol dan dalam air umumnya dilarutkn terpisah dalam alkohol dan air yang telah dimurnikan berturut-turut. Kemudian larutan air ditambahkan ke larutan alkohol dan sebaliknya untuk mempertahankan kekuatan alkohol yang setinggi mungkin selamanya sehingga pemiisahan yang minimal dari komponen yang dibuat sesuai volume dengan pelarut atau pembawa tertentu.

4 Formula R/ Paracetamol 120 mg/5 ml etanol 10% sorbitol 10% sirupus simplek 20% FDC Green 0,75% essens watermelon 0,51% aquadest ad 180 ml

5 Analisis Bahan Paracetamol Bobot molekul : 151,16
Rumus molekul : C8H9NO2 Kelarutan : larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%), dalam 13 bagian aseton, dalam 40 bagian gliserol, dan dalam 9 bagian propilenglikol, larut dalam larutan alkali hidroksida. Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit. Kegunaan : analgetik, antipiretik.

6 2. Aethanolum etanol mengandung tidak kurang dari 92,3% dan tidak lebih dari 93,8%, setara dengan tidak kurang dari 94,9% dan tidak lebih dari 96,07%. C2H5OH pada suhu 15,56o. Pemerian : cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna. Bau khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap walaupun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78o. Mudah terbakar. kelarutan : bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut organik. Kadar : 5-10%.

7 3. Sorbitol Sorbitol mengandung tidak kurang dari 91,0% dan tidak lebih dari 100,5% C6H14O6 dihitung terhadap zat anhidrat. Pemerian: serbuk, granul atau lempengan, higroskopis, warna putih, rasa manis. Kelarutan: sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, dalam metanol dan dalam asam asetat. Kegunaan: stabilishing agent Kadar: 15-30% 4. Sirup Simplek Pemerian: cairan jernih, tidak berwarna. Pembuatan: larutkan 65 bagian sakarosa dalam larutan metil paraben 0,25% secukupnya. Sirup Simplek Komposisi: tiap 100 g mengandung: gula 6 gram air ad 100

8 Perhitungan Bahan

9 Cara Pembuatan

10 Evaluasi Sediaan Pengujian Organoleptis
Diamati bentuk, bau, rasa, dan warna

11 B. Bobot Jenis Syarat : 1,21 – 1,23 (DepKes RI.1995)
Dibersihkan piknometer kosong, dikeringkan lalu ditimbang Ditimbang piknometer+air, dihitung volume air dan ρ air Dicuci bersih piknometer, dikeringkan, diisi dengan elixir Ditimbang piknometer yang sudah diisi air Dilakukan replikasi sebanyak 3x Syarat : 1,21 – 1,23 (DepKes RI.1995)

12 C. pH Larutan Dibilas pH meter dengan aquadest, dikeringkan
Dikalibrasi dengan larutan kalibrasi pH 7, lalu dibilas dengan auqadest lalu dikeringkan Dikalibrasi dengan larutan kalibrasi pH 4, dibilang dengan aquadest lalu dikeringkan Dilakukan pengukuran pH pada sampel

13 Dimasukkan ke tabung reaksi
D. Uji Kejernihan Diamati sampel elixir Dimasukkan ke tabung reaksi Diamati kejernihannya dengan mengamati ada tidaknya partikel melayang dengan latar belakang gelap

14 E. Viskositas

15 Data pengamatan Organoleptis warna : Hijau bau : Aroma melon
rasa : Manis bentuk : Cair Uji kejernihan jernih namun ada partikel yang melayang. Uji pH larutan Syarat: 3,8-6,1 (FI Ed. V) pH eliksir: 6,08 (masuk dalam rentang FI Ed. V) Viskositas t air = 69 detik t eliksir = 136 detik viskositas eliksir = 1,8747 cps

16 Bobot Jenis penimbangan: piknometer kosong = 12,3853 gram piknometer + aquadest = 22,2659 gram piknometer + eliksir (rep 1) = 22,9746 gram piknometer + eliksir (rep 2) = 22,9330 gram piknometer + eliksir (rep 3) = 22,9121 gram Hasil Perhitungan BJ: BJ eliksir rep. 1: 1,0717 BJ eliksir rep.2: 1,0675 BJ eliksir rep.3: 1,0654 Rata-rata BJ : 1,0682 syarat : 1,21-1,23 (menurut FI Ed. IV) kesimpulan : TIDAK masuk rentang syarat

17 Organoleptis dan uji kejernihan
Kelompok Warna Bau Rasa Bentuk 2 Hijau Wangi essens melon Manis Cair 4 Pahit 6 8 Kelompok Keterangan 2 Jernih 4 6 Jernih, tetapi ada partikel melayang 8

18 Uji pH, Bobot Jenis dan Viskositas
Kelompok pH 2 5,96 4 6,05 6 6,08 8 5,38 Kelompok Rata-Rata Bobot Jenis 2 1,0815 g/ml 4 1,0649 g/ml 6 1,0651 g/ml 8 1,0630 g/ml Kelompok t air (detik) t elixir (detik) Viskositas (cps) 2 65 150 2,2468 4 122 1,7760 6 69 136 1,8747 8 62 147 6,7502

19 Pembahasan Pada praktikum ini dibuat sediaan elixir dengan bahan aktif paracetamol. Untuk melarutkan paracetamol digunakan etanol dilihat dari kelarutan paracetamol yang dapat larut pada 7 bagian etanol 95%. Kemudian ditambahkan sorbitol sebagai stabilizing agent, dimana sorbitol berfungsi sebagai anticaplocking untuk mencegah terjadinya pengkristalan gula pada elixir. Setelah tercampur, ditambahkan sirup simplex sebagai corrigen saporis untuk memperbaiki rasa elixir yang cenderung pahit karena penambahan etanol, dan terakhir ditambahkan fdc green dan essens melon sebagai corigen coloris dan corigen odoris yang memberikan warna dan aroma pada elixir.

20 Beberapa uji yang dilakukan pada sediaan elixir :
Organoleptis Uji organoleptis meliputi warna(hijau), rasa(manis), aroma (melon). Untuk perbandingannya digunakan data pengamatan yang diperoleh dari kelompok lainnya. Hasil yang diperoleh relatif sama namun terdapat 1 eliksir yang rasanya pahit. Bobot jenis Uji ini dilakukan dengan menggunakan piknometer. Uji ini bertujuan untuk membandingkan bobot jenis air dan elixir. Dari pengujian ini diperoleh bobot jenis elixir 1,0682 dan tidak memenuhi syarat elixir menurut FI dimana syarat untuk BJ elixir adalah 1,21-1,23. Sedangkan pada data uji lainnya juga tidak memenuhi syarat eliksir pada FI. Kejernihan Pada uji kejernihan, elixir terlihat jernih tetapi masih terdapat partikel melayang didalam sediaan karena pada saat melarutkan tidak larut sempurna/proses pencampuran tidak homogen. Rata-rata data yang diperoleh pada beberapa percobaan menunjukan hasil bahwa eliksir yang dihasilkan terlihat jernih.

21 Viskositas Bertujuan untuk membandingkan viskositas air dan elixir. Pada uji ini diperoleh viskositas elixir 1,8747 cps, 2,2468 cps, 1,7760 cps dan 6,7502 cps. pH Syarat pH untuk sediaan elixir menurut Farmakope Indonesia adalah 3,1 – 6,1. Sedangkan pH elixir yang di buat adalah 6,08, yang berarti sediaan yang dibuat memenuhi syarat FI. Untuk mengetahui bahwa eliksir yang dihasilkan memenuhi persyaratan maka dibandingkan dengan data pengamatan lainnya dengan hasil sebagai berikut:5,96, 6,05 dan 5,38. ketiga pengujian tersebut juga menunjukan hasil eliksir tersebut memenuhi persyaratan yang tertera dalam Farmakope Indonesia.

22 Kesimpulan Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung selain obat, dan menggunakan etanol sebagai pelarut utamanya evaluasi sediaan elixir yang dilakukan meliputi uji : Organoleptis, Bobot jenis, Kejernihan, Viskositas dan pH. Evaluasi sediaan elixir yang tidak memenuhi syarat adalah uji bobot jenis yaitu 1,0682 (syarat: 1,21-1,23).

23 TERIMA KASIH


Download ppt "ELIKSIR Nama Kelompok: Kinanthi Sekartanjung P. ( )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google