Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FAKTORISASI BILANGAN BULAT PRODI PEND

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FAKTORISASI BILANGAN BULAT PRODI PEND"β€” Transcript presentasi:

1 FAKTORISASI BILANGAN BULAT PRODI PEND
FAKTORISASI BILANGAN BULAT PRODI PEND. MATEMATIKA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA ARBELLA SRI MARLENY M LATIVAH WULANDARI LUDGERUS DAPPA KRISNA BANI PUTRI PUSPITA DIANA RAHMAWATI

2 Bilangan PRIMA a dan b dikatakan saling prima apabila (a,b) = 1 Apabila ( π‘Ž 1 , π‘Ž 2 , π‘Ž 3 , ... , π‘Ž 𝑛 ) = 1, maka dikatakan bahwa π‘Ž 1 , π‘Ž 2 , π‘Ž 3 , ... , π‘Ž 𝑛 saling prima. Bilangan-bilangan bulat positif π‘Ž 1 , π‘Ž 2 , π‘Ž 3 , ... , π‘Ž 𝑛 , saling prima dua-dua (saling prima sepasang) jika ( π‘Ž 𝑖 , π‘Ž 𝑗 ) = 1 untuk i = 1,2,3,...,n dan j = 1,2,...,n dengan i β‰  j Contoh : (5, 8, 9) = 1 5,8,9 dikatakan saling prima dua dua sebab (5,8) = (5,9) = (8,9) = 1 (3, 4, 8, 9) = 1 3, 4, 8, 9 dikatakan saling prima tetapi bukan saling prima dua dua karena (3,9) = 3 dan (4,8) = 4

3 Definisi 1 Bilangan bulat positif yang lebih besar 1 dan tidak mempunyai faktor positif kecuali 1 dan bilangan itu sendiri disebut bilangan prima. Bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 dan bukan bilangan prima disebut bilangan komposit (tersusun). 1 bukan bilangan prima dan bukan pula bilangan komposit. 1 disebut unit

4 Contoh : Ambil bilangan bulat 210, maka 210 dapat diuraikan atas faktor-faktor prima, yaitu : 210 = = = Teorema 1 : Setiap bilangan bulat positif dan yang lebih besar dari 1 dapat dibagi oleh suatu bilangan prima.

5 Suatu bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan-bilangan prima. Mungkin diantara faktor-faktor tersebut ada yang sama, maka faktor-faktor yang sama dapat ditulis sebagai bilangan berpangkat. Contoh : 5544 = = Teorema 2 : Setiap bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 adalah suatu bilangan prima atau bilangan itu dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan-bilangan prima.

6 SECARA UMUM : Jika n > 1 dan n bilangan bulat, maka dapat ditulis dengan : 𝑛= 𝑝 1 π‘Ž 1 , 𝑝 2 π‘Ž 2 ,𝑝 3 π‘Ž 3 ,…, 𝑝 π‘˜ π‘Ž π‘˜ dengan 𝑝 1 , 𝑝 2 , 𝑝 3 ,...., 𝑝 π‘˜ adalah faktor-faktor prima dari n dan π‘Ž 1 , π‘Ž 2 , π‘Ž 3 ,...., π‘Ž π‘˜ adalah eksponen-eksponen bilangan bulat tidak negatif 𝑛= 𝑝 1 π‘Ž 1 , 𝑝 2 π‘Ž 2 ,𝑝 3 π‘Ž 3 ,…, 𝑝 π‘˜ π‘Ž π‘˜ disebut dengan representasi n sebagai perkalian bilangan-bilangan prima atau juga sering disebut bentuk kanonik dari n. Dengan menggunakan bentuk kanonik di atas, dapat ditentukan FPB dan KPK dari bilangan-bilangan tersebut. Misalkan m, n, dan d adalah bilangan- bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1, yang memiliki bentuk kanonik sebagai berikut : π‘š= 𝑝 1 π‘Ž 1 , 𝑝 2 π‘Ž 2 ,𝑝 3 π‘Ž 3 ,…, 𝑝 π‘˜ π‘Ž π‘˜ 𝑛= 𝑝 1 𝑏 1 , 𝑝 2 𝑏 2 ,𝑝 3 𝑏 3 ,…, 𝑝 π‘˜ 𝑏 π‘˜ 𝑑= 𝑝 1 𝑐 1 , 𝑝 2 𝑐 2 ,𝑝 3 𝑐 3 ,…, 𝑝 π‘˜ 𝑐 π‘˜ Maka FPB dari m, n, dan d adalah : (m,n,d) = 𝑝 1 min⁑( π‘Ž 1 , 𝑏 1 , 𝑐 1 ) . 𝑝 2 min ( π‘Ž 2 , 𝑏 2 , 𝑐 2 ) . … 𝑝 3 min⁑( π‘Ž π‘˜ , 𝑏 π‘˜ , 𝑐 π‘˜ ) KPK dari m, n, dan d adalah : [m, n, d] = 𝑝 1 mπ‘Žπ‘˜π‘ β‘( π‘Ž 1 , 𝑏 1 , 𝑐 1 ) . 𝑝 2 mπ‘Žπ‘˜π‘  ( π‘Ž 2 , 𝑏 2 , 𝑐 2 ) . … 𝑝 3 mπ‘Žπ‘˜π‘ β‘( π‘Ž π‘˜ , 𝑏 π‘˜ , 𝑐 π‘˜ )

7 Contoh : Tentukan FPB dan KPK dari 198, 216, dan 252 Penyelesaian : 198 = 2 x 32 x 11 = 21 x 32 x 70 x = 23 x 33 = 23 x 33 x 70 x = 22 x 32 x 7 = 22 x 33 x 71 x 110 Maka (198,216,252) = 2min(1,3,2).3min(2,3,3).7min(0,0,1).11min(1,0,0) = = = 18 [198,216,252] = 2maks(1,3,2).3maks(2,3,3).7maks(0,0,1).11maks(1,0,0) = = = 16632

8 Teorema 3: Jika n suatu bilangan komposit, maka n memiliki faktor k dengan 1<π‘˜β‰€ 𝑛 Teorema 4 : Jika n suatu bilangan komposit, maka n memiliki suatu faktor prima yang lebih kecil atau sama dengan 𝑛 .

9 Contoh Apakah 907 adalah bilangan prima
Contoh Apakah 907 adalah bilangan prima? Penyelesaian : Coba dibagi 907 dengan bilangan-bilangan prima yang kurang dari =30,116 Maka bilangan primanya adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23 , dan 29. karena tidak ada satupun dari bilangan prima tersebut yang membagi 907, maka 907 adalah bilangan prima.

10 FAKTORISASI TUNGGAL Pemfaktoran suatu bilangan bulat positif atas faktor-faktor prima adalah tunggal sehingga dikenal sebagai faktorisasi tunggal. Berikut ini akan diberikan beberapa teorema yang harus diketahui sebagai persiapan untuk mempelajari faktorisasi tunggal Teorema di atas diperluas sehingga menjadi : Teorema 5: Jika p suatu bilangan prima dan pβ”‚ab maka pβ”‚a dan pβ”‚b Teorema 6: Jika suatu bilangan prima dan pβ”‚a1, a2, a3, ... , an maka pβ”‚ai untuk suatu i = 1, 2, 3, ... , n

11 Perluasan lain dari teorema tersebut adalah : Selanjutnya akan dibuktikan ketunggalan dari faktorisasi prima dari suatu bilangan bulat positif. Teorema ini disebut faktorisasi tunggal yang merupakan teorema dasar dalam aritmatika. Teorema 7: Jika p, q1, q2, q3, ... , qn semuanya bilangan prima dan pβ”‚ q1, q2, q3, ... , qn maka p = qk untuk suatu k dengan 1 β‰€π‘˜β‰₯𝑛 Teorema 8: Pemfaktoran suatu bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1 atau faktor-faktor prima adalah tunggal, kecuali urutan dari faktor-faktornya.

12 Teorema 9: Banyaknya bilangan prima adalah tak berhingga Teorema 10: Dalam suatu barisan bilangan prima, jika pn menyatakan bilangan prima ke-n maka pn ≀ 22n-1


Download ppt "FAKTORISASI BILANGAN BULAT PRODI PEND"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google