Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PARAGRAF MUHLIS FAJAR W., S.Pd.,M.Pd..

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PARAGRAF MUHLIS FAJAR W., S.Pd.,M.Pd.."— Transcript presentasi:

1 PARAGRAF MUHLIS FAJAR W., S.Pd.,M.Pd.

2 Wawasan Kebahasaan Fikir atau pikir Komplet atau komplit
Nasehat atau nasihat Sistem atau sistim Akuarium atau aquarium Kreativitas atau kreatifitas Adzan atau adhan atau azan Mempel atau mengepel Handal atau andal Tekhnik atau tehnik atau teknik

3 ANALISIS PARAGRAF Korupsi masih menjalari tubuh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Tidak ada tanda- tanda kasus korupsi akan selsesai di Dewan Perwakilan Rakyat ini. Semakin hari justru tersangka korupsi semakin bertambah, dan lagi-lagi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus korupsi yang dilakukan para pejabat tinggi tersebut. Rakyat hanya berharap kasus korupsi segera terselesaikan dan DPR bisa segera bersih dari segala tindak korupsi.

4 Berawal dari Kecamatan Cilongok menuju tempat wisata air terjun Cipendok kita dapat menikmati pemandangan alam yang sangat indah. Banyaknya pohon- pohon di hutan tropis tersebut sangat memanjakan mata, ditambah dengan hawa sejuknya sangat menenangkan. Sampai di area air terjun, kita dapat melihat curahan air terjun yang mengalir deras. Di bawahnya terdapat aliran sungai yang airnya sangat jernih, para pengunjung terlihat menikmati wisata alam tersebut.  Sungguh indah wisata air terjun Cipendok yang alamnya masih asli dan belum terjamah banyak tangan jahil.

5 Bunga melati cukup diminati banyak orang
Bunga melati cukup diminati banyak orang. Selain bunganya cantik, bunga melati juga sangat harum. Bahkan bunga berwarna putih ini dijadikan sebagai simbol kesucian. Keharuman bunga ini sangat cocok untuk di tanam di dekat rumah dan cocok sebagai tanaman hias. Oleh karena itu, bunga ini menjadi salah satu bunga favorit bagi pecinta tanaman dan bunga.

6 Pengertian Paragraf merupakan bagian dari karangan (tertulis) atau bagian tuturan (kalau lisan). Sebuah paragraf ditandai oleh suatu kesatuan gagasan yang lebih tinggi atau lebih luas daripada kalimat. Paragraf umumnya terdiri dari sejumlah kalimat. Kalimat-kalimat itu saling bertalian untuk mengungkapkan gagasan tertentu.

7 Konsep Ide pokok, gagasan utama, dan pikiran utama
Ide pokok, gagasan utama, dan pikiran tiga istilah berbeda yang menunjuk pada persoalan yang sama. Ide dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): rancangan yang tersusun di dalam pikiran. gagasan : hasil pemikiran Pikiran : hasil berpikir. Tetapi dalam bahasa inggris ketiga istilah tersebut menunjuk satu istilah “Idea” Gagasan utama, ide pokok, dan pikiran utama dalam bahasa inggris disebut “main idea”

8 Kalimat Utama Kalimat utama adalah kalimat yang menjadi inti/dasar suatu paragraf. Jika kalimat tersebut sengaja dihilangkan, maka isi paragraf tersebut akan hilang. Hal ini tidak terjadi dengan kalimat-kalimat lain yang memang hanya berfungsi sebagai penjelas. Kalimat utama berupa ringkasan dari sebuah paragraf yang rupakan pandangan mendalam dari ide pokok penulis dalam paragraf tersebut.

9 Gagasan Utama Gagasan Utama
Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan utama yang eksplisit (jenis paragraf deduktif, induktif atau paragraf campuran). Gagasan utama yang implisif (paragraf deskriptif atau naratif)

10 Unsur-unsur Gagasan Gagasan Penjelas
Gagasan penjelas adalah gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utama. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas. Kalimat penjelas berisikan: Uraian-uraian kecil; Contoh-contoh; Ilustrasi-ilustrasi; Kutipan-kutipan; atau Gambaran-gambaran yang sifatnya parsial.

11 Contoh gagasan penjelas.
Karyawan-karyawan di suatu kantor tidak dapat bekerja dengan tenang karena kepala kantornya bersikap keras dan kaku. Sering kali dia bersikap seakan-akan dia sendiri yang paling benar. Semua kehendaknya harus diikuti. Akibatnya suasana kerja di kantor itu sama sekali tidak menyenangkan.

12 JENIS-JENIS PARAGRAF Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf dinyatakan dalam kalimat pertama. Contoh : Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami imbas krisis ekonomi sektor-sektor di bidang pertanian. Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65%; demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun terkena kebakaran sepanjang tahun, sektor sektor kehutanan masih tumbuh 2,95%. Secara umum, kontribusi dari sektor-sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat dari 18,07% menjadi 18,04%. Padahal selama 30 tahun terakhir, pangsa sektor pertanian merosot dari tahun ke tahun.

13 JENIS-JENIS PARAGRAF Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta-fakta ataupun uraian-uraian. Kemudian fakta-fakta tersebut digeneralisasikan ke dalam sebuah kalimat. Contoh : Baik di Indonesia maupun di negaranya sendiri, Shin-chan tidak dianggap sebagai role model yang baik buat anak-anak. Protes pun bermunculan. Ruang surat pembaca di koran-koran dipenuhi dengan keberatan para orang tua terhadap komik yang laris manis itu. Umumnya surat itu datang dari kalangan ibu. Menurut mereka dalam suratnya, kelakuan negatif Shin- chan ternyata diikuti oleh anak-anak. Shin-chan, di mata para orang tua Indonesia, adalah setan kecil penebar virus.

14 JENIS-JENIS PARAGRAF Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir.

15 JENIS-JENIS PARAGRAF Paragraf Deskriptif/Naratif
Jenis paragraf ini, gagasan utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Semua kalimatnya merupakan kalimat penjelas. Contoh : Sikap santun dan penuh hormat kepada Umi bersemi sejak kanak- kanak. Umi disayang oleh semua orang, mulai dari kakek, nenek, ayah saya pokoknya semua memanjakan beliau. Sampai dia dapat suami, suaminya pun sayang dan memanjakan Umi saya. Umi orangnya aktif sehingga jarang memasak untuk keluarga. Sekali memasak, Umi membuat rendang banyak- banyak untuk kebutuhan satu bulan, karena Umi sering pergi lama untuk urusan organisasi. Yang memasak Bapak, yang memperbaiki kompor dan memanjakan Umi juga Bapak.

16 SYARAT-SYARAT PENYUSUNAN PARAGRAF YANG BAIK
Kepaduan Makna (Koheren), apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kepaduan Bentuk (Kohesif), berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Kekohesifan ditandai: Hubungan penunjukkan, ditandai oleh kata-kata (ini, itu, tersebut, berikut, tadi); Hubungan pergantian (Saya, kami, mereka, kita, engkau, anda); Hubungan Pelesapan ( sebagian, seluruhnya); Hubungan perangkaian (lalu, kemudian, akan tetapi, sementara itu, selain itu, jadi, akhirnya); Hubungan Leksikal (pengulangan kata, sinonim, hiponim).

17 POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
Pengembangan paragraf mencakup dua persoalan utama, yaitu: Kemampuan memerinci gagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan penjelas; Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas ke dalam urutan yang teratur.

18 POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
Paragraf Narasi Adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu. Tiga unsur utama yakni tokoh-tokoh, kejadian, dan latar atau ruang dan waktu.

19 Paragraf Narasi Narasi Fiksi
Menyampaikan makna/amanat secara tersirat; Menggugah imajinasi; Penalaran difungsikan sebagai alat pengungkap makna, kalau perlu diabaikan; Bahasa cenderung figuratif dan menitikberatkan penggunaan konotasi. Narasi Nonfiksi Menyampaikan informasi yang memperluas pengetahuan; Memperluas pengetahuan/wawasan; Penalaran digunakan sebagai sarana untuk mencapai kesepakatan rasional; Bahasanya cenderung informatif dan menitikberatkan penggunaan denotasi.

20 POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
Paragraf Deskripsi Adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Pola pengembangan : Pola Spasial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu. Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu.

21 POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
Paragraf Eksposisi Adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek. Untuk memaparkan masalah, paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk dan data lainnya. Pola pengembangan : Pola Proses, merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa.

22 POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
b) Pola Sebab Akibat, dalam hal ini, sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Dapat pula sebaliknya. c) Pola Ilustrasi, dalam hal ini pengalaman-pengalaman pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif.

23 POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
Paragraf Argumentasi Argumen bermakna ‘alasan’. Argumentasi berarti ‘pemberian alasan yang kuat dan meyakinkan’. Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan.

24 Persamaan dan perbedaan antara paragraf eksposisi dan argumentasi
Sama-sama menjelaskan pendapat, gagasan, dan keyakinan. Sama-sama memerlukan fakta yang diperjelas dengan angka, peta, grafik, gambar dll. Sama-sama memelukan analisis dalam pembahasannya. Sama-sama menggali ide dari pengalaman, pengamatan dan penelitian, sikap dan keyakinan. Perbedaan Tujuan eksposisi hanya menjelaskan dan menerangkan sehingga pembaca memperoleh informasi yang sejelas- jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca sehingga pembaca menyetujui pendapat, sikap dan keyakinan kita benar. Eksposisi menggunakan contoh, grafik dll untuk menjelaskan sesuatu. Argumentasi memberi contoh, grafik dll untuk membuktikan bahwa sesuatu yang dikemukakan itu benar. Penutup pada akhir eksposisi menegaskan lagi yang telah diuraikan sebelumnya. Penutup pada akhir argumentasi berupa kesimpulan dari uraian sebelumnya.


Download ppt "PARAGRAF MUHLIS FAJAR W., S.Pd.,M.Pd.."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google