Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

YODOMETRI LANGSUNG/YODIMETRI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "YODOMETRI LANGSUNG/YODIMETRI"— Transcript presentasi:

1 YODOMETRI LANGSUNG/YODIMETRI
OKSIDI-REDUKTOMETRI: YODOMETRI LANGSUNG/YODIMETRI

2 OKSIDI-REDUKTOMETRI BERDASARKAN JENIS TITRAN
Yodometri tak langsung (atau yodometri): Na2S2O3 sebagai titran Yodometri langsung (atau yodimetri): I2 sebagai titran Oksidator kuat sebagai titran, misal : KMnO4 disebut permanganometri K2Cr2O7 Reduktor kuat sebagai titran, misalnya: Ti (III), Cr (III), larutan Fe

3 Titran yang digunakan adalah I2.
YODOMETRI LANGSUNG Titran yang digunakan adalah I2. Analat dioksidasi oleh I2 sehingga I2 akan tereduksi menjadi ion yodida (I-) Ared + I2 ↔ Aoks + 2 I- Indikator: amilum, TAT: tak berwarna menjadi biru Perhatikan reaksi pada praktikum IX titrat titran

4 REAKSI PADA PRAKTIKUM IX: PENENTUAN VITAMIN C
Ared + I2 ↔ Aoks + 2 I- HC6H7O6 (titrat) + I2 (titran) ↔ C6H7O6 + 2H+ + 2I- titrat titran

5 LARUTAN YOD (I2) (I2) merupakan zat pada yang sukar larut dalam air, tetapi sangat mudah larut dalam KI. Sehingga larutan tsb dibuat dengan KI sebagai pelarut: I2 + I- ↔ I3 – Larutan yod sangat tidak stabil, sehingga perlu dilakukan standardisasi berulang kali Ketidakstabilan larutan yod disebabkan oleh: Penguapan yod Reaksi yod dengan karet, gabus, dan bahan organik lain yang mungkin masuk dalam larutan lewat debu dan asap Oksidasi oleh udara pada pH rendah yang dipercepat oleh adanya cahaya dan panas Larutan yod hendaknya disimpan dalam botol berwarna gelap di tempat yang sejuk. Larutan yod harus dihindarkan kontak dengan bahan organik maupun gas pereduksi seperti SO2 dan H2S.

6 BAHAN BAKU PRIMER Na2S2O3 H3AsO3

7 BE yodometri langsung adalah
BERAT EKIVALEN (BE) BE yodometri langsung adalah dihitung berdasar jumlah atom yod yang terlibat, dalam titrasi ini dihitung jumlah perubahan Biloks yang dialami oleh sebuah molekul zat .

8 H3AsO3 + H2O + I2 ↔ H3AsO4 + 2 H+ + 2 I- +3 +5 BE H3AsO3 = ½ BM;
CONTOH PERHITUNGAN BE Ared + I2 ↔ Aoks + 2 I- BE I2 = ½ BM; sebab setiap atom yod mengalami penurunan satu satuan biloks, dengan kata lain dua satuan biloks per molekul H3AsO3 + H2O + I2 ↔ H3AsO4 + 2 H+ + 2 I- BE H3AsO3 = ½ BM; sebab setiap atom As naik dua satuan biloks

9 APLIKASI YODOMETRI LANGSUNG
Karena kemampuan mengoksidasi yang tidak besar, tidak banyak zat yang dapat dititrasi berdasar yodimetri. Salah satu penggunaannya adalah untuk penentuan bilangan yod pada minyak dan lemak yang merupakan parameter untuk mengetahui jumlah ikatan rangkap -C=C- + I ↔ C-C- I I Juga untuk analisis vitamin C (asam askorbat) dan beberapa zat lain, seperti As/Pb, Sn, H2S, SO2, Fe(CN)6

10 OKSIDI-REDUKTOMETRI:
PERMANGANOMETRI

11 PERMANGANOMETRI Titran yang digunakan KMnO4.
KMnO4 merupakan oksidator kuat yang dapat bereaksi dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari pH larutannya. Namun kebanyakan titrasi dilakukan dalam keadaan asam dengan reaksi: MnO H+ + 5 e ↔ Mn H2O Dengan demikian berat ekivalennya seperlima dari berat molekulnya atau 31,606. Perhatikan reaksi pada percobaan VIII: Permanganometri 5 H2C2O MnO H+ ↔ 2 Mn CO2 + 8 H2O

12 PERMANGANOMETRI Asam sulfat merupakan asam yang paling cocok karena tidak bereaksi dengan permanganat. Sedangkan dengan asam klorida terjadi reaksi sebagai berkut: 2 MnO Cl H+ ↔ 2 Mn Cl2 + 8 H2O Untuk larutan tidak berwarna, tidak perlu menggunakan indikator, karena 0,01 ml kalium permanganat 0,1 N dalam 100 ml larutan telah dapat dilihat warna ungunya. Untuk memperjelas titik akhir dapat ditambahkan indikator redoks seperti feroin, asam N-fenil antranilat. Penambahan indikator ini biasanya tidak diperlukan, kecuali jika menggunakan kalium permanganat 0,01 N .

13 BAHAN BAKU PRIMER Bahan baku primer: As2O3 H2C2O4

14


Download ppt "YODOMETRI LANGSUNG/YODIMETRI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google