Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DI BURSA EFEK INDONESIA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DI BURSA EFEK INDONESIA"— Transcript presentasi:

1 DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : SHENA GUSTIA PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2013

2 Fenomena Nilai Perusahaan (Y)
Pada tahun 2012 terjadinya penurunan PBV dikarenakan investor khawatir sekaligus jengah dengan rencana pemerintah untuk menaikkan ambang batas down payment (DP) kredit kendaraan yang berpengaruh pada tingkat penjualan. Tenaga kerja di industri otomotif dan industri pendukungnya pun terancam karena berefek buruk pada kinerja perusahaan. Menurut Bambang Riyanto (2008: 37) salah satu yang dipertimbangkan oleh investor dalam melakukan investasi adalah nilai perusahaan, dimana investor tersebut menanamkan modalnya. Artinya, bahwa perusahaan dalam jangka pendek bertujuan untuk memperoleh laba, sedangkan dalam jangka panjang memaksimalisasi kemakmuran pemilik perusahaan. Kemakmuran pemilik ditunjukkan oleh peningkatan nilai perusahaan. Fenomena Struktur Modal (X1) Terdapat penurunan DER Indomobil pada tahun 2011 diikuti dengan penurunan PBV. Penurunan DER Indomobil tersebut dikarenakan perusahaan lebih banyak menggunakan modal utang dibandingkan dengan modal sendiri yang berdampak pada perusahaan tidak mampu membayar kewajiban jangka panjangnya sehingga mengonversi seluruh utang perseroan beserta anak usahanya menjadi saham kepada PT Tritunggal Intipermata yang merupakan pemegang saham perseroan guna mengurangi resiko gagal bayar kepada PT Tritunggal Intipermata. Hal tersebut bertentangan dari segi perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya yang dapat meningkatkan nilai perusahaan (Darsono dan Ashari, 2005: 54).

3 Fenomena Kinerja Perusahaan (X2)
Pada Indospring tahun 2009 terjadi kenaikan ROA yang diikuti dengan penurunan PBV. Kenaikan tersebut dikarenakan laba bersih mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Padahal, melonjaknya biaya bahan baku membuat beban penjualan perseroan menjadi naik dan kenaikan tersebut tidak mampu diimbangi dengan pertumbuhan penjualan. Kieso (2008: 780) semakin besar return on assets yang dimiliki perusahaan maka semakin efisien penggunaan aktiva oleh perusahaan untuk beroperasi sehingga akan memperbesar laba. Laba yang besar akan menarik investor karena perusahaan tersebut memiliki tingkat pengembalian yang tinggi yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hipotesis Struktur Modal berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Kinerja Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Struktur Modal dan Kinerja Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 Objek dalam penelitian ini adalah Struktur Modal, Kinerja Perusahaan, dan Nilai Perusahaan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Sumber Data = Data Sekunder yaitu laporan keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 13 (tiga belas) tahun yaitu dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan seluruh perusahaan manufaktur otomotif sebanyak 8 (delapan) perusahaan dari tahun 2000 – 2012 yaitu selama 13 tahun. Sampel penulis dalam penelitian ini adalah laporan rugi (laba) komprehensif, laporan posisi keuangan komprehensif, dan laporan perubahan ekuitas dari 7 perusahaan otomotif selama tahun 2005 hingga tahun 2012 atau 8 (delapan) tahun, sehingga akan diperoleh sampel sebanyak 56 laporan keuangan. Metode Analisis adalah Analisis Regresi Linear Berganda Pengujian Hipotesis adalah Uji F dan Uji t

5 Analisis Verifikatif Uji Normalitas = diperoleh dari uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,381. Karena nilai probabilitas pada uji Kolmogorov-Smirnov masih lebih besar dari tingkat kekeliruan 5% (0.05), maka disimpulkan bahwa model regressi berdistribusi normal. Uji Multikolinearitas = tidak ada korelasi yang cukup kuat antara sesama variabel independen. Hal ini dtunjukkan oleh nilai VIF dari kedua variabel bebas masih lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas diantara kedua variabel independen. Uji Heteroskedastisitas= Hal ini terlihat dari nilai signifikansi masing-masing korelasi kedua variabel independen dengan absolut residual ( yaitu 0,817 dan 0,213) masih lebih besar dari 0,05. tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi= Karena nilai Durbin-Watson model regressi (2,072) berada diantara dU (1,641) dan 4-dU (2,359), yaitu daerah tidak ada autokorelasi maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah autokorelasi pada model regressi. Model Regressi= Y = 0, ,205 X1 + 6,462 X2 Koefisien struktur modal sebesar 0,205 menunjukkan bahwa setiap kenaikan debt to equity ratio sebesar satu persen diprediksi akan meningkatkan price book value sebesar 0,205 kali dengan asumsi kinerja perusahaan tidak mengalami perubahan. Koefisien kinerja perusahaan sebesar 6,462 menunjukkan bahwa setiap kenaikan kinerja perusahaan sebesar satu persen diprediksi akan meningkatkan price book value sebesar 6,462 kali dengan asumsi struktur modal tidak berubah. Nilai konstanta sebesar 0,141 kali menunjukan nilai prediksi rata-rata price book value apabila struktur modal dan kinerja perusahaan sama dengan nol.

6 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai perusahaan
Analisis Korelasi Secara Parsial= 0,824 dengan arah positif. Koefisien Determinasi (Kd)= KD = (0,824)2  100% = 67,9%. Pengujian Hipotesis (Uji t)= 9,760 dengan nilai signifikansi mendekati nol. Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap Nilai perusahaan Analisis Korelasi Secara Parsial= 0,486 dengan arah positif Koefisien Determinasi (Kd)= KD = (0,468)2  100% = 21,9%. Pengujian Hipotesis (Uji t)= 3,552 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 Pengaruh Struktur Modal dan Kinerja Perusahaan Terhadap Nilai perusahaan Analisis Korelasi Secara Parsial= 0,824 berada diantara 0,80 hingga 1,00 yang termasuk dalan kriteria korelasi sangat kuat. Koefisien Determinasi (Kd)= KD = (0,824)2  100% = 67,9%. Pengujian Hipotesis (Uji t)= 47,699 dengan nilai signifikansi mendekati nol

7 Kesimpulan Struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kenaikan struktur modal diprediksi akan meningkatkan nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kinerja perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Semakin baik kinerja perusahaan diprediksi akan meningkatkan nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa struktur modal dan kinerja perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Saran Sebaiknya perusahaan membuat kebijakan periode struktur modal selama masa manfaatnya yaitu 5 sampai 20 tahun atas penggunaan utang jangka panjang setiap tahunnya Sebaiknya perusahaan perlu memperhatikan terlebih dahulu seberapa besar laba dan tingkat pengembalian yang nantinya harus dihasilkan oleh perusahaan, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang Sebaiknya perusahaan memperhatikan tingkat profitabilitas dan harga saham di pasar

8 Terima Kasih


Download ppt "DI BURSA EFEK INDONESIA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google