Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PRESENTASI KELOMPOK 1 Saparuddin RRC1B Sigit hadi prasetyo

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PRESENTASI KELOMPOK 1 Saparuddin RRC1B Sigit hadi prasetyo"— Transcript presentasi:

1 PRESENTASI KELOMPOK 1 Saparuddin RRC1B013040 Sigit hadi prasetyo
TOTAL QUALITY MANAGEMENT Anggota kelompok : Angga saputra RRC1B013036 Saparuddin RRC1B013040 Sigit hadi prasetyo RRC1B013042

2 LATAR BELAKANG Total quality manajemen (TQM) berasal dari kata “Total” yang berarti keseluruhan atau terpadu, “Quality” yang berarti mutu, dan “Management” diartikan dengan pengelolaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses planning, organizing, staffing, dan controlling terhadap seluruh kegiatan dalam organisasi. Dalam pengertian mengenai organisasi Total Quality Manajemen, penekanan utama adalah pada mutu yang didefinisikan dengan mengerjakan segala sesuatu dengan baik sejak dari awalnya dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Hal inilah yang melatar belakangi konsep zero defect. Kesalahan atau cacat (defect) hanya akan terjadi bila sejak dari proses awal tidak ditekankan masalah mutu. Selain itu, perusahaan harus membayar mahal bila produk atau jasanya tidak laku karena tidak dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan atau tidak berorientasi pada kepuasan pelanggan.

3 SEJARAH PERKEMBANGAN Tahun Kejadian Bersejarah 1911
Frederick W. Taylor mempublikasikan bukunya The Principles of Scentific Management, yang melahirkan berbagai teknik, seperti studi waktu dan gerak. 1931 Walter A. Shewhart dari Bell Laboratories memperkenalkan statistical quality control dalam bukunya Economic Control of Quality of Manufacturing Products. 1940 W. Edwards Deming membantu U.S. Bureau of Census dalam menerapkan teknik-teknik sampling statistic. 1941 W. Edwards Deming mengajarkan teknik-teknik pengendalian kualitas di U.S. War Department. 1950 W. Edwards Deming mengajarkan mata kuliah mengenai kualitas kepada para ilmuan, insinyur, dan eksekutif perusahaan Jepang. 1951 Joseph M. Juran mempublikasikan bukunya yang berjudul Quality Control Handbook. 1961 Martin Company (kemudian bernama Martin-Marietta) membangun rudal pershing yang memiliki tingkat kerusakan nol. 1970 Philip Crosby memperkenalkan konsep zero defects. 1979 Philip Crosby mempublikasikan bukunya yang berjudul Quality is Free. 1980 Siaran dokumentasi TV if Can …. Why Can’t We? Memberi pengakuan kepada W. Edwards Deming di USA. 1981 Ford Motor Company mengundang W. Edwards Deming untuk berbicara di hadapan eksekutif puncaknya, memelopori hubungan produktif antara produsen mobil dan pakar kualitas. 1982 W. Edwards Deming menerbitkan buku berjudul Quality, Productivity, and Comperative Position. 1984 Philip Bing Crosby menerbitkan buku berjudul Quality Without Tears: The Art of Hassle Free Management. 1987 Konggres Amerika Serikat menetapkan Malcolm Baldrige National Quality Award. 1988 Secretary of Defense Frank Carlucci memerintahkan U.S. Department of Defense untuk mengadopsi total quality. 1989 Florida Power and Light berhasil menjadi perusahaan non-Jepang pertama yang berhasil memenangkan Deming Prize. 1993 Total quality approach diajarkan universitas-universitas di Amerika Serikat.

4 PERBEDAAN TQM DENGAN METODE LAINNYA
Keempat, yakni proses diseminasi atau penyebaran Ketiga, yakni asal negara kelahirannya Kedua, yakni sumber inovasinya. Pertama,  asal intelektualnya. PERBEDAAN TQM DENGAN METODE LAINNYA

5 Konsep TQM Manajemen mutu terpadu (Total Quality Management) merupakan suatu penerapan metode kuantitatif dan sumber daya manusia untuk memperbaiki dalam penyediaan bahan baku maupun pelayanan bagi organisasi, semua proses dalam organisasi pada tingkat tertentu di mana kebutuhan pelanggan terpenuhi sekarang dan di masa mendatang. TQM lebih merupakan sikap dan perilaku berdasarkan kepuasan atas pekerjaannya dan kerja tim atau kelompoknya. TQM menghendaki komitmen dari manajemen sebagai pemimpin organisasi di mana komitmen ini harus disebarluaskan pada seluruh karyawan dan dalam semua level atau departemen dalam organisasi. TQM bukan merupakan program atau sistem, tapi merupakan budaya yang harus dibangun, dipertahankan, dan ditingkatkan oleh seluruh anggota organisasi atau perusahaan bila organisasi atau perusahaan tersebut berorientasi pada mutu dan menjadikan mutu sebagai way of life.

6 LANGKAH LANGKAH PENERAPAN TQM
h)      Sudut pandang jangka panjang. LANGKAH LANGKAH PENERAPAN TQM a)      Memfokuskan pada produk (yang dalam hal ini adalah jasa yang ditawarkan) dan pelanggan. b)      Kepemimpinan dalam organisasi jasa yang mendukung pelaksanaan filosof TQM. c)      Budaya organisasi (yaitu budaya organisasi yang berorentasi mutu). d)     Komunikasi yang efektif antar seluruh personil dalam organisasi maupun antara para personil organisasi dengan pelanggan. e)       Pengetahuan atau keahlian karyawan dalam melaksanakan filosofi TQM. f)       Tanggung jawab para karyawan. g)      Manajemen berdasarkan data dan fakta. h)      Sudut pandang jangka panjang.

7 DEFENISI TQM Total quality management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan.[1] Total quality management juga dapat diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Pawitra, 1993, p. 135). Definisi lainnya menyatakan bahwa Total quality management merupakan sistem manajemen yang menyangkut kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasaan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi

8 PRINSIP DAN UNSUR POKOK TQM
1.      Kepuasan pelanggan Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi ditentukan oleh pelanggan. Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu, segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan. Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Makin tinggi nilai yang diberikan, maka makin besar pula kepuasan pelanggan.

9 PRINSIP DAN UNSUR POKOK TQM
2.      Respek terhadap setiap orang Dalam perusahaan yang kualitasnya tergolong kelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas yang khas. Dengan demikian, karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam organisasi diperlukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan. PRINSIP DAN UNSUR POKOK TQM

10 PRINSIP DAN UNSUR TQM 3. Manajemen berdasarkan fakta
Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Meksudnya bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar perasaan (feeling). Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini. Pertama, prioritas (prioritization), yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan mengingat katerbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu, dengan menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital. Kedua, variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian, manajemen dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.

11 10 UNSUR POKOK UTAMA TQM a. Fokus pada Pelanggan.
b.      Terobsesi dengan mutu c.       Menggunakan pendekatan ilmiah dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah d.      Komitmen jangka panjang e.       Kerja tim (teamwork). f.       Continual process improvement. g.      Pendidikan dan pelatihan. h.      Tidak ada pengendalian (freedom from control). i.        Keseragaman tujuan. j.        Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

12 FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN TQM
1.  Delegasi dan kepemimpinan yang tidak baik dari manajemen senior. 2. Team mania. 3. Proses penyebarluasan (deployment) 4. Menggunakan pendekatan yang terbatas dan dogmatis.

13 KELOMPOK 1 TERIMA KASIH


Download ppt "PRESENTASI KELOMPOK 1 Saparuddin RRC1B Sigit hadi prasetyo"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google