Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehShinta Kusuma Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Teori Pembangunan Ketergantungan dan Kontrarevolusi Neoklasik
Eko wukagani zurdona prastyo
2
Pada tahun 1970-an model-model ketergantungan internasional mendapat dukungan yang cukup besar dan sempat meluas di kalangan intelektual muda, ini merupakan efek dari tidak terwujudnya prediksi model pembangunan bertahap linier dan bertahap struktural. Model ketergantungan ekonomi memandang negara-negara dunia ketiga sebagai korban kelembagaan, politik maupun ekonomi baik berskala dosmetik atau internasional. Model ketergantungan neokolonial (neocolonial dependence model) Model paradigma palsu (false-paradig model) Tesis pembangunan-dualistik (dualistic-development thesis)
3
Model Ketergantungan Neokolonial
Model ini menghubungkan keberadaan dan kelanggengan Dunia Ketiga kepada evolusi sejarah hubunngan internasional yang tidak seimbang antara negara-negara kaya dan negara miskin dalam sistem kapitalis internasional. Sampai pada batas tertentu pemikiran ini mendorong negara miskin mencoba untuk lebih independen dan mandiri dalam pembangunan di negara mereka sendiri Secara tidak langsung ada beberapa kelompok kecil elit yang disadari maupun tidak melestarikan sistem ekonomi kapitalis internasionla yang tidak adil dan menindas. Mereka sangat bergantung terhadap kekuatan internasional, perusahaan multinasional, lembaga bantuan bilateral, dan organisasi penyedia bantuan bilateral
4
Pandangan keterbelakangan neokolonial, mencoba menghubungkan kemiskinan yang terus berlanjut dan semakin parah di sebagian besar dunia ketiga kebijakan dari negara- negara kapitalis dapat menyebar melalui kelompok-kelompok kecil elit yang berkuasa dan mereka disebut comprador,disemua negara berkembang. Dengan demikian keterbelakangan dipandang sebagai keadaan yang sengaja dibuat oleh kondisi-kondisi eksternal. Tapi lebih baik ada restrukturisasi mendasar didalam sistem kapitalis dunia agar ketergantungan dunia ketiga terhadap negara kapitalis dapat dikurangi secara langsung maupun tidak langsung dalam hal pengendalian ekonomi.
5
Model Paradigma Palsu Model ini mencoba menghubungkan keterbelakangan dengan ketidaktepatan saran yang diberikan oleh para pakar internasional yang bernaung dibawah lembaga- lembaga internasional. Maksud dari para pakar ini baik tetapi karena kurangnya informasi mengenai negara tersebut maka saran yang diberikan tidak tepat sasaran atau bahkan melenceng sama sekali dari masalah yang ada. Disamping itu menurut paradigma palsu ini didikan yang didapat para cendekiawan, pejabat negara, ekonom-ekonom, para serikat kerja dll berasal dari negara-negara barat. Secara teori memang terdengar hebat tetapi tanpa disadari teori-teori yang diajarkan tidak cocok dengan keadaan negara yang sebenarnya
6
Sehingga akibat dari ketidakcocokan ini, para pejabat dan pemangku ekonomi justru cenderung menjadi pembelaan keyakinan asing yang melupakan atau mengabaikan adanya sistem kebijakan elitis serta struktur kelembagaan yang khas dari negara berkembang. Kebanyakan yang diajarkan adalah model-model teori ekonomi barat dan tidak sepenuhnya relevan dengan keadaan negara-negara berkembang
7
Tesis Pembangunan-Dualistik
Konsep ini menunjukan adanya jurang pemisah yang kian lama terus melebar antara negara-negara kaya dan miskin, serta diantara orang-orang kaya dan miskin pada berbagai tingkatan di setiap negara. Dan konsep ini terbagi empat elemen: Disetiap tempat dan konteks, selalu ada sejumlah elemen “superior” dan sekaligus elemen “inferior”. Elemen-elemen tersebut hadir secara bersamaan dalam waktu dan tempat yang sama. Koeksistensi tersebut bukanlah suatu hal yang bersifat sementara atau transisional melainkan sesuatu yang bersifat baku, permanen atau kronis. Elemen superior memiliki kekuatan untuk mempertahankan superioritasnya, sedangkan elemen yang inferior tidaklah mudah untuk meningkatkan posisinya, .
8
Kadar superioritas serta inferioritas dari masing-masing elemen tersebut bukan hanya tidak menunjukan tanda-tanda akan berkurang tapi cenderung meningkat Hubungan saling-keterkaitan antara elemen-elemen yang superior dengan elemen lainnya yang inferior tersebut terbentuk dan berlangsung sedemikian rupa sehingga keberadaan elemen- elemen superior sangat sedikit atau sama sekali tidak membawa manfaat untuk meningkatkan kedudukan elemen-elemen yang inferior.
9
Kesimpulan dan implikasinya
Terlepas dari soal perbedaan ideologi di antara mereka, para pendukung tori ketergantungan neokolonial, model pardigma palsu dan model dualisme. Sama-sama secara tegas menolak penekanan-penekanan khusus dalam model-model ekonomi barat tradisional yang dirancang untuk mempercepat pertumbuhan GNP sebagai tujua utama pembangunan. Tapi menurut para ekonom yang perlu dilakukan adalah adanya reformasi ekonomi ekonomi, politik dan kelembagaan secara mendasar baik dimasing-masing negara berkembang itu sendiri atau sistem internasional secara keseluruhan. Sementara itu mayoritas pengamat mengakui cara yang paling efektif untuk menyelesaikan masalah yang beranke ragam dengan mempercepat proses pertumbuhan ekonomi melalui proses pertumbuhan ekonomi melalui reformasi didalam negri dan didunia internasional yang disertai dengan perpaduan kegiatan- kegiatan ekonomi yang tepat guna oleh pemerintah maupun sektor swasta
10
Tantangan bagi pendekatan statis: Pasar Bebas, Pilihan Rasional dan Ramah terhadap Pasar
Kontrarevolusi ini antara lain terwujud berupa aliran pemikiran makroekonomi yang lebih mementingkan sisi penawaran, teori rasional ekspektasi, gelombang swastanisasi perusahaan- perusahaan negara maju, campur tangan pemerintah melalui BUMN dan regulasi terhadap berbagai peraturan ekonomi Argumen kontrarevolusi menegaskan kondisi keterbelakangan negara berkembang bersumber dari buruknya keseluruhan alokasi sumber daya yang selama ini bertumpu pada pengaturan-pengaturan harga yang tidak tepat dan adanya campur tangan pemerintah yang berlebihan. Para ahli ekonomi kontrarevolusi neoklasik menyatakan bahwa campur tangan pemerintah yang berlebihan dalam ekonomi merupakan sumber utama atas terjadinya laju pertumbuhan ekonomi di negara berkembang
11
Campur tangan pemerintah dalam urusan-urusan ekonomi harus dibatasi dan selanjutnya keputusan-keputusan ekonomi harus dibatasi dan selanjutnya keputusan- keputusan ekonomi harus diserahkan pada “keajaiban pasar” dan mekanisme “tangan tak nampak” khusunya dalam pengalokasian sumber daya dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Tantangan neo-klasik terhadap pembangunan yang ortodoks dapat dipilah menjadi tiga komponen Analisis pasar bebas (free market analysis) Teori pilihan rasional Pendekatan “ramah terhadap pasar”
12
Teori Pertumbuhan Neoklasik Tradisional
Bahwasanya liberalisasi pasar-pasar nasional akan merangsang investasi baik domestik maupun luar negri sehingga secara sendirinya akan akan mengacu pada penambahan tingkat pertumbuhan modal, bila diukur dengan pertumbuhan GNP tersebut akan setara dengan tingkat tabungan domestik yang pada gilirannya akan meningkatkan rasio modal tenaga kerja dan pendekatan perkapita. Pertumbuhan output selalu bersumber lebih dari tiga faktor Kenaikan kuantitas dan kualitas tenaga kerja penambahan modal Serta penyempurnaan teknologi
13
Perekonomian yang tertutup, yaitu tidak menjalin hubungan dengan pihak-pihak luar, tingkat tabungannya rendah. Pada akhirnya akan mengakibatkan konvergensi penurunan pendapatan perkapita Ekonomi terbuka, yakni menghubungkan perdagangan, investasi, dan sebagainya pasti akan mengalami suatu korvegensi peningkatan pendapatan perkapita, karena arus permodalan akan mengalir deras dari negara kaya ke negara miskin dimana rasio modal-tenaga kerja masih rendah sehingga menjanjikan imbalan investasi yang lebih tinggi. Tapi dalam kenyataannya pemerintah negara berkembang berusaha menekan arus modal yang masuk sehingga hal ini lah yang menyebabkan pemerintah menghambat pertumbuhan yang selanjutnya akan menciptakan kemacetan atau stagnasi ekonomi nasional secara keseluruhan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.