Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVerawati Jayadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
BY : APRILLIA CHOIRUN NISA, S.Kep, Ns
ASKEP DHF PADA ANAK BY : APRILLIA CHOIRUN NISA, S.Kep, Ns
2
DEFINISI Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah infeksi akut yang disebabkan oleh Arbovirus (arthropodborn virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. (Ngastiyah, 1995 ; 341). Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan tipe I – IV dengan infestasi klinis dengan 5 – 7 hari disertai gejala perdarahan dan jika timbul tengatan angka kematiannya cukup tinggi (UPF IKA, 1994 ; 201)
3
ETIOLOGI Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk: Aedes Aegypti Aedes Albopictus
4
FC. YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PENYAKIT DBD:
5
FAKTOR HOSPES: Kerentanan individu Respons imun Usia pasien
6
FAKTOR AGENT: Sifat virus Dengue
terdapat 4 jenis serotipe virus (DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4)
7
Fc. Environment: Ketinggian daerah dari permukaan air laut
Kondisi Geografis: Ketinggian daerah dari permukaan air laut < 1000 m di atas permukaan laut rentan Curah hujan Angin Kelembaban Musim
8
Lanjutan… Kepadatan Mobilitas Perilaku Adat Istiadat
2. Kondisi Demografis: Kepadatan Mobilitas Perilaku Adat Istiadat Sosial Ekonomi Penduduk 3. Jenis nyamuk 4. Kepadatan nyamuk
9
PATOGENESIS
10
MANIFESTASI KLINIS Demam Perdarahan Hepatomegali Renjatan (Syok)
11
KLASIFIKASI DHF Derajat I : Demam dengan test rumple leed positif.
Derajat II : Derajat I disertai dengan perdarahan spontan dikulit atau perdarahan lain. Derajat III : Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun/ hipotensi disertai dengan kulit dingin lembab dan pasien menjadi gelisah. Derajat IV : Syock berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur.
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Px. Darah: Trombositopenia (< / mm3) Hb meningkat, Ht > 20% Penurunan kadar faktor pembekuan darah Kadar komplomen serum menurun Masa perdarahan memanjang, masa pembekuan normal Hipoproteinemia, hiponatremia, hipocloremia BUN meningkat
13
Px. Urin: Albuminuria ringan Uji serologi: Uji komplemen Uji dengue blot
14
PENATALAKSANAAN: Pada DF & DHF tanpa penyulit: Tirah baring Diit lunak
Medikamentosa simptomatik: Terapi cairan Antipiretik Antibiotik Pada DHF dengan penyulit & DSS - Cairan kristaloid & koloid - Transfusi darah
15
TERAPI CAIRAN BERAT BADAN (kg) PEMBERIAN CAIRAN (ml) < 10 kg
100 ml/kg BB 10 – 20 kg ml/kg BB (setiap ke>>an dari 10 kg) > 20 kg ml/kg BB (setiap ke>>an dari 20 kg)
16
Kriteria pemulangan Tidak terdapat demam selama < / > dari 24 jam tanpa pemberian antipiretik Kembalinya nafsu makan Secara klinis terdapat perbaikan & perkembangan kondisi Hasil laboratorium: Hematokrit stabil Trombosit meningkat atau > /mm3 Tidak terdapat respiratory distress akibat efusi pleura atau ascites
17
PENGKAJIAN Identitas Keluhan Utama : panas RPS :
Sering terdapat riwayat sakit kepala, nyeri otot dan pegal pada seluruh badan, panas. Sakit pada saat menelan, lemah, nyeri ulu hati, mual, muntah dan penurunan nafsu makan RPD : pernah menderita DHF Riwayat Kesehatan Lingkungan Riwayat Tumbkemb
18
B1 Perdarahan pada hidung (epistaksis), tachypnea, sesak, perdarahan melalui hidung, pernapasan dangkal, pergerakan dada simetris, perkusi sonor, pada auskultasi terdengar ronchi, krakles (effusi pleura). B2 Pada grade I dapat terjadi hemokonsentrasi, uji tourniquet positif, peningkatan permiabilitas kapiler, trombositipeni, pada grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi, nadi cepat/ tachycardia, lemah, penurunan tekanan darah/ hipotensi, cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari-jari, pada grade IV nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.
19
B3 Nyeri pada bagian kepala, bola mata dan persendian.Pada grade III pasien gelisah dan terjadi penurunan kesadaran serta pada grade IV dapat terjadi DSS. B4 Produksi urine menurun, kadang kurang dari 30 cc/jam, akan mengungkapkan nyeri sat kencing, kencing berwarna merah B5 Perdarahan pada gusi, pembesaran limpa (splenomegali) dan/ atau pembesaran pada hati (hepatomegali) disertai dengan nyeri tekan tanpa diserta dengan ikterus, muntah darah (hematemesis), berak darah (melena), anoreksia, mual, muntah, selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekan pada epigastrik, abdomen teregang, penurunan nafsu makan B6 Demam/ terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, pada grade I terdapat positif pada uji tourniquet, terjadi pethike, pada grade III dapat terjadi perdarahan spontan pada kulit, bintik merah seluruh tubuh (ruam makulopapular)/ perdarahan dibawah kulit (petikie, purpura).
20
MASALAH KEPERAWATAN Defisit volume cairan Hipertermi
Risiko perubahan nutrisi << dari kebutuhan tubuh Gg. Perfusi jaringan perifer Gg. Integritas kulit Gg. Rasa nyaman: Nyeri akut (Sindrom) Defisit perawatan diri Anxietas
21
Dx. Kep. : Defisit volume cairan b
Dx. Kep.: Defisit volume cairan b.d kehilangan cairan sekunder terhadap diare dan muntah Tujuan: volume cairan tubuh adekuat Kriteria Hasil: Gejala dan tanda defisit volume cairan tidak ada: Turgor kulit baik Membran mukosa lembab Urine output 0.5 – 1 ml/kg BB/jam BB tidak mengalami penurunan
22
Tanda-tanda vital dalam batas normal:
Suhu (368 – 375 oC) Px. Laboratorium: BJ plasma: 1.025 BUN Elektrolit Hematokrit Intervensi : Rehidrasi sesuai advis Catat intake dan output Timbang BB tiap hari Monitor vital sign dan tanda-tanda dehidrasi Kolaborasi dengan tim medis untuk pemeriksaan laboratorium
24
THANK YOU
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.