Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN"— Transcript presentasi:

1 MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN Disampaikan pada Acara Dies Natalis ke-57 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang Malang, 25 November 2017

2 TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
1. PERUBAHAN IKLIM Gagal panen yang akan berakibat kelangkaan/krisis pangan. 2. KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL. Terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, harga produk dan biaya produksi menjadi lebih mahal. Krisis ekonomi berdampak pada pelemahan ekspor 3. GEJOLAK HARGA PANGAN GLOBAL Harga pangan yang berfluktuasi akibat perubahan iklim sehinga harga pangan menjadi mahal 4. BENCANA ALAM Kemampuan dan ketersediaan pangan sering terganggu 5. PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK melebihi kapasitas lahan yang tersedia 6. ASPEK DISTRIBUSI Indonesia sebagai negara kepulauan. Diperlukan aksesibilitas dan sarana transportasi yang lebih efisien. 7. LAJU URBANISASI Laju yang tinggi, sehingga generasi muda cenderung meninggalkan perdesaan/pertanian. Sektor pertanian menjadi kurang diminati generasi penerus. 2

3 KONDISI DAN TANTANGAN NASIONAL
Penduduk 252 juta Dinamika penduduk : urbanisasi, angkatan kerja wanita Proporsi penduduk miskin masih besar (11,4%) Ketergantungan terhadap beras (2014 : konsumsi 124 kg/kap/tahun Masalah gizi Konversi lahan pertanian 100 ribu ha/tahun dan tidak terkendali Akses terhadap sumber pembiayaan, teknologi, informasi, dan pasar rendah Sebaran produksi pangan tidak merata, baik antar daerah maupun antar waktu Dampak negatif perubahan iklim global Sisi permintaan; Penduduk Indonesia 252 juta, ke-4 terbesar setelah Cina, India dan AS: membawa konsekuensi terhadap Total permintaan pangan yang besar. Dinamika penduduk: merubah pola konsumsi pangan ke arah lebih besar proporsi makanan jadi. Masalah gizi ganda mulai muncul dan cukup besar; gizi lebih 5,8% dan gizi kurang 13,0%. Peningkatan Permintaan Pangan (Jumlah, Mutu, Keragaman dan Keamanan Pangan) Perlu ada kebijakan terobosan peningkatan produksi pangan 3

4 ISU STRATEGIS LIMA TAHUN KE DEPAN
Kecukupan produksi komoditas strategis (padi, jagung, kedelai, tebu, sapi, cabai dan bawang merah) serta pengurangan ketergantungan impor 1 Peningkatan daya saing produk di dalam negeri / antisipasi pasar bebas AEC (ASEAN Economic Community 2015), Indonesia sebagai target pasar. 2 Pemantapan dan peningkatan daya saing produk pertanian di dunia internasional 3 Diversifikasi pangan untuk mengurangi konsumsi beras dan tepung terigu 4 Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani 5 4

5 9 AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL (NAWA CITA)
5

6 7.1. Peningkatan Kedaulatan Pangan
AGENDA 7 NAWACITA : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik Peningkatan produktivitas Peningkatan produksi Swasembada Diversifikasi pangan Ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri 7.1. Peningkatan Kedaulatan Pangan Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri Umum Pengembangan kawasan Keunggulan komparatif/daya saing Fokus komoditas: padi,jagung,kedelai,daging, gula, cabai,bawang b. Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri Operasional Revisi Perpres 172/2014 Refocusing anggaran Bantuan benih, pupuk, alsintan dll c. Melindungi dan mensejahterakan pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan Stabilisasi ketersediaan dan harga pangan Pengendalian Impor 6

7 PROGRAM PRIORITAS UNTUK KEDAULATAN PANGAN
Swasembada dan Ketahanan Pangan NO SASARAN NAWACITA 1 Perluasan 1 juta ha lahan sawah baru 2 Perluasan pertanian lahan kering 1 juta ha di luar Jawa 3 Rehabilitasi 3 juta ha jaringan irigasi 4 Pembangunan toko murah 5 Pengendalian konversi lahan 6 Pemulihan kualitas kesuburan lahan yang airnya tercemar 7 1.000 Desa Mandiri Benih 8 Pembangunan gudang dengan fasilitas pengolahan pasca panen di sentra produksi 9 Peningkatan kemampuan petani 10 Pengendalian impor pangan 11 1.000 Desa Pertanian Organik UPSUS Percepatan Swasembada dan peningkatan produksi pangan strategis Kedaulatan Pangan Padi, jagung, kedelai, gula, daging, cabai, bawang merah 7

8 TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015-2019
8

9 SASARAN STRATEGIS Swasembada padi, jagung, kedelai serta Peningkatan produksi daging dan gula 1 Peningkatan Diversifikasi Pangan 2 Peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan substitusi impor 3 Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi 4 Peningkatan kesejahteraan petani 5 9

10 KEMENTERIAN PERTANIAN 2015-2019
SEMBILAN STRATEGI KEMENTERIAN PERTANIAN 1 Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan 2 Peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian 3 Pengembangan dan perluasan logistik benih/bibit 4 Penguatan kelembagaan petani 5 Penguatan dan peningkatan kapasitas SDM pertanian 6 Pengembangan dan penguatan bioindustri dan bioenergi 7 Penguatan jaringan pasar 8 Pengembangan dan penguatan pembiayaan pertanian 9 Peningkatan dukungan inovasi dan teknologi 10

11 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN (1)
MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN: Berdaulat Pangan Fokus pada komoditas strategis Regulasi / Deregulasi yang menghambat Membangun infrastruktur Mekanisasi, agro-input, pasca panen, pengolahan Mendorong investasi dan pembiayaan Bank Asuransi usahatani Tata niaga dan stabilisasi harga Mengendalikan impor dan mendorong ekspor Sinergitas K/L, pusat-daerah dan lintas pelaku Kendalikan Impor Dorong Ekspor Tata Niaga Domestik Hilirisasi PRODUKSI Infra-struktur Regulasi 11

12 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN (2)
PENINGKATAN PRODUKSI & PROVITAS Fokus Tujuh Komoditas Regulasi / Deregulasi Membangun Infrastruktur Mekanisasi, Penguatan on-farm, Kredit, Asuransi, Penanganan Pascapanen PRODUKSI HILIRISASI PRODUK PERTANIAN Mendorong Investasi Industri Gula, Jagung dan Sapi Hilirisasi Produk Kelapa Sawit, Kakao, Kopi KUR Untuk Kopi, Kakao, Pala dan Teh Pengolahan Hasil Padi, Jagung dan Pangan Lainnya Integrasi Sawit – Sapi, Pangan – Ternak KEBIJAKAN KEMENTAN HILIRISASI TATA NIAGA DOMESTIK Fokus pada 11 Komoditas Pangan Strategis Regulasi / Deregulasi,HPP Memperpendek Rantai Tata Niaga dan Stabilisasi Harga Sinergitas dengan Kemendag dan Bulog Tokoh Tani Indonesia (TTI). TATA NIAGA DOMESTIK KENDALIKAN IMPOR DAN DORONG EKSPOR Fokus pada 11 Komoditas Komersial/Ekspor Regulasi / Deregulasi Pengendalian Impor Regulasi / Deregulasi Mendorong Ekspor Peningkatan Mutu dan Daya Saing Produk Sinergitas Kemendag dan Kemenperin KENDALIKAN IMPOR DORONG EKSPOR

13 INFRASTRUKTUR DAN SARANA PERTANIAN
MASALAH INFRASTRUKTUR & SARANA: Irigasi rusak 52% Potensi Lahan Tegal/Kebun 12 Jt Ha, Ladang/Huma 5 Jt Ha. Sementara yg tidak diusahakan 11 Jt ha Lahan baku sawah 8,1 Jt Ha Alsintan traktor, pompa dll kurang Naik 730 % Naik 763 % NOMOR PATEN: S Hemat tenaga kerja Hemat biaya olah tanah Kehilangan hasil panen berkurang Hemat biaya panen Naik 617 % NOMOR PATEN: S Kecepatan menyiang 3 kali manual Hemat biaya menyiang Produktivitas naik Hemat biaya tanam 12

14 Produksi Kedelai naik 0,85%
PRODUKSI PANGAN Produksi Padi naik 6,37% Produksi Jagung naik 3,17% Produksi Kedelai naik 0,85%

15 KINERJA TIGA TAHUN SEKTOR PERTANIAN
(Oktober Oktober 2017) Produksi Pangan Strategis meningkat signifikan : Tahun 2017: padi = 81,5 juta ton. Meningkat 15,1% dari tahun 2014. jagung = 26 juta ton. Meningkat sebesar 36,9% dari tahun 2014 Aneka Cabai 1,9 juta ton, naik 1,5%; bawang merah 1,42 juta ton naik 15,3% dari tahun 2014. Pengembangan lahan rawa seluas 367 ribu ha Desa Mandiri Benih desa atau 131% dari target desa Rehab jaringan irigasi tersier 3,4 jt ha; pembangunan unit embung, dam parit Mekanisasi pertanian: bantuan alsintan 284 rb unit, naik 20 kali lipat dari 2014 Asuransi usahatani padi 1,2 jt ha dan sapi 120 ribu.. Ekspor-Impor: Sejak 2016 Indonesia tidak lagi impor beras medium masih impor 1,5 jt ton Sejak 2016 tidak lagi impor cabai segar, bawang merah (2014 impor ton) Tahun 2016 Impor Jagung 1,13 jt ton, turun 61% dibandingkan 2015. September 2017 ekspor bawang merah ton ke Thailand, Malaysia dan Timor Leste.

16 PROGRAM KERJA DUA TAHUN KE DEPAN
( ) 1. Swasembada Berkelanjutan Padi, Jagung, Cabai dan Bawang Merah 2. Swasembada Kedelai, Bawang Putih dan Gula Konsumsi pada 2020. 3. Peningkatan Produksi Hortikultura dan Rempah (Lada, Pala, Cengkeh) 4. Perluasan dan Optimasi lahan Sawah ha 5. Rehab jaringan irigasi tersier ha 6. Modernisasi Pertanian melalui mekanisasi: bantuan alsintan unit 7. Optimalisasi lahan rawa dan tadah hujan.

17 HILIRISASI PRODUK PERTANIAN
MASALAH HILIR: Nilai tambah pasca panen dan pengolahan belum dinikmati petani Industri hilir belum tumbuh Ekspor masih dalam bentuk mentah Potensi besar hilirisasi produk pertanian Rendemen naik 9% SOLUSI: Rice Miling Unit 2015: 666 unit Corn Sheller 2015: unit Investasi industri gula 15 PG Existing, 19 PG baru perlu lahan 800 ribu ha Industri jagung, 2 investor perlu 500 ribu ha Pengembangan sapi, 9 investor perlu 1,0 juta ha Hilirisasi produk ekspor: sawit, kopi, kakao, pala, cengkeh, teh, karet, dan lainnya Rice Processing Complex Pabrik Gula

18 TATA NIAGA DOMESTIK RANTAI PASOK HARGA STRUKTUR PASAR
MASALAH TATA NIAGA DOMESTIK Rantai Pasok Tata Niaga Panjang 8-9 Step Profit Marjin Pedagang Tinggi, Petani Rugi, Konsumen Menderita Harga Berfluktuasi dan Mahal Pasar Bersaing Tidak Sempurna RANTAI PASOK RANTAI PASOK MENJADI PENDEK Semula 7-8 step menjadi 3-4 step Harga pangan stabil Stock Bulog memadai Toko Tani Indonesia kuat SOLUSI TATA NIAGA DISPARITAS HARGA RENDAH Produsen menikmati keuntungan wajar Pedagang tetap eksis Konsumen mendapat harga murah INFLASI TERKONTROL HARGA STRUKTUR PASAR BERUBAH Terjadi struktur pasar BARU pangan strategis Keseimbangan produsen-pedagang-konsumen Pedagang tidak lagi price-maker dan petani price taker STRUKTUR PASAR

19 Rp 107 T BILA IMPOR PANGAN TIDAK DIKENDALIKAN
BERDAMPAK HARGA JATUH (DI TINGKAT PETANI) PRODUKSI GABAH 74,9 juta ton Harga Turun Rp 1.100/kg PETANI PADI RUGI Rp.82,49 triliun PRODUKSI JAGUNG 19,8 juta ton Harga Turun Rp 1.200/kg PETANI JAGUNG RUGI Rp. 23,76 triliun Rp 107 T PRODUKSI BAWANG MERAH 1,29 juta ton Harga Turun Rp 3.000/kg PETANI BAWANG MERAH RUGI Rp. 3,89 triliun

20 KEMENTERIAN PERTANIAN
KETERPADUAN LINTAS K/L DALAM PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Rehabilitasi jaringan irigasi primer dan sekunder Pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengawalan, anggaran APBD KEMEN. PUPR PEMDA Laporan program produksi (perluasan lahan, budidaya, pascapanen, dan konsumsi) Metodologi Statistik BPS KEMENTERIAN PERTANIAN PT SHS, PT PERTANI, PENANGKAR Penyediaan benih unggul padi, jagung dan kedelai KEMEN PERINDUSTRIAN Revitalisasi penggilingan padi, penguatan industri pakan, industri gula PUPUK INDONESIA HOLDING COMPANY (PIHC) Penyediaan pupuk KEMENDAG KOPTI Penyerapan produksi kedelai untuk tahu dan tempe BULOG Penetapan harga dan kelancaran distribusi beras jagung dan kedelai Pengaturan importasi sapi bakalan dan daging Penyediaan beras dalam negeri 20

21 21 21 21


Download ppt "MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google