Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KOLELITIASIS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KOLELITIASIS"— Transcript presentasi:

1 ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KOLELITIASIS

2 Kandung Empedu Fungsi kandung empedu: tempat memekat kan empedu yang diproduksi oleh hati yg disalurkan melalui kanalikuli bilier, duktus biliaris, duktus hepatika dan duktus sistikus. Komposisi utama empedu adalah kolesterol, lesitin, bilirubin dan garam empedu merupakan asam empedu yang berkonjugasi dengan natrium dan kalium

3 Peranan Empedu Pada pencernaan dan absorpsi lemak, dan vitamin larut lemak. Garam empedu berperan sebagai deterjen makanan sehingga memudahkan kerja enzim lipase untuk menghidrolisis lemak membentuk misel.

4 Penyakit Pankreato-bilier
Pokok Bahasan Kolelitiasis Kolesititis Pankreatitis Problem nutrisi: Nyeri perut Mual dan muntah Asupan makanan via oral tidak adekuat Ikterik (kuning)

5 Kolelitiasis

6 KOLELITIASIS = BATU EMPEDU

7 Jenis Batu Empedu Tipe Kolesterol
akibat gangguan hati yg mengekskresi kolesterol scr berlebih hingga kadarnya diatas nilai kritis kelarutan kolesterol dlm empedu  tdd kolesterol (>60%), mucin, garam Ca, Palmitat  bentuk : oval

8 Tipe Pigmen Tipe Campuran
Proses hemolitik/infestasi E.Coli atau A.lumbricoides kedalam empedu yang dapat mengubah billirubin menjadi bilirubin bebas yg mngkn dapat berubah menjadi kristal kalsium bilirubin Pigmen Coklat kandung empedu;coklat tua, lunak (tdd : Ca Bilirubinat, mucin, garam Ca) Pigmen Hitam  duktus biliaris ; hitam kecoklatan, bentu bubuk (tdd :Ca Bilirubinat, kolesterol, garam Ca) Tipe Campuran batu kolesterol (<60%) tapi struktur & morfologi mirip batu kolesterol  (mixed stone)

9 Manifestasi Klinik Iktekrik Nyeri perut sblh kanan atas
Rasa penuh di epigastrium Nyeri perut sblh kanan atas Demam Muntah Iktekrik

10 Faktor Predisposisi - batu kolesterol: usia tua, perempuan, obesitas, kehamilan, BB cepat, asli etnik amerika. - batu pigmen hitam: usia lanjut, hemolisis (Sickle cell anemia, sferositosis) - batu pigmen coklat: infeksi, post kolesistektomi.

11 Gejala - biasanya asimptomatik
- nyeri bilier bukan kolik (ok batu at slugde): kwadran kanan atas. malam/ dini hari, menjalar ke pundak- belakang jarang ke kiri. durasi mt s/d 3-4 jam (episode pain)

12 Penatalaksanaan Konservatif Kolesistektomi Diet Obat2an
Asam empedu (tu batu Kolesterol) Konservatif Pasien dapat hidup dan makan dgn normal Biasa dilakukan pd pasien dg kolik bilier dan diabetes Kolesistektomi

13 Kolelitiasis

14 Identitas: Kolelitiasis merupakan batu pada kandung empedu yang banyak terjadi pada individu yang berusia di atas 40 tahun dan semakin meningkat pada usia 75 tahun. Dan wanita mempunyai resiko 3 kali lipat untuk terkena kolelitiasis dibandingkan dengan pria. Riwayat Kesehatan  Keluhan utama: Merupakan keluhan yang paling utama yang dirasakan oleh klien saat pengkajian. Biasanya keluhan utama yang klien rasakan adalah nyeri abdomen pada kuadran kanan atas, dan mual muntah. ASUHAN KEPERAWATAN

15 RPS Riwayat kesehatan sekarang
Merupakan pengembangan diri dari keluhan utama melalui metode PQRST, paliatif atau provokatif (P) yaitu focus utama keluhan klien, quality atau kualitas (Q) yaitu bagaimana nyeri/gatal dirasakan oleh klien, regional (R) yaitu nyeri/gatal menjalar kemana, Safety (S) yaitu posisi yang bagaimana yang dapat mengurangi nyeri/gatal atau klien merasa nyaman dan Time (T) yaitu sejak kapan klien merasakan nyeri/gatal tersebut. Klien sering mengalami nyeri di ulu hati yang menjalar ke punggung , dan bertambah berat setelah makan disertai dengan mual dan muntah.

16 RIWAYAT Riwayat kesehatan keluarga: Mengkaji ada atau tidaknya keluarga klien pernah menderita penyakit kolelitiasis. Penyakit kolelitiasis tidak menurun, karena penyakit ini menyerang sekelompok manusia yang memiliki pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Tapi orang dengan riwayat keluarga kolelitiasis mempunyai resiko lebih besar dibanding dengan tanpa riwayat keluarga. Riwayat psikososial: Pola pikir sangat sederhana karena ketidaktahuan informasi dan mempercayakan sepenuhnya dengan rumah sakit. Klien pasrah terhadap tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit asal cepat sembuh. Persepsi diri baik, klien merasa nyaman, nyeri tidak timbul sehubungan telah dilakukan tindakan cholesistektomi. Riwayat lingkungan: Lingkungan tidak berpengaruh terhadap penyakit kolelitiasis. Karena kolelitiasis dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak baik.

17 PENGKAJIAN Aktivitas/Istirahat: kelemahan dan gelisah.
Sirkulasi: takikardia, berkeringat. Eliminasi Gejala : perubahan warna urine & feses. Tanda : distensi abdomen, teraba massa pada kuadran kanan atas, urine gelap, pekat, feses warna tanah liat, steatorea. Makanan/Cairan Gejala : anoreksia, mual/muntah, tidak toleran terhadap lemak & makanan pembentukan gas, regurgitasi berulang, nyeri epigastrium, tidak dapat makan, flatus, dyspepsia. Tanda : kegemukan, adanya penurunan berat badan.

18 PX FISIK Keadaan Umum Pada hasil pemeriksaan fisik abdomen didapatkan : Inspeksi : datar, eritem (-), sikatrik (-) Auskultasi : peristaltik (+) Perkusi : timpani Palpasi : supel, nyeri tekan (+) regio kuadran kanan atas, hepar-lien tidak teraba, massa (-)   Sistem endokrin Mengkaji tentang keadaan abdomen dan kantung empedu. Biasanya pada penyakit ini kantung empedu dapat terlihat dan teraba oleh tangan karena terjadi pembengkakan pada kandung empedu.

19 Prioritas Keperawatan
Menghilangkan nyeri & meningkatkan istirahat. Mempertahankan keseimbangan cairan & elektrolit. Mencegah komplikasi. Memberikan informasi tentang proses penyakit, prognosis.

20 Diagnosa Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (obstruksi, proses pembedahan) Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk ingesti dan absorbsi makanan Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, kerusakan jaringan (luka operasi) Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas trakturs gastrointestinal (sekunder terhadap imobilisasi) Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan (mual, muntah, drainase selang yang berlebihan) Kurang pengetahuan: penyakit, prosedur perawatan b.d. Kurangnya informasi

21 DIAGNOSA NYERI Observasi dan catat lokasi, beratnya (skala 0-10) dan karakter nyeri (menetap, hilang timbul, kolik). Tingkatkan tirah baring, biarkan pasien melakukan posisi yang nyaman. Kolaborasi : Pertahankan status puasa, masukan / pertahankan penghisapan NG sesuai indikasi. Kolaborasi : Berikan obat sesuai indikasi; antikolinergik.

22 KEKURANGAN CAIRAN Pertahankan masukan dan haluaran akurat, perhatikan haluaran kurang dari masukan, peningkatan berat jenis urine. Kaji membrane mukosa/kulit, nadi perifer, dan pengisian kapiler. Awasi tanda / gejala peningkatan/berlanjutnya mual/muntah, kram abdomen, kelemahan, kejang, kejang ringan, kecepatan jantung tak teratur, parestesia, hipoaktif atau tak adanya bising usus, depresi pernapasan. Kolaborasi : Pertahankan pasien puasa sesuai keperluan. Kolaborasi : Berikan antimetik. Kolaborasi : Berikan cairan IV, elektrolit, dan vitamin K.

23 NUTRISI Kaji distensi abdomen, sering bertahak, berhati-hati, menolak bergerak. Perkirakan/hitung pemasukan kalori juga komentar tentang napsu makan sampai minimal Berikan suasana menyenangkan pada saat makan, hilangkan rangsangan berbau. Kolaborasi : Konsul dengan ahli diet/tim pendukung nutrisi sesuai indikasi. Tambahkan diet sesuai toleransi, biasanya rendah lemak, tinggi serat, batasi makanan penghasil gas dan makanan/makanan tinggi lemak.  Tanda non-verbal ketidaknyamanan berhubungan dengan gangguan pencernaan, nyeri gas. Mengidentifikasi kekurangan / kebutuhan nutrisi. Berfokus pada masalah membuat suasana negative dan mempengaruhi masukan. Untuk meningkatkan napsu makan/menurunkan mual.  Berguna dalam membuat kebutuhan nutrisi individual melalui rute yang paling tepat. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan meminimalkan rangsangan pada kandungan empedu.

24 Tujuan Pemulangan 1. Nyeri hilang. 2. Homeostasis meningkat. 3. Komplikasi dicegah/minimal. 4. Proses penyakit, prognosis & program pengobatan dipahami.

25

26 Kolesistitis Gejala - Radang kandung empedu,
- Reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu - Keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan - Demam Klinis: teraba kandung empedu, nyeri tekan, peritonitis lokal, ikterus (20%), lekositosis, transaminase naik, alkali fosfatase naik.

27 KOLISISTITIS

28 KOLISITITIS = PERADANGAN KANDUNG EMPEDU

29 ETIOLOGI BATU EMPEDU KUMAN
Sumbatan pd duktus sistikus akan menyebabkan distensi kandung empedu dan gangguan aliran darah ke limfe, kemudian bakteri komersial akan berkembang biak KUMAN E. Coli, Salmonella thyposa, cacing askaris Enzim2 panktreas

30 Manifestasi Klinik Gangguan pencernaan, mual, muntah
Nyeri perut kanan atas atau terkadang rasa tidak enak pd epigastrium Nyeri yg menjalar ke bahu atau subskapula Demam dan ikterus Nyeri perut bertambah apabila mengkonsumsi tinggi lemak

31 Penyebab - stasis cairan empedu, - kuman, - iskemia mukosa.
- akalkulus kolesisititis ok TPN, - sumbatan tumor - sering: wanita, gemuk, usia > 40 th. - 90% ok kolelitiasis di duktus sistikus

32 Penatalaksanaan Konservatif Kolesistektomi Cairan infus Tirah baring
Puasa, pasang NGT Analgesik, antibiotik Konservatif Apabila gagal dgn konservatif Untuk mencegah terjadinya komplikasi Kolesistektomi

33 Penatalaksanaan Gizi Bagi yang berisiko kolelitiasis dianjurkan diet rendah lemak Pada keadaan obstruksi total (batu ductus koledokus batu ductus hepatikus) terjadi ikterik (kuning) dianjurkan diet pantang lemak Pada keadaan kolelisistitis akut dengan nyeri perut bagian atas yang dominan, sebaiknya diberikan diet rendah lemak untuk mengistirahatkan kandung empedu.

34 PANKREATITIS

35 PANKREATITIS = PERADANGAN PADA PANKREAS

36 PENDAHULUAN Pankreas suatu kelenjar yang besar dibelakang perut dan dekat pada usus duabelasjari (duodenum). Duodenum adalah bagian atas dari usus kecil Fgs Pankreas mengeluarkan enzim dan hormon ( insulin dan glukagon)

37 PENYEBAB Alokohol Batu Empedu Obat2an furosemide Gondongan
Kadar trigliserid Ca Pankreas Kerusakan Pankreas krn pembedahan Tekanan darah rendah aliran darah k pankreas jg rendah Penyebab 80%

38 Keadaan Klinis nyeri abdomen bagian tengah atas mual-muntah, demam,
syok, sesak nafas, Kehilangan BB steatorhea

39 Pankreatitis akut hemorragic

40 Penatalaksanaan Gizi Yang sering dilakukan pada pasien dengan pankreatitis (70% inflamasi) di rawat inap adalah: - puasa dalam waktu 7 – 10 hr - tube feeding enteral dan TPN tidak diberikan atau bahkan kontra indikasi Seharusnya secepatnya nutrisi diberikan sebelum 7 hari utk menghindari malnutrisi - bila harus puasa hanya 48 – 72 jam saja, kemudian secepatnya di beri makan

41 Nyeri perut dan muntah gejala yang dominan
Oleh karena nyeri timbul bila kadar lipase > 3x Durasi nyeri memanjang >11 hr Kapan oral feeding di berikan ? Nyeri hilang Nafsu makan mulai muncul Lipase < 3 x normal Peristaltik usus normal Diet enteral dimulai -dengan diet cair untuk 24 jam pertama, kemudian ditingkatkan sesuai yg dpt ditoleransi - diet rendah lemak.

42 Diet Rendah Lemak RL I  diberikan pd keadaan akut
Diberikan berupa buah2an dan minuman manis Sebaiknya diberikan slm 1 – 2 hari RL II  fase akut sdh teratasi mual muntah berkurang Makanan ini rendah energi, Ca, timin Dalam bntk cincang, lunak atau biasa disesuaikan dg keadaan px

43 RL III  px kondisi tlah membaik yg tdk gemuk dan cukup nafsu makan
Bentuk makanan lunak atau biasa Cukup energi dan semua zat gizi Syarat Diet : E sesuai kebutuhan;gemukRendah Energi P 1 – 1,25 g/kg BB Pd keadaan akut pantang lemak ; keadaan kronis  20 – 25 % Hindari b.m yg menimbulkan rs kembung dan tdk nyaman

44 Kasus 1 Tn E usia 56 tahun, TB 170 cm BB 72 Kg seorang pensiunan pegawai negeri, dirawat dikelas II dengan keluhan tidak nafsu makan, sakit di daerah abdomen bagian kanan atas, perut terasa kembung. Hasil pemeriksaan: mata dan tangan ikterik +, tensi n140/90 mmHg. Hasil laboratorium : Hb = 12 mg/dL. Keluhan ini pernah dirasakan sebanyak 3 x sejak 2 bulan yll. Diangnosis medis : kolisititis kronik. Px suka makan gorengan dan jeroan. Buat NCP dan susun menu sehari!

45 Kasus 2 Tn B usia 45 tahun BB 60 Kg Tb 163 cm, pegawai bank swasta, kedokter dgn keluhan perut terasa sebah, penuh, nyeri ulu hati, mual kadang muntah, badan terasa dingin, BAB konsistensi agak encer . Hasil pemeriksaan fisik ditemukan mata&kuku tampak kuning, suhu tbh 38,5oC. Hasil lab : leukosit /mm3, bilirubin total 1,9mg%, alkali fosfat 298mU/ml. Hasil X-ray kantung empedu tampak merah dan ada batu pd kandung empedu Buat NCP dan susun menu sehari

46 Kasus 3 Tn W, tidak bekerja 32 tahun TB 162 cm BB 50 Kg. Mempunyai kebiasaan sering minum alkohol (4xseminggu) dan minum kopi setiap bangun siang hari. Mempunyai riwayat kolelitiasis 1 thn yll. Pd saat MRS Px datang dgn keluhan nyeri perut hebat, kembung dan BAB 1x/hr, px tdk muntah, pemeriksaan fisik suhu tbh 38oC, nadi 110x/mnt. Lab : leukosit mm3, kadar amilase dan lipase meningkat, SGOT 525 ųU/mL SGPT 422 ųU/mL.

47 Dan pemeriksaan dengan CT-scan tjd nekrosis daerah abdomen (pankreatitis). Pemeriksaan feses ditemukan lemak feses. Buat NCP dan susun menu sehari!


Download ppt "ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KOLELITIASIS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google