Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISIS FRAUD PENGELOLAAN KEUANGAN PERGURUAN TINGGI SWASTA : Skema, Red Flag, Strategi Pencegahan dan Peran Regulasi Hanif Yusuf Seputro Magister Akuntansi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISIS FRAUD PENGELOLAAN KEUANGAN PERGURUAN TINGGI SWASTA : Skema, Red Flag, Strategi Pencegahan dan Peran Regulasi Hanif Yusuf Seputro Magister Akuntansi."— Transcript presentasi:

1 ANALISIS FRAUD PENGELOLAAN KEUANGAN PERGURUAN TINGGI SWASTA : Skema, Red Flag, Strategi Pencegahan dan Peran Regulasi Hanif Yusuf Seputro Magister Akuntansi Forensik Universitas Trunojoyo Madura

2 Isu Penelitian Berdasarkan laporan dari Pukat UGM, selain mengalami peningkatan angka korupsi, di Perguruan Tinggi Negeri juga mengalami pergeseran kasus korupsi. Jika pada laporan Pukat semester II (Juli- Desember) 2013 yang lalu banyak kasus korupsi di PTN terjadi karena sektor pengadaan barang dan jasa maka di semester I ini bergeser kepada sektor pengelolaan aset milik PTN (Edi, 2014:

3 Isu Penelitian Secara rasional, meningkatnya biaya pendidikan di perguruan tinggi yang berimplikasi pada dana yang dikelola oleh perguruan tinggi menjadi meningkat pula, harus diimbangi dengan meningkatnya mutu perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Berbicara mengenai mutu pendidikan tinggi, perlu dikaji seberapa efektif mutu itu meningkat dengan adanya peningkatan dana pendidikan yang dikelola. Secara akal sehat, harusnya peningkatan mutu itu terjadi.

4 Isu Penelitian Peningkatan mutu signifikan memang terjadi pada pendidikan tinggi yang dikelola oleh Negeri saja. Untuk pendidikan tinggi swasta peningkatan mutu perguruan tinggi dirasa lambat. Dilihat dari salah satu indikator mutu perguruan tinggi yaitu akreditasi baik institusi maupun Program studi. Data kasar dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT menyebutkan bahwa perguruan tinggi di Jawa Timur rata-rata yang memiliki akreditasi minimal B adalah dari perguruan tinggi negeri dan beberapa dari perguruan tinggi swasta. Dari 164 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang terakreditasi institusi, ada 74 yang masih terakreditasi C dan ada banyak lagi perguruan tinggi yang masih belum terakreditasi (ban-pt.kemdiknas.go.id).

5 Isu Penelitian Dari data kasar yang ada, penghitungan kasar penerimaan dana perguruan tinggi yang ada. Dilihat dari rasio penerimaan per mahasiswa, sebenarnya penerimaan dana perguruan tinggi yang ada, tidak jauh berbeda antara perguruan tinggi swasta dan negeri serta antara perguruan tinggi yang satu dengan yang lain meskipun ada beberapa perguruan tinggi yang penerimaan nya besar.

6 Isu Penelitian Berangkat dari pemikiran-pemikiran dan kondisi yang ada, patut diduga bahwa pengelolaan dana yang optimal, baik dari sektor penerimaan maupun pemanfaatan mutlak diperlukan. Dengan penerimaan dana yang tidak jauh berbeda, mengapa pemanfaatannya cenderung kurang optimal? Patut diduga bahwa adanya ketidak transparanan pengelolaan keuangan yang ada di perguruan tinggi yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kualitas perguruan tinggi yang masih dibawah standar.

7 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, perlu dilakukan penelitian yang menyangkut analisis fraud pada pengelolaan keuangan perguruan tinggi swasta yang fokus dikaji, diantaranya: Bagaimana skema fraud yang ada pada pengelolaan keuangan perguruan tinggi swasta?; Bagaimana Red flag yang ada pada fraud pengelolaan keuangan perguruan tinggi swasta?; Bagaimana strategi pencegahan pada fraud pengelolaan keuangan perguruan tinggi swasta?; Bagaimana Peran regulasi yang ada untuk mencegah terjadinya fraud pada pengelolaan keuangan perguruan tinggi swasta?

8 Fraud Pengelolaan Keuangan Perguruan Tinggi
Kerangka Penelitian Fraud Pengelolaan Keuangan Perguruan Tinggi Skema? Red Flag? Strategi Pencegahan? Peran Regulasi?

9 Kerangka Teori ACFE’s mendefinisikan fraud sebagai tindakan mengambil keuntungan secara sengaja dengan cara menyalahgunakan suatu pekerjaan/jabatan atau mencuri asset/sumberdaya dalam organisasi (Singleton, 2010). Association of Certified Fraud Examinations (ACFE), salah satu asosiasi di USA yang memfokuskan kegiatannya dalam pencegahan dan pemberantasan penyimpangan. Bentuk penyimpangan dapat dikategorikan kedalam 3 (tiga) yaitu: penyimpangan pelaporan keuangan (fraudulent financial reporting), asset misappropriation (penyalahgunaan aset) dan corruption (Singelton, 2010: 73). Dari ketiga bentuk fraud yang ada, kemungkinan juga terjadi pada Perguruan tinggi Swasta. 3 Hal meminimalisasi tindakan fraud, yaitu fraud prevention, fraud detection and fraud investigation.

10 Kerangka Teori korupsi Adopsi: Sukirno, 2009
Fraudulent Financial Statement Analisis Laporan Keuangan Vertikal dan Horizontal. Penyalahgunaan Aset Analitical Review, Statistical Sampling, vendor or outsider complints, site visit—observation. Korupsi Keluhan rekan kerja yg jujur, Laporan pengaduan. korupsi Adopsi: Sukirno, 2009

11 Kerangka Teori Menurut Sari dan Sukirno (2009), Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kecurangan antara lain: Tekanan ekonomi; Sanksi bagi pelaku kecurangan tidak tegas; Lunturnya nilai-nilai norma masyarakat; Tindakan deteksi dan preventif tidak mencukupi.

12 Metode Penelitian Menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. Objek penelitian : Fraud yang terjadi pada pengelolaan keuangan Perguruan tinggi swasta. Sumber data : Data Primer menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Informan/responden : Bagian Keuangan Perguruan Tinggi swasta, Dosen, Tenaga Akademik/Kependidikan, dan mantan staf keuangan, ahli audit internal. Teknik Pengumpulan data: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data Lapangan : Miles and Huberman.


Download ppt "ANALISIS FRAUD PENGELOLAAN KEUANGAN PERGURUAN TINGGI SWASTA : Skema, Red Flag, Strategi Pencegahan dan Peran Regulasi Hanif Yusuf Seputro Magister Akuntansi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google