Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perencanaan dan Peramalan Keuangan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perencanaan dan Peramalan Keuangan"— Transcript presentasi:

1 Perencanaan dan Peramalan Keuangan
MANAJEMEN KEUANGAN 2

2 Konsep Perencanaan dan Peramalan
Perencanaan (planning) dan peramalan (forecasting) merupakan dua hal yang selalu diperbandingkan. Perencanaan mengindikasikan apa yang seharusnya terjadi di masa yang akan datang, sedangkan peramalan terkait dengan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

3 Konsep Perencanaan dan Peramalan
Perencanaan dihubungkan dengan pengelolaan (how to manage) : planning, implementation and evaluation. Peramalan dihubungkan dengan estimasi, perkiraan, proyeksi, ekspektasi dan lain sebagainya (how to analyze).

4 Konsep Perencanaan dan Peramalan
Jika how to manage bersifat manajerial maka how to analyze bersifat akademis (scientific). Perencanaan yang baik sangat ditentukan oleh hasil peramalan yang baik. Peramalan yang baik sangat mengandalkan basis data/informasi empiris yang baik.

5 PERENCANAAN KEUANGAN Perencanaan keuangan merupakan salah satu bagian dari proses perencanaan organisasi (corporate planning). Dari perencanaan diharapkan perusahaan dapat menghindari kesalahan-kesalahan, menghasilkan keputusan yang terbaik yang pada akhirnya mampu meningkatkan kinerja dari suatu perusahaan. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan posisi dan kondisi keuangan di masa yang akan datang.

6 PERENCANAAN KEUANGAN Perencanaan keuangan memberikan panduan bagi perubahan dan pertumbuhan yang terjadi di dalam perusahaan. Karena tujuan utama dari perencanaan keuangan adalah untuk memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan pada perusahaan secara berkelanjutan

7 PERENCANAAN KEUANGAN Model Perencanaan Keuangan Menurut Stephen A. Ross dkk., bahwa masing- masing model perencanaan keuangan dapat memiliki kompleksitas yang bervariasi, tetapi hampir semuanya akan memiliki unsur-unsur seperti: 1. Ramalan penjualan 2. Laporan Keuangan Pro Forma

8 PERAMALAN Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang yang dilakukan pada saat sekarang. Harus mengetahui data masa lalu dan kondisi yang terjadi di masa lalu. Dalam melakukan proyeksi berdasarkan data masa lalu harus diingat, bahwa di masa yang akan datang kondisi yang akan terjadi belum tentu sama dengan kondisi yang ada di masa lalu.

9 PERAMALAN PENJUALAN (SALES FORECASTING)
Semua perencanaan keuangan membutuhkan peramalan penjualan karena penjualan merupakan titik awal aktivitas perusahaan. Tidak ada pengetahuan yang sempurna untuk memastikan jumlah penjualan di masa mendatang karena dipengaruhi oleh: ketidakpastian ekonomi Pola konsumsi masyarakat yang terkadang berubah Perkembangan teknologi Perubahan regulasi

10 PERAMALAN PENJUALAN (SALES FORECASTING)
Teknik-teknik dalam peramalan penjualan: Judgement method (metode berdasarkan pendapat): pendapat salesman, pendapat manajer penjualan, pendapat ahli (akademisi), survei konsumen Metode statistika, misalnya: garis trend matematis (metode moment, metode least square) Metode khusus: analisis industri, analisis product line, analisis market share

11 Peramalan Penjualan : Metode Trend Moment
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meramalkan penjualan adalah metode trend moment. Metode trend moment menggunakan cara-cara perhitungan statistika dan matematika tertentu untuk mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis perusahaan.

12 Peramalan Penjualan : Metode Trend Moment
Untuk membentuk persamaan y = a + bx, a dan b dicari dengan persamaan:  y = n.a + b.  x  xy = a.  x + b.  x2 n = banyaknya amatan

13 Peramalan Penjualan : Metode Trend Moment
Contoh soal 1 Sebuah perusahaan di Cirebon yang menjual sepeda onthel ingin membuat forecast penjualan untuk 5 tahun mendatang. Data penjualan tahun-tahun yang lalu adalah sebagai berikut: Hitunglah forecast penjualan 5 tahun ke depan dengan metode trend moment! Tahun Penjualan (y) 2008 130 2009 145 2010 150 2011 165 2012 170

14 Peramalan Penjualan : Metode Trend Moment
Jawab:  y = n.a + b.  x  = 5a + 10b (1)  xy = a.  x + b.  x2  = 10a + 30b (2) Tahun y x x2   xy 2008 130 2009 145 1 2010 150 2 4 300 2011 165 3 9 495 2012 170 16 680 760 10 30 1.620

15 Peramalan Penjualan : Metode Trend Moment
Jawab: 760 = 5a + 10b [ x 2] = 10a + 20b = 10a + 30b [ x 1] = 10a + 30b = -10b b = 10 Substitusi: 760 = 5a + 10b 760 = 5a + 10(10) 660 = 5a a = 132 maka persamaan trendnya : y = a + bx  y = x

16 Peramalan Penjualan : Metode Trend Moment
Forecast 5 tahun berikutnya: Tahun Perhitungan Penjualan (y) 2013 y = (5) 182 2014 y = (6) 192 2015 y = (7) 202 2016 y = (8) 212 2017 y = (9) 222

17 Peramalan Penjualan : Metode Least Square
Dalam metode ini   x = 0 Dalam hal ini terhadap data dilakukan pembagian menjadi dua kelompok: Bila “n” ganjil, x = …,-2,-1,0,+1,+2, … Bila “n“ genap, x = ...,-5,-3,-1,+1,+3,+5, … Untuk membentuk persamaan y = a + bx, a dan b dicari dengan rumus : a = y / n b = xy / x²

18 Peramalan Penjualan : Metode Least Square
Dengan menggunakan contoh soal 1 a = y / n  a = 760 / 5 = 152 b = xy / x²  b = 100 / 10 = 10 Persamaan : y = x Tahun y x x2   xy 2008 130 -2 4 -260 2009 145 -1 1 -145 2010 150 2011 165 2012 170 2 340 760 10 100

19 Peramalan Penjualan : Metode Least Square
Forecast 5 tahun berikutnya: Tahun Perhitungan Penjualan (y) 2013 y = (3) 182 2014 y = (4) 192 2015 y = (5) 202 2016 y = (6) 212 2017 y = (7) 222

20 Peramalan Laporan Keuangan
Peramalan (proyeksi) Laporan keuangan merupakan bentuk dari perencanaan keuangan. Peramalan (proyeksi) akan memudahkan perusahaan melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang akan datang. Jenis dimensi proyeksi: Waktu Jangka pendek  satu tahun atau kurang Jangka panjang  dua tahun atau lebih Satuan proyeksi Proyeksi untuk tiap unit atau bagian organisasi Proyeksi untuk setiap spesifik poyek Proyeksi total perusahaan atau total proyek

21 Laporan Keuangan Pro Forma
Laporan keuangan pro forma atau laporan keuangan proyeksi adalah laporan keuangan yang meramalkan posisi keuangan perusahaan serta kinerjanya selama periode atau tahun tertentu. Walaupun laporan keuangan pro forma pada suatu periode estimasi tidak dapat menunjukan angka yang sebenarnya, namun merupakan suatu alat yang penting untuk manajer keuangan.

22 Laporan Keuangan Pro Forma
Menilai apakah kinerja perusahaan sesuai dengan target perusahaan dan harapan investor. Membantu mengestimasi dampak dari perubahan-perubahan operasi yang diusulkan. Mengantisipasi kebutuhan pendanaan perusahaan di masa depan.

23 Laporan Keuangan Pro Forma
Untuk meramalkan laporan keuangan, ada beberapa metode yang digunakan, diantaranya : Metode rasio konstan  asumsi bahwa rasio-rasio keuangan tertentu akan tetap konstan. Metode regresi linear  mencari hubungan regresi variabel dependen (semua pos aktiva dan pasiva yang terkait dengan penjualan) dengan variabel independen (tingkat penjualan) dan menyatakan hubungan tersebut dalam persamaan regresi. Metode persentase penjualan  menyatakan setiap jumlah pos-pos di dalam laporan keuangan sebagai persentase penjualan.

24 Laporan Keuangan Pro Forma: Metode Persentase Penjualan
Metode persentase penjualan adalah suatu metode untuk meramalkan laporan keuangan masa depan yang menyatakan setiap pos di dalam laporan keuangan sebagai persentase penjualan. Untuk menggunakan metode tersebut maka kita perlu mengidentifikasi pos-pos atau rekening- rekening yang berubah apabila penjualan berubah dan mengidentifikasi kebijakan keuangan yang dianut perusahaan.

25 Laporan Keuangan Pro Forma: Metode Persentase Penjualan
Dalam menyusun laporan keuangan proforma, kita menggunakan asumsi-asumsi. Asumsi-asumsi tersebut merupakan kondisi prasyarat, tanpa asumsi-asumsi maka akan sulit karena terlalu banyak kemungkinan yang dapat muncul. Untuk menetapkan asumsi: Analisis data historis Meminta ahli menetapkan asumsi Mendasarkan pada perekonomian global, dll

26 Laporan Laba/Rugi Proforma
Asumsi yang digunakan dalam meramalkan Laporan Laba/Rugi PT. Indonesian Food Tingkat pertumbuhan penjualan pada tahun adalah 10%. Rasio biaya terhadap penjualan adalah tetap Depresiasi terhadap nilai buku bersih pabrik adalah tetap Dividen diharapkan meningkat sekitar 8% pada tahun dimana diketahui DPS tahun 2009 adalah sebesar Rp 1,16 dan terdapat 50 ribu lembar saham yang beredar.

27 Laporan Laba/Rugi Proforma
Perhitungan: Ramalan penjualan tahun 2010 dengan tingkat pertumbuhan 10% = (1+0,1)=1,1 x = Rp Persentase ramalan untuk biaya kecuali depresiasi = / = 0,872 atau 87,2% Persentase ramalan untuk depresiasi = / = 0,1 atau 10% Dividen per lembar saham (DPS) tahun 2009 adalah Rp 1,16 dan dividen ini diharapkan meningkat 8%, menjadi Rp 1,2528 karena ada 50 ribu lembar saham maka proyeksi dividen Rp 1,2528x = Rp

28 Laporan Laba/Rugi Aktual Tahun 2009 dan Proforma Tahun 2010
Dasar Ramalan Proforma 2010 Penjualan Biaya-biaya Penyusutan pabrik Total biaya operasi EBIT Bunga 88.000 EBT 89.760 62.640 72.000 Pajak (40%) 78.400 58.000 59.600 Laba bersih Dividen saham biasa Tambahan laba ditahan 1,1 x penjualan thn 2010 0,872 x penjualan thn 2010 0,1 x nilai buku pabrik thn 2010

29 Neraca Proforma Asumsi yang digunakan dalam menyusun Neraca Proforma PT. Indonesian Food : Kas, piutang, persediaan, pabrik akan meningkat secara proporsional terhadap penjualan (rasio pos- pos tersebut terhadap penjualan adalah tetap). Utang usaha dan utang yang masih harus dibayar juga akan meningkat secara proporsional terhadap penjualan (rasio pos-pos tersebut terhadap penjualan adalah tetap).

30 Neraca Proforma Perhitungan:
Rasio kas terhadap penjualan = / = 0,0033 atau 0,3333% Rasio Piutang terhadap penjualan = / = 0,125 atau 12,5% Rasio persediaan terhadap penjualan = / = 0,205 atau 20,5% Rasio nilai buku pabrik terhadap penjualan = / = 0,3333 atau 33,33% Rasio utang usaha terhadap penjualan = / = 0,02 atau 2% Rasio utang yang masih harus dibayar terhadap penjualan = / = 0,04667 atau 4,667% Laba Ditahan 2010 = Laba Ditahan tambahan Laba Ditahan yang diramalkan tahun 2010 = = Rp

31 Neraca Proforma Dari ramalan tahun 2009 diperoleh bahwa total aset adalah Rp sedangkan total utang dan ekuitas adalah Rp , yang artinya ada selisih sebesar = Rp Rp = Rp Nilai Rp tersebut menunjukkan tambahan dana yang dibutuhkan (Additional Funds Needed) Manajer keuangan mengambil kebijakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, diperoleh dari : utang wesel = 25%  25% x Rp = Rp Obligasi = 25%  25% x Rp = Rp Saham biasa = 50% x Rp = Rp

32 Neraca Aktual 2009 Neraca Proforma 2010 Proforma Tahun 2010
Dasar Ramalan Putaran Pertama AFN Putaran Kedua Kas 10.000 0,3333% x penjualan tahun 2010 11.000 Piutang 12,5% x penjualan tahun 2010 Persediaan 20,5% x penjualan tahun 2010 Total Aset Lancar Pabrik 33,33% x penjualan tahun 2010 Total Aset Utang usaha 60.000 2% x penjualan tahun 2010 66.000 Utang Wesel 27.000 Utang yg msh harus dibayar 4,667% x penjualan tahun 2010 Total utang lancar Obligasi jk panjang Total utang Saham biasa 54.000 Laba ditahan + Rp (dari L/R Proforma) Total ekuitas Total utang dan ekuitas

33 Metode Regresi Linear Suatu kelemahan metode pesentase penjualan adalah data yang digunakan adalah hanya terbatas untuk satu tahun ke belakang. Keadaan demikian kita tidak dapat mengetahui kecenderungan sebenarnya kondisi masa lalu. Suatu metode alternatif yang dapat digunakan untuk peramalan keuangan adalah metode regresi sederhana. Misalnya, persamaan antara kas dengan penjualan sbb: Y = a + bx Kas = a + b.penjualan

34 Metode Regresi Linear Misalnya, data kas dan penjualan adalah sebagai berikut: Tahun Kas (Rp) Penjualan (Rp) 2005 403 4560 2006 461 4962 2007 506 5728 2008 507 6477 2009 665 8480 2010 1087 17924 2011 1165 17542 2012 1278 20181 2013 1438 21752 2014 1216 24106

35 Metode Regresi Linear Menghitung konstanta (a) dan koefisien regresi (b) : a = ( y) ( x2) – (x) (xy) n ( x2) – (x)2 b = n ( xy) – (x) (y)

36 Metode Regresi Linear Dengan bantuan MS Excel diperoleh:
Konstanta  a = 215,763 Koef. regresi  b = 0,0499 Sehingga persamaan regresi linear: Kas = 215, ,0499 Penjualan

37 Metode Regresi Linear Apabila pertumbuhan penjualan tahun diperkirakan sebesar 12% berdasarkan perkiraan kondisi perekonomian dan rata-rata pertumbuhan selama 10 tahun sebelumnya. Dari informasi tersebut kita dapat mengetahui perkiraan kas pada tahun adalah sebagai berikut: Kas = 215, ,0499 (1,12 X ) =


Download ppt "Perencanaan dan Peramalan Keuangan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google