Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHartono Wibowo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Analisa resiko dalam penganggaran modal
2
Risiko proyek Ada yang 3 jenis resiko suatu proyek yang dapat diukur (lukas setia atmaja, 2011) : risiko yang berdiri sendiri (Stand-alone risk) : risiko suatu proyek yang berdiri sendiri Risiko dalam perusahaan (within firm) : adalah risiko suatu proyek dilihat dari konteks perusahaan secara keseluruhan. Risiko pasar (beta risk) : adalah risiko suatu proyek dilihat dari konteks investor yang memiliki portofolio saham atau kontribusi proyek terhadap risiko suatu portofolio.
3
risiko yang berdiri sendiri (Stand-alone risk)
Mengukur Stand-alone risk berarti mengukur ketidakpastian keuntungan atau arus kas proyek. (lukas setia atmaja, 2011) : Ada 5 metode yang digunakan untuk mengukur risiko ini (lukas setia atmaja, 2011) : Analisis sensitivitas Analisis skenario Simulasi montecarlo Analisis mean-standar deviation Analisis pohon keputusan
4
Analisis sensitivitas (lukas setia atmaja, 2011)
Suatu teknik yang menunjukan perubahan pada NPV jika terjadi perubahan pada satu variabel yang mempengaruhi NPV (satu variabel). Sedangkan variabel yang lain tetap Analisis ini berguna untuk mendeteksi variabel yang besar pengaruhnya, tapi kurang berguna dalam menilai suatu risiko karena tidak mengukur ketidakpastiaan dalam variabel input.
5
Analisis skenario (lukas setia atmaja, 2011)
Analisis ini lebih lengkap karena selain membicarakan sensitivitas dari NPV terhadap variabel-variabel kunci, juga mempertimbangkan probabilitas dari perubahan-perubahan pada variabel kunci. (lukas setia atmaja, 2011) Mula-mula dibuat tiga skenario : kemungkinan besar (most likely), kemungkinan terjelek (worst case) dan kemungkinan terbaik (best case). Nilai-nilai input dari skenario digunakan untuk menghitung NPV setiap skenario. Meskipun analisis skenario Memberikan nilai risiko proyek tapi hanya mempertimbangkan beberapa kemungkinan saja, pada kenyataannya di dunia bisnis terdapat banyak sekali kemungkinan. (lukas setia atmaja, 2011)
6
Analisis mean-standar deviation (lukas setia atmaja, 2011)
Pendekatan ini membentuk suatu distribusi probabilitas untuk NPV, kemudian menghitung probabilitas untuk NPV tertentu. Pendekatan ini mengasumsi bahwa arus kas bersifat independen dari waktu ke waktu, atau arus kas periode I tidak berhubungan dengan arus kas periode 2, dst
7
Analisis pohon keputusan (lukas setia atmaja, 2011)
Analisis ini sering digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek yang memiliki beberapa titik pembuatan keputusan. Arus kas dan probabilitasnya digambarkan dalam suatu diagram pohon yang disebut pohon keputusan (decision tree). Probabilitas gabungan dari setiap cabang dikalikan dengan PV dari cabang tsb Hasinya dijumlahkan untuk mendapatkan expected NPV
8
Risiko dalam perusahaan (within firm)
Risiko dalam perusahaan Adalah kontribusi proyek terhadap risiko total perusahaan atau dampak proyek terhadap variabilitas arus kas perusahaan secara keseluruhan (lukas setia atmaja, 2011) Risiko dalam perusahaan merupakan fungsi dari : standar deviasi proyek dan korelasi antara keuntungan proyek dengan keuntungn perusahaan. (lukas setia atmaja, 2011) Jika standar deviasi proyek besar dan koefisien korelasinya positif, maka whitin firm risk akan besar. Demikian sebaliknya (lukas setia atmaja, 2011)
9
Risiko pasar (beta risk)
Ada dua cara menghitung beta proyek (lukas setia atmaja, 2011) : a. meregresi keuntungan proyek dengan keuntungan portofolio pasar (sbg variabel bebas) b. metode pure play menggunakan beta dari perusahaan lain yang memiliki bisnis yang sama dengan proyek yang sedang dianalisis. Jika lebih dari 1 perusahaan maka beta tersebut dirata-rata. Jika beta proyek dapat ditentukan kita dapat menggunakannya untuk mencari weighted average cost of capital (biaya modal rata-rata tertimbang)
10
Mempertimbankan resiko dalam pembuatan keputusan penganggaran modal
Pada dasarnya ada 2 metode untuk memasukkan pertimbangan resiko ke dalam keputusan penganggaran modal, yaitu (lukas setia atmaja, 2011) : Metode certainty equivalent (CE) Metode-risk-adjusted-discount- (RADR)
11
Mempertimbangkan resiko dengan metode certainty equivalent (lukas setia atmaja, 2011)
Memperkirakan certainty equivalent (CE) dari arus kas pada setiap tahun berdasarkan expected cash flow Menggunakan tingkat bunga bebas resiko untuk menghitung Net Present Value proyek Kelemahan metode ini adalah faktor subyektif dalam menentukan certainty equivalent
12
Contoh soal PT Maju memiliki Arus kas masuk proyek sifatnya tidak pasti. CE adalah 70% dari arus kas. Jika diketahui tingkat bunga bebas resiko adalah 10% maka hitung net present valuenya?
13
tahun Arus kas bersih yang diharapkan Tingkat resiko certainty equivalent (20 juta) 0 (pasti) 1 10 Rata-rata (70%) 7 juta 2 3 4 5 3,5 juta
14
Contoh Tahun Perkiraan arus kas Discount faktor (10%) Present value 1 7 juta 1/(1+0.1)^1 =0,91 6,363636 2 1/(1.1)^2 = 0,8 5,785124 3 1/(1.1)^3 =0,75 5,259204 4 1/(1.1)^4 =0,68 4,781094 5 3,5 juta 1/(1.1)^5 =0,63 2,173225 PV dari Perkiraan arus kas masuk 24,36228 PV dari arus kas keluar 20 NPV 4,36228
15
Memasukan unsur resiko dalam discount rate
Mempertimbangkan resiko dengan metode risk-adjusted discounted rate (lukas setia atmaja, 2011) Memasukan unsur resiko dalam discount rate Dalam menghitung NPV tetap menggunakan expected cash flow Rumus risk-adjusted discounted rate RADR =WACC + premi risk WACC : biaya modal rata-rata
16
Sumber bacaan Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, , Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada Suad Husnan , Dasar-dasar manajemen Keuangan, Liberty Yogyakarta Lukas Setia Atmaja, Manajemen Keuangan, Andi Offset Yogyakarta
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.