Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHadi Hadiman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
TELAAH KURIKULUM ARSHIELLA ALFA ALFIN R. PEND.ADPER 15 A
2
Konsep Dasar Kurikulum Pengertian Kurikulum
Secara Etimologis Secara Terminologis Menurut UU No.20 tahun 2003 Arti Kurikulum
3
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, istilah kurikulum (curiculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang artinya “temapat berpacu” Secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional “ Kurikulum adalahseperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta carayang digunakan sebagai pedoman penyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu “. (Bab 1 Pasal 1 ayat 19). kurikulum Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Kurikulum harus sesuai dengan falsafah dan dasar negara, yaitu Pancasil dan UUD 1945 yang merupakan pandangan hidup bangsa.
4
Implikasi dari Pengertian Kurikulum
Secara Tradisional Secara Modern
5
Implikasi dari pengertian kurikulum secara tradisional adalah :
Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran Peserta didik harus mempelajari dan menguasai seluruh mata pelajaran Mata pelajaran tersebut hanya di pelajari di sekolah secara terpisah-pisah Tujuan akhir kurikulum adalah untuk memperoleh ijazah. Pengertian kurikulum secara modern adalah semua kegiatan danpengalaman potensial( isi/materi ) yang telah disusun secara ilmiah, Baik yang terjadi di dalam kelas , di halaman sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
6
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan Filosofis Landasan Psikologis Landasan Sosiologis Landasan IPTEK
7
A. Landasan Filosofis B. Landasan Psikologis
Kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu philosophia. Menurut asal katanya, filsafat berarti cinta akan kebenaran. Orang yang berfilsafat adalah orang yang senang dengan kebenaran. Secara menyeluruh filsafat bukan hanya sekadar pengetahuan melainkan juga suatu pandangan yang dapat menembus sampai di balik pengetahuan itu sendiri. B. Landasan Psikologis ilmu yang mempelajari tentang bagaimana peserta didik melakukan perbuatan belajar. Teori disiplin mental Teori behaviorisme Teori gestalt
8
Landasan Sosiologis Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk mempersiapkan peserta didik hidup dalam kehidupan masyarakat. Ketika peserta didik berada dalam masyarakat, mereka tentunya harus dibekali dengan berbagai kompetensi Sikap Pengetahuan Keterampilan Nilai-nilai Kompetensi tersebut diperoleh melalui berbagai kegiatan dan pengalaman belajar disekolah. Kegiatan dan pengalaman tersebut dirganisasi dalam pendekatan dan format tertentu yang disebut dengan kurikulum.
9
D. LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK)
Teori : seperangkat konstruk/ konsep, definisi atau preposisi yang saling berhubungan Teknologi pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan. Teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan budaya manusia. Indikator kemajuan peradaban manusia dapat diukur dari kemajuan iptek. Ilmu pendidikan dan teknologi tebentuk karena adanya karya- karya pikir manusia. Pengembangan kurikulum harus dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik untuk lebih banyak menghasilkan teknologi baru sesuai dengan perkembangan zamandan karakteristik mmasyarakat Indonesia. pengembangan kurikulum harus difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk mengenali dan merevitalisasi produk teknologi yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri.
10
PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Pendekatan Kompetensi 2. Pendekatan Sistem 4. Pendekatan Komprehensif 5. Pendekatan yang Berpusat pada Masalah 3. Pendekatan Klarifikasi Nilai 6. Pendekatan Terpadu
11
Pendekatan Kompetensi
A. Pendekatan Pengembangan Kurikulum Pendekatan Kompetensi Kompetensi adalah jalinan terpadu yang unik antara pengetahuan,keterampilan,sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam pola berpikir dan bertindak. Pendekatan ini menitikberatkan pada ranah yaitu kognitif,afektif dan psikomotorik.
12
2. Pendekatan Sistem Filsafat sistem Analisis sistem Manajemen sistem
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai suatu tujuan.
13
Pendekatan Klarifikasi Nilai
Klarifikasi nilai adalah langkah pengambilan keputusan tentang prioritas atas keyakinan sendiri berdasarkan pertimbangan yang rasional,logis dan sesuai dengan perasaan orang lain serta aturan yang berlaku. Tujuan Mengembangkan hubungan pribadi diantara peserta didik Melengkapi kebutuhan peserta didik jasmani mauoun rohani
14
4. Pendekatan Komprehensif 5. Pendekatan yang Berpusat pada Masalah
Pendekatan ini, melihat,memperhatikan dan menganalisis kurikulum secara keseluruhan. Pengembangan kurikulum dengan pendekatan ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi berbagai masalah kurikulum secara khusus.
15
Dua Pendekatan Populer
Pendekatan Terpadu Pendekatan ini bertitik tolak dari suatu keseluruhan atau satu kesatuan yang bermakna dan berstruktur. Dua Pendekatan Populer a. Pendekatan Sentralisasi Pendekatan dengan menggunakan sistem komando b. Pendekatan Desentralisasi Pendekatan yang dimulai dari akar rumput dalam hal ini adalah guru sebagai ujung tombak pengembang kurikulum ditingkat sekolah secara individu maupun kelompok.
16
MODEL ADMINISTRATIF Penekanan Keuntungan Kekurangan
17
Tanpa memperhatikan people change
Model administratif Penekanan Kekurangan Keuntungan Tanpa memperhatikan people change Orang yang terlibat dalam pengembangan kurikulum dengan uraian tugas dan fungsi masing - masing Mudah dilaksanakan ada negara yang menganut sistem sentralisi serta negara yang profesional gurunya masih rendah
18
MODEL DEMOKRATIS Kelemahan Keuntungan
19
Model demokratis Titik pandangan model ialah dari bawah Keuntungan :
Proses pengambilan keputusan terletak pada para pelaksana Kelemahan : Mengabaikan segi teknis dan prefesional tentang kurikulum
20
MODEL DEMONSTRASI Kelemahan Keuntungan
21
Model Demonstrasi Mengutamakan pemberian contoh dan teladan yang baik
Keuntungan : Terjamin akurasi dan validitasnya Kelemahan : Guru-guru yang tidak ikut serta dalam pengembangan kurikulum bisa menentang gagasan yang telah dihasilkan
22
MODEL TERBALIK HILDA TABA
Keuntungan Kelemahan
23
Model Terbalik Hilda Taba
Mendekatkan kurikulum dengan realitas pelaksanaannya melalui pengujian terlebih dahulu oleh guru-guru profesional Model Terbalik Hilda Taba Keuntungan : Sulit mengorganisasikannya karena memerlukan kemampuan teoritis dan profesional yang tinggi dari guru-guru atau administrator pelaksananya. Kelemahan : Model ini mengintegrasikan teori dengan praktek
24
MODEL HUBUNGAN INTERPERSONAL
Positive Keuntungan Negative Kelemahan
25
Model Hubungan Interpersonal
Mengutamakan hubungan antarpribadi dengan harapan dapat menghasilkan penerapan kurikulum yang lebih baik dan sukses karena kurangnya tekanan dari hierarki. Model Hubungan Interpersonal Keuntungan : Mendekatkan permasalahan dengan penggunanya sehingga memudahkan dalam pemecahannya Kelemahan : sukar untuk dilaksanakan karena mahal, waktunya relatif lama dan sulit diorganisasikan.
26
THANK YOU
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.