Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA"— Transcript presentasi:

1 FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Kosmologi Islam FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2 Motivasi 190: Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. Kosmologi: kajian ilmiah memahami penciptaan dan perkembangan alam semesta Siapa orang berakal ? 191: Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (Al-Quran, surah Ali Imran) 1 Karakter orang yang berakal: Mengingat Allah dalam segala kondisi, Memikirkan (dengan intelek) ayat-ayat Allah, Mengagumi ayat-ayat Allah, Menyadari pemikiran intelektual mereka mungkin saja salah. 2 3 4

3 4 pertanyaan fundamental
Bagaimana permulaan alam semesta? (1 Dari apa alam semesta dibuat? (2 Berapa besar alam semesta? (3 Bagaimana akhir alam semesta? (4 4 pertanyaan fundamental

4 9 CIRI KEHIDUPAN Nutrisi Transportasi Sintesa Respirasi Ekskresi
Regulasi Pertumbuhan dan perkembangan Reproduksi adaptasi

5 Teori Asal-Usul kehidupan
Generatio of spontanea (abiogeneses) dikemukakan oleh Aristoteles. Teori Biogeneses didukung oleh Lazzaro Spalanzani, Leuwenhock, Fransisco Redi, Louis Pasteur Teori Asal-Usul kehidupan

6 NAMA-NAMA MANUSIA Al Insan Bani Adam An-Nass Al Basyar Al abdu
Abdullah Khalifah Allah Al-Ins An nafs NAMA-NAMA MANUSIA

7 MANUSIA DAN POTENSINYA
Hidayat al-gharizziyat Hidayat al-hassiyat Hidayat al-aqliaayt Hidayat al-diniyyat MANUSIA DAN POTENSINYA

8 MISI PENCIPTAAN MANUSIA
Ibadah Khalifah Imarah MISI PENCIPTAAN MANUSIA

9 HUMAN BEING: AN APE OR AN ANGEL?
PROBLEM

10 SCIENCE? Science: Systematized knowledge derived from observation, study, and experimentation carried on in order to determine the nature or principles of what is being studied. What Is Religion? SCIENCE AND RELIGION

11 Galileo’s Theory: The planets revolve around the sun.
Darwin’s Theory: All species of plants and animals developed from earlier forms by hereditary transmission of slight variations in successive generation, and that the forms which survive are those that are best adapted to the environment (natural selection).

12 3. Einstein’s Theory: The fact, principle of the relative rather than absolute, character of motion, velocity, mass, etc., and the interdependence of mater, time, and space. 4. Big-Bang Theory: A theory of cosmology holding that the expansion of the universe began with a gigantic explosion.

13 TIGA SIKAP AGAMA KRISTEN
MENOLAK TEORI ILMIAH MENOLAK KRISTIANITAS MENGAKOMODASIKAN KRISTIANITAS DAN TEORI ILMIAH. TIGA SIKAP AGAMA KRISTEN

14 KESALAHPAHAMAN BERBICARA TENTANG ALLAH SECARA ILMIAH?
MEMBACA ALKITAB SEBAGAI DOKUMEN HISTORIS (HARAFIAH) TEORI ILMIAH MENYANGKAL TUHAN. TEORI ILMIAH MENGANCAM WIBAWA ALKITAB KESALAHPAHAMAN

15 KEBENARAN ILMIAH = KEBENARAN AGAMA

16 - Temukan informasi baru
APA YANG DILAKUKAN PENELITI - Analisis masalah - Lakukan penelitian - Sintesis Hasil - Temukan informasi baru

17 Informasi tentang alam
A N A L I S I S Apa yang sudah diketahui, pengaruhi apa yang akan kita teliti dan peroleh PERTANYAAN Hasil-hasil penelitian DATA Informasi tentang alam S I N T E S I S Informasi dapat mengkonfirmasi teori, atau mengarahkan peneliti untuk mengembangkan /mengubahnya TEORI Siklus investigasi ilmiah

18 BAGAIMANA MENGEMBANGKAN
RENCANA RISET Proses 1 : Mendefinisikan pertanyaan riset Proses 2 : Mengembangkan ide-ide baru Proses 3 : Menjamin signifikansi hasil Proses 4 : Menjamin kelayakan teknik Proses 5 : Penarikan kesimpulan

19 How we construct a hypothesis How we develop a theory
METODE PENALARAN (METHODS OF REASONING) How we use logic How we construct a hypothesis How we develop a theory

20 TEKNIK-TEKNIK INVESTIGASI
Penelitian Survai Simulasi model

21 METAFISIKA TEORI REALITAS

22 Metafisika berasal dari kata Yunani meta ta physika, sesuatu di luar hal- hal fisik.
Istilah metafisika diketemukan Andronicus pada tahun 70 S.M. ketika menghimpun karya-karya Aristoteles, dan menemukan suatu bidang di luar bidang fisika atau disiplin ilmu lain. Arti Metafisika

23 Metafisika: upaya untuk menjawab problem tentang realitas yang lebih umum, komprehensif, atau lebih fundamental daripada ilmu (White, 1987: 1). Metafisika;upaya untuk merumuskan fakta yang paling umum dan luas tentang dunia termasuk penyebutan kategori yang paling dasar dan hubungan di antara kategori tersebut (Alston: 1964: 1). Definisi Metafisika

24 Klasifikasi Metafisika (C.Wolff)
Metaphysica Generalis (ontologi); ilmu tentang yg ada atau pengada. Metaphysica Specialis terdiri atas: 1. Antropologi; menelaah tentang hakikat manusia, terutama hubungan jiwa dan raga. 2. Kosmologi; menelaah tentang asal- usul dan hakikat alam semesta. 3. Theologi; Kajian tentang Tuhan secara rasional. Klasifikasi Metafisika (C.Wolff)

25 Antropologi Filsafati
Konsep Mono-Pluralisme Notonagoro Otonom Individu Jiwa Mns Raga Sosial Mahluk Tuhan

26 Filsafat alam yang berusaha mencari asal (arche) alam semesta
Filsafat alam yang berusaha mencari asal (arche) alam semesta. Contoh: Thales berpendapat air sebagai arche. Filsafat alam yg menyelidiki gerak (motion) di alam semesta sebagai penyebab adanya perubahan (change). Kosmologi Filsafati

27 Dalil Pembuktian Tuhan
Dalil ontologis (Anselmus): segala sesuatu di dunia ini tidak ada yg sempurna, melainkan hanya memperlihatkan tingkatan-tingkatan (gradasi). Oleh karena itu, tentu ada satu yang paling sempurna yang mengatasi semua ketidaksempurnaan itu, yakni The Perfect Being. Dalil Pembuktian Tuhan

28 Dalil Kosmologis (Aristoteles)
Keteraturan alam semesta ini ditentukan oleh gerak (motion). Gerak merupakan penyebab terjadinya perubahan (change) di alam semesta. Akhirnya akal manusia tiba pada suatu titik yang ultimate, yaitu sumber penyebab dari semua gerak, yaitu Unmoved Mover, Penggerak yang tadak digerakkan. Dalil Kosmologis (Aristoteles)

29 Dalil Kosmologis Aristoteles

30 Dalil Teleologis (William Paley)
Benda-benda di ruang alam semesta itu memiliki gerak yg bertujuan (teleos), sehingga alam semesta ini merupakan karya seni terbesar yang membuktikan adanya A Greater Intelligent Designer. Dalil Teleologis (William Paley)

31 Dalil Teleologis William Paley

32 Dalam diri setiap manusia ada dua kecenderungan yang bersifat niscaya, yaitu keinginan untuk hidup bahagia (happiness) dan berbuat baik. Kedua kecenderungan itu akan dapat terwujud dalam kehidupan manusia apabila dijamin oleh 3 postulat, yaitu kebebasan kehendak (freewill), keabadian jiwa (immortality), dan Tuhan (God) sebagai penjamin hukum moral (Law Giver). Dalil Etis (I.Kant)

33 Dalil I. Kant 3 postulat: freewill, immortality, God as Law Giver

34 Filsuf Penentang Metafisika.
David Hume: Metafisika itu cara berpikir yang menyesatkan (sophistry) dan khayalan (illusion). Sebaiknya karya metafisika itu dimusnahkan, karena tidak mengandung isi apa-apa. Metafisika bukanlah sesuatu yang dapat dipersepsi oleh indera manusia, sehingga merupakan sesuatu yang senseless. Filsuf Penentang Metafisika.

35 Metafisika adalah parasit dalam kehidupan ilmiah yang dapat menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan, Oleh karena itu, metafisika harus dieliminasi dari dunia ilmiah. Problem yang diajukan dalam bidang metafisika adalah problem semu (pseudo-problems), artinya permasalahan yang tidak memungkinkan untuk dijawab. Alfred Jules Ayer

36 Filsuf Pembela Metafisika
Plotinos: Semua pengada beremanasi dari to Hen (yang satu) melalui proses spontan dan mutlak. To Hen beremanasi pada Nous (kesadaran), melimpah pada Psykhe (jiwa), akhirnya melimpah pada materi sebagai bentuk yang paling rendah, yaitu Meion. Filsuf Pembela Metafisika

37 TEORI EMANASI PLOTINOS
KONTEMPLASI EMANASI

38 Manfaat Metafisika Bagi Pengembangan Ilmu
1.Kontribusi metafisika terletak pada awal terbentuknya paradigma ilmiah, ketika kumpulan kepercayaan belum lengkap pengumpulan faktanya, maka ia harus dipasok dari luar, antara lain: metafisika, sains yang lain, kejadian personal dan histories (Kuhn). 2.Metafisika mengajarkan cara berpikir yang serius, terutama dalam menjawab problem yang bersifat enigmatik (teka-teki), sehingga melahirkan sikap dan rasa ingin tahu yang mendalam (Kennick).

39 Manfaat Metafisika 3. Metafisika mengajarkan sikap open-ended, sehingga hasil sebuah ilmu selalu terbuka untuk temuan dan kreativitas baru (Kuhn). 4. Perdebatan dalam metafisika melahirkan berbagai aliran, mainstream, seperti: monisme, dualisme, pluralisme, sehingga memicu proses ramifikasi, berupa lahirnya percabangan ilmu (Kennick). 5. Metafisika menuntut orisinalitas berpikir, karena setiap metafisikus menyodorkan cara berpikir yang cenderung subjektif dan menciptakan terminologi filsafat yang khas. Situasi semacam ini diperlukan untuk pengembangan ilmu dalam rangka menerapkan heuristika (van Peursen).

40 Manfaat Metafisika 6. Metafisika mengajarkan pada peminat filsafat untuk mencari prinsip pertama (First principle) sebagai kebenaran yang paling akhir. Kepastian ilmiah dalam metode skeptis Descartes hanya dapat diperoleh jika kita menggunakan metode deduksi yang bertitik tolak dari premis yang paling kuat (Cogito Ergo Sum).

41 Skeptis-Metodis Rene Descartes
COGITO ERGO SUM FIRST PRINCIPLE DEDUKSI SKEPTIS METODIS GENERAL KNOWLEDGE GENUINE KNOWLEDGE

42 Manfaat Metafisika 7. Manusia yang bebas sebagai kunci bagi akhir Pengada,artinya manusia memiliki kebebasan untuk merealisasikan dirinya sekaligus bertanggung jawab bagi diri, sesama, dan dunia. Penghayatan atas kebebasan di satu pihak dan tanggung jawab di pihak lain merupakan sebuah kontribusi penting bagi pengembangan ilmu yang sarat dengan nilai (not value- free) (Bakker).

43 Manfaat Metafisika 8.Metafisika mengandung potensi untuk menjalin komunikasi antara pengada yang satu dengan pengada yang lain. Aplikasi dlm ilmu berupa komunikasi antarilmuwan mutlak dibutuhkan, tidak hanya antarilmuwan sejenis, tetapi juga antar disiplin ilmu, sehingga memperkaya pemahaman atas realitas keilmuwan (Bakker).


Download ppt "FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google