Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BISNIS INDUSTRI SABUT KELAPA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BISNIS INDUSTRI SABUT KELAPA"— Transcript presentasi:

1 BISNIS INDUSTRI SABUT KELAPA
Kelompok 3 Fitri Pratama Ayu M. Teuku Maulana Taslim Fitri Wahyuni Zakiul Fata Harki Pratama M.Rezza Fahlevi

2 PENDAHULUAN PELUANG BISNIS 1 Indonesia adalah negara kepulauan.
Pemanfaatan baru sekedarnya. 2 Permintaan terus meningkat dalan negri dan luar negri Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri 3 Permintaan dalam negeri tinggi Bahan baku relatif murah dan mudah

3 Indonesia merupakan negara penghasil kelapa yang utama di dunia.
Tahun 2000, luas areal tanaman kelapa di Indonesia mencapai 3,76 juta Ha, dengan total produksi diperkirakan sebanyak 14 milyar butir kelapa, yang sebagian besar (95 persen) merupakan perkebunan rakyat.

4 Sabut kelapa merupakan hasil samping dan bagian terbesar dari buah kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa. Jika rata-rata produksi buah kelapa per tahun adalah sebesar 5,6 juta ton, maka berarti terdapat sekitar 1,7 juta ton sabut kelapa yang dihasilkan. Potensi produksi sabut kelapa yang sedemikian besar belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai tambahnya.

5 Bagian Sabut kelapa yang dimanfaatkan
Serat serabut kelapa (Cocofiber) Serbuk serabut kelapa (Cocopeat)

6 Tujuan Usaha 1 Mengolah limbah pertanian menjadi bisnis yag menguntungkan 2 Membuka lapangan pekerjaan 3 Membantu perekonomian masyarakat.

7 PEMBAHASAN Lokasi : Aceh Timur, Dekat Pabrik Kelapa Kopra
Jenis Usaha / Komoditi : Cocofiber dan cocopeat Spesifikasi Teknis / Skala Usaha : Dalam mengelola bahan baku (sabut kelapa ) menjadi cocofiber (serat sabuk kelapa) dan cocopeat (serbuk sabut kelapa), ada beberapa proses tahapan pengolahannya yaitu :

8 Sabut kelapa Diperoleh dari hasil pengupasan kulit buah kelapa yang menjadi limbah kelapa kopra ataupun dari pengumpul Pelunakan sabut kelapa Sabut kelapa dilunakkan dengan mengggunakan mesin penggiling yang telah dikumpulkan sebelumnya. Pemisahan serat Setelah sabuk kelapa lunak, kemudian dimasukkan ke dalam mesin pemisah serat unttuk memisahkan bagian serat dengan gabus (serbuk sabut kelapa).

9 Lanjutan Pengayakan (sortasi)
Bagian serat yang telah terpisah dari serbuk sabut kelapa kemudian dimasukkan ke dalam mesin sortasi untuk memisahkan serat halus dengan serat kasar. Pembersihan dan pengeringan Pembersihan digunakan untuk memisahkan bagian gabus yang masih menempel pada serat halus yang telah terpisah dari serat kasar. Tahap ini dilakukan secara manual. Setelah itu dilakukan pengeringan. Pengeringan dilakukan dengan menjemur sabut kalapa yag telah melalui tahap sortasi dengan menjemur di bawah sinar terik matahari selama lebih kurang 3 jam denagn tempat penjemuran beralas terpal. Pebgeringan dilakukan hanya untuk serat kelapa, sedangkan serbuk sabut kelapa kemudian dikumpulkan ke dalam wadah.

10 Pengepresan dan pengepakan
Serat kelapa yang sudah bersih dan kering kemudian kemudian dikemas dengan menggunakan mesin press. Ukuran kemasan yang digunakan adalah 85 cm x 85 cm x 45 cm dengan berat bobot 90 kg. Pengolahan serbuk sabut kelapa Serbuk sabut kelapa dikumpulkan kemudian direndam untuk diolah menjadi cocopeat.

11 Mesin pengurai sabut kelapa
Mesin yang Dibutuhkan Mesin pengurai sabut kelapa

12 Mesin pengayak sabut kelapa

13 Mesin press sabut

14 Produk yang Dihasilkan

15 Adapun skala usaha dari bisnis sabut kelapa ini adalah adalah skala menengah pengolahan sabut kelapa di Aceh.

16 Manajemen Usaha / Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi adalah : Pimpinan : Fitri Pratama Ayu Marpaung Direksi : Teuku Maulana Bagian Pemasaran : Harki Pratama Bagian Produksi : Zakiul Fata Taslim Bagian Keuangan : Fitri Wahyuni Karyawan : 25 orang

17 Pasar & Pemasaran Pasar dari cocofiber (serat sabut kelapa) yang dihasilkan adalah untuk memenuhi permintaan dari luar dan dalam negeri. Serat sabuk kelapa diekspor ke Eropa seperti Inggris, Jerman, Prancis, Italia dan Amerika. Selain itu, pasar serat sabuk kelapa juga untuk memenuhi permintaan dari Asia, seperti Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Cina, dan Taiwan. Sedangkan untuk pasar dari cocofiber dari dalam negeri yaitu para pengrajin yang menggunakan serat sabuk kelapa sebagai bahan baku. Selain itu, cocopeat juga memiliki pasar dalam usaha pertanian sebagai pupuk atau media tanam

18 Pemasaran Pemasaran dilakukan dengan bermitra dengan Asosiasi Industri Sabuk Kelapa Indonesia (AISKI) untuk mendapatkan informasi tentang pasar dan menjadi agent dalam transaksi usaha serat sabuk kelapa. Selain itu bermitra dengan CV.Alindo sebagai distributor, eksportir, importir, produsen di bidang pertanian dan perkebunan. Strategi lainnya adalah pemanfaatan internet. Pemanfaatan internet seperti website pribadi, linked in, facebook, twitter, blog, ebay, berniaga,tokobagus,dan kaskus.

19 Anggaran / Sumber modal
Kredit Bank : 200 Juta Modal sendiri :100 Juta Investor : 150 Juta Total Modal : 450 Juta Modal Usaha

20 Anggaran Biaya Pengeluaran
Sewa tanah & tempat (minimal 1 tahun) : Rp Listrik, Air, & Internet (1 Tahun) : Rp Mesin : Rp Biaya Transport (1 tahun) : Rp Biaya bahan baku (1 bulan) : Rp. 50/kg x 180 ton : Rp x 12 Biaya bahan baku (1 tahun) : Rp Biaya lain-lain : Rp Biaya tidak terduga : Rp Total Biaya (1 Tahun) : Rp

21 Analisis Keuangan Cocofiber (Serat sabuk kelapa)
Untuk 400 kg input menghasilkan 80 kg serat dan 80 kg Serbuk Harga produk : Rp 2000/ kg, jadi harga : 2000 x 80 = Rp Bahan baku 180 ton = kg : 400 kg = 450 Harga 1 bulan serat sabuk kelapa : 450 x = Rp

22 Coco peat ( Serbuk sabut kelapa)
Untuk 400 kg menghasilkan 80 kg serat dan 80 kg Serbuk Harga produk : Rp 1500/kg, jadi harga : 1500 x 80 = Rp Bahan baku 180 ton = kg : 400 kg = 450 Harga 1 bulan serat sabuk kelapa : 450 x = Rp

23 Total penghasilan 1 bulan
= Produk Cocofiber + Produk Cocopeat = Rp Rp = Rp Total Penghasilan 1 Tahun = Rp x 12 bulan =

24 Keuntungan = Penghasilan – Modal
= – = Rp Sehingga Gaji Pimpinan : Rp / bulan = /tahun Direksi : Rp / bulan = / tahun Bagian Pemasaran : Rp / bulan = /tahun Bagian Produksi 1 : Rp / bulan = /tahun Bagian Produksi 2 : Rp / bulan = /tahun Bagian Keuangan : Rp / bulan = /tahun Karyawan 5 orang : Rp / bulan/ orang = / tahun Total Gaji = Rp Uang Kas/ Simpanan : Rp – = Rp

25 Keberlangsungan Usaha Modal selanjutnya : Modal dasar – mesin
: Rp – Rp : Rp Usaha masih bisa berlangsung. Uang kas/ Simpanan : Uang kas sebelumnya – modal selanjutnya : Rp –

26 PENUTUP Adapun kesimpulan dalam adalah sebagai berikut :
Bisnis sabut kelapa memiliki prospek yang menjanjikan. Pasar bisnis industri sabut kelapa memiliki pasar dalam dan luar negri. Keberlangsungan usaha bisnis industri sabut kelapa bisa terjamin. Dalam bisnis industri sabut kelapa hal yang perlu diperhatikan adalah masalah teknis, bahan baku, dan lebih meningkatkan pemasaran.

27 Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi juga perlu bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga perlu untuk percaya. (Anatole France) Terima Kasih


Download ppt "BISNIS INDUSTRI SABUT KELAPA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google