Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehUtami Kusuma Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
APA YANG DIMAKSUD DENGAN STUDI AGAMA? APA MOTIVASI DAN TUJUAN STUDI AGAMA? PENDEKATAN DAN METODE APA SAJA YANG DIGUNAKAN DALAM STUDI AGAMA? BAGAIMANA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN STUDI AGAMA?
2
PENGERTIAN STUDI AGAMA
STUDI AGAMA IALAH KAJIAN TENTANG SELUK BELUK AGAMA SEBAGAI SUATU AJARAN DAN AKTUALISASI/PENGAMALANYA DALAM SUATU MASYARAKAT STUDI ISLAM = KAJIAN TENTANG SELUK BELUK AJARAN ISLAM SERTA PEMAHAMAN DAN PENGAMALANNYA DALAM KEHIDUPAN NYATA MASYARAKAT MUSLIM
3
TUJUAN & MOTIVASI STUDI AGAMA
MEMAHAMI UNTUK DIPRAKTIKKAN DAN DIAJARKANSEBAGAI SUATU KEBENARAN MEMAHAMI UNTUK TUJUAN AKADEMIK / ILMU PENGETAHUAN MEMAHAMI UNTUK MENUMBUHKAN SALING PENGERTIAN / TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MEMAHAMI UNTUK MENCARI-CARI KELEMAHAN DENGAN TUJUAN2 NEGATIF
4
PENDEKATAN DAN METODE STUDI AGAMA
PENDEKATAN NORMATIF-TEOLOGIS PENDEKATAN HISTORIS-EMPIRIS PENDEKATAN FILOSOFIS-KRITIS
5
KAJIAN AGAMA TEOLOGIS NORMATIF
DISEBUT JUGA PENDEKATAN DOKTRINER MEMANDANG AGAMA SEBAGAI SUATU YANG SUCI DAN MUTLAK BENAR DILAKUKAN UNTUK MEMBUKTIKAN DAN MENUNJUKKAN KEBENARAN AJARAN AGAMA YANG DIKAJI KAJIAN INI SERING DITUDING BERSIFAT APOLOGETIK
6
KAJIAN AGAMA HISTORIS-EMPIRIK
PEMAHAMAN TERHADAP AKTUALISASI AGAMA DALAM KEHIDUPAN NYATA STUDI AGAMA YANG MENGGUNAKAN KERANGKA METODOLOGIS ILMU2 SOSIAL, SEPERTI SOSIOLOGI, ANTROPOLOGI, DAN PSIKOLOGI.
7
PENDEKATAN FILOSOFIS KRITIS
KAJIAN AGAMA SECARA KRITIS, LOGIS, DAN LIBERAL TANPA TERIKAT OLEH SEGALA BENTUK OTORITAS SELALU MEMIKIRKAN DAN MEMPERTANYAKAN KEMBALI SEGALA SESUATU YANG DATANG SECARA OTORITATIF
9
PENDEKATAN STUDI AGAMA
STUDI AGAMA JUGA DAPAT DILAKUKAN DENGAN PENDEKATAN KAWASAN/WILAYAH, YAITU MENGKAJI ISLAM BERDASARKAN KAWASAN/WILAYAH TERTENTU. WILAYAH2 KAJIAN: KAWASAN TIMUR TENGAH, ASIA SELATAN, ASIA TENGGARA, EROPA, DLL.
10
METODE STUDI AGAMA STUDI AGAMA DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA2:
PERBANDINGAN AGAMA (COMPARATIVE STUDY OF RELIGION), YAITU DENGAN MEMBANDINGKAN SUATU AGAMA DENGAN AGAMA LAIN ATAU SUATU PEMAHAMAN DENGAN PEMAHAMAN LAIN KAJIAN SAINTIFIK YG BERSIFAT EMPIRIK, BAIK MELALUI KAJIAN ANTROPOLOGS, SOSIOLOGIS, PSIKOLOGIS, MAUPUN HISTORIS, DLL.
11
SEJARAH STUDI AGAMA DI ERA PRA SOCRATES, SUDAH ADA CATATAN DAN LAPORAN TENTANG KEHIDUPAN KEAGAMAAN BERBAGAI MASYARAKAT YANG DIHIMPUN OLEH PARA PENGEMBARA PARMANIDES (L. 520 SM) DAN LUCRETIUS (W 53 SM) BANYAK MENGABDIKAN DIRI DALAM BERBAGAI KAJIAN TERHADAP KEHIDUPAN KEAGAMAAN YANG ADA
12
YANG DIPANDANG SEBAGAI PERINTIS STUDI AGAMA SECARA SAINTIFIK IALAH FRIEDRICH MAX MULLER ( ) YANG MENULIS ESSAY ON COMPARATIVE MYTHOLOGY (1856)
13
AL-SYAHRASTANI (W M) DAN IBN HAZM ( M) MERUPAKAN ULAMA ISLAM KLASIK YANG BANYAK BERBICARA TENTANG AGAMA2 STUDI AGAMA SEMAKIN BERKEMBANG PADA ABAD KE-19 DENGAN MUNCULNYA BANYAK ILMUWAN DAN LEMBAGA DI EROPA
14
STUDI ISLAM
15
JAQUES WAARDENBURG STUDI2 KEISLAMAN = STUDI MENGENAI ISLAM SEBAGAI AGAMA DAN TENTANG ASPEK2 KEISLAMAN DARI KEBUDAYAAN MASYARAKAT MUSLIM KAJIAN ISLAM NORMATIF (NILAI DAN NORMA YG TERMUAT DALAM PETUNJUK SUCI) DAN ISLAM AKTUAL (SEMUA BENTUK GERAKAN, PRAKTEK DAN GAGASAN YG EKSIS DALAM MASYARAKAT MUSLIM DALAM WAKTU DAN TEMPAT YANG BERBEDA
16
PENDEKATAN STUDI ISLAM
SECARA GARIS BESAR STUDI ISLAM DILAKUKAN DENGAN PENDEKATAN: NORMATIF, KAJIAN ISLAM SEBAGAI SEBUAH DOKTRIN YANG MEMUAT NORMA2 AJARAN ISLAM YANG TERTUANG DI DALAM AL-QURAN DAN HADIS SHAHIH (= PENDEKATAN DOKTRINAL TEOLOGIS) HISTORIS, KAJIAN TERHADAP SEJARAH PEMAHAMAN DAN PRAKTIK AJARAN ISLAM OLEH UMATNYA DALAM KEHIDUPAN NYATA SEHARI-HARI (PENDEKATAN EMPIRIS FENOMENOLOGIS)
17
KAJIAN ISLAM HARUS DIDASARKAN SUMBER UTAMA ISLAM (AL-QURAN + AL-AHADITS AL-SHAHIHAH) MENGGUNAKAN WARISAN KLASIK KARYA PARA ULAMA YANG KOMPETEN DILAKUKAN SECARA INTEGRAL DENGAN MEMPERHATIKAN BERBAGAI ASPEK2 DAN DIMENSI ISLAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN DAN METODE YG TEPAT
18
PENDEKATAN NORMATIF BERTUJUAN MENGGALI DAN MEMAHAMI SUMBER2 AJARAN ISLAM YANG DIYAKINI BERASAL DARI YANG GHAIB YANG MAHA KUASA. BERSIFAT TEKSTUAL BERSIFAT SUBJEKTIF KARENA BERTOLAK DARI KEYAKINAN BERUSAHA MENCARI PEMBENARAN TERHADAP SESUATU YG SUDAH DIYAKINI (TRUTH CLAIM)
19
PENDEKATAN HISTORIS DIKATAKAN JUGA PENDEKATAN ILMIAH, KARENA OBJEK KAJIANNYA ADALAH REALITAS KEBERAGAMAAN UMAT PENGANUTNYA (= PENDEKATAN FENOMENOLOGIS = SOSIOLOGIS, ANTROPOLOGIS) PENDEKATAN HISTORIS LEBIH BERSIFAT SAINTIFIK KARENA BERBICARA AGAMA SEBAGAIMANA DIPAHAMI DAN DIPRAKTIKKAN OLEH UMATNYA. OLEH SEBAB ITU, PENDEKATAN INI DIPANDANG LEBIH OBJEKTIF.
20
PEMAHAMAN ISLAM HARUS DIDUKUNG OLEH PENGETAHUAN YANG MEMADAI TENTANG PRAKTIK ATAU AKTUALISASI AJARAN ISLAM, BAIK DI MASA RASUL MAUPUN MASA-MASA SESUDAHNYA. AKTUALISASI AJARAN AGAMA DALAM SUATU MASYARAKAT TIDAK BISA DILEPASKAN DARI KONDISI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT YBS.
21
DUA BENTUK STUDI ISLAM EMPIRIK-HISTORIS
AKTUALISASI ISLAM DI MASA RASUL ALLAH MENJADI DASAR DAN RUJUKAN DALAM ISLAM KARENA PRAKTIK (SUNNAH) NABI ADALAH DASAR KEDUA DARI ISLAM AKTUALISASI ISLAM PADA MASA2 SESUDAH NABI WAFAT MEMAHAMI PENGARUH BUDAYA DALAM AKTUALISASI AJARAN ISLAM OLEH UMATNYA MEMPUNYAI KEDUDUKAN YANG BERBEDA DENGAN PRAKTIK DI ZAMAN NABI
22
STUDI ISLAM DI INDONESIA
KAJIAN TERHADAP ISLAM DI INDONESIA SUDAH ADA SEJAK MASA2 AWAL KEDATANGAN ISLAM DI KAWASAN INI HANYA SAJA KAJIAN ITU DILAKUKAN TERUTAMA DENGAN PENDEKATAN NORMATIF KAJIAN ISLAM DENGAN PENDEKATAN HISTORIS SECARA INTENS BARU DIKEMBANGKAN SEJAK TAHUN 1970-AN (MUKTI ALI DAN HARUN NASUTION)
23
KAJIAN ISLAM DI BARAT DILAKUKAN OLEH ILMUWAN NON MUSLIM (ORIENTALIS) DENGAN BERBAGAI LATAR BELAKANG KEAHLIAN ILMUWAN BARAT BANYAK YG BERBICARA TENTANG KEBERISLAMAN BUKAN ISLAM SEIRING DENGAN PERKEMBANGAN SAINS/ PENGETAHUAN ILMIAH ADA YG OBJEKTIF DAN ADA PULA YG TIDAK OBJEKTIF
24
BAHASAN SELANJUTNYA APA ITU ISLAM??? APA MISI AGAMA ISLAM??? ADAKAH HUBUNGAN ANTARA NAMA DENGAN MISI ISLAM??? APA ESENSI AJARAN ISLAM??? BAGAIMANA KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM???
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.