Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Ambulatory Electrocardiography
HOLTER MONITORING
2
APAKAH ELEKTROKARDIOGRAM ?
Sarana untuk merekam aktifitas listrik jantung APAKAH AMBULATORY ELEKTROKARDIOGRAM ? Sarana untuk merekam aktifitas listrik jantung sewaktu melakukan aktifitas sehari-hari, biasanya untuk 24 jam
4
= gangguan irama jantung sering terjadi
ARITMIA JANTUNG = gangguan irama jantung sering terjadi JINAK GANAS Stroke Cardiac arrest Sinkope SERING TRANSIEN
6
AMBULATORY EKG Dilakukan 24 – 48 jam EKG 2 – 3 channel Pasien menjalankan aktifitas rutin Bawa buku catatan keluhan catat setiap kejadian sesuai jam (pusing, debar-debar) Kekurangan : hanya 24 jam 10% deteksi MOBILE CARDIAC OUTPATIENT TELEMETRY Dilakukan beberapa hari Cellular based transmission system Episodic (event) Monitoring Waktu tak terbatas Hanya merekam kalau perlu Perekaman oleh pasien Dikirim ke RS melalui telephone
7
AECG recorders. Continuous recorders - dipakai 24 - 48 jam,
Intermittent recorders – minggu – bulan - Loop recorder – dipakai terus menerus - diaktifkan oleh pasien - yg. terbaru – ditanam bawah kulit - Event recorder Merekam + 100,000 QRS-T complexes per 24 jam perlu : 20 megabytes untuk menyimpan data per channel.
9
KEGUNAAN AECG Deteksi dan pengukuran HR yang cepat atau lambat
(termasuk menilai risiko) Menilai efektivitas dan keamanan obat Diagnosis penyebab sinkope, keluhan lain (palpitasi, hilang kesadaran) Deteksi dan menilai derajat perubahan suplai darah ke arteri koroner (iskemia miokard)
10
CARA PERSIAPAN & SISTEM SANDAPAN
Cukur tempat elektrode akan dipasang, gosok alkohol Segmen ST tahanannya upayakan <5 kOhms kalau bisa <2 kOhms. Dipakai 5 or 7 electrodes merekam signal dari 2 atau 3 bipolar leads ke 2 atau 3 channels. Channel ketiga biasa-nya unt. merekam aktifitas PPM Paling sering dipakai: V5 (CM5), V3 (CM3), dan modified inferior lead. Kabel test dapat dihub. ke mesin EKG Suruh berdiri, duduk, miring kiri/kanan , telentang ajari pasien, pastikan tak ada artefak. Sensitifitas mendeteksi iskemia : CM5 89%, CM3 +CM5 91%, CM5 + inferior 94%, CM3+ CM5 + Inferior 96%
11
TILT TABLE TEST
12
TILT TABLE TEST Untuk mengevaluasi penyebab pingsan atau kepala rasa melayang (lightheaded) tanpa sebab yang jelas Yang dipantau BP & HR Mula-mula telentang, kemudian alas dinaikkan pada sisi tubuh bagian atas, sampai posisi tegak lihat respons BP & HR Saat berdiri, darah terkumpul di vena-vena tungkai venous return turun SV turun CO turun BP turun (orthostatic hypotension) Normal : dikompensasi dengan vasokonstriksi & HR naik Abnormal (gangguan saraf otonom) kompensasi kurang/hilang BP turun drastis pingsan Contoh pada: diabetikotonomik neuropati, sindrom Shy Drager
13
Bila pingsan saat test segera kembalikan ke posisi telentang
PROSEDUR TEST Telentang, dipasang sabuk pengaman & penyangga kaki Pasang IV line di pergelangan tangan kiri Pasang cuff BP di lengan kanan Pasang elektrode EKG hubungkan ke monitor unt. HR Tegakkan alas sehingga kepala diatas dg. posisi tubuh 60-80o selama 45 menit, jangan gerakan tungkai atau berubah posisi Tanyakan apa ada keluhan, bila tak ada keluhan diinfus isoproterenol (isoprel) lebih tegak lagi 45 menit Bila pingsan saat test segera kembalikan ke posisi telentang
14
Keluhan vasovagal /neurocardiogenic syncope :
mual keringat dingin pucat kepala rasa melayang palpitasi hampir pingsan (pandangan gelap) pingsan Keluhan timbul bila berdiri lama atau berubah posisi dari telentang berdiri tegak Persiapan Tilt Table Test Jangan makan/minum 4-6 jam sebelum test, untuk mengurangi keluhan mual/muntah Tanyakan Dokter apa obat harus dihentikan
15
Risiko Interpretasi Cukup aman (pemantauan ketat BP & HR)
Bisa pingsan – umumnya sadar lagi bila alas di kembalikan ke posisi horisontal Pada beberapa pasien perlu obat untuk membantu menaiikkan HR & BP Interpretasi Bila pingsan "positive" for vasovagal or neurocardio-genic syncope. Bila tak pingsan "negative"
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.