FITOFARMAKA Rahmatini Bagian Farmakologi & Terapi

Presentasi berjudul: "FITOFARMAKA Rahmatini Bagian Farmakologi & Terapi"— Transcript presentasi:

1 FITOFARMAKA Rahmatini Bagian Farmakologi & Terapi
Fakultas Kedokteran Uiversitas Andalas

2 FITOFARMAKA Sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi

3 FITOFARMAKA Butuh waktu 5 – 10 tahun dan dana cukup besar untuk sampai ke FITOFARMAKA (Fitoterapi)

4 5 PRODUK FITOFARMAKA DI INDONESIA
1. Nodiar® Kimia Farma Each Nodiar tablet contains : Attapulgite …………………… mg Psidii Folium Extract ……… ……. 50 mg Curcuma domestica Rhizoma Extract … Traditionally used for treatment of non specific diarrhoea

5 PRODUK FITOFARMAKA DI INDONESIA
2. X-Gra ® Phapros Tiap kapsul berisi: Ekstrak Ganoderma lucidum 150 mg Ekstrak Eurycomae radix 50 mg Ekstrak Ginseng 30 mg Ekstrak Retrofracti fructus 2,5 mg Royal jelly 5 mg

6 Indikasi Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu meningkatkan stamina pria, membantu mengatasi disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.

7 PRODUK FITOFARMAKA DI INDONESIA
3.Stimuno® Dexa Medica Komposisi: Tiap 5 ml Stimuno Sirup mengandung ekstrak Phyllanthus niruri 25 mg. Tiap kapsul Stimuno mengandung Phyllanthus niruri 50 mg

8 INDIKASI Membantu memperbaiki dan meningkatkan daya tahan tubuh

9 PRODUK FITOFARMAKA DI INDONESIA
.4. Rheumaneer® Nyonya Meneer Komposisi: Curcumae domesticae Rhizoma 95 mg Zingiberis Rhizoma ekstrak 85 mg Curcumae Rhizoma ekstrak 120 mg Panduratae Rhizoma ekstrak 75 mg Retrofracti Fructus ekstrak 125 mg

10 INDIKASI Membantu mengurangi  nyeri persendian.

11 PRODUK FITOFARMAKA DI INDONESIA
.5.Tensigard®Phapros Komposisi tiap kapsul berisi: Ekstrak Apii herba 92mg Ekstrak Orthosiphon folium 28mg

12 INDIKASI Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik

13 FITOFARMAKA Untuk dapat disebut Fitofarmaka, obat tersebut harus melalui uji klinik yang diawali dari uji pre- klinik. Uji klinik fase I (20-50 orang), Uji klinik fase II ( orang), both efficacy and toxicity. Uji klinik fase III (300–3.000 orang), Uji klinik fase 4 ( post marketing drug surveillance).

14 TERIMAKASIH