Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehInge Gunawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
DINAMIKA PEMBENTUKAN AGENDA LAMA DAN BARU DALAM SISTEM MEDIA HIBRIDA
Barbara Pfetsch, Peter Miltner, dan Daniel Maier
2
Latar Belakang Kajian Pembentukan agenda (Agenda Building) dapat diartikan sebagai suatu proses perkembangan isu yang awalnya adalah topik diskusi publik, kemudian menjadi topik yang didiskusikan atau diberitakan melalui media massa, dan akhirnya dibentuk menjadi sebuah produk kebijakan publik (Cobb dan Elder, 1981; Manheim, 1987; Miller dan Riechert, 2001). Konsep ini diprakarsai oleh Cobb dan Elder pada tahu 1971. Kehadiran media online dalam lingkup komunikasi politik dianggap telah membuat suatu perubahan dalam proses pembentukan agenda di era modern. Habernas (2006; dalam Perloff, 2014) berpendat bahwa kemampuan media digital dalam membuat fragmentasi agenda juga dapat memicu terjadinya perdebatan publik hingga penyimpangan arah agenda dari tujuan asalnya karena banyaknya agenda yang dibawa oleh masing-masing individu.
3
Proses Pembentukan Agenda Gaya Lama
Terdapat tiga model pembentukan agenda yang berbeda, yaitu: Mobilization Model, Inside Initiative Model, dan Outside Initiative Model (Cobb et al., 1976). Mobilization Model dan Inside Initiative Model adalah model-model yang menggambarkan proses pembentukan agenda berasal dari aktor politik. Outside Initiative Model (OIM) adalah model pembentukan agenda klasik yang masih sering ditemukan dalam proses pembentukan agenda politik pada saat ini karena terdukung oleh sistem operasi media hibrida. Selain itu, OIM juga dianggap penting karena dianggap sebagai model pembentukan agenda yang mengaplikasikan nilai-nilai demokrasi.
4
Outside Initiative Model
Cobb et al. (1976) menjelaskan bahwa terdapat empat fase dalam penerapan model OIM untuk membentuk suatu agenda politik, yaitu: Isu didiskusikan secara terbuka melalui keluhan umum yang disuarakan oleh sejumlah individu atau kelompok. Spesifikasi, yaitu perhatian pada suatu isu diteruskan menjadi tuntutan politik tertentu. Ekspansi, yaitu tahapan saat isu yang telah diangkat perlu disebarluaskan hingga menarik perhatian para pengambil keputusan. Pada tahap ini media massa memainkan peran yang penting, bahkan Castells (2008) mengumpamakan media sebagai arena pertarungan. Fase terakhir adalah proses peralihan dari agenda media menjadi agenda politik.
5
Syarat dan Ketentuan Berlaku
Dalam Outside Initiative Model untuk memproses suatu isu menjadi sebuah agenda politik perlu memenuhi kriteria agenda politik seperti bagaimana isu tersebut dipaparkan, kepemilikan institusi media dan hubungannya dengan aktor politik, kebaruan, serta gaya peliputan adalah atribut yang menentukan perkembangan suatu isu (Walgrave & Van Aelst, 2016). Konteks politik nasional seperti cara pengambilan keputusan dan tanggung jawab untuk menghasilkan kebijakan secara spesifik dalam suatu negara, serta unsur keterkaitan isu dengan partisipasi para pemangku kepentingan dan regulasi dalam suatu negara juga memiliki pengaruh penting dalam proses pembentukan suatu agenda politik (Soroka, 2002; Van Noije, Kleinnijenhuis, & Oegama, 2003).
6
Dinamika Baru Proses Pembentukan Agenda
Meski saat ini sudah memasuki era media hibrida, media konvensional masih memiliki peran yang cukup signifikan karena sebagian besar situs berita online hanya melakukan pemindaian, mengkompilasikan, dan juga menyalin cakupan berita dari media konvensional sesuai dengan framing yang mereka inginkan. Dampak dari media online dalam perkembangan suatu isu adalah melimpahnya jumlah kemungkinan penyebab dan keluhan yang berpotensi berubah menjadi tekanan isu politik, dan proses awal penyampaian suatu isu pun menjadi lebih mudah karena didukung oleh infrastruktur yang dimiliki oleh media online.
7
Terbentuknya Koalisi Antar Pengguna Internet dan Peran Penting Para Blogger
Proses koalisi masyarakat dalam menyikapi sebuah isu yang tersebar secara online memiliki motif sebagai pengganti aktivitas pergerakan sosial di dunia nyata dan membangun hubungan kemitraan antar organisasi . Ada tiga cara untuk melihat kelayakan suatu isu yang tersebar secara online untuk diteruskan menjadi suatu agenda politik. Pertama adalah melihat apakah isu yang tersebar secara online memiliki muatan politik atau tidak, kedua adalah melihat adanya keterlibatan beragam aktor yang membawa berbagai kepentingan , dan ketiga adalah adanya keterkaitan antara isu yang tersebar secara online dengan hukum yang berlaku
8
Terbentuknya Koalisi Antar Pengguna Internet dan Peran Penting Para Blogger
Fenomena lain yang menunjukan dinamika baru dalam proses pembentukan agenda adalah lahirnya para aktor baru seperti blogger dan aktivis sebagai penggagas isu di dunia maya. Para blogger ini muncul senada dengan kemunculan media hibrida seperti blog dan media sosial yang mampu mewadahi diskusi tentang isu-isu baru yang beberapa di antaranya bersifat temporer dan mengandung unsur kepentingan dalam jumlah terbatas. Meski demikian, kehadiran blog dan media sosial masih belum mampu menjadi penantang yang sepadan bagi peran media konvensional di tengah masyarakat.
9
Diskusi & Kesimpulan Sistem media hibrida yang berisikan penggabungan teknologi, genre, norma, perilaku, dan bentuk organisasi dari kedua media tersebut. Sistem media baru ini turut mengubah kekuatan para aktor dalam sistem politik dan sifat komunikasi politik secara mendasar. Perubahan yang paling terlihat ada pada latar belakang kompleksitas, interdependensi, dan transisi antara media dan sistem politik . Salah satu konsekuensi signifikan dari proses pembentukan agenda dalam sistem media hibrida adalah adanya interaksi antara media dan agenda politik yang terbuka untuk saling berketerkaitan serta memiliki hubungan timbal balik.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.