Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERSPEKTIF FENOMENOLOGIS DAN HUMANISTIK-EKSISTENSIAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERSPEKTIF FENOMENOLOGIS DAN HUMANISTIK-EKSISTENSIAL"— Transcript presentasi:

1 PERSPEKTIF FENOMENOLOGIS DAN HUMANISTIK-EKSISTENSIAL

2 ,, pendahuluan Pendekatan ini lahir sbg reaksi atas anggapan dasar psikoanalisis  psikopatologi disebabkan penghayatan kejadian buruk di masa lalu Adanya konflik intrapsikis  klien akan belajar memahami lewat terapi dan timbul pembebasan akan masalah yg tersembunyi melalui insight

3 Dalam perspektif humanistik, individu bukan produk masa lalu & ketidaksadaran, namun memiliki kebebasan dalam memilih ; dalam usaha mencapai potensi diri & aktualisasi diri. Penekanan pada usaha yg positif (positive striving), aktualisasi diri (self actualization), kebebasan (freedom) dan naturalness. Bukan deviasi, sickness atau diagnostic label Humanistik, mengekspresikan positive determinism

4 Akhir 1940-an muncul pemikiran baru
Client centered therapy [carl rogers] Ratio emotive therapy [albert ellis] Gestalt therapy [perls] Logo therapy [victor frankl] Transactional analysis [eric berne]

5 ,, konseling rogerian Disebut juga client-center therapy Menekankan :
penghayatan psikologis klien saat ini semua orang memiliki motivasi, kemampuan & keinginan meningkatkan diri [keyakinan humanistik]

6 Klien akan mampu selesaikan masalah jika konselor tampilkan kehangatan & bangun relasi yg di dasari pemahaman atas apa yg di hayati & dipikirkan klien Atmosfir : non-directive & fasilitatif Yg harus di usahakan : klien dpt mengaktualisasikan potensinya sebagai akar cara menanggulangi permasalahannya.

7 Aktualisasi diri : kecenderungan yang timbul dari dalam diri indvidu, untuk secara optimal kembangkan seluruh kapasitas yang dapat pelihara atau tingkatkan kualitas individu tsb [rogers]

8 Kondisi terapis yg di harapkan untuk mencapai kondisi tsb :
Genuineness / congruence  membuka perasaan & phayatan inner experience untuk secara jujur & terbuka menjalin relasi & jd bagian relasi terapeutiknya Empati yang akurat  keterlibatan aktif diri terapis dalam dunia klien Penilaian positif yg spontan  nonposesif ; penilaian positif yg tidak dibuat-buat

9 antara klien dan konselor
Percakapan klien-konselor  mengutamakan understanding dan menghindari probing (mcari info), evaluating (menilai),interpreting (menafsir) & promoting (mdukung) kedudukan yang setara antara klien dan konselor

10 Penting, keterampilan untuk membuat singkatan atau paraphrase ; yaitu membuat singkatan ; mengemukakan inti dari apa yg dinyatakan atau lebih diceritakan klien dalam hubungan dgn masalah/gangguannya. “merapihkan” permasalahan klien jadi lebih jelas sehingga penyelesaian masalah jd optimal Lebih jelas, maka klien bs lebih optimal selesaikan masalah

11 Yang menemukan masalah adalah : klien  melalui pemahaman emosional atau emotional insight
Konselor : “menemani & mengantar” klien ke arah pemecahan masalah Dasar pemikiran Rogers : bagaimana caranya agar klien dalam mengaktualisasikan potensi secara optimal. Asesmen & diagnosis dlm CCT : abandon ! Contoh aplikasi : training human relation

12 Person-centered approach : pola kerja berpusat pada klien  mengurangi ketegangan antar kelompok , meningkatkan hubungan atau mengubah manusia dalam tujuan dan pemfungsional

13 Sisi positif : Metode alternaif  kelebihan : kebebasan orang untuk memilih Proses terapeutik yang lebih singkat Waktu training bagi terapis lebih singkat Sisi negatif : Tidak mengubah orang tapi hanya bebaskan kemampuan klien untuk kembangkan potensi

14 .. terapi perilaku

15 .. pendahuluan Definisi awal : Aplikasi prinsip belajar untuk penangggulangan perilaku maladaptif Desensitisasi Sistematis menurut classical conditioning Modeling menurut observational learning Asersi & Biofeedback menurut instrumental conditioning

16 Orientasi terapis : terletak pd minat untuk menangani dgn tepat keluhan yg ditampilkan klien secara pasti, dan melatih klien untuk mendapatkan keterampilan baru untuk mengendalikan kehidupannya agar lebih efektif Terapi perilaku gunakan metode ilmiah

17 Terapi perilaku sbg metodologi klinis empirik :
Keterbukaan thdp metode baru & berbeda untuk membangun perubahan Keyakinan atas metode evaluasi ilmiah untuk validasi hipotesis klinis Komitmen untuk melatihkan keterampilan kepada klien dalam teknik yg klien perlukan untuk mengendalikan hidupnya.

18 .. Jenis terapi perilaku Relaksasi Desesnsitiasi sistematis
Operant Conditioning Modelling Pelatihan asersi Pelatihan aversif Biofeedback

19 .. relaksasi Pengaturan gerakan motorik
Sering digunakan sebagai pengantar Kegiatan yg dilakukan dlm kondisi rileks maka hasil & proses akan optimal Tujuan : upaya untuk mengendurkan ketegangan jasmaniah akhirnya ketegangan jiwa pula Bentuk : respiratoris, pelatihan otot

20 Dengan mengatur irama & intensitas yang lebih lambat & dalam, akan menyebabkan sikap mental & badan yang relaks. Pelatihan otot : menyebabkan otot lentur ; sehingga dapat menerima situasi-situasi emosional tanpa membuat menjadi kaku

21 .. Desensitiasi sistematis
Dilandasi prinsip counter conditioning dlm rangka menghilangkan kecemasan atau ketakutan Lebih mudah untuk yg objek kecemasan/ketakutannya jelas  phobia Dasar teknik : membuat lebih tidak sensitif terhadap suatu hal, keadaan atau pendapat secara bertahap berdasarkan urutan tertentu

22 Diperlihatkan gambar ular kecil dari jarak jauh Jarak diperdekat gambar diganti ular mainan Ular mainan di ganti ular kecil, diperlihatkan dari jarak jauh

23 Hal yang perlu di perhatikan :
Pembuatan program terapi yang disusun, bersama antara klien & terapis secara tepat Menentukan objek yang menakutkan  ukuran fobia : tergantung pada pendapat ilmu pengetahuan dan pemahaman umum

24 .. operant conditioning Operant : inisiatif yang dilakukan oleh klien ; dalam arti ia akan melakukan pemilihan, apa yang dilakukan berdasarkan opsi/pilihan yang disediakan. Landasannya, merupakan aplikasi prinsip negative & positive reinforcement, respons cost, succesive approximation, discrimination, generalization

25 Reinforcement : Upaya agar apa yang telah dicapai/dimiliki dapat dipertahankan/ditingkatkan (positif) Upaya melemahkan bila kebiasaan yang terbentuk ingin dihilangkan (extinction)

26 Respons Cost Reposisi penguat positif berkaitan dengan perilaku negatif, yang di contohkan dalam contract treatment yang sering digunakan, sebagai insentif bagi klien untuk berpartisipasi penuh dalam suatu program  token ekonomi

27 Discrimination & generalization
Terprogram. Contoh : dalam managemen stress, mula-mula klien akan dilatih membedakan antara stress/ketegangan ; ada monitoring.

28 .. modelling Prinsip : observational learning atau social learning dr Walter & Bandura. Terapis memperlihatkan model yang tepat agar klien dapat meniru bagaimana seharusnya melakukan upaya menghilangkan pikiran/perasaan yg tidak seharusnya, dari orang lain (model)

29 Dua konsep : Mastery model : menampilkan perilaku ideal ; contohnya bagaimana menangani ketakutan Coping model : menampilkan bagaimana ia merasa tidak takut untuk menghadapi hal yang semula menakutkan

30 .. pelatihan asersi Kemampuan asertif : mengekspresikan apa yg ada dlm diri secara mandiri & tegas serta memuaskan rasional tapi tanpa meng-agresi atau mengikuti orang lain Contoh asertif : inisiatif menjalin pertemanan, menyatakan pendapat & perasaan (positif/negatif), menolak permintaan

31 Teknik : shaping by successive approximations
Yaitu penguatan positif kpd klien sbg pembelajaran untuk menampilkan perilaku asertif terus menerus. Caranya : Desensitisasi (urutan bertingkat) Modelling (mencontoh) behavior reherseal (latihan) Coaching (melatih klien) Feedback (memberi umpan balik)

32 .. biofeedback Melibatkan penggunaan peralatan perekam yang secara terus menerus memantau respons fisik subjek dan tampilan respons itu terhadap subjek


Download ppt "PERSPEKTIF FENOMENOLOGIS DAN HUMANISTIK-EKSISTENSIAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google