Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSucianty Halim Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
FOMULASI SNEDDS DISUSUN OLEH : 1.Lutfatul Amalia (1041411091)
2.Maria Imelda Adan ( ) 3.Maulida Prima F. ( )
2
TUJUAN Membuat sediaan nanoemulsi dari obat-obat yang tidak stabil oleh enzim pencernaan obat–obat yang memiliki kelarutan yang kecil (poor solubility) yang memenuhi persyaratan sediaan SNEDDS.
3
DASAR TEORI Nanopartikel adalah partikel berukuran antara nanometer. nanopartikel dalam bidang farmasi mempunyai 2 pengertian yaitu senyawa obat yang melalui suatu cara tertentu dibuat berukuran nanometer yang disebut dengan nanokristal dan senyawa obat dienkapsulasi dalam suatu pembawa tertentu berukuran nanometer yang disebut dengan nanocarrier (Rachmawati,2007)
4
Tujuan pembuatan nanopartikel Meningkatkan stabilitas senyawa aktif terhadap degradasi lingkungan (oksidasi, hidrolisis, penguraian enzinmatik) memperbaiki sistem penghantaran obat melalui suatu rute tertentu. Memperbaiki absorbsi senyawa seperti makromolekul, mempermudah penanganan bahan toksik dan mengurangi sensitisasi terhadap operator, mengatasi masalah ketidakcampuran zat aktif dalam sediaan, menutupi rasa dan bau yang urang menyenangkan suatu zat aktif, mengurangi efek iritasi zat aktif terhadap saluran cerna, memodifikasi pelepasan zat aktif, dan meningkatkan kelarutan dalam air. (Ratwa et al,2006)
5
Sneeds adalah sistem penghantar obat yang mengandung campuran isotropik minyak,surfaktan,ko- surfaktan dan obat yang membentuk nanoemulsi. keunggulan sediaan sneeds adalah kemampuan membentuk nanoemulsi secara spontan didalam saluran cerna dan ukuran tetesan yang dihasilkan berukuran nanometer (Makadia,dkk.2013) Sneeds memiliki komponen utama berupa minyak sebagai pembawa obat, surfaktan sebagai emulgator minyak kedalam air melalui pembentukan dan penjagaan stabilitas lapisan film antarmuka dan ko-sulfaktan untuk membantu surfaktan sebagai emulgator. (Balakrishnan,dkk,2009)
6
ALAT DAN BAHAN Alat: 1.Neraca 7.Termometer 2.Alat–alat gelas 8.Sentifuge 3.pH meter 9.Sonikator 4.Mikropipet 10.Dissolution Tester 5.Vortex 11.Spektofotometer UV-Vis 6.Water bath stiring Bahan: 1.Ibuprofren 2.Propilenglikol 3.Span 20 4.Tween 20
7
formula snedds R/ Ibuprofen 3500 mg VCO 1 ml Propilenglikol 1 ml Tween 20 4,5 ml Span 20 1,5 ml
8
analisa bahan Ibuprofen
Pemerian : Serbuk hablur, putih hingga hampir putih, berbau khas lemah Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol Propilenglikol Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa tawar, praktis tidak berbau Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, kloroform tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak
9
Span 20 Pemerian : Larutan minyak tidak berwarna, berkarakteristik dari asam lemak Kelarutan : Praktis tidak larut tetapi terdispersi didalam air dapat bercampur dengan alkohol sedikit larut dalam minyak kapar Tween 20 Pemerian : Cairan kenatl seperti minyak, jernih kuning berkarakteristik dari asam lemak Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol 95% (P)
10
UJI KARAKTERISTIK FISIK DAN STABILITAS SEDIAAN SNEDDS
1. Loading Drug Bertujuan untuk mengetahui jumlah obat yang terlarutkan di dalam SNEDDS 2. Emulsification Time Bertujuan untuk mengetahui berapa waktu yang diperlukan agar terbentuknya emulsi, dimana terbentuknya emulsi ditandai dengan berubahnya warna larutan dari bening menjadi keruh. 3.Uji transmitan Bertujuan untuk mengetahui seberapa besar larutan snedds yang dapat membiaskan cahaya 4.Cycling test Bertujuan untuk mengetahui bahwa sedian tersebut stabil atau tidak. 5 .Uji Disolusi Bertujuan untuk mengetahui atau menghitung jumlah obat yang terlarut pada media AGF.
11
SKEMA KERJA 1. Pembuatan Larutan Snedds
Dicari Perbandingan tween 20 dan span 20 Digunakan VCO dan Propilenglikol dengan jumlah yang sama tiap formula Dibuat 9 formula dengan perbedaan jumlah surfaktan pada tiap formula
12
EVALUASI SNEDDS 1. Loading Drug Larutkan 500 mg ibuprofen kedalam 8 ml
Divortex selama 10 menit Disonifikasi selama 15 menit Campuran SNEDD dan ibuprofen di sentrifuge 3000rpm Di ambil endapan dan di encerkan dengan hcl ph 1,2 Di baca di spektrofotometer UV-VIS
13
Dilakukan pada suhu 37 º C dengan dayung pada kecepatan 50 rpm
2.Emulsification Time 1,0 ml SNEDDS ibuprofen ditambahkan kedalan 500ml aquadest, AGF dan AIF Dilakukan pada suhu 37 º C dengan dayung pada kecepatan 50 rpm
14
Di ambil hasil emulsi dari ke tiga bahan tersebut dengan spuit 10ml
3.Uji Transmitan 1,0 ml SNEDDS ibuprofen di tambahkan tiap tabung 500ml aquadet, AGF, dan AIF Di ambil hasil emulsi dari ke tiga bahan tersebut dengan spuit 10ml Di baca nilai transmitanya menggunakan spektro UV-VIS dengan panjang gelombang 650 nm dengan aquadest sebagai blangko
15
4.Cycling Test Sediaan SNEDD ibuprofen disimpan pada kulkas suhu 4ºC selama 1 hari Kemudian di inkubasi pada alamari pengering suhu 45ºC selama 1 hari berikutnya Lakukan secara berulang-ulang selama 1 minggu
16
0,46 ml SNEDDS ibuprofen di masukkan ke dalam kapsul no 00
5.Uji Disolusi 0,46 ml SNEDDS ibuprofen di masukkan ke dalam kapsul no 00 Di gunakan media dalam AGF sebanyak 900 ml kecepatan pengadukan 50 rpm suhu 37ºC Di ambil 10ml sampel hasil disolusi dengan interval waktu 5, 10, 15, 30,45,60 menit. Diganti dengan media baru dengan jumlah yg sama (10) ml ad volume tetap. Di ukur kadar ibuprofen dalam media dengan spektro uv-vis pada panjang gelombang 262,6 nm.
17
LOADING DRUG EMULSIFICATION TIME Nilai Transmitan
Replikasi 1 = 3430,2 mg/8 ml= 428,8 mg/ml Replikasi 2 = 3410,5 mg/8 ml= 426,3 mg/ml Replikasi 3 = 3373,3 mg/8 ml= 421,7 mg/ml Dipilih nilai terbesar yaitu replikasi 1= 428,8 mg/ml EMULSIFICATION TIME Formula SNEDD AGF ( detik) AIF (detik) Aquadest ( detik) 2 600 Nilai Transmitan Formulasi SNEDD AGF (%) AIF(%) Aquadest (%) 2 23,1 1,9 31,7
18
UJI DISOLUSI Deret baku Konsentrasi (ppm) Absorbansi 100,2 0,090 150,3
0,226 200,4 0,302 250,5 0,337 300,6 0,447 350,7 0,461 400,8 0,572 a : 0,0267 b : 1,3214 x 10-3 r : 0,9862
19
DATA ABSORBANSI DISOLUSI
Waktu (detik) Absorbansi 5 0,104 10 0,236 15 0,438 30 0,512 45 0,284 60 0,424
20
Waktu (menit ) Faktor koreksi (mg) % Kadar 5 - 26,69 % 10 0,5849 72,27 % 15 2,1688 142,03 % 30 5,8663 167,58 % 45 12,2926 88,85% 60 22,8598 137,19%
21
Cycling Test : Tidak adanya endapan Waktu ( menit) X ( ppm)
Koreksi kadar(mg) 5 58,4986 52,6487 10 158,3926 142,5533 15 311,2608 30 367,2619 330,5357 45 194,7177 175,2459 60 300,6659 270,5993 Cycling Test : Tidak adanya endapan
22
PEMBAHASAN Pembuatan formula sneed dengan mencampur VCO:surfaktan (span 20:tween 20). Propilenglikol dengan perbandingan sesuai formula yang telah ditetapkan. Didalam sentrifuge tube,kemudian divorteks dan disonivikasi sehingga menjadi formula sneed yang jernih dan tidak memisah. Tujuan vorteks dan disonivikasi adalah untuk menghomogenkan campuran dan gelembung udara serta agar tidak membentuk garis pembatas pada formula sneed.
23
HASIL PENGUJIAN Loading Drug : Untuk mengetahui jumlah ibuprofen yang tidak termuat. Pada uji ini, kelompok kami tidak melakukan pengujian karena tidak membentuk kristal.. Emusification Time : Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan suatu pelarut dengan bahan obatnya untuk membentuk emulsi. media akuadest,AGF,dan AIF didapatkan waktu 600 detik untuk mengemulsi. Uji Transmitan : Untuk mengetahui jumlah atau prosentasi sediaan yang terlarut dalam media disolusi. Dari fomulasi 2 dapatkan hasil dengan media aquadest 31,7 %, AGF 23,1%, AIF 1,9%
24
Uji disolusi : Untuk mengetahui atau menghitung jumlah obat yang terlarut pada media AGF.
selama pengujian di ambil 10 ml sampel hasil disolusi dengan interfal waktu 5,10,15,30,45 dan 60. Dari formulasi 2 didapatkan Koreksi kadar (mg) : 52,6487; 142,5533; ; 330,5357;175,2459;270,5993 Cycling Test : Untuk mengetahui bahwa sedian tersebut stabil atau tidak. pada formula 2 tidak adanya kristal sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan stabil.
25
kesimpulan Loading Drug : Dapat melarutkan 3500 mg ibuprofen dalam 8 mL snedds Emulsifaction Time: Didapatkan hasil emulsification time pada 3 media AGF,AIF dan aquadest yakni 600 detik Uji Transmitan : Memiliki nilai transmitan yang rendah maka memiliki ukuran partikel yang besar Cycling Test : Didapatkan hasil stabil Uji Disolusi : Didapatkan hasil yang baik Optimasi formula SNEDDs ibuprofen dengan menggunakan design expert diperoleh kombinasi surfaktan,span 20,tween 20 yang paling optimum terdapat pada formula I
26
KURVA DERET BAKU LOADING DRUG (konsentrasi vs absorbansi)
27
KURVA DERET BAKU DISOLUSI (konsentrasi vs absorbansi)
28
DESIGN EXPERT LOADING DRUG
29
EMULSIFICATION TIME (AQUADEST)
30
EMULSIFICATION TIME (AIF)
31
EMULSIFICATION TIME (AGF)
32
TRANSMITAN (AQUADEST)
33
TRANSMITAN (AIF)
34
TRANSMITAN (AGF)
35
CYCLING TEST
36
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.