Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFarida Lesmono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Pelajaran Sekolah Sabat ke 10, 8 Desember 2012
HUKUM DAN INJIL Pelajaran Sekolah Sabat ke 10, 8 Desember 2012
2
Ayat Hafalan : “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. 1 Yohanes 2 : 3,4
3
Pendahuluan Hukum dan tabiat Allah merupakan pusat dari pertentangan besar, dan jika pertentangan besar berakhir maka hukum dan tabiat Allah akan dibuktikan benar di hadapan alam semesta yang menyaksikannya. Mereka yang memilih untuk melayani Tuhan melakukannya karena kasih dan penghargaan atas apa yang telah dilakukan bagi mereka melalui Kristus.
4
Pendahuluan Hukum dan Injil yang mengatur tidak hanya hukum moral, tetapi juga menekankan hubungannya dengan kasih karunia Allah, sebagaimana diberikan melalui Yesus. Hukum tidak pernah dirancang untuk rencana keselamatan. Melalui pekerjaan Roh Kudus, hukum dalm orang berdosa menciptakan kebutuhan untuk kasih karunia (Injil) Kristus.
5
Hal yang perlu direnungkan untuk didiskusikan.......!
Apakah peran penting hukum dalam keselamatan? Apakah yang Injil sediakan tetapi tidak disediakan oleh hukum? Mengapa Sang Pencipta yang harus memenuhi tuntutan hukum yang adil dan benar? Bagaimanakah memelihara Sabat berkaitan dengan menghormati Penciptaan, Penebus dan bumi baru?
6
HUKUM ALLAH DAN PERATURAN-PERATURAN
“Torah” (Ibrani) = “Hukum” dan “Nomos (Yunani) = “Hukum” = “petunjuk atau bimbingan.” Hukum adalah refleksi dari karakter Tuhan. Alkitab sebagai firman Allah berisi hukum dan Injil yang menjadi alat komunikasi yang menghubungkan Allah dan manusia. Melalui Alkitab Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia. Pada zaman Perjanjian Lama menerapkan 3 dasar hukum utama, yaitu : Hukum upacara = berkaitan dengan pelayanan tempat kudus dan sistem upacaranya. Hukum sipil = instruksi mengenai kehidupan komunitas bangsa Israel kuno Hukum moral = instruksi tentang pola prilaku yang diberikan Allah kepada manusia (Sepuluh Hukum).
7
ALLAH DI DALAM HUKUMNYA
Kitab Suci memperlihatkan ciri- ciri Allah di dalam hukum-Nya, yaitu : Taurat Tuhan itu sempurna – menyegarkan jiwa Peraturan TUHAN itu teguh – memberikan hikmat Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati. Perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, Hukum Taurat adalah kudus, Perintah TUHAN adalah kudus, benar dan baik. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat Takut akan TUHAN itu suci, Hukum Tuhan itu merupakan inspirasi bagi jiwa. Biasanya seseorang tidak menghubungkan kata “hukum” dan “penurutan” dengan kasih dan kepemilikan. Namun, kata “hati” membawa semuanya itu bersama-sama sebagai tempat di mana Allah dan anak bertemu dalam ungkapan yang sepenuh-Nya dari semua kata ini.
8
SIFAT DAN FUNGSI HUKUM Hukum Allah adalah pantulan tabiat Allah, Sepuluh Hukum merupakan hukum moral, rohani, luas dan lengkap dan mengandung prinsip-prinsip yang universal. Sifat dan fungsi hukum adalah : Hukum diberikan dalam hubungan dengan perjanjian yang dibuat Allah dengan umat-Nya, Kel 24 : 1-8 Ketaatan kepada hukum berdasar pada kemurahan Allah yang menyelamatkan, Kel 19 : 4. Hukum menyatakan kehendak Allah bagi prilaku umat-Nya, Kel 19 : 4-6; 20 : 1-17. Hukum menekankan kebenaran abadi bahwa ketaatan kepada Allah dari hati yang penuh kasih, Ul 6 :5, Mzr 119:45.
9
SIFAT DAN FUNGSI HUKUM 5. Hukum merupakan sifat dan sikap Allah, yaitu : kasih, kebaikan, keadilan dan kebencian-Nya akan dosa. 6. Hukum Allah diberi oleh Allah dan ditambahkan kepada janji, “karena pelanggaran-pelanggaran” yaitu hukum moral ( Sepuluh Hukum) berfungsi : Mengatur tingkah laku. Menegaskan apa dosa itu. Menegaskan kepada manusia kecenderungannya untuk melanggar kehendak Allah dan melakukan kejahatan. Membangkitkan kesadaran manusia akan perlunya pengampunan, kasih karunia dan penebusan Allah. Sepuluh Hukum adalah Ikhtiar semua azas atau prinsip yang berlaku pada semua manusia dari segala waktu. “Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.” Pkh, 12 :13
10
HUKUM DAN INJIL Hukum tidak pernah dirancang untuk menjadi sarana keselamatan. Melalui pekerjaan Roh Kudus, hukum dalam orang berdosa menciptakan kebutuhan kasih karunia (Injil) Kristus. Injil berisi janji penebusan melalui Juruselamat, Kej 3:15. Janji Injil adalah pusat perjanjian Allah yang kekal dari hal anugerah yang diberikan Allah kepada manusia. Injil-Nya menghasilkan sebuah iman yang senantiasa mengukuhkan keabsahan Sepuluh Hukum. “Persahabatan manusia, yang di dalamnya kita saling menanggung beban satu sama lain, adalah bagian dari rencana Allah untuk umat-Nya,” John R.W. Stoot, The Message of Galatians, hal. 158.
11
HUKUM DAN INJIL Hukum adalah pernyataan kasih Allah kepada manusia yaitu kasih setia, Roma 13 : 9-10; 1 Korint 13. Kasih itu menuntut : Sikap hati yang begitu menghormati, menghargai, mentaati dan merindukan persekutuan dengan Allah, Sepenuh hati seperti Yesus telah mengasihi kita, Yoh 3:16 Kasih kepada Allah meliputi : Kesetiaan dan keterikatan pribadi terhadap Dia Iman sebagai sarana pengikat yang kokoh dengan Dia dipersatukan dengan kita oleh hubungan Bapa dengan Anak. Kesetiaan kepada penyerahan kita kepada-Nya. Ketaatan yang sungguh-sungguh yang dinyatakan dalam pengabdian kita standar-Nya yang benar. Kerinduan akan kehadiran dalam persekutuan-Nya.
12
SABAT DAN HUKUM Allah menempatkan hukum hari Sabat tepat pada Sepuluh Hukum. Sabat adalah karunia istimewa yang diberikan Allah. Pemeliharaan Sabat merupakan sebuah kenangan atas hari Penciptaan. Tiga tindakan Ilahi yang jelas dalam mendirikan Sabat, yaitu : 1. Allah berhenti pada hari Sabat, Kel 20 :11 2. Allah memberkati hari Sabat 3. Allah menyucikan hari Sabat. Fungsi hukum Sabat adalah sebagai cap hukum Allah. Hari sabat adalah tanda (Cap) kepemilikan Allah akan umat-Nya. Cap itu berisi tiga unsur, yaitu : 1. Nama pemilik yang tertera dalam cap itu 2. Jabatan 3. Yuridiksinya. Yeh 20 : 12,20; Kel 31 : 17
13
SABAT DAN HUKUM Diantara Sepuluh Hukum, hukum Sabat sajalah yang berisi unsur-unsur vital dari cap itu. Hukum itu memiliki gambaran ciri-ciri Allah yang benar dengan mencantumkan nama-Nya : “Tuhan, Allahmu;” jabatan-Nya : Oknum yang membuat-Sang Pencipta dan wilayah-Nya : “Langit dan bumi” Kel 20 :10. Allah menjadikan hari Sabat sebagai “peringatan atau tanda kuasa-Nya dan otoritas-Nya di dalam dunia yang tidak dicemari oleh dosa dan pemberontakan.” Hukum ini membagi minggu itu ke dalam dua bagian. “Enam hari lamanya,” kata hukum itu adalah “hari kerja,” akan tetapi “hari ketujuh” adalah “hari berhenti.” Pemeliharaan hari Sabat adalah “perjanjian abadi” dan “tanda kasih Ilahi.” Tabiat Allah dinyatakan dalam Sepuluh Hukum yang berhubungan langsung dengan umat-Nya, yaitu : iman, kesetiaan, penghormatan, penurutan, rasa hormat, kasih, kemurnian, kejujuran, kebenaran dan kepuasan.
14
SABAT DAN INJIL Makna Sabat bagi manusia adalah :
Kristus adalah Pencipta dan Dialah yang menetapkan hari yang ketujuh itu sebagai hari berhenti bagi manusia. Kristus adalah Pencipta dan Penebus yang juga “Anak Manusia, Tuhan atas hari Sabat.” Mark 2 : 28. “Sebab hukum Ilahi sama sucinya dengan Tuhan itu sendiri, hanya oknum yang sama dengan Allah saja yang dapat membuat penebusan untuk pelanggaran hukum tersebut. Tidak ada yang lain kecuali Kristus yang dapat menebus manusia yang telah jatuh dibawah hukum Taurat, dan membawanya kembali ke dalam hubungan yang harmonis dengan Surga.” EG.White, Gods Amazing Grace, hal. 245. Makna Sabat bagi manusia adalah : Peringatan abadi akan Penciptaan. Lambang penebuasan. Tanda penyucian. Tanda kesetiaan. Waktu persekutuan. Tanda dibenarkan oleh iman. Sebuah lambang beristirahat dalam Kristus.
15
Patriach the Prophets, hal. 48.
SABAT DAN INJIL Dengan mengarahkan kita kepada Kristus sebagai Pencipta dan Penebus, hari Sabat menjadi lambang yang berkuasa dari Injil kasih karunia. Dalam hal ini : Di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Kol 1 ; 14 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. Kol 1 : 15. Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. 2 Korint 5 : 17 "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!“ Why 21 : 5 Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru. Yes 65 : 17. “Pemeliharaannya haruslah menjadi perbuatan pengakuan yang berisi ucapan syukur di pihak semua orang yang menghuni bumi ini bahwa Allah adalah Khalik mereka, Penguasa mereka yang berhak, bahwa mereka itu adalah hasil karya tangan-Nya dan rakyat kekuasaan-Nya.” Patriach the Prophets, hal. 48.
16
“Allah ingin agar kita menyadari bahwa Dia memiliki hak atas pikiran, jiwa, tubuh dan Roh bahkan semua yang kita miliki. Kita adalah milik-Nya melalui ciptaan dan penebusan. Sebagai Pencipta kita, Dia menuntut seluruh pelayanan kita. Sebagai penebus kita, Dia menuntut dan juga berhak atas kasih yang tiada bandingnya... Tubuh kita, jiwa kita, hidup kita adalah milik-Nya bukan hanya karena semuanya itu merupakan pemberian-Nya, tetapi karena Dia terus menerus membenahi kita dengan kebaikan-Nya, dan memberikan kita kekuatan untuk menggunakan kecakapan kita....” EG.White, Gods Amazing Grace, hal. 245. .
17
PERTANYAAN PENERAPAN Dengan cara apakah saya dapat menyadari pentingnya menuruti hukum dengan benar? Sudahkah saya menyadari bahwa hukum adalah penuntun kepada kebenaran untuk dapat hidup oleh iman dalam Injil keselamatan? Bagaimanakah saya menjadikan pemeliharaan hari sabat sebagai penghormatan bagi Pembuat Hukum itu? “Hukum menyatakan dosa kepada kita dan membuat kita dapat merasakan kebutuhan kita akan Kristus dan lari dari pada-Nya untuk mendapatkan pengampunan dan damai dengan bertobat kepada Allah dan beriman dalam Tuhan kita Yesus Kristus.” 1 SM, hal. 234.
18
Kesimpulan Hukum mengajarkan kebutuhan akan seorang Juruselamat, karena tidak mungkin bagi kita untuk memenuhi tuntutan persyaratan hukum dengan tepat untuk. Injil adalah kabar baik bukan hanya tentang keselamatan tetapi juga tentang penghakiman. Allah yang menyelamatkan juga adalah yang menghakimi. Tanpa penghakiman, pekerjaan penebusan belum lengkap. Bilamana hukum Kristus digenapi dalam hidup kita, kita akan peduli terhadap mereka yang telah jatuh dan yang mengalami kesusahan. Kita akan mengenali kelemahan kita sendiri dan dengan rendah hati tunduk kepada setiap bukti kebenaran, jika tidak maka kita menjadi sombong dan buta secara rohani. Hukum bertindak sebagai penjaga dan disiplin serta mengarahkan kita kepada Kristus. Dengan menyerah kepada Bapa, Kristus memenuhi persyaratan hukum Taurat. Dengan menghidupkan kehidupan-Nya, kita mengizinkan Tuhan menulis hukum itu di hati kita.
19
“Sepuluh prinsip kudus yang diucapkan oleh Kristus di gujung Sinai adalah penyataan tabiat Allah dan mengumumkan kepada dunia fakta bahwa ia memiliki wewenang hukum atas segenap warisan dunia. Hukum yang terdiri dari sepuluh prinsip kasih terbesar yang dapat di sampaikan kepada manusia itu merupakan suara Allah dari surga yang berbicara kepada jiwa dengan perjanjian, Perbuatlah ini, maka engkau tidak akan berada di bawah kekuasaan dan pengendalian setan.” Tidak ada hal yang negatif dalam hukum itu sekalipun tampaknya seakan-akan demikian. Sifatnya adalah LAKUKAN DAN HIDUP.” 1SDA BC, hal. 1105
20
Aplikasi TUHAN MEMBERKATI
Setiap orang diharapkan dapat membandingkan dan membedakan peran hukum dan Injil dalam pertentangan besar. 2. Setiap orang diharapkan dapat merasakan sifat dari pelayanan Kristus melalui pengalaman pribadi. 3. Setiap orang diharapkan dapat berpartisipasi sepenuh hati dalam ekspresi persekutuan iman yang diatur dalam pelayanan baptisan, pembasuhan kaki, dan Perjamuan Kudus. TUHAN MEMBERKATI Prevared by : tft,ss/pp dsks 10/4/12 Alamat Telp No.Hp
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.