Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PERBAIKAN ERETAN ATAS MESIN BUBUT
SCHAUBLIN 102N DI jurusan TEKNIK MANUFAKTUR POLMAN BANDUNG 0LEH : ASRIANSYAH NIM :
2
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Kualitas suatu produk ditentukan oleh optimalnya kondisi mesin, pemilihan alat potong yang tepat, penentuan kecepatan potong, dan urutan proses pemotongan yang benar. Dimana hal-hal tersebut berkaitan satu sama lain. Kondisi suatu mesin besar pengaruhnya terhadap hasil benda kerja, karena jika keadaan mesin tersebut kurang baik, maka akan sangat mempengaruhi aspek lain yakni, kecepatan potong dan alat potongnya. Dalam hal ini, maka kondisi mesin untuk kebutuhan pemakaiannya harus selalu dalam kondisi bagus atau siap pakai.
3
PENDAHULUAN Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut: Memperbaiki Eretan Atas Mesin Bubut Schaublin 102N. Mengetahui ciri-ciri kerusakan. Menguji coba Mesin Bubut Schaublin 102N. Sebagai bahan acuan dan perbandingan bagi pihak-pihak yang akan melakukan perbaikan alat yang sejenis. Batasan Masalah Beberapa batasan masalah dalam penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut : Perbaikan Eretan Atas Mesin Bubut Schaublin 102N.
4
PENDAHULUAN Mesin Bubut Schaublin 102N
5
PROSES PERBAIKAN ERETAN ATAS
6
PROSES PERBAIKAN ERETAN ATAS
Dalam persiapan melakukan kalibrasi awal pada kesumbuan dudukan mandrel dan kesejajaran sumbu spindel dengan eretan atas, terlebih dahulu melakukan pemeriksaan pada mandrel sebagai alat untuk acuan kalibrasinya. 1. Kalibrasi Kesumbuan Mandrel 2. Kalibrasi Kebulatan Mandrel NO 1 2 3 A 0.001 B C D NO 1 2 3 A 31.569 31.57 B C 31.571 D Alat yang digunakan adalah dial jarum dengan mandrel di cekam pada between center. Alat yang digunakan adalah mikrometer 0-25 mm.
7
PROSES PERBAIKAN ERETAN ATAS
Kalibrasi Awal Mesin Kalibrasi awal mesin dilakukan untuk membandingkan kondisi suatu mesin saat ini dengan ukuran standar yang ditentukan. Data yang diambil pada kegiatan ini adalah untuk mengetahui besar penyimpangan yang terjadi pada mesin dengan ukuran yang telah ditentukan (ukuran standar nya).
8
PROSES PERBAIKAN ERETAN ATAS
Analisa Kerusakan Pada Eretan Mesin Bubut Schaublin 102-N
9
PROSES PERBAIKAN ERETAN ATAS
Perbaikan Yang Dilakukan Pada Eretan Mesin Bubut Schaublin 102-N NO KERUSAKAN PERBAIKAN YANG DILAKUKAN 1. Landasan eretan kerataannya tidak sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Proses permesinan : milling landasan eretan. Melamak permukaan landasan. 2. Gerakan eretan kurang mulus (sesak). Membuat wedge baru. Membuat baut pengatur wedge. 3. Terdapat aus pada landasan eretan.
10
PROSES PERBAIKAN ERETAN ATAS
Proses Pembongkaran dan Perbaikan Eretan Atas
11
PROSES PERBAIKAN ERETAN ATAS
Proses Pembongkaran dan Perbaikan Eretan Atas
12
PROSES PERBAIKAN ERETAN ATAS
Proses Pemasangan dan Pengaturan Eretan Atas NO GAMBAR KETERANGAN 1. Mengecek kembali bagian yang dipebaiki. 2. Assembling bagian-bagian eretan yang di bongkar. 3. Pemasangan eretan pada landasan mesin. 4. Running test mesin selama 3 jam dengan melakukan pemotongan.
13
PENGOLAHAN DATA Kalibrasi Bidang Luncur 1 2 3 4 5 6 A 0.042 0.016 0.05
Tabel. Hasil Kalibrasi Awal Bidang Luncur Ekor Burung Tabel. Hasil Kalibrasi Akhir Bidang Luncur Ekor Burung 1 2 3 4 5 6 A 0.042 0.016 0.05 0.02 B 0.024 0.07 0.04 0.026 0.034 TOL 0.03 1 2 3 4 5 6 A -0.004 0.004 B 0.006 0.02 0.014 0.01 TOL 0.03
14
PENGOLAHAN DATA Grafik Kalibasi Awal Grafik Kalibrasi Akhir
15
PENGOLAHAN DATA Gambar diatas adalah penampang dudukan eretan ekor burung, ukuran tersebut merupakan ukuran yang dicapai dengan pelamakan untuk menyesuaikan dengan suaian dengan ukuran bidang luncur, supaya mendekati daerah toleransi yang disesuaikan pada pemeriksaan kesumbuan mandrel dan kesejajaran.
16
PENGOLAHAN DATA Proses Kalibrasi Kesumbuan Pusat Dudukan Mandrel
Hasil Kalibrasi Awal Hasil Kalibrasi Awal NO UKURAN YG DI DAPAT KESALAHAN YANG DIIZINKAN PANGKAL UJUNG A 0.0025 0.015 B 0.002 0.03 C -0.1 D -0.001 -0.19 NO UKURAN YG DI DAPAT KESALAHAN YANG DIIZINKAN PANGKAL UJUNG A 0.0025 0.015 B 0.001 0.01 C 0.005 0.034 D 0.02
17
PENGOLAHAN DATA Grafik Kalibrasi Awal Grafik Kalibrasi Akhir
18
PENGOLAHAN DATA Proses Kalibrasi Kesejajaran Sumbu Spindle Dengan Eretan Atas Hasil Kalibrasi Awal Hasil Kalibrasi Awal NO A B C D 1 2 0.02 0.016 0.011 0.014 3 0.036 0.03 0.029 Kesalahan Yang Diizinkan 0.01 mm / 100 mm NO A B C D 1 2 0.003 0.001 0.002 3 0.008 0.014 Kesalahan Yang Diizinkan 0.01 mm / 100 mm
19
PENGOLAHAN DATA Grafik Kalibasi Awal Grafik Kalibasi Akhir
20
PENGOLAHAN DATA Sepanjang 100 mm NO A B C D 1 2 0.14 0.008 0.014 3
2 0.14 0.008 0.014 3 0.032 0.026 0.03 Kesalahan Yang Diizinkan 0.01 mm / 100 mm
21
PENGOLAHAN DATA Dari grafik diatas dapat disimpulkan hasil data pengukuran berada diluar batasan daerah toleransi, tetapi dalam pergerakan langkah 100 mm terasa tidak ada kendala, baik pergerakan yang berat, atau landasannya yang bergerak menanjak atau menurun.
22
PENGOLAHAN DATA Hasil Proses Pembubutan NO A B 1 18,788 18,792 2
18,796 18,794 3 18,824 18,833 Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur kebulatan, yaitu micrometer. Dari hasil pengukuran yang didapatkan diatas dapat dilihat hasil pergeseran ukuran dari titik 1-3 pada posisi A adalah 0,036 mm dan pergeseran pada posisi B adalah 0,041 mm.
23
KESIMPULAN DAN SARAN
24
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.