Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehJohan Salim Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Nur Hasanah Rizki Rian Chairulita Yustika Puji C. P
KELOMPOK 3 Nur Hasanah Rizki Rian Chairulita Yustika Puji C. P
2
ETIKA DAN ESTETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH
Tujuan: Memahami karakteristik forum ilmiah Memahami etika peran dalam forum ilmiah Menggunakan bahasa Indonesia secara etis dan estetis sesuai dengan perannya dalam forum ilmiah
3
MERANGSANG & MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH
KEGIATAN PENALARAN & KEILMUAN SEMINAR DISKUSI PANEL DISKUSI KELAS SEMLOK DEBAT LOKAKARYA SIMPOSIUM LAIN-LAIN LEMBAGA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI WADAH KEGIATAN PENALARAN DAN KEILMUAN CONT MERANGSANG & MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH
4
Selain informative, forum ilmiah berciri interaktif
Dapat dipahami mengingat situasi komunikatif/interaktif senantiasa melingkupi forum ilmiah
5
ETIKA PERAN DALAM FORUM ILMIAH
PENYAJI MODERATOR NOTULEN PESERTA TEKNISI Dalam forum ini terdapat beberapa peran yang saling berkontribusi antara satu dengan yang lain. Peran-peran tersebut antara lain penyaji (pemakalah, referator), pemandu/moderator (pemimpin forum), penulis/notulen, peserta (audien, partisipan), dan teknisi. Satu peran saja tidak dihadirkan maka akan mempengaruhi jalannya forum secara umum. Masalah etika dalam forum ilmiah benar-benar memegang peran penting dalam mencapai tujuan forum. Karena itu, masalah ini perlu dijaga. Jika etika forum ilmiah senantiasa dijaga, bukan tidak mungkin suatu saat nanti perhatian dan penghargaan terhadap etika berforum ilmiah akan menjadi sebuah tradisi yang melembaga dan membudaya.
6
Objektif, tidak berpihak, adil, disiplin, dan berani
Menyimak, menulis segala informasi penting yang ternyatakan dalam forum(kesepakatan, rekomendasi, pertanyaan, tanggapan, pemikiran, solusi Sebagai pemakalah/penyaji, jujur Mengoperasikan teknologi (komputer, LCD, microphone), mengontrol jalannya forum dari segi teknologi Menyimak secara tulus tidak memberikan pertanyaan yang menguji
7
ETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH
Kualitas pemakaian bahasa Indonesia dalam forum ilmiah sejauh ini belum memenuhi harapan. Dikarenakan penggunaan bahasa Indonesia sering tidak diimbangi dengan kesesuaian pemakaiannya dan tidak disertai dengan kepatuhan pada kaidah. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi tolak ukur ada tidaknya etika berbahasa Indonesia dalam forum ilmiah. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar Sesuai dengan konteks pemakaiannya Konteks resmi umumnya melatarbelakangi forum ilmiah Dalam konteks ini penggunaan bahasa dikaitkan dengan masalah kedinasan, keilmuan, dan keakademisan
8
ETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang penggunaannya selalu menaati kaidah baku bahasa Indonesia. Kebakuan dalam ragam baku bahasa Indonesia meliputi : Kebakuan ejaan Peristilahan Kosakata Tata bahasa Lafal Tata cara dan penulisannya mengikuti ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan serta tertib dalam pembentukan istilahnya yang berpedoman pada pedoman umum.
9
Kesadaran akan adanya norma bahasa
Agar dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam forum ilmiah Perlu adanya sikap positif peserta forum terhadap bahasa Indonesia. Sikap ini setidaknya mengandung tiga ciri pokok yaitu : Kesetiaan bahasa Kebanggaan bahasa Kesadaran akan adanya norma bahasa Kesetiaan adalah sikap yang mendorong peserta forum memelihara konsistensi berbahasa indonesia . Kebanggaan bahasa adalah sikap yang mendorong peserta forum untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan percaya diri dan penuh motivasi. Kesadaran adanya norma adalah sikap yang mendorong peserta forum untuk menggunaan bahasa Indonesia secara cermat, tepat, santun, dan anggun.
10
ETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH
Secara praktis, etis tidaknya bahasa Indonesia dalam forum ilmiah juga dapat diamati dari bentuk pengungkapannya. Ungkapan bahasa Indonesia mengindahkan nilai-nilai sopan santun. Dengan memperhatikan sopan santun, bahasa kekerasan dapat dihindari dan banyak ”muka” yang dapat diselamatkan. Ungkapan yang bercirikan etis Ungkapan bahasa Indonesia yang tidak mengandung nada emosional pada saat mempertahankan gagasan sendiri atau menyerang gagasan orang lain Ungkapan bahasa yang solusif dan argumentatif dalam menentang gagasan atau konsep Pernyataan bahasa yang solusif dan argumentatif dalam menentang gagasan atau konsep bermakna selalu ada rasionalitas di balik ketidaksepahaman, ketidaksependapatan, dan penolakan terhadap gagasan tertentu. Selain adanya rasionalitas, terdapat pula pernyataan solusif yang diajukan sebagi alternatif penyelesaian masalah.
11
ESTETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH
Dalam forum ilmiah, kesadaran penggunaan bahasa secara verbal yang lemah lembut teratur, mudah dipahami, dan lugas belum cukup membudaya. Ciri formal forum ilmiah menghendaki penggunaan bahasa Indonesia yang taat kaidah dan tepat konteks. Sehingga timbul permasalahan, berupa : Kebosanan yang sering dialami peserta forum? Namun, harus diingat bahwa komunikasi interaktif tetap menjadi bagian utama dalam forum ilmiah.
12
Selain mengenal kaidah-kaidah baku juga mengenal perangkat pendukung
Untuk mengatasi kebosanan yang dialami peserta forum diperlukan pemakaian bahasa yang bercita rasa dan berjiwa. Pemakaian gaya bahasa tidak dimaksudkan untuk menyembunyikan atau menyamarkan kebenaran. Pemakaian gaya bahasa merupakan upaya untuk mempertahankan dan memelihara hubungan interaktif di antara peserta forum. Selain mengenal kaidah-kaidah baku juga mengenal perangkat pendukung Bahasa Indonesia yang Bercita rasa dan berjiwa Salah satu perangkat adalah gaya Bahasa dan majas Gaya bahasa / majas adalah kemampuan berbahasa yang berkaitan dengan estetika bahasa. Estetika berbahasa berperan sebagai bagian dari usaha untuk memperkaya ekspresi agar penggunaan bahasa dalam forum ilmiah tidak hanya baik dan benar tetapi juga menjadi indah dan berdaya guna.
13
Estetika bahasa selanjutnya menghendaki ungkapan bahasa Indonesia yang :
Bertenaga Pendayagunaan kata Selektif Dinamis Tidak Klise Kata bertenaga digunakan untuk membangkitkan daya motivasi, persuasi, fantasi, dan daya imajinasi pada benak pendengar. Agar ungkapan dapat bertenaga perlu diupayakan pendayagunaan kata. Pendayagunaan ini pada prinsipnya berkaitan dengan ketepatan memilih kata (selektif) untuk mengungkapkan sebuah gagasan, ide, atau pemikiran. Pada umumnya, kecenderungan pernyatan kebahasaan tertentu menyebabkan adanya ungkapan bahasa yang klise dan arkhais. Penyebab lainnya adalah kemalasan penutur mengkreasi (memodifikasi) ungkapan atau kata. Akhirnya, keberanian membuat variasi kalimat akan menciptakan ungkapan yang dinamis dan hidup.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.