Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Bermain dan perkembangannya
Lisnawati, M.Psi
2
Bermain sosialisasi awal bagi anak-anak, yang dimulai antara usia 2 dan 3 tahun (Hurlock, 1994)
Bermain pada usia awal anak-anak sebagai pengalaman melalui pengamatan: belajar mengamati bagaimana anak lain mengadakan kontak sosial dan bagaimana perilakunya dalam berbagai situasi sosial
3
Pengalaman sosialisasi pendahuluan di usia 4 th yg dimiliki anak, membantu anak memahami dasar-dasar permainan kelompok, sadar akan pendapat oranglain dan berusaha memperoleh perhatian dg berlagak/menonjolkan diri
4
Dalam perkembangan selanjutnya, perilaku sosial anak lebih berkembang: mempelajari pola perilaku baru yg lebih dapat diterima oleh kelompok teman-temannya
5
Perkembangan bermain (Hurlock, 1994)
Bermain sejajar: bermain sendiri-sendiri, tidak dg anak lain. Bentuk kontak cenderung perkelahian. Bermain asosiatif: anak terlibat dalam kegiatan yang menyerupai anak-anak lain Bermain kooperatif: anak menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi
6
Bermain pada masa akhir anak-anak (Hurlock, 1994)
Waktu lebih sedikit dibanding masa awal anak-anak Sangat penting bagi perkembangan fisik dan psikologis anak Keterampilan sosial anak berkembang selama bermain
7
Permainan Kegiatan menyenangkan yang dilakukan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri (Santrock, 2002)
8
Manfaat permainan (Santrock, 2002)
Penting bagi kesehatan anak-anak Meningkatkan afiliasi dg teman sebaya Mengurangi tekanan Meningkatkan perkembangan kognitif, meningkatkan daya jelajah Menyediakan tempat yg aman bagi perilaku yg secara potensial berbahaya Meningkatkan interaksi dan kemampuan komunikasi anak
9
Fungsi permainan (Santrock, 2002)
Freud & Erikson: menguasai dan melepaskan kecemasan dan konflik yg dialami anak Menyalurkan energi fisik yg berlebihan dan membebaskan represi
10
Piaget (1962): Sarana untuk meningkatkan perkembangan kognitif Tempat latihan bagi pengembangan struktur kognitif anak
11
Vigotsky (1962): Setting yg sangat baik bagi perkembangan kognitif, khususnya pada aspek simbolis atau khayalan suatu permainan mengembangkan pemikiran kreatif anak
12
Daniel Berlyne (1960): Sarana pemenuhan dorongan eksplorasi anak: alat untuk menjelajahi dan mencari informasi baru secara aman.
13
Kategori permainan (Mildred Parten, 1932):
Unoccupied play: gerakan tak bertujuan,memandang sekitar ruangan, berdiri Solitary play: asyik bermain sendiri Onlooker play: mengamati anak lain bermain Parallel play: permainan sama, terpisah dg anak lain
14
Associative play: melibatkan interaksi sosial dg anak lain, ketertarikan thd aanak lain
Cooperative play: interaksi sosial dalam kelompok, identitas kelompok
15
Bentuk permainan masa akhir anak-anak (Hurlock, 1994)
Bermain konstruktif: membentuksesuatu bertujuan untuk bersenang-senang saja, tanpa memikirkan manfaatnya Misalnya: menggambar, melukis dan membentuk tanah liat, bernyanyi Menjelajah: kegiatan yg lebih bersifat kelompok untuk mengeksplorasi lingkungan di luar rumahnya, untuk memuaskan rasa ingin tahu anak
16
Mengumpulkan :kegiatan yg memunculkan kesenangan sekaligus sumber iri hati dan gengsi diantara teman-teman Permainan dan olahraga: perkembangan minat bermain anak, pada hal-hal yg lebih kompleks dan terdiferensiasi
17
Hiburan ; secara umum dilakukan sendiri, saat anak tidak bersama kelompoknya, seperti membaca komik, menonton TV/film, melamun/berkhayal,dsb
18
Jenis permainan menurut Parten (dalam santrock, 2002)
Permainan sensorimotoris/praktis: perilaku yg diperlihatkan bayi untuk memperoleh kenikmatan dari melatih perkembangan (skema) sensorimotor mereka Permainan pura-pura/simbolis: terjadi ketika anak mentransformasikan lingkungan fisik dalam suatu simbol
19
Permainan sosial: melibatkan interaksi sosial dg teman sebaya
Permainan konstruktif: melibatkan diri dalam suatu kreasi/konstruksi suatu produk/suatu pemecahan sendiri Games: kegiatan untuk mendapatkan kesenangan yg melibatkan aturab dan kompetisi
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.