Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANGGARAN PIUTANG 9th Lecture.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANGGARAN PIUTANG 9th Lecture."— Transcript presentasi:

1 ANGGARAN PIUTANG 9th Lecture

2 KOMPETENSI DASAR Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan jenis-jenis piutang Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan manfaat dari penyusunan Anggaran Piutang Mahasiswa dapat melakukan praktik penyusunan Anggaran Piutang dengan benar

3 A. JENIS PIUTANG Piutang Usaha (Account Receivable)  timbul karena adanya penjualan barang atau jasa secara kredit (uang belum kita terima tapi barangnya sudah di tangan pelanggan / pembeli). Piutang Wesel (Notes Receivable)  piutang yang didukung janji tertulis dalam bentuk wesel. Contoh: piutang uang muka. (*) Piutang usaha ≠ piutang dagang. Piutang dagang hanya merujuk pada perusahaan dagang yang menerima penjualan barang dagangan secara kredit. Penggunaan istilah piutang usaha lebih universal karena mencakup semua jenis bisnis dan usaha, entah itu berbentuk manufaktur, dagang, atau jasa.

4 B. MANFAAT ANGGARAN PIUTANG
Memperlancar dan memperbesar omzet penjualan. Ingat! Kegiatan penjualan adalah ujung tombak perusahaan. Memperkuat daya saing bisnis terhadap pesaing (yang tidak punya kebijakan dan anggaran piutang dalam usahanya) Membuka kesempatan untuk perluasan pangsa pasar / pelanggan Peningkatan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba

5 C. PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG
Enam (6) hal penting dalam penyusunan anggaran piutang: Batas Maksimal (baca: plafon)  piutang yang diberikan untuk berbagai tingkatan / jenis debitor; digolongkan berdasarkan risiko tidak memenuhi kewajibannya sesuai janji (“sejarah berhutang”-nya bagaimana?) Jangka Waktu Kredit  contohnya model angsuran 2/10/net 30, artinya “jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sesudah barang diserahkan maka debitor akan mendapatkan potongan 2% dari harga jual, dan pembayaran selambat-lambatnya dilakukan 30 hari setelah penyerahan barang”. Makin panjang jangka waktunya, makin besar pula piutang usaha tertanam, dan makin besar pula risikonya.

6 C. PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG
Volume Barang Yang Dijual Secara Kredit  semakin besar volume barang yang dijual secara kredit, maka semakin besar pula anggaran dalam piutang usaha, dan semakin besar pula ‘risiko bisnis’ (business risk) perusahaan tersebut Standar Kredit  semakin ketat standar kredit yang diberlakukan (seperti umur, pekerjaan, ada/tidaknya aset yang jadi jaminan gagal bayar), maka semakin kecil piutang yang dianggarkan dan semakin kecil pula risiko kerugian piutang

7 C. PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG
Pemberian Potongan / Diskon  pemberian potongan / diskon penjualan akan mempengaruhi besar/kecilnya ‘investasi’ ke dalam anggaran piutang. Jika makin besar diskon diberikan, maka akan memperkecil kemungkinan piutang usaha yang tertanam; dan sebaliknya. Kebijakan Penagihan Piutang  kebijakan penagihan piutang secara aktif dapat memperkecil piutang usaha yang tertanam; harus rajin dan pintar menagih agar perusahaan tidak menanggung risiko bisnis yang berkepanjangan.

8 ILUSTRASI PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG
Di bawah ini adalah data realisasi & anggaran jualan PT Kelinci Ngebut selama Q1 tahun 2017:  Realisasi Desember 2016 Rp  Anggaran Januari 2017 Rp Februari 2017 Rp Maret 2017 Rp Syarat pembayaran adalah sebagai berikut: 50% tunai, 40% kredit sebulan, 10% kredit dua bulan, dan 1% diperkirakan tidak tertagih dari piutang usaha bulan yang bersangkutan. Susunlah anggaran piutang 2017 untuk PT Kelinci Ngebut ini!

9 ILUSTRASI PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG
Langkah 1: menyusun perhitungan anggaran piutang usaha (kotor) tiap bulan di Q1 Januari = 50% x Rp % x Rp = Rp Februari = 50% x Rp % x Rp = Rp Maret = 50% x Rp % x Rp = Rp Langkah 2: menyusun perhitungan taksiran piutang tak tertagih tiap bulan & cadangan penghapusan piutang usaha tiap bulan di Q1 Des’16 = 1% x Rp = Rp 800 Cadangan penghapusan piutang usaha: Januari = 1% x Rp = Rp 850 Januari = Rp Rp 850 = Rp Februari = 1% x Rp = Rp 900 Februari = Rp Rp 900 = Rp Maret = 1% x Rp = Rp 950 Maret = Rp Rp 950 = Rp 1.850

10 ILUSTRASI PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG
Langkah 3: menyusun anggaran piutang usaha bersih, dengan menggunakan hasil akhir kedua langkah sebelumnya PT Kelinci Ngebut Anggaran Piutang Usaha Kuartal Pertama Tahun 2017 Keterangan Januari Februari Maret Piutang Usaha Rp Rp Rp Cadangan Penghapusan Piutang Rp Rp Rp Piutang Usaha Bersih Rp Rp Rp

11 LATIHAN SOAL (1) Anggaran Penjualan yang dimiliki PT Naga Kembar selama Q adalah sbb: Januari Rp Februari Rp Maret Rp Berdasarkan sejarah perilaku pembayaran para pelanggannya: 60% dari penjualan di tiap bulan dapat terkumpul dalam waktu 10 hari setelah bulan jualan 25% dapat terkumpul dalam waktu di atas 10 hari dalam bulan yang sama di poin (a) yaitu di dalam bulan setelah bulan jualan 15% dapat terkumpul pada bulan kedua setelah bulan jualan Diketahui syarat pembayaran untuk semua pelanggannya adalah 10/10/net 30 Hitunglah Anggaran Piutang yang tertagih tiap bulan

12 LATIHAN SOAL (2) CV Amagi Farm menyusun laporan realisasi jualannya pada Januari dan Februari 2017, dan membuat Anggaran Jualannya pada Maret s/d Mei 2017 ini adalah sbb: Realisasi Januari = Rp Anggaran Maret = Rp Realisasi Februari = Rp Anggaran April = Rp Anggaran Mei = Rp Syarat pembayaran 50% tunai dan 50% kredit. Dan dari 50% kredit tersebut, dijadwalkan akan diterima 80%-nya sebulan setelah jualan dan 20%-nya dua bulan setelah penjualan. Hitunglah Anggaran Piutang Usaha untuk CV Amagi Farm! Hitung juga Anggaran Kas Masuk untuk perusahaan ini!

13 LATIHAN SOAL (3) Selama empat bulan terdapat anggaran jualan PT Prinz Eugen sbb: September = Rp November = Rp Oktober = Rp Desember = Rp Syarat pembayaran pembelian barangnya 40% tunai dan 60% kredit. Dari bagian 60% kredit tersebut, 50%-nya dibayar dalam jangka waktu sebulan, 30% dibayar dalam jangka waktu 2 bulan, dan 20% dibayar dalam jangka waktu 3 bulan. Susunlah Anggaran Piutang untuk keempat bulan tersebut!


Download ppt "ANGGARAN PIUTANG 9th Lecture."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google