Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA"— Transcript presentasi:

1 ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA

2 ISI Anatomi / Organ Reproduksi Pria Kelainan Organ Reproduksi Pria

3

4

5 Organ Reproduksi Laki-laki
Genetalia ♂ tidak terpisah dengan saluran urethra Terbagi 3 bagian : Kelenjar : Testis, Vesicula seminalis, Prostat Bulbourethralis Kelenjar duktuli Epididimis Duktus seminalis Urethra Jaringan Penyambung Skrotum Funikulus Spermatikus Penis

6

7 TESTIS Tempat spermatozoa dan hormon ♂ dibentuk
Hormon  testosteron dan bekerja sebagai kelenjar endokrin, FSH, LH Sperma  Sel mani, keluar melalui duktus deferens. Berkembang di dalam abdomen sewaktu janin, dan turun melalui saluran inguinal ki/ka, masuk ke dalam scrotum menjelang akhir kehamilan. Tersimpan di dalam scrotum, di bungkus oleh tunika albugenia testis Terdiri dari belahan-belahan = lobulus testis Dibelakang testis, selaput ini agak menebal  mediastinum testis Hormon yang dihasilkan berfungsi membentuk sifat-sifat kejantanan  jenggot, jakun, suara, bentuk badan.

8

9

10 Testosteron dihasilkan mulai pada usia 11-14 tahun
Pembentukan hormon ini meningkat dengan cepat pada permulaan pubertas, berlangsung hampir seluruh kehidupan Berkurang pada usia 40 tahun Pada usia 80 tahun menghasilkan testosteron lebih kurang 1/5 dari nilai puncak.

11 VESIKA SEMINALIS Kelenjar yang panjangnya 5-10 cm Berupa kantong seperti huruf S berkelok-2 Menghasilkan sekret yg alkalis + cairan prostat  semen (pelindung spermatozoa) yg mengandung fruktosa  sumber energi sperma. (komponen pokok dari air mani) Bermuara pada duktus diferens pada bagian prostat Dindingnya tipis mengandung serabut otot dan mukosa. Mempunyai saluran duktus vesikula seminalis  akan bergabung dengan duktus deferens  membentuk duktus baru = duktus ejakulatorius  bermuara pada kelenjar tubulo alveolar yang terletak ka/ki belakang leher Vesika urinaria

12

13 PROSTAT Letaknya di bawah vesica urinaria – melekat pada dinding bawah vesica urinaria Mengelilingi urethra, terdiri dari banyak kelenjar, saluran-saluran dan otot polos. Terdiri dari kelenjar yang terdiri dari 4 lobus yaitu : Lobus posterior Lobus lateral Lobus anterior Lobus medial Fungsinya : menambah cairan alkalis pada cairan seminalis  berguna untuk melindungi spermatozoa

14 BULBO URETHRALIS Terletak di bawah kelenjar prostat Panjangnya 2-5 cm
Fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat

15 EPIDIDIMIS Merupakan saluran halus yg panjangnya ± 6 cm.
Terletak di sepanjang atas, tepi dan belakang dari testis Terdiri dari kepala/kaput, badan dan ekor. Sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal. Fungsinya : - sebagai sal. Penghantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, memproduksi semen. Saluran ini dikelilingi oleh jaringan ikat Spermatozoa melalui duktus deferens, merupakan bagian dari kaput epididimis Dukuts deferen panjangnya ± 20 cm, berkelok-kelok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara ke duktus epididimis, tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens Semen : Sekret epididimis, vesika seminalis dan prostat, serta mengandung spermatozoa, yg dikeluarkan pd saat ejakulasi, Spermatozoa bergerak dalam semen dlm lingkungan yg alkalis.

16

17 DUKTUS DEFERENS Merupakan kelanjutan dari epididimis  kanalis inguinalis  ke dlm rongga perut  ke belakang kandung kemih bergabung dengan saluran vesika seminalis  membentuk ejakulatorius  bermuara di prostat Panjang nya 50 – 60 cm Berjalan bersama p.d. dan saraf dalam funikulus spermatikus melalui kanalis inguinalis memanjang di akhir seperti kumparan = ampula duktus deferens, yg terletak dalam ostium vesika seminalis  menjadi duktus ejakulatorius yang menembus prostat.

18 URETHRA Merupakan saluran kemih pada pria yang sekaligus merupakan saluran ejakulasi (mani) Pengeluaran urin tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi prostat

19 SKROTUM Merupakan kantong yang menggantung di dasar pelvis, dimana sepasang testis, epididimis, funikulus spematikus ada didalamnya. Dilapisi kulit tanpa lemak, subkutan sedikit jaringan otot, mrpkan lanjutan dari kulit abdomen, berpigmen, mengandung kelenjar subacea. Lapisan dinding abdomen juga turut serta dalam pembentukan dan pembungkusan testis. Peritoneum, tunika vaginalis testis mengelilingi scrotum. Lapisan tengah (otot) dan fascia, melapisi tunika vaginalis. M. cremaster berasal dari m.obliqus internus abdominalis yang menggantungkan testis dapat mengangkat testis menurut kemauan, dan refleks ejakulasi.

20 FUNIKULUS SPERMATIKUS
Merupakan jaringan penyambung yang berisi : duktus seminalis pembuluh limfe serabut saraf

21 PENIS Terletak menggantung di depan scrotum
Bagian ujung penis disebut glans penis Bagian tengahnya disebut korpus penis Pangkalnya disebut radik penis Glans penis tertutup oleh kulit korpus penis = preputium Penis terdiri dari jaringan seperti busa yang terletak memanjang Tempat muara urethra dari glands penis = frenulum Mempunyai jaringan erektil yang dilapisi oleh jaringan fibrosa Jaringan erektil ini terdiri dari rongga-rongga seperti karet busa. Akibat rangsangan seksual  vasodilatasi p.d  EREKSI Ereksi penis dipengaruhi oleh otot : Korpus kavernosum terdiri dari jaringan yang kaya akan pembuluh darah  keras dan besar (EREKSI) yang berfungsi menghantarkan sperma.

22

23

24

25 KELAINAN-KELAINAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA
Klimakterium = penurunan proses reproduksi akibat proses penuaan Impotensi = Gagalnya seseorang untuk mempertahankan ereksi penis Hipogonadisme =penurunan abnormal dari aktivitas testis  gangguan interaksi pada hormon androgen, testosteron, dan DHT.  sindroma = infertilitas, impotensi, pseudohermaphroditisme (tidak ada tanda-tanda kejantanan) disebabkan : Defisiensi Testosteron (selama embriogenesis, sebelum pubertas, setelah pubertas) Kelainan testis atau hipotalamus-hipofisis Status fungsional testis (produksi testosteron rendah  terganggunya spermatogenesis, atau produksi normal, tapi ada hambatan spermatogenesis)

26 KRIPTOKISMUS (KRITOKIDISME) = kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam scrotum. Yang unilateral paling sering terjadi Disebabkan oleh hipgonadisme atau obstrusi mekanik. Tistis yang tidak turun pada bayi baru lahir, dapat turun secara spontan menjelang usia 1 thn dibawah pengaruh testosteron yg disekresi oleh testis neonatus. HIPOSPADIA = Anomali kongenital dimana meatus uretra terbuka pada sisi ventral daripada penis EPISPADIA = Anomali kongenital dimana meatus uretra terletak pada permukaan dorsal penis TORSI TESTIS = terputarnya testis dalam scrotum, akibat perkembangan abnormal dari tunika vaginalis dan funikulus spermatikus dalam masa perkembangan janin. Ada gejala akut = nyeri di scrotum, mual, muntah. Gejala fisis = edema skrotalis, eritema, nyeri tekan , demam, hidrokel yg baru terbentuk, dan hilangnya refleks kremaster. Memerlukan pembedahan segera  nekrosis testis.

27

28 HIPERPLASI PROSTAT = BPH = Benigna Prostat Hipertrophi
HIDROKEL TESTIS = kumpulan cairan di dalam ruang potensial, diantara kedua lapisan membran tunika vaginalis. Kongenital  akibat hubungan antara kantong scroum dan rongga peritoneum  cairan peritoneum dapat terkumpul dalam skrotum. Biasanya diabosorbsi sendiri, tapi bila ada hernia perlu tindakan khusus. Pada dewasa hidrokel terjadi akibat, infeksi, trauma, obstruksi aliran limfe atau vena. VARIKOKEL = pelebaran darah abnormal (varises) dari pleksus pampiniformis yang mengalirkan darah ke testis. Lebih sering pada sisi kiri, kalau terjadi yang kanan  curiga adanya tumor akibat obsturusi. HIPERPLASI PROSTAT = BPH = Benigna Prostat Hipertrophi Sering pada usia > 50 thn Merupakan pertumbuhan dari nodul-nodul fibroadenomatosa majemuk dalam prostat Tanda-tanda, inkontinesia urine, nokturia, urgensi (kebelet). FRAKTUR PENIS = Patah nya Jaringan kavernosa penis, sering akibat trauma.

29 PENYAKIT INFEKSI REPRODUKSI PRIA
BALANITIS = keradangan glans penis Akibat infksi, GO, Sifilis, Candida albicans, Tinea, Dermatitis. BALANOPOSTITIS = keradangan glans penis akibat preputium yang tidak di sirkumsisi. URETRITIS = peradangan urethra pada pria, sering akibat infeksi PROSTATITIS = peradangan prostat, bisa akut maupun kronik, bisa bakterial ataupun non bakterial. EPIDIDIMITIS & ORCHITIS : infeksi yang cukup sering pada saluran reproduksi pria, Orchitis peradangan testis, yang bila bersama dengan saluran epididimitis = epididimoorchitis. Ascending infektion Desending infection (faringitis, tuberkulosis, parotitis = gondong)

30

31 TUMOR-TUMOR GANAS PADA TRAKTUS GENETALIA PRIA
KANKER PROSTAT = tumor ganas pada prostat, 19 % dari seluruh kanker pada pria, kebanyakan adenoCA. Tidak ada hubungan dengan BPH Dapat menyebar ke daerah sekitarnya (uerthra, vesica seminalis, hematogen, limfogen) TUMOR TESTIS = 1 % dari seluruh kanker pria, 95 % bersifat ganas. Nama lain = seminoma, teratoma, karsinoma embrional, teratokarsinoma, koriokarsinoma – makin kebelakang makin ganas. Usia 25 – 35 tahun, bila ada > 50 thn biasanya disebabkan oleh limfoma. KARSINOMA PENIS Sering terjadi pada pria yang tidak disirkumsisi Dihubungkan dengan higine yang buruk.

32 KELAINAN PADA PAYUDARA PRIA
GINEKOMASTIA = Hiperthropi payudara dan dapat bersifat unilateral atau bilateral. Pada anak laki-laki pebertas biasanya bilateral, tapi > 50 thn biasanya unilateral. Merupakan pembesaran berbentuk cakram dibawah areola Bersifat fisiologis dan hilang sendiri dalam waktu 6-12 thn Disebabkan oleh kadar estrogen yang meningkat (tumor testis, tumor hipofisis, sindroma hipogonadisme, serosis hati, terapi estrogen) CA MAMA PADA PRIA = jarang terjadi, 1% kejadian, bisa disebabkan oleh Ginekomastia.

33 Thank You


Download ppt "ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google