Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

14 Studi Kelayakan Bisnis

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "14 Studi Kelayakan Bisnis"— Transcript presentasi:

1 14 Studi Kelayakan Bisnis
Konsep dan Implementasi Penyusunan Proposal Bisnis Abdul Gani, SE MM Fakultas Program Studi

2

3 PENILAIAN ASPEK ASPEK DALAM S K B
Identifikasi & Verifikasi Aspek Pasar – Pemasaran Identifikasi & Verifikasi Aspek Teknik – Teknologi Identifikasi & Verifikasi Aspek Manaj & SDM EVALUASI & PENILAIAN ASPEK ASPEK DALAM S K B Identifikasi & Verifikasi Aspek Yuridis Identifikasi & Verifikasi Aspek Ek & Lingk Identifikasi & Verifikasi Aspek Finansial Arranged by. R. AGUS BAKTIONO

4 PENILAIAN ASPEK PASAR & PEMASARAN DALAM S K B
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 1. Pendahuluan Aspek Pasar & Pemasaran merupakan aspek yang pertama dianalisis dalam SKB. Hal ini disebabkan agar dapat diketahui apakah proyek yang akan didirikan atau produk yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen / pasar. Fokus evaluasi aspek pasar & pemasaran ini mencakup 3 hal pokok, yaiyu memperoleh gambaran mengenai : > Permintaan pasar atas produk yang akan dihasilkan > Persaingan dan pangsa pasar > Faktor lingkungan ekstern dan ekonomi makro yang dapat mempengaruhi permintaan atas produk tersebut 2. BEBERAPA PENGERTIAN Pasar merupakan tempat di mana kekuatan permintaan dan penawaran saling bertemu untuk membentuk suatu harga. Atau, pasar merupakan kumpulan manusia yang menginginkan kepuasan, memiliki uang, dan mempunyai kemauan untuk membelanjakan uangnya. Jadi, terdapat 3 faktor utama terjadinya pasar, yaitu manusia dengan segala keinginan, daya beli, dan tingkah lakunya. ( Husein Umar, 2000 ) Sedangkan istilah pemasaran ( marketing ) masa kini diartikan sebagai suatu upaya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen / satisfying consumer needs and wants. ( Kotler, P & Armstrong, G : 1997 ). Dengan demikian perlu dilakukan riset pasar agar dapat diketahui hal-hal mengenai : - Apa yang diinginkan konsumen - Bagaimana agar produk yang akan dihasilkan dapat memberikan superior value dan harga yang bersaing - Bagaimana dilakukan promosi secara efektif. Empat hal diatas sering disebut sebagai marketing mix, yang merupakan bauran dari 4P, yaitu : Product, Price, Place, and Promotion. Marketing mix ini merupakan alat pemasaran yang harus digunakan secara bersamaan agar konsep inti pemasaran ( core marketing concept’s ) dapat dijalankan.

5 PENILAIAN ASPEK PEMASARAN
3. ANALISIS PELUANG PASAR Telah dijelaskan di atas bahwa konsep pemasaran adalah bagaimana perusahaan dapat memperoleh keuntungan melalui pemenuhan kepuasan konsumen, yang secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut. Untuk dapat mencapai tujuan di atas, hal-hal yang perlu dianalisis dalam aspek ini adalah : a. Lingkungan pemasaran ( marketing environment ) b. Pasar konsumen ( consumer markets ) dan tingkah laku pembeliannya ( buying behavior ) c. Industri dan persaingan d. Identifikasi segmen pasar ( market segments ) dan target pasar ( market targets ) MENGANALISIS PELUANG PASAR Hal-hal yang perlu dianalisis dalam lingkungan pemasaran adalah : - Kebutuhan ( needs ) dan trend pasar - Lingkungan makro, mencakup lingkungan demografi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan politik,, dan lingkungan sosial budaya. Market Customer Integrated Profit through Needs Marketing customer satisfactions The Marketing Concept

6 PENILAIAN ASPEK PEMASARAN
BUYING BEHAVIOR Kotler & Armstrong ( 1997 ) menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen ( buying behavior ) sebagai berikut ini : ANALISIS INDUSTRI DAN PERSAINGAN Michael E. Porter ( 1985 ) menyatakan bahwa terdapat 5 kekuatan yang mempengaruhi profitability perusahaan dalam menghadapi persaingan, yaitu : INDUSTRY COMPETITORS ( Segment rivalry ), POTENTIAL ENTRANTS ( Ancaman Pendatang Baru ), BUYERS ( Buyer power ), SUBSTITUTES ( Produk Substitusi ), SUPPLIERS ( Supplier power ). CULTURAL Culture Subculture Social class SOCIAL Reference Group Family Roles & Statuses Age & life Cycle stage Occupation Economic Circumstances Life style Personality & Self concept PERSONAL PSYCHOLOGICAL Motivation Perception Learning Beliefs and attitudes B U Y E R Arranged by. R. AGUS BAKTIONO

7 PENILAIAN ASPEK PEMASARAN
MENGIDENTIFIKASI MARKET SEGMENTS DAN TARGET MARKETS - Market Segments adalah suatu kelompok konsumen yang dengan cara yang sama merespond suatu produk.Jadi melakukan market segmentation berarti membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang masing-masing kelompok berbeda kebutuhannya, karakteristiknya, atau tingkah lakunya terhadap berbagai produk. - Target Market adalah suatu kelompok pembeli yang mempunyai kebutuhan atau karakteristik yang sama di mana perusahaan memutuskan untuk dapat memenuhi atau melayaninya. Jadi, market targeting adalah suatu proses evaluasi kekuatan setiap market segment dan menyeleksi satu atau beberapa segment untuk dimasukinya. MARKET SEGMENTATION MARKET TARGETING MARKET POSITIONING 1. Identify bases for Segmentaing the market 2. Developing profiles of Resulting segments 3. Develop measures of Segment attractiveness 4. Select the target Segment(s) 5. Develop positioning for each target segment 6. Develop marketing mix for each target segment

8 PENILAIAN ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI DALAM S K B
1. ASPEK PRODUKSI, TEKNIK DAN TEKNOLOGI Produksi adalah suatu proses atau rangkaian aktivitas yang diperlukan untuk membuat suatu barang & jasa yang mempunyai nilai ekonomis atau nilai guna ( Moch. Ichsan, dkk : 1998 ). Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan input menjadi output berupa barang & jasa ( Sofyan Assyauri : ) Jadi produksi merupakan suatu sistem untuk menyediakan barang & jasa yang akan dikonsumsi masyarakat. Sistem Produksi Contoh : INPUT OUTPUT Bank Peralatan komputer, tellers, Jasa Pelayanan staff, dll keuangan Pabrik Kayu, mesin / peralatan, Meja, kursi, Perabot Tenaga Kerja, dana, dll lemari, dll Hotel Perlengkapan hotel, Jasa akomodasi, receptionist, dll hiburan, dll Material SDM Mesin Enerji Modal Informasi Metode INPUT Proses Konversi TRANSFORMASI Barang & Jasa OUTPUT Feed back loop Arranged by. R. AGUS BAKTIONO

9 SISTEMATIKA ASPEK TEKNIK
ASPEK TEKNIS Pemasaran Finansial dan Ekonomi Letak Lokasi Proses Produksi Kapasistas Instalasi Seleksi Peralatan Bangunan Sipil Desain Engineering Pendahuluan Desain Engineering Terinci Gambar Cetak Biru Instalasi Arranged by. R. AGUS BAKTIONO

10 ASPEK PRODUKSI 2. TAHAP TAHAP PERSIAPAN PRODUKSI
A. Menetapkan produk yang akan diproduksi dan kapasitas produksi Kepuasan konsumen merupakan tujuan utama perusahaan dalam memasarkan produknya. Jika konsumen tidak merasa puas terhadap produk yang dihasilkan perusahaan maka perusahaan tidak dapat menghasilkan keuntungan sehingga dalam jangka panjang tidak akan dapat survive ( bertahan ). Oleh karena itu, perusahaan harus membuat dan memasarkan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan selera konsumen. Untuk mengetahui kebutuhan, keinginan, dan selera konsumen, perusahaan melakukan riset pasar sehingga dapat diperoleh informasi mengenai jenis, kualitas, dan kuantitas produk yang sebaiknya diproduksi. Sedangkan kapasitas produksi merupakan suatu batas kemampuan unit produksi untuk berproduksi dalam jangka waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran per satuan waktu, misalnya : 1000 ton/bulan. B. Menetapkan lokasi proyek Tujuan penentuan lokasi perusahaan / pabrik / tempat usaha secara tepat adalah agar membantu perusahaan untuk dapat beroperasi secara lancar, efektif dan efisien. Dengan demikian perusahaan dapat menyediakan barang/jasa yang tepat pada waktunya dengan jumlah, kualitas, serta harga yang l ayak serta masih dapat memperoleh keuntungan. Dengan adanya penentuan lokasi secara tepat, maka perusahaan diharapkan akan mempunyai kemampuan dalam : - Melayani konsumen dengan memuaskan; - Mendapatkan bahan baku secara tepat, kontinyu,, dan harga yang layak; - Mendapatkan tenaga kerja yang cukup baik secara kuantitas maupun kualitas - Serta memungkinkan untuk perluasan di masa mendatang. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan lokasi proyek : 1. Faktor Primer, meliputi : a. Mendekati pasar ( konsumen ); b. Mendekati sumber bahan baku; c. Terdapat fasilitas pengangkutan; d. Tersedia TK secara memadai; e. Terdapat pembangkit tenaga listrik Arranged by. R. AGUS BAKTIONO

11 ASPEK PRODUKSI Faktor Sekunder, meliputi : a. Rencana masa depan;
b. Biaya tanah / gedung dikaitkan masa depan; c. emungkinan perluasan; d. Terdapat service facilities ( a.l bengkel mesin, rumah sakit, kantor pos ); e. Terdapat financial facilities f. Water supply; g. Sikap dan budaya masyarakat sekitar C. Menjamin Ketersediaan Bahan Ketersediaan bahan di sini adalah bagaimana menyediakan bahan dalam kuantitas, kualitas, harga, dan pemasok yang tepat. D. Lay Out 1. Perencanaan Bangnan Bangunan yang didirikan harus : - Memenuhi tujuan untuk dapat melindungi semua input produksi ( bahan, peralatan, karyawan, dll ) dari cuaca ( panas / hujan ), kehilangan, dan resiko keruguan lainnya. - Disesuaikan dengan mesin / peralatan produksi yang akan digunakan sehingga dapat ditetapkan kekuatan / jenis bahan bangunan dan bentuk bengunan ( bertingkat / tidak ). Pertimbangan – pertimbangan dalam pembuatan bangunan : a. Fleksibilitas, yaitu bagaimana agar bangunan dapat dirubah dengan biaya yang tidak terlalu mahal apabila diperlukan. b. Kemungkinan perluasan / ekspansi, Bangunan harus didisain sedemikian rupa sehingga mempermudah didirikan tambahan bangunan di masa depan apabila perusahaan melakukan ekspansi. c. Fasilitas bagi karyawan, sehingga mereka mendapatkan kesenangan kerja dan dengan demikian didapat moral & produktivitas kerja yang tinggi ( misalnya : AC, tempat istirahat, kantin, toilet, musholla, dll. ). d. Perlindungan kepada karyawan terhadap bahaya kebakaran, keamanan, keselamatan kerja, kesehatan ( debu, polusi ). e. Kekuatan & kapasitas lantai yang memadai dikaitkan dengan mesin / peralatan yang digunakan.

12 ASPEK PRODUKSI 2. Penyusunan peralatan pabrik ( plant lay out ) Plant lay out berkaitan dengan masalah penyusunan mesin / peralatan produksi dalam pabrik, yaitu bagaimana mesin/peralatan produksi disusun sehingga proses produksi dapat dilakukan secara efesien dan efektif yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap perolehan laba dan kelangsungan hidup usaha perusahaan. Terdapat 2 cara pengaturan lay out, yaitu : a. Process Lay out, yaitu di mana mesin/peralatan yang sama ditempatkan/dikelompokkan dalam satu area/departemen yang sama. Lay out ini biasanya digunakan untuk perusahaan yang berdasarkan job order, misalnya penjahit. b. Product Lay out, yaitu di mana mesin/peralatan produksi disusun menurut urut-urutan proses produksi untuk menghasilkan suatu produk. Sistem ini biasa digunakan untuk perusahaan yang memproduksi secara massa ( mass production ). Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun lay out : - Produk yang dihasilkan, mencakup besar, berat, dan sifat produk yang dihasilkan. Misal, apabila produk yang dihasilkan besar dan mudah pecah maka dibutuhkan ruang yang besar. - Urutan produksi, khususnya untuk product lay out. - Besar/bentuk/jumlah mesin/peralatan yang dibutuhkan - Kemudahan dilakukan maintenance - Adanya balancing capacities - Fleksibilitas pengaturan mesin/peralatan - Diupayakan minimum movement karena dengan gerak yang lebih sedikit biaya yang terbeban akan lebih rendah - Service area bagi pekerja/karyawan yang cukup memadai. 3. HAL TERPENTING YANG PERLU DIEVALUASI DALAM ASPEK PRODUKSI A. Pemilihan Teknologi Agar produk yang dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi, maka harus digunakan teknologi tepat guna sehingga diharapkan perusahaan mampu : - Meningkatkan kualitas produk, - Menekan harga pokok produksi karena peningkatan efisiensi proses produksi : antara lain melalui upaya :

13 Proses Intermitten (Batch)
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses Kontinu Proses umumnya menghasilkan volume output yang besar dan berulang-ulang (repetitive). Proses Intermitten (Batch) Proses yang digunakan bermacam-macam proses yang berbeda sehingga dapat menghasilkan lebih dari satu variasi produk. Otomatisasi dan CAM (Computer Aided Manufacturing) Meminimalkan penggunaan tegana kerja manusia dan meninggi akurasi serta meminimalkan bahaya.

14 PENILAIAN ASPEK MANAJEMEN & SUMBER DAYA MANUSIA
Analisis aspek manajemen pada penyusunan SKB mencakup 2 tahap, yaitu pada masa pembangunan proyek (pra operasi ) dan masa operasional 1. MASA PEMBANGUNAN PROYEK Kegagalan suatu proyek dapat terjadi apabila tenaga kerja pada masa pembangunan proyek kurang berkualitas. Oleh sebab itu, pada masa pembangunan ( konstruksi ) harus terdapat keterpaduan antara ketrampilan tenaga manusia dengan dengan kapasitas peralatan sejak tahap perencanaan sampai dengan proyek selesai dan diserahkan kepada pemilik proyek. Pembangunan proyek dapat dilakukan oleh perusahaan kontraktor atau dapat pula dilakukan secara borongan yang dipimpin oleh mandor borongan. Terdapat 3 fungsi manajemen yang harus dilaksanakan dalam masa pembangunan proyek, yaitu : A. Perencanaan proyek Tujuan perencanaan proyek adalah aktivitas yang dikerjakan sesuai dengan rencana dan apabila terjadi penyimpangan ( misalnya : keterlambatan ) diupayakan agar penyimpangannya tidak materiil. Pada tahap perencanaan ini disusun suatu rencana kerja pembangunan proyek sampai dengan masa uji coba Hal – hal yang dianalisis meliputi jenis pekerjaan, waktu pelaksanaan tiap jenis pekerjaan, tenaga pelaksana, peralatan, dan anggaran. Perencanaan yang lengkap dan matang akan menentukan keberhasilan proyek secara optimal. Ang dimaksud optimal disini adalah proyek dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan kualitas dan anggaran yang ditentukan. Dengan demikian, perencanaan harus dapat mengakomodasikan seluruh kebutuhan dan kepentingan pelaksanaan konstruksi, yaitu mulai dari hal-hal yang bersifat teknis sampai dengan yang bersifat sosial. B. Realisasi Pembangunan Proyek / Pelaksanaan Konstruksi Pada tahap ini, selain mempersiapkan ijin-ijin, organisasi, dan petugas lapangan, disusun pula suatu jadual rencana kerja secara spesifik. Penyusunan jadual kerja yang paling sederhana adalah menggunakan bagan balok ( bar chart ), seperti contoh dibawah ini.

15 PENILAIAN ASPEK MANAJEMEN & SDM
MASA OPERASIONAL standarisasi kebutuhan dalam hal : a. Keahlian / pengalaman kerja; b. Gaji / upah dan tunjangan; Estimasi kebutuhan dan kriteria standard SDM / TK harus disesuaikan dengan struktur organisasi perusahaan Rencana Pengisian Jabatan Memiliki performance pribadi yang baik, misalnya : a. Dikenal sebagai tokoh masyarakat yang jujur b. Dikenal sebagai mitra usaha yang baik c. Dalam dunia perbankan, dinilai sebagai nasabah yang baik d. Sedapat mungkin memiliki pengalaman dalam bidang manajerial dengan reputasi baik. Informasi yang digunakan untuk menilai performance pribadi tersebut biasanya bersumber dari sesama pengusaha, media masa, perbankan, dll.

16 PENILAIAN ASPEK MANAJEMEN & SDM
Sumber Pengadaan TK / SDM TK / SDM yang dibutuhkan sesuai standardisasi perusahaan adalah cukup langkah dan mungkin tidak mudah mendapatkannya. Oleh karena itu, dalam penyusunan SKB sebaiknya dicantumkan indikasi sumber pengadaan TK / SDM, misalnya dari : a. Kelompok perusahaan; b. Daerah sekitar proyek; c. Lembaga pelatihan ( LPK ), lembaga-lembaga yang menspesialisasikan diri dalam bidang penyaluran TK, Perguruan Tinggi, dll; d. Luar Negeri, misalnya kebutuhan tenaga expert dari Jepang atau Korea ( untuk perusahaan otomotif & elektronik ), dari Hongkong atau Taiwan ( untuk Chinese Restaurant ), dll. Arranged by. R. AGUS BAKTIONO

17 KEGIATAN PERENCANAAN Kegiatan Perencanaan meliputi
Menyeleksi tim penganalisis sistem Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas Membuat jadwal proyek sehingga tugas-tugas bisa diselesaikan sesuai waktu yang direncanakan Dua tool untuk perencanaan dan kontrol proyek adalah Gantt Charts dan PERT (Program Evaluation and Review Techniques) diagram MEMPERKIRAKAN WAKTU YANG DIPERLUKAN Proyek dibagi ke dalam beberapa fase Kemudian dibagi ke dalam tugas / kegiatan Terakhir dibagi ke perincian kegiatan yang lebih detil Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap tugas / kegiatan Bisa menggunakan most likely, pessimistic, and optimistic perkiraan untuk waktunya Arranged by. R. AGUS BAKTIONO

18 Nama Dosen


Download ppt "14 Studi Kelayakan Bisnis"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google