Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuhendra Sugiarto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PERBAIKAN PEMELIHARAAN LARVA KEPITING BAKAU, Scylla olivacea DENGAN PENAMBAHAN MIKRO ALGAE, Nannochloropsis sp Gunarto, Herlinah Jompa dan B. R. Tampangalo BALAI LITBANG BUDIDAYA AIR PAYAU MAROS, SULSEL
2
LATAR BELAKANG PENANGKAPAN & BUDIDAYA PEMBENIHAN
KEPITING BAKAU NILAI EKONOMIS TINGGI Ekspor : ton (th 2011) ton (th 2012) PENANGKAPAN & BUDIDAYA POPULASI DI ALAM MENURUN PEMBENIHAN
3
PEMBENIHAN KEPITING BAKAU
PERMASALAHAN : SERANGAN PENYAKIT : Protozoa, Vibrio harveyii, Jamur, WSSV MEGALOPA MATI MASSAL
4
LARVA KEPITING BAKAU ROTIFER ARTEMIA PENGKAYAAN : MEGALOPA
1. HUFA 2. Nannochloropsis sp KUALITAS NUTRISI Rasio EPA/DHA PENGKAYAAN : Vitalitas tinggi MEGALOPA KUAT CRABLET MEGALOPA MATI MASSAL
5
Komposisi nutrien rotifer diperkaya dengan Nannochloropsis oculata (Sumber : Sutarmat dan Ismi, 1996) Komposisi nutrien 0 jam 2 jam 4 jam 8 jam Protein 49,70 51,51 52,71 53,59 lemak 13,66 13,84 14,29 Serat 10,29 11,27 11,42 10,10 Debu 19,76 18,89 18,01 16,81 Kelembaban 10,89 10,03 10,31 12,37 20:5 ω-3 (EPA) 14,38 19,65 18,97 15,75 22:6 ω-3 (DHA) 12,97 17,12 8,33 9,19
6
TUJUAN Mengetahui efek penambahan Nannochloropsis sp
pada pemeliharaan larva kepiting bakau S. olivacea - sintasan dan kecepatan perkembangan larva, - produksi megalopa dan kepiting muda
7
Sumber air: sumur bor/tambak
Hatcheri Kepiting Bakau, ITP Marana, Maros Lokasi: 3 km dari pantai Sumber air: sumur bor/tambak Bak induk Bak larva dan bak megalopa Bak kultur plankton Tambak pentokolan& pembesaran
8
BAHAN DAN METODE : Hatcheri kepiting bakau di ITP Marana
6 bak fiber 200 L, salinitas 30 ppt Padat tebar larva 50 ind./L 3 bak Green water + 0,5 g (6,2 x 104 sel/mL) Nannochloropsis sp 3 bak Clear Water system Pakan : Z1-Z3 Rotifer diperkaya HUFA 5 mg/L Z-3-Megalopa Artemia diperkaya HUFA 100 mg/L
9
Pengamatan : Populasi larva, Indek Perkembangan Larva
(Truong et al, 2007) : Z1, Z2 .. Megalopa diberi nilai 1, IPL : dari 10 ind. 2 ind. zoea-2 dan 8 ind. zoea-3, IPL = 2x2+8x3 = 28/10 = 2,8 10 Produksi megalopa dan crablet Kualitas air (suhu air, salinitas, amoniak, nitrit, BOT, Vibrio sp), kandungan EPA, DHA, total haemosit, propenol oksidase Analisis Data T test .... IPL dan produksi krablet Deskriptif Kualitas air
10
STADIA/HARI PEMELIHARAAN KE ..
HASIL DAN PEMBAHASAN SINTASAN LARVA, NILAI INDEKS PERKEMBANGAN LARVA DAN JUMLAH CRABLET Prlkn STADIA/HARI PEMELIHARAAN KE .. Z Z Z Z Z M Krablet ind./bak Sintasan (%) Nanno Kontrol ,0a ,5a ,6+3,8b ,6+2,3b ,1+2,5b ,3+30,04b ,3+2,1b ,2a ,6+3,6a ,6+0,6a ,1+1,2a ,6+42,33a IPL 2,7+0,071a ,8+0,14a ,9+0,21b 2,5+0,071a ,6+0,21a ,2+0,35a
11
PERKEMBANGAN LARVA KEPITING BAKAU
Zoea-5 12 plomuse setae Zoea-1 4 plomuse setae. . Zoea-2 6 plomuse Zoea Zoea-4 8 plomuse plomuse setae setae Plomuse Pleopod
12
PLEOPOD ZOEA -4 , MUNCUL PLEOPOD PLUMOSE SETAE
13
CAPIT ZOEA-5 – MUNCUL CAPIT
14
MEGALOPA
15
hari ke zoea-5 (%) Zoea-1 A = 61,6+42,3 ind/bak/200 L
megalopa (%) hari ke Zoea-1 A = 61,6+42,3 ind/bak/200 L B = 81,3+30,04 ind/bak/200 L Produksi crablet day 7/bak/200 L dari larva zoea-1 dengan padat tebar 50 ind./L dengan clear water system (A) dan penambahan Nannochloropsis sp (B)
16
naupli artemia jumlah ind. Rotifer Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 M C Hari
FLUKTUASI ROTIFER DAN NAUPLI ARTEMIA UNT PAKAN LARVA KEPITING BAKAU S. olivacea
17
FLUKTUASI SALINITAS DAN SUHU AIR SELAMA
PEMELIHARAAN LARVA HINGGA MENJADI CRABLET S. olivacea
18
POPULASI Vibrio sp PADA PEMELIHARAAN LARVA
megalopa Zoea-4 krablet POPULASI Vibrio sp PADA PEMELIHARAAN LARVA HINGGA MENJADI CRABLET S. olivacea
19
Kandungan EPA, AA dan DHA pada rotifer dan naupli artemia yang tidak diperkaya dan diperkaya
Sampel EPA (mg/100g) ARA DHA Total HUFA Rasio DHA/EPA ARA/EPA Rotifer 52,03 41,86 3,28 99,41 0,063 0,804 Rotifer+ HUFA 50,76 48,08 5,52 104,34 0,108 0,947 HUFA+Nanno 23,26 21,65 3,42 48,33 0,147 0,931 Artemia 18,91 12,24 11,20 42,35 0,592 0,647 Artemia+ 34,10 20,90 25,99 80,99 0,762 0,612 Artemia +HUFA+ Nanno 16,12 4,34 7,38 27,84 0,458 0,269
20
B (ditambahkan Nannochloropsis sp)
Tabel 3. Kualitas air pemeliharaan larva kepiting bakau, S. olivacea yang diperkaya dengan Nannochloropsis sp Parameter A (kontrol) B (ditambahkan Nannochloropsis sp) Salinitas (ppt) Suhu air (toC) Amoniak (mg/L) Nitrit (mg/L) BOT (mg/L) Total Vibrio sp (cfu/mL) Total bakteri (cfu/mL) pH air Oksigen terlarut (mg/L) 25-30 28-30 0,35+0,113 0,0615+0,019 66,57+3,18 1,56x103 – 3,33x104 5,93 x 104-1,671x106 7,9-82 5 0,34+0,018 0,087+0,0213 67,83+2,92 1,33 x 103-4,0x104 5,38 x 104-3,7x106 7,9 – 8,1
21
Sampel THC (sel/mL)x 104 Tripsin Cacodyl Propenol oksidase (abs)
Tabel 5. Kandungan total haemosit, tripsin, cacodyl dan prophenol oksidase pada larva dengan perlakuan Nannochloropsis sp dan Kontrol Sampel THC (sel/mL)x 104 Tripsin Cacodyl Propenol oksidase (abs) Larva+ Nanno 0,505+0,21 0,04+0,0007 0,038+0,0007 0,002 Kontrol 0,31+0,04 0,042+0,0007 0,036+0,0007 0,006
22
KESIMPULAN Penambahan Nannochloropsis sp pada pemeliharaan larva kepiting bakau S. olivacea mampu mempercepat perkembangan larva hingga mencapai stadia megalopa dan kepiting muda dan dihasilkan kepiting muda lebih banyak secara signifikan (P <0,05) pada sistem air hijau dibanding dengan kontrol.
23
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.