Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEKNOLOGI ADAPTIF BUDIDAYA PAKET LENGKAP (VAKSIN/PROBIOTIK) IKAN LELE MUTIARA Tim Peneliti : R.R. Sri Pudji Sinarni Dewi, Bambang Iswanto, Evi Tahapari,

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEKNOLOGI ADAPTIF BUDIDAYA PAKET LENGKAP (VAKSIN/PROBIOTIK) IKAN LELE MUTIARA Tim Peneliti : R.R. Sri Pudji Sinarni Dewi, Bambang Iswanto, Evi Tahapari,"— Transcript presentasi:

1 TEKNOLOGI ADAPTIF BUDIDAYA PAKET LENGKAP (VAKSIN/PROBIOTIK) IKAN LELE MUTIARA
Tim Peneliti : R.R. Sri Pudji Sinarni Dewi, Bambang Iswanto, Evi Tahapari, Angela Mariana Lusiastuti, Irsyaphiani Insan, Bambang Priono Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

2 LATAR BELAKANG Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan spesies ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Budidaya ikan lele berkembang dengan cepat dikarenakan beberapa faktor antara lain: resisten terhadap penyakit, memiliki toleransi luas terhadap kondisi lingkungan, dapat dipelihara dengan kepadatan tinggi, pertumbuhan relatif cepat, mempunyai kualitas daging yang baik

3 SENTRA BUDIDAYA IKAN LELE DI INDONESIA
Sentra budidaya ikan lele: Jawa Barat (Bogor, Indramayu, Subang, Ciamis, Bandung), Jawa Tengah (Demak, Banyumas, Purbalingga, Sukoharjo, Karang Anyar, Boyolali), Jawa Timur (Jombang, Tulung Agung, Kediri, Nganjuk, Trenggalek, Jember), Yogyakarta (Sleman, Kulonprogo), Sumatera Barat (Pasaman, 50 kota), Lampung (Tanggamus, Lampung Timur, Metro), Riau (Kampar) (Sumber: DJPB)

4 VOLUME PRODUKSI IKAN LELE PERIODE 2009-2013
*produksi dalam ton

5 BUDIDAYA IKAN LELE DI INDONESIA
Masalah : kualitas benih rendah, penyakit, harga pakan tinggi Induk unggul, vaksinasi, Pemecahan masalah: probiotik Output yang diharapkan: produktivitas & profitabilitas meningkat

6 PRODUK BALITBANG KP Induk unggul: ikan lele strain mutiara (rilis strain unggul) keunggulan : tumbuh cepat, produktivitas tinggi, keseragaman ukuran tinggi, FCR rendah, masa pemeliharaan singkat, daya tahan tinggi terhadap penyakit dan memiliki toleransi tinggi terhadap lingkungan. Vaksin : vaksin HydroVac (paten) keunggulan: menginduksi respon kekebalan fisik pada ikan, melindungi ikan terhadap infeksi penyakit Aeromonas selama 3-4 bulan Probiotik Gut BioAero (negosiasi paten) Keunggulan: menginduksi respon kebal non spesifik pada ikan, Menekan pertumbuhan patogen

7 IKAN LELE MUTIARA Dihasilkan oleh Balai Penelitian Pemuliaan Ikan Sukamandi. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 77/Kepmen-KP/2015 tentang pelepasan ikan lele mutiara. Ikan lele Mutiara merupakan generasi ketiga hasil seleksi individu pada populasi sintetik yang dibentuk dari persilangan populasi ikan lele Mesir, Paiton, Sangkuriang dan Dumbo. Respon seleksi kumulatif pada generasi ketiga dari populasi dasar ini mencapai 52,64%.

8 VAKSIN HYDROVAC Dihasilkan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar Bogor. Status : paten mengandung sel utuh (whole cell) bakteri A. hydrophila kode isolat 26, Phosphate Buffered Saline (PBS) dan bahan preservative. Diproduksi secara komersial oleh PT Caprifarmindo dengan nama vaksin CapriVac

9 PROBIOTIK GUT BIOAERO Dihasilkan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar Bogor. Status : negosiasi paten bersama GUT-BIOAERO mengandung 106 cfu/ml sel utuh (whole cell) bakteri Bacillus cereus, Bacillus sp yang merupakan isolat lokal terseleksi, Phosphate Buffered Saline (PBS) sebagai pelarut dan Molase 4-5%.

10 TUJUAN  SASARAN Tujuan : mendapatkan teknologi budidaya ikan lele yang adaptif dan layak secara teknis dan ekonomis Sasaran : Pemegang kebijakan daerah dan pembudidaya ikan lele

11 TAHAPAN PENELITIAN Eksperimen 1: pengujian kelayakan teknis dan ekonomis budidaya ikan lele strain mutiara (seleksi) vs ikan lele strain paiton (non seleksi) Eksperimen 2 : pengujian kelayakan teknis dan ekonomis budidaya ikan lele strain mutiara (hasil seleksi) vs ikan lele strain sangkuriang (hasil seleksi) Eksperimen 3 : pengujian kelayakan teknis dan ekonomis budidaya ikan lele strain mutiara menggunakan probiotik Gut BioAero vs non probiotik

12 Eksperimen 1: Pengujian kelayakan teknis dan ekonomis budidaya ikan lele strain mutiara (seleksi) vs ikan lele strain paiton (non seleksi) Lokasi : Desa Doplang, kec. Teras, Kab. Boyolali, Jawa Tengah

13 METODE Pemeliharaan : Ukuran kolam 50 m2
Benih ikan lele strain mutiara & strain paiton Ukuran 2,5 g Vaksinasi dgn HydroVac Pemeliharaan : Ukuran kolam 50 m2 Padat tebar 200 ekor/m2 Pakan : pelet komersial (protein 30%), 2x sehari, FR 9-2%

14 HASIL DAN BAHASAN Rataan periode pemeliharaan, bobot akhir, rataan biomassa awal dan akhir, dan jumlah pakan pada ikan lele strain Mutiara dan strain Paiton. Parameter Strain Mutiara Strain Paiton Nilai P Periode pemeliharaan (hari) 68±13a 90±12b 0,048 Rataan bobot akhir (g) 115,7±16,3a 116,0±15,5a 0,4895 Rataan biomassa awal (kg) 24,17±3,82a 25,00±0a 0,3645 Rataan biomassa akhir (kg) 813±200a 819±144a 0,484 Jumlah pakan (kg) 737±223a 890±165a 0,1965 Penggunaan benih ikan lele unggul hasil seleksi mampu meningkatkan pertumbuhan sehingga mempersingkat periode pemeliharaan dari 90 hari menjadi 68 hari.

15 Laju pertumbuhan spesifik (SGR) ikan lele strain Mutiara dan strain Paiton yang dipelihara di kolam tanah Konversi pakan (FCR) pada ikan lele strain Mutiara dan strain Paiton yang dipelihara di kolam tanah Laju pertumbuhan yang lebih tinggi dan rasio konveresi pakan yang lebih rendah pada ikan lele hasil seleksi diduga disebabkan adanya keunggulan secara genetik pada strain Mutiara. Menurut Lind et al. (2012) peningkatan kualitas genetik pada hewan ataupun tumbuhan dapat meningkatkan produktivitas.

16 Sintasan ikan lele strain Mutiara dan strain Paiton yang dipelihara di kolam tanah

17 Analisis bioekonomi ikan lele strain mutiara dan strain paiton yang dipelihara di kolam tanah
Melalui penggunaan ikan hasil seleksi biaya produksi bisa ditekan hingga mencapai Rp 2365/kg lebih rendah.

18 KESIMPULAN Ikan lele hasil seleksi (strain Mutiara) lebih efisien dalam memanfaatkan pakan dan tumbuh lebih cepat dibandingkan ikan lele non seleksi (strain Paiton) sehingga mampu mempersingkat periode pemeliharaan dan menekan jumlah pakan yang digunakan. Biaya produksi pada ikan lele hasil seleksi juga lebih rendah sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar dengan nilai rasio keuntungan hampir dua kali lipat dibandingkan ikan lele non seleksi.

19 Eksperimen 2 : Pengujian kelayakan teknis dan ekonomis budidaya ikan lele strain mutiara (hasil seleksi) vs ikan lele strain sangkuriang (hasil seleksi) Lokasi : Dusun Tanjung, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

20 METODE Benih ikan lele strain mutiara & strain sangkuriang yang telah divaksin Pemeliharaan : kolam tembok uk.12,5 m2, Pakan : pelet komersial (protein 30%), 2x/hari, FR 9-3% Parameter : bobot ikan, biomassa ikan, rasio konversi pakan, sintasan, rasio RNA/DNA, dan tingkat keuntungan ekonomi

21 Perbandingan pertumbuhan, konversi pakan dan sintasan antara ikan lele strain mutiara dan strain sangkuriang Parameter Mutiara Sangkuriang Jumlah tebar (ekor) 700 Jumlah panen (ekor) 642±37 Biomassa awal (kg) 14,39±1,77 13,65±0,75 Biomassa akhir (kg) 54,95±1,09 47,58±3,37 Bobot awal (g/ekor) 20,5 19,5 Bobot panen (g/ekor) 78,50±1,55 74,09±1,01 FCR 1,09±0,06 1,30±0,19 SR 100 91,71±5,25 RNA/DNA awal 13,4 17,9 RNA/DNA akhir 42,9±5,4 23,9±16,8 Ikan lele strain mutiara menunjukkan bobot panen 15% lebih tinggi dan sintasan 6% lebih tinggi dibandingkan strain sangkuriang. Selain itu strain mutiara lebih efisien dalam memanfaatkan pakan yang ditunjukkan dengan nilai FCR lebih rendah. Pertumbuhan ikan lele strain mutiara yang lebih tinggi juga didukung dengan rasio RNA/DNA yang lebih tinggi yang menunjukkan bahwa sintesis protein untuk pembentukan protein juga lebih tinggi.

22 Analisa usaha budidaya antara ikan lele strain Mutiara dan Sangkuriang
Budidaya ikan lele strain mutiara lebih menguntungkan dibandingkan dengan strain sangkuriang yang ditunjukkan dengan nilai BCR dn ROI yang lebih tinggi. Masa pengembalian modal pada budidaya ikan lele strain mutiara juga jauh lebih singkat dibandingkan strain sangkuriang.

23 KESIMPULAN Ikan lele strain mutiara menunjukkan performa pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan strain sangkuriang. Biomassa panen dan sintasan ikan lele strain Mutiara lebih tinggi dibandingkan strain sangkuriang. Konversi pakan ikan lele strain mutiara lebih rendah dibandingkan strain sangkuriang. Pertumbuhan strain mutiara yang lebih tinggi juga sejalan dengan meningkatkan rasio RNA/DNA. Budidaya ikan lele strain mutiara lebih menguntungkan dibandingkan strain sangkuriang.

24 Eksperimen 3 : Pengujian kelayakan teknis dan ekonomis budidaya ikan lele strain mutiara menggunakan probiotik Gut BioAero vs non probiotik Lokasi : Dusun Tanjung Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

25 METODE Ikan lele strain mutiara yang telah divaksin HydroVac
Pakan difermentasi menggunakan probiotik Gut BioAero Parameter : bobot ikan, biomassa ikan, rasio konversi pakan, sintasan, retensi protein dan tingkat keuntungan ekonomi

26 Pertumbuhan ikan lele strain mutiara yang diberi pakan yang difermentasi probiotik Gut BioAero dan kontrol Parameter Probiotik Kontrol Jumlah tebar (ekor) 500 Jumlah panen (ekor) 493±4 467±41 Biomassa awal (kg) 10,40±0,66 10,53±1,59 Biomasa akhir (kg) 37,90±0,51 34,65±2,95 Bobot awal (g/ekor) 20,8 21,06 Bobot panen (g/ekor) 76,88±0,43 74,16±0,34 FCR 1,10±0,07 1,22±0,24 SR 98,60±0,87 93,47±8,10 Penambahan probiotik dalam pakan ikan lele dengan cara fermentasi mampu meningkatkan sintasan, menekan konversi pakan dan meningkatkan biomassa panen.

27 Retensi protein pada ikan ikan yang diberi pakan + probiotik dan tanpa probiotik
Parameter Probiotik Non Probiotik Proksimat ikan (%) Awal Kadar air 80,14 Protein 70,42 Akhir 74,44 74,39 50,91 52,93 Proksimat pakan (%) 29,96 9,83 29,7 28,34 Biomassa ikan (kg) 10,4 10,5 37,9 34,7 Jumlah kandungan protein ikan 145,45 147,31 492,53 470,31 Jumlah pakan diberikan (kg) - 30,16 29,16 Jumlah kandungan protein pakan yang diberikan 627,43 606,66 Retensi protein (%) 55,66 54,64 Probiotik Gut BioAero mampu meningkatkan kadar protein dalam pakan dan meningkatkan retensi protein dalam daging ikan

28 Analisa usaha budidaya ikan lele strain Mutiara yang diberi pakan yang difermentasi probiotik Gut BioAero dan kontrol yang dipelihara di kolam terpal Penggunaan probiotik Gut BioAero dapat meningkatkan keuntungan yang ditunjukkan dengan nilai BCR da ROI yang lebih tinggi. Selain itu dapat mempersingkat periode pengembalian modal.

29 KESIMPULAN Pakan yang difermentasi menggunakan probiotik Gut BioAero terbukti mampu meningkatkan biomassa panen, sintasan, efisiensi pakan dan retensi protein. Penggunaan Probiotik Gut BioAero mampu meningkatkan keuntungan budidaya pembesaran ikan lele mutiara.

30 KESIMPULAN UMUM Ikan lele strain mutiara yang telah divaksin menggunakan vaksin HydroVac menunjukkan pertumbuhan, sintasan, konversi pakan, dan tingkat keuntungan yang lebih baik dibandingkan strain ikan lele lainnya yang saat ini beredar di masyarakat. Penambahan probiotik Gut BioAero dalam pakan dengan cara fermentasi dapat meningkatkan kandungan protein dalam pakan dan meningkatkan konversi pakan sehingga mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi

31 HAL-HAL POSITIF Ikan lele strain mutiara diakui masyarakat sebagai bibit unggul yang memiliki produktivitas tinggi. Permintaan benih/induk ikan lele strain mutiara tinggi terutama di sentra-sentra budidaya ikan lele. BPPI Sukamandi bekerjasama dengan BBI sentral dan swasta berupaya meningkatkan produksi induk/benih ikan lele mutiara untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.

32 Terima kasih


Download ppt "TEKNOLOGI ADAPTIF BUDIDAYA PAKET LENGKAP (VAKSIN/PROBIOTIK) IKAN LELE MUTIARA Tim Peneliti : R.R. Sri Pudji Sinarni Dewi, Bambang Iswanto, Evi Tahapari,"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google