Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kelompok 4 hadis sosial definisi dan karakteristik atau tipologi serta hadis yang berkaitan dengan hubungan antar manusia Nama kelompok : Lutfiatus.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kelompok 4 hadis sosial definisi dan karakteristik atau tipologi serta hadis yang berkaitan dengan hubungan antar manusia Nama kelompok : Lutfiatus."— Transcript presentasi:

1

2 Kelompok 4 hadis sosial definisi dan karakteristik atau tipologi serta hadis yang berkaitan dengan hubungan antar manusia Nama kelompok : Lutfiatus sholihah M. Ali husin 2015/2016

3 pengertian tipologi tipologi masyarakat adalah bentuk-bentuk masyarakat, pengetahuan yang berusaha menggolongkan manusia menjadi tipe-tipe tertentu, atas dasar factor-faktor tertentu. Tipologi sendiri adalah usaha untuk menggambarkan kepribadian manusia dengan melakukan kategorisasi dan penyederhanaan terhadap berbagai kemungkinan kombinasi kepribadian. Karena salah satu sifatnya adalah penyederhanaan, maka apapun tipologi kepribadian sebenarnya tidak mampu untuk menggambarkan seluruh kemungkinan kepribadian. Namun, dengan tetap berpegang pada pemahaman bahwa setiap manusia itu unik, tipologi kepribadian bagaimanapun dapat membantu siapapun untuk lebih memahami kepribadian diri maupun orang lain.

4 مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى “Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal bagaimana mereka saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi adalah seperti satu tubuh. Apabila ada sebagian dari tubuhnya yang sedang sakit, maka bagian tubuh yang lain turut merasakannya, sehingga membuatnya tidak bisa tidur dan demam”. (HR. Muslim) Di dalam Shahîh Muslim bi Syarhin Nawawi terdapat penjelasan dengan sedikit uraian: “Hadits ini begitu jelasnya menggambarkan tentang kewajiban kaum Muslim menghormati hak-hak masing-masing di antara mereka, serta mendorong mereka agar dalam hidup ini saling menyayangi, saling menghargai, dan saling membantu dalam hal- hal yang tidak haram dan tidak makruh. Secara implisit hadits ini juga menjelaskan tentang bolehnya at-tasybîh (penyerupaan) dan dlarbul amtsâl (membuat perumpamaan) dengan tujuan agar pengertian (maksud yang dikehendakinya) lebih mudah dipahami.

5 MACAM MACAM MASYARAKAT DAN KARAKTERRISTIKNYA.
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang mengaplikasikan Islam baik dalam aqidah, ibadah, syari’ah, perundang- undangan, moral dan segala tingkah laku. Tidak dinamakan masyarakat Islam meskipun mereka salat, berpuasa dan haji, sementara syari’at Islam tidak dijadikan perundang- undangan di tengah-tengah masyarakatnya dan tidak menetapkan segala ketetapan Allah dan Rasul- Nya.

6 Sedangkan masyarakat Jahili adalah segala bentuk masyarakat selain masyarakat Islam, baik yang ingkar wujudnya Allah atau yang tidak ingkar, akan tetapi syari’ah Islam tidak dijadikan sebagai jalan hidupnya. Masyarakat Islam inilah, dengan segala karakteristiknya yang dimaksud dengan masyarakat berperadaban (mujtama’ mutahâdlir) atau masyarakat madani. Sedangkan mayarakat Jahili dengan berbagai bentuk dan tipenya digolongkan masyarakat terbelakang (mujtama’ mutakhallifah).

7 Dalam surat Al-Hujurat ayat 1-10
telah dijelaskan tentang karakteristik masyarakat Islam, yaitu sebagai berikut: A. Berpedoman kepada al-Qur’an dan al-Sunah Masyarakat Islam selalu berpedoman pada al-Qur’an dan al-Sunnah dalam segala aspek kehidupannya secara totalitas, baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi, dan perbuatan maupun perkataan. Mereka tidak berani mendahului Allah dan Rasul-Nya dalam berpendapat, memberi keputusan, dan melangkah sebelum mendapat izin dari padanya.

8 B. Menghargai Sesamanya secara Profesional Pada ayat 2–5 Q. S
B. Menghargai Sesamanya secara Profesional Pada ayat 2–5 Q.S. al-Hujurat, Allah menekankan bahwa setiap orang hendaknya didudukkan secara wajar. Nabi Muhammad SAW dinyatakan sebagai manusia seperti manusia yang lain, namun, dinyatakan pula bahwa beliau adalah seorang Rasul yang memperoleh wahyu dan bimbingan dari Allah SWT. Atas dasar ini, beliau berhak LANJUTATAN

9 Dalam surat Al Fath juga dijelaskan tentang karakteristik masyarakat Islam yang dimiliki oleh sahabat Rasul, yaitu sebagai berikut : a. Menjaga akidah dan mu’amalah, (Asyiddâu ‘alâ al-Kuffâr, Ruhamâu bainahum). b. Selalu beribadah, (Tarâhum rukka’an sujjadâ) c. Berharap kepada Allah, (Yabtghûna Fadhlan minallâh wa Ridhwâna) d. Akhlaq yang baik, (Quthb, 1937) (Sîmâhum fî Wujûhihim min Atsaris Sujûd).

10 Dari berbagai penjelasan di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani yang menjadi idola umat Islam selama ini akan dapat dicapai oleh masyarakat Islam Indonesia manakala prinsip-prinsip dasar dan karakteristik masyarakat Islam yang terkandung dalam surat al-Hujurat dan surat Al-Fath dapat disosialisasikan di tengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia ini. Masyarakat Islam Indonesia dalam perkembangan globalisasi saat ini banyak yang belum memahami dan menjadikan al-Qur’an dan al-Sunnah sebagai pedoman hidupnya, maka banyak dari mereka yang tersesat dalam menjalani hidup dikarenakan tidak mengindahkan tuntunan dari Allah SWT. Banyak juga masyarakat Indonesia yang tidak menghargai umat yang berbicara karena keadaan duniawinya (cacat, miskin dll), padahal seharusnya kita memandang apa yang hendak dibicarakan dan bukannya siapa yang berbicara.

11 Tipologi berdasarkan nilai-nilai kebudayaan
Macam-macam tipologi Tipologi konstitusi Tipologi konstitusi merupakan tipologi yang dikembangkan atas dasar aspek jasmaniah. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh tipologi konstitusi[1] adalah bahwa keadaan tubuh, baik yang tampak berupa bentuk penampilan fisik maupun yang tidak tampak, misalnya susunan saraf, otak, kelenjar-kelenjar, darah, menentuan ciri pribadi seseorang. Tipologi temperamen merupakan tipologi yang disusun berdasarkan karakteristik segi kejiwaan. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh yang mengembangkan tipologi temperamen adalah bahwa berbagai aspek kejiwaan seseorang seperti : emosi, daya pikir, kemauan, dst. Menentukan karakteristik yang bersangkutan. Tipologi berdasarkan nilai-nilai kebudayaan dikembangkan oleh Eduard Spranger. Spranger menyatakan bahwa kebudayaan (culture) merupakan sistem nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang tersusun atau diatur menurut struktur tertentu.

12


Download ppt "Kelompok 4 hadis sosial definisi dan karakteristik atau tipologi serta hadis yang berkaitan dengan hubungan antar manusia Nama kelompok : Lutfiatus."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google