Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Konsep Dasar Bahasa Indonesia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Konsep Dasar Bahasa Indonesia"— Transcript presentasi:

1 Konsep Dasar Bahasa Indonesia
MORFOLOGI

2 Reduplikasi (kata Ulang) Hasil pengulangan  kata ulang Kata ulang dapat digolongkan menjadi lima, yaitu a) Kata ulang seluruhnya contoh, mesin-mesin, pesawat-pesawat, buku- buku, …. b) kata ulang berimbuhan contoh, mengambil-ambil, kait-mengait, mengait-ngait, mengada-ada mengukur-ngukur, mengukur-ukur, ….

3 c) kata ulang berubah bunyi
Contoh : lauk-pauk, porak-poranda, sayur- mayur, bolak-balik, gerak-gerik, serba-serbi, …. d) kata ulang sebagian Contoh : dedaunan, pepohonan, tetamu, …. e) Kata ulang semu Contoh : paru-paru, cumi-cumi, pura-pura, agar-agar, ubur-ubur, ....

4 Fungsi Kata ulang berfungsi sebagai alat untuk membentuk jenis kata, dan dapat dikatakan bahwa perulangan sebuah kata akan menurunkan jenis kata yang sama seperti bila kata itu tidak diulang.

5 Arti a. Mengandung arti banyak yang tak tentu.
  Contoh: Ayah membelikan saya sepuluh buah buku (banyak tentu) Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari (banyak tak tentu) b. Mengandung arti bermacam-macam. Contoh: pohon-pohonan, buah-buahan. c. Menyerupai atau tiruan dari sesuatu. Contoh: kuda-kuda, anak-anakan, langit-langit. d. Melemahkan arti, dalam hal ini dapat diartikan dengan agak. Contoh: Sifatnya kekanak-kanakan.   Ia berlaku kebarat-baratan.                  Orang itu sakit-sakitan.

6 e. Menyatakan intensitas, baik kualitas, kuantitas, maupun frekuensi.
    i) Intensitas kualitatif: Pukullah kuat-kuat.                                      Belajarkah segiat-giatnya. ii) Intensitas kuantitatif: kuda-kuda, rumah-rumah. iii) Intensitas frekuentatif: Ia menggeleng-gelengkan kepalanya.                                        Ia mondar-mandir sejak tadi. f. Menyatakan arti saling, atau pekerjaan yang berbalasan.    Contoh: Keduanya bersalam-salaman.

7 Dalam perkelahian itu terjadi tikam-menikam antara kedua orang tersebut.
g. Perulangan pada kata bilangan mengandung arti kolektif. Contoh: dua-dua, tiga-tiga, lima-lima.

8 Kata Majemuk Kata Majemuk adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan arti. Contoh: saputangan, matahari, orangtua, kakitangan

9 Sifat-sifat Kata Majemuk
a. Kata majemuk yang bersifat eksosentris kata majemuk yang tidak mengandung satu unsure inti dari gabungan itu. Dengan kata lain kedua-duanya merupakan inti. Contoh: tuamuda, hancurlebur, kakitangan, dan lain-lain.

10 b. Kata majemuk yang bersifat endosentris.
Sebaliknya, jika ada satu unsur yang menjadi inti dari gabungan itu maka sifatnya endosentris. Contoh: saputangan, orangtua, matahari, dan lain-lain, dimana sapu, orang, dan mata merupakan unsur intinya.

11 Ciri-ciri Kata Majemuk a. Gabungan itu membentuk satu arti yang baru. b. Gabungan itu dalam hubungannya ke luar membentuk satu pusat, yang menarik keterangan atas kesatuan itu, bukan atas bagian-bagiannya. c. Biasanya terdiri dari kata-kata dasar. d. Terutama kata-kata majemuk yang bersifat endosentris, terbentuk menurut hukum DM (Diterangkan mendahului Menerangkan)

12 Bentuk Perulangan pada Kata Majemuk
Pada dasarnya karena kata-kata majemuk membentuk suatu kesatuan maka bentuk- ulangnya harus secara penuh yaitu diulang keseluruhannya. Contoh: rumah sakit-rumah sakit, saputangan- saputangan Tetapi seringkali kita menjumpai hal-hal yang sebaliknya yaitu perulangan yang dilakukan bukan atas keseluruhannya melainkan hanya sebagian saja. Contoh: rumah-rumah sakit, sapu-saputangan


Download ppt "Konsep Dasar Bahasa Indonesia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google