Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAgus Hartanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
SAREKAT ISLAM NAMA KELOMPOK : DITA DWI AGUSTIN (15040284024)
ARWINDA JAKA PRATAMA ( ) WULAN AGUSTRI AYU ( )
2
LATAR BELAKANG Latar Belakang Masalah Sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia tidak dapat dilepaskan dari beberapa faktor. Faktor tersebut dapat di bagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam negeri dan faktor dari luar negeri. Faktor-faktor dari luar negeri :a. Dampak pendidikan luar negeri
3
Faktor-faktor dari dalam negeri :
a. Penderita akibat penjajahan b. Kesatuan Indonesia di bawah Pax Neerlandica c. Perkembangan komunikasi d. Penggunaan Bahasa Melayu
4
Kiai Haji Samanhudi Samanhudi nama kecilnya ialah Sudarno Nadi.(Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, 1868–Klaten,Jawa Tengah 28 Desember 1956) adalah pendiri Sarekat Dagang Islamiyah, sebuah organisasi massa di Indonesia yang awalnya merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa penjajahan Belanda antara pedagang pribumi yang mayoritas beragama Islam dengan pedagang Cina pada tahun1911. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai organisasi sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun 1911, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam untuk mewujudkan cita-citanya.
5
H.O.S. COKROAMINOTO Adalah seorang pemimpin organisasi Sarekat Islam (SI) di Indonesia. Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah bernama R.M. Tjokroamiseno, salah seorang pejabat pemerintahan pada saat itu. Kakeknya, R.M. AdipatiT jokronegoro, pernah juga menjabat sebagai bupati Ponorogo. Sebagai salah satu pelopor pergerakan nasional, ia mempunyai tiga murid yang selanjutnya memberikan warna bagi sejarah pergerakan Indonesia, yaitu Musso yang sosialis/komunis, Soekarno yang nasionalis, dan Kartosuwiryo yang agamis.Pada bulan Mei 1912, Tjokroaminoto bergabung dengan organisasi Sarekat Islam. Ia dimakamkan di TMP Pekuncen, Yogyakarta, setelah jatuh sakit sehabis mengikuti Kongres SI di Banjarmasin. Salah satu kata mutiara darinya yang masyhur adalah Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat. Ini menggambarkan suasana perjuangan Indonesia pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang pejuang kemerdekaan
6
Abdoel Moeis Adalah seorang sastrawan dan wartawan Indonesia. Pendidikan terakhirnya adalah di Stovia (sekolah kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), Jakarta akan tetapi tidak tamat. Ia juga pernah menjadi anggota Volksraad pada tahun 1918 mewakili Centraa lSarekat Islam. Ia dimakamkan di TMP Cikutra -Bandung dan dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang pertama oleh Presiden RI, Soekarno,pada 30 Agustus 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 218 Tahun 1959, tanggal 30 Agustus 1959)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.