KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DASAR KESUSASTRAAN

Presentasi berjudul: "KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DASAR KESUSASTRAAN"— Transcript presentasi:

1 KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DASAR KESUSASTRAAN
Aprilia Maharani Ayuningsih

2 A. Pendekatan kesusastraaan
IBD (Basic humanities) berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah tsb berasal dr bahasa latin humanus yg berarti manusiawi, berbudaya dan halus. Jadi the humanities berkaitan dg masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus. Pada umumnya mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya (sastra, sejarah, cerita rakyat dsb)

3 Lanjutan.. Seni termasuk sastra memegang peranan penting dalam the humanities karena bukan formulasi (filsafat dan agama), melainkan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan yg disampaikannya tidak normatif. Seni bersifat tidak normatif sehingga lebih mudah berkomunikasi dan lebih fleksibel dalam penyampaian isi. Hampir disetiap jaman sastra mempunyai peranan yg lebih penting, karena sastra menggunakan bahasa.

4 B. IBD yg dihubungkan dg prosa
Prosa kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau fiction. Dalam bahasa indonesia sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sbg bentuk cerita atau prosa kisahan yg mempunyai pemeran, peristiwa, alur yg dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. (ex: novel, roman, cerita pendek) Prosa lama => dongeng, hikayat, sejarah, epos, cerita pelipur lara Prosa baru => cerpen, Roman/novel, biografi, kisah, otobiografi

5 C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Prosa fiksi memberikan kesenangan Prosa fiksi memberikan informasi Prosa fiksi menberikan warisan kultural Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan

6 D. IBD dihubungkan dengan puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/ unsur dari kebudayaan. Bila diberikan batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yg artistik/ estetik yg scr padu utuh dipadatkan kata- katanya

7 Lanjutan.. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dalam hal sbb: - Figura bahasa; gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga menjadi lebih segar, hidup dan memberi kejelasan gambaran angan - Kata-kata yg ambiquitas; - Kata yg berjiwa - Kata yg konotatif; yg sudah diberi tambahan nilai rasa dan asosiasi tertentu - Pengulangan