Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHadian Tedja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
L’Histoire et le principe Oleh Ari Anggari Harapan Bernadetta S. Utami
La laїcité de l’école L’Histoire et le principe Oleh Ari Anggari Harapan Bernadetta S. Utami
2
Prinsip Di Prancis, sekolah terbuka bagi siapa saja, apapun latarbelakang sosial, etnik dan agamanya. Sekolah harus bebas dari semua agama dan semua kelompok lainnya
3
Sejarah laїcité Sepanjang abad XIX, pendidikan sekolah menjadi lahan perebutan antara Gereja Katolik dan Negara
4
L’Etat civil Peraturan paling awal yang mengarah pada laїcité adalah peraturan ttg prinsip l’état civil (akhir abad XVIII) L’état civil menghapuskan peran gereja sebagai “passage obligé” untuk kelahiran, pernikahan, dan kematian
5
Concordat 1801 Napoléon Bonaparte thn 1801 :
Gereja-gereja mempunyai misi sebagai “service public” Para rohaniwan digaji oleh negara
6
La loi Falloux Ditetapkan tahun 1850 oleh le comte de Falloux, ministre de l’Instruction publique et des Cultes UU ini dibuat untuk menghapuskan monopoli Gereja Katolik terhadap pendidikan dasar Terdiri dar 85 pasal Article 69: les établissements libres peuvent obtenir des communes, des départements ou de l’Etat, un local et une subvention, sans que cette subvention puisse excéder le dixième des dépenses annuelles de l’établissement
7
Les Loi Jules Ferry (1881 & 1882) 1881 Pembentukan école laїque, artinya menghapuskan pengawasan dari rohaniwan/Gereja, terbuka bagi semua murid apapun agama/kepercayaannya Ecole primaire menjadi ecole République, tempat pembelajaran demokrasi dan memperkuat kesatuan bangsa 1882 Hari khusus untuk mempelajari agama (Kamis)
8
Pemisahan Gereja dan Negara
UU 1905 : L’Etat ne reconnaît, ne subventionne, ne salarie aucun culte Dengan demikian: Negara tidak campur tangan di ranah keagamaan, tidak mengelola Gereja dan aktivitasnya.
9
Etat laїque Konstitusi 1946 dan 1958 menegaskan kembali sifat laїque Republik Prancis
10
Laїcité des élèves Ils ne doivent pas avoir un caractère ostentatoire, revendicatif, ni participer d’un prosélytisme religieux Ils ne doivents pas pertuber les enseignements, ni conduire au non-respect de l’ensemble des obligations scolaires qui incombent aux élèves
11
Laїcité des enseignants
Peraturan 12 Desember 1989: Dans l’exercice de leurs fonctions, du fait de l’exemple qu’ils donnent explicitement ou implicitement à leurs élèves, les enseignants doivent impérativement éviter toute marque distinctive de nature philosophique, religieuse et politique qui pour atteinte à la liberté conscience des enfants ainsi qu’au rôle éducatif des familles
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.